Anda di halaman 1dari 14

PENGURUSAN JENAZAH

Materi
1 Penyiapan Kain Kafan

2 Memandikan Jenazab

3 Pengafanan

4 Sholat Jenazah

5 Penguburan Jenazah
Ukur kain kafan dari kepala hingga
01 .
kaki lebihkan

Menyiapkan 02
Membuat baju kurung, diukur dengan
cara mengukur dari pundak ke betis,

Kain Kafan
.
kali dua dan lipat, lalu buat kerah.

Siapkan tali pengikat dengan ukuran


03 lebih besar dari jenazah

Jenazah wanita : 5 lapis


04 Jenazah pria : 3 lapis
Memandikan Jenazah
• Orang yang utama memandikan dan mengkafani mayat laki-laki adalah orang yang
diwasiatkannya, kemudian bapak, kakek, keluarga terdekat, muhrimnya dan istri dan anak laki-
lakinya.

• Orang yang utama memandikan mayat perempuan adalah ibunya, neneknya,keluarga terdekat
dari pihak wanita serta suaminya dan anak perempuannya.
Memandikan Jenazah
1. Meletakkan jenazah dengan kepala agak tinggi
di tempat yang disediakan

2. Yang memandikan jenazah hendaklah


memakai sarung tangan.

3. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti


dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat

4. Setelah itu bersihkan giginya, lubang hidung,


lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan
dan kaki serta rambutnya.
5. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan
maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan
perutnya perlahan-lahan agar apa yang ada di dalamnya
keluar.
Memandikan Jenazah
6. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh
jenazah dengan air sabun.

7. Kemudian siram dengan air yang bersih sambil


berniat sesuai jenis kelamin jenazah.

Niat memandikan jenazah perempuan:


Nawaitul ghusla adaa 'an hadzihil mayyitati lillahi
ta'aalaa
Artinya: "Aku berniat memandikan untuk
memenuhi kewajiban dari jenazah (wanita) ini
karena Allah Ta'ala."
Niat memandikan jenazah laki-laki:
Nawaitul ghusla adaa 'an hadzal mayyiti lillahi
ta'aalaa
8. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki
Artinya: "Aku berniat memandikan untuk
dengan air bersih. Siram sebelah kanan dan kiri
memenuhi kewajiban dari jenazah (pria) ini karena
masing-masing 3 kali.
Allah Ta'ala."
Memandikan Jenazah
9. Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian
lambung kanan sebelah belakang.

10. Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian


lambung kirinya sebelah belakang.

11. Siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki.

12. Siram dengan air kapur barus.

13. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang


berwudhu sebelum sholat.
Memandikan Jenazah
14. Perlakukan jenazah dengan lembut saat
membalik dan menggosok anggota tubuhnya.

15. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan
mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi.
Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi
mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.
16. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas
dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan
dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan
dikepang.
17. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan
handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.

18. Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang


tidak mengandung alkohol sebelum dikafani. Biasanya
menggunakan air kapur barus.
Pengkafanan Jenazah
Jenazah perempuan:
Jenazah laki-laki:
1. Bentangkan 2 lembar kain kafan yang sudah dipotong
1. Siapkan tali-tali pengikat kafan secukupnya.
sesuai ukuran jenazah. Kemudian letakkan kain sarung
Letakkan secara vertikal tepat di bawah kain kafan
tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya.
yang akan menjadi lapis pertama.
2. Persiapkan baju gamis dan kerudung di tempatnya.
2. Bentangkan kain kafan lapis pertama yang sudah
3. Sediakan 3–5 utas tali dan letakkan di paling bawah
dipotong sesuai ukuran jenazah.
kain kafan.
3. Beri wewangian pada kain kafan lapis pertama.
4. Sediakan kapas yang sudah diberikan wangi-wangian,
4. Bentangkan kain kafan lapis kedua yang sudah
yang nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu.
dipotong sesuai ukuran jenazah.
5. Setelah kain kafan siap, lalu angkat dan baringkan
5. Beri wewangian pada kain kafan lapis kedua.
jenazah di atas kain kafan.
6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga yang sudah
6. Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi
dipotong sesuai ukuran jenazah.
ke tempat anggota tubuh seperti halnya pada jenazah
7. Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga.
laki-laki.
8. Letakkan jenazah di tengah-tengah kain kafan lapis
7. Selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara
ketiga.
pusar dan kedua lutut. Pasangkan baju gamis berikut
9. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan,
kain kerudung. Untuk yang rambutnya panjang bisa
kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju gamis
10. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke
di bagian dada.
kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
8. Selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar
11. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke
mulai dari yang lapisan atas sampai paling bawah.
kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi telah
12. Ikat dengan tali pengikat yang sudah disediakan.
disediakan.
Shalat Jenazah
1. Berniat (di dalam hati).
2. Berdiri bagi yang mampu.
3. Melakukan empat kali takbir (tidak ada ruku’ dan sujud).
4. Setelah takbir pertama, membaca Al Fatihah.
5. Setelah takbir kedua, membaca shalawat (minimalnya adalah allahumma sholli ‘ala
Muhammad).
6. Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk jenazah.
Do’a setelah takbir ketiga:
Allahummaghfirla-hu warham-hu wa ‘aafi-hi wa’fu ‘an-hu wa akrim nuzula-hu, wa wassi’
madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-i wats tsalji wal barod wa naqqi-hi minal khothoyaa
kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danaas, wa abdil-hu daaron khoirom min daari-
hi, wa ahlan khoirom min ahli-hi, wa zawjan khoirom min zawji-hi, wa ad-khilkul jannata,
wa a’idz-hu min ‘adzabil qobri wa ‘adzabin naar.
Artinya: “Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia
(dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang
mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan
dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari
kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau
istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang
Shalat Jenazah

7. Takbir keempat membaca doa sebagai berikut:


Do’a setelah takbir keempat:
Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba’da-hu waghfir
lanaa wa la-hu
Artinya: “Ya Allah! Jangan menghalangi kami untuk tidak
memperoleh pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya,
ampunilah kami dan ampunilah dia”. Untuk jenazah perempuan,
kata –hu diganti –haa.
8. Salam
Penguburan Jenazah
 Memperdalam galian lobang
kubur agar tidak tercium bau Cara menaruh jenazah di
01 jenazah dan tidak dapat kubur ada yang ditaruh di tepi
dimakan oleh burung atau lubang sebelah kiblat
binatang pemakan bangkai. 02 kemudian di atasnya ditaruh
papan kayu atau yang
semacamnya dengan posisi
Cara agak condong agar tidak
memasukkan jenazah langsung tertimpa tanah
03 ke kubur yang terbaik Jenazah diletakkan miring ke
adalah dengan kanan menghadap ke arah
mendahulukan 04 kiblat dengan menyandarkan
memasukkan tubuh sebelah kiri ke dinding
kepala jenazah dari kubur supaya tidak
arah kaki kubur. terlentang kembali.
Penguburan Jenazah
 Para ulama menganjurkan
supaya ditaruh tanah di bawah
05 pipi jenazah sebelah kanan
setelah dibukakan kain kafannya
dari pipi itu dan ditempelkan  Waktu memasukkan jenazah
langsung ke tanah. Simpul tali ke liang kubur dan
yang mengikat kain kafan supaya 06 meletakkannya dianjurkan
dilepas. membaca doa seperti:
Bismillahi Waala Millati
Untuk jenazah perempuan, Rosulillah
dianjurkan membentangkan kain
07 di atas kuburnya pada waktu Orang yang turun ke lobang
dimasukkan ke liang kubur. kubur jenazah perempuan untuk
Sedang untuk mayat laki-laki 08 mengurusnya sebaiknya orang-
tidak dianjurkan. orang yang semalamnya tidak
mensetubuhi isteri mereka.
Penguburan Jenazah
Setelah jenazah sudah diletakkan
di liang kubur, dianjurkan untuk
09 mencurahinya dengan tanah tiga
kali dengan tangannya dari arah
kepala mayit lalu ditimbuni tanah.

Berdoa setelah selesai menguburkan


jenazah.
10 Selesai mengubur dan sebelum
meninggalkan tempat penguburan
pelayat mengambil tanah dan
menaburkannya dari arah kepala tiga
kali, lalu berdiri di“Allahummaghfir
sisinya, dan lahu warhamhu, wa’aafihi
membaca do’a sebagaiwa’fu ‘anhu,
berikut:wa akrim nuzulahu, wa
wassi’madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i
watstsalji wal-baradi, wanaqqohi minal
khotoya kamaayunaqqottsaubu abyadhu
minadanasi, waabdilhu daaron khoiron in
daarihi, waahlankhoiron min ahlihi, wazaujan

Anda mungkin juga menyukai