Anda di halaman 1dari 3

MAJELIS TAKLIM RAUDHATUL JANNAH

PERUMAHAN BETUNGAN RAFLESIA ASRI


Jl. Suprapto Dalam RT.50 RW.07 Kel. Betungan Kec. Selebar Kota Bengkulu Kode Pos. 38214

PRAKTEK PENGURUSAN JENAZAH

Hari, Tanggal : Jumat, 17 November 2023


Waktu : 16.00 s.d 17.30
Pemateri : Ketua PERMATA Betungan Ibu Robihah dan
3 Orang Rombongannya
Tempat : Masjid Raudhatul Jannah
Jumlah Peserta : 22 Peserta
Pembaca Ayat Suci Alqur’an : Ibu Reli Hayani
Kata Sambutan : Ketua MTRJ Ibu Sri Kasmiyarti
Pembawa Acara : Ibu Puri Astuti
Pembaca Do’a : Ibu Eka Lasari

HASIL KEGIATAN:

A. MEMANDIKAN JENAZAH
1. Syarat orang yang memandikan: 3. Hal yang perlu dipersipakan dan tata
1. Muslim, berakal dan balig caranya
2. Mempunyai niat memandikan jenazah 1. Tempat Pemandian harus tertutup baik
3. Terpercaya, amanah, yang atas dan sekelilingnya
mengetahui cara dan hokum 2. Sarung tangan
memandikan mayat sesuai sunah yang 3. Gayung
diajarkan dan tidak menyebutkan 4. Dipan baringan jenazah dengan kaki
sesuatu aib tetapi harus merahasiakan jenazah ke arah kiblat
sesuatu yang dilihatnya tidak baik. 5. Kain penutup aurat jenazah kemudian
4. Orang yang memandikan wajib sama lepaskan baju yang dikenakan
jenis kelaminnya. sebelumnya
5. Jika suami istri, maka suami boleh 6. Peralatan Mandi terdiri dari:
memandikan istrinya, demikinan juga Tahap 1:
sebaliknya. 3 bak air bersih:
Bak 1 untuk membersihkan
2. Niat memandikan jenazah kotoran: gigi, lobang telinga dan
Bacaan niat memandikan jenazah laki- hidung, sela-sela jari tangan dan
laki adalah "Nawaitul ghusla adaa'an kaki, celah ketiak
haa-dzal mayyiti lillahi ta'aala"
Artinya: "Saya niat memandikan untuk Bak 2 untuk istinjak: mimimal 2
memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) orang yang satu menekan lembut
ini karena Allah Ta'ala.", sedangkan untuk perut jenazah sehingga keluar
jenazah perempuan adalah "Nawaitul kotorannya, menyebokkannya
ghusla adaa'an 'an haadzihil mayyitati (dengan tangan menggunakan
lillaahi ta'aala" Artinya: "Saya niat sarung tangan) yang satu lagi
memandikan untuk memenuhi kewajiban menyiram. Posisikan jenazah
dari mayit (perempuan) ini dikarenakan setengah duduk.
Allah Ta'ala."
Bak 3 untuk wudu: niatnya
Nawaitul Wudua Lihadzal
Mayyiti Lillahi Ta’alaa Artinya: 3. Bentangkan kain sarung di atas kain lebar
“Saya niat wudu untuk mayat pada posisi antara pusat/perut dan mata
(laki-laki) ini karena Allah Ta’ala.” kaki jenazah
Nawaitul Wudua Lihadzihil
Mayyiti Lillahi Ta’alaa Artinya:
“Saya niat wudu untuk mayat
(perempuan) ini karena Allah
Ta’ala.”

Tahap 2: 4. Bentangkan kerudung tepat pada kepala


3 bak air bersih: jenazah (kain segi empat di lipat segitiga,
Bak 1 berisi air sabun (sabun pada lipatannya diberikan tali untuk
cair), di awali dari kepala (diberi kerudung model kerut)
sampo), sabun sampai ujung 5. Baju dibentangkan di atas sarung dan
kaki,lalu bilas (Bak 2). Sabun kerudung (cara membuat baju: lipat empat
kembali dengan jenazah di kain lau potong seperempat lingkaran pada
miringkan menghadap ke kiri, sudutnya)
sabun punggung kanan.,
miringkan ke kanan, sabun
punggung kiri, lalu bilas kembali
(Bak 2). Sabun kembali lalu bilas
(Bak 2). selesai lanjut dengan Bak
3

Bak 2 berisi air bilasan. Jika Cuaca


dirasa dingin, diperbolehkan air
bilasan dalam keadaan hangat

Bak 3 berisi air kapur barus, cara


melarutkan kapur barus di bak
adalah dengan meletakkan kapur 6. Siapkan kapas yang sudah dilebarkan dan
barus kedalam kain. Bilas jenazah ditaburi diatasnya dengan bubuk kapur
sebanyak 3 kali. barus, bunga cendana, daun bidara, minyak
wangi, atau harum - haruman lainnya, yang
7. Handuk Jenazah dipersiapkan untuk menutup mata, telinga,
8. Popok jenazah yang sudah di lapisi hidung, mulut, Zubur (anus, kubul
kapas (kemaluan) dan sudah dilakukan sesaat
9. Kain kafan setelah jenazah dimandikan tadi), ketiak,
lipatan jari-jari tangan dan kaki), lipatan
B. MENGKAFANI JENAZAH sedekapan tangan, lutut bawah, serta
Untuk Jenazah perempuan telapak tangan dan telapak kaki (menurut
Sebelumnya jenazah sudah diangkat menuju sebagian pendapat).
tempat mengkafani dalam keadaan kering. 7. Letakkan jenazah di atas kain kafan yang
1. Bentangkan tali pengikat 5 utas dengan sudah siap. Tiap lekukan tubuh jenazah di
posisi : di atas kepala, leher, perut, lutut beri kapas sebagaimana tersebut di no. 6.
dan di bawah telapak kaki. 8. Tuliskan Arab Bismillahirahmanirrahim di
2. Bentangkan kain panjang (Pada gambar kening jenazah, lailahaillallah di dada
helak kain kecil) kanan, muhammadarrasulullah di dada kiri,
dengan menggunakan ludah di jari telunjuk
kita, agar in shaa Allah terhindar dari azab
kubur.
9. Sedekapkan tangan jenazah dengan tangan
kanan di bawah tangan kiri, atau tangan
kanan diluruskan dengan telpaknya
menempel di samping badan dan tangan
kiri bersedekap (lebih dianjurkan).

ATAU
10. Bungkuskan kain sarung (kanan lalu kiri)
sehingga menutupi perut hingga mata kaki
14. Pakaikan kerudung lalu serutkan dan ikat
simpul hidup.

11. Selanjutnya pakaikan baju

15. Terakhir tutup selapis demi selapis seperti


no.12 lalu ikat simpul hidup.

12. Bungkuskan kain panjang dari kiri lalu kanan


selapis demi selapis
Lapis 1 lipat bagian kiri lalu kanan

Lapis 2 lipat bagian kiri lalu kanan

13. Lanjut ikat dari bagian bawah telapak kaki,


lutut, perut, dada dengan simpul hidup
pada posisi kiri jenazah

Anda mungkin juga menyukai