Anda di halaman 1dari 4

Mengkafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah dengan

sesuatu yang dapat menutupi tubuhnya walau hanya sehelai kain. Hukum
mengkafani jenazah muslim dan bukan mati syahid adalah fardhu kifayah.
Dalam sebuah hadist diriwayatkan sebagai berikut:
Artinya: “Kami hijrah bersama Rasulullah SAW dengan mengharapkan
keridhaan Allah SWT, maka tentulah akan kami terima pahalanya dari
Allah, karena diantara kami ada yang meninggal sebelum memperoleh
hasil duniawi sedikit pun juga. Misalnya, Mash’ab bin Umair dia tewas
terbunuh diperang Uhud dan tidak ada buat kain kafannya kecuali
selembar kain burdah. Jika kepalanya ditutup, akan terbukalah kakinya dan
jika kakinya tertutup, maka tersembul kepalanya. Maka Nabi SAW
menyuruh kami untuk menutupi kepalanya dan menaruh rumput izhir pada
kedua kakinya.” (H.R Bukhari)

Hal-hal yang disunnahkan dalam mengkafani jenazah adalah:


1. Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang
bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh mayat.
2. Kain kafan hendaknya berwarna putih.
3. Jumlah kain kafan untuk mayat laki-laki hendaknya 3 lapis,
sedangkan bagi mayat perempuan 5 lapis.
4. Sebelum kain kafan digunakan untuk membungkus atau
mengkafani jenazah, kain kafan hendaknya diberi wangi-
wangian terlebih dahulu.
5. Tidak berlebih-lebihan dalam mengkafani jenazah.

C.  Ukuran Kain Kafan Yang Digunakan Untuk Jenazah.


a. Ukuran kafan yang di gunakan
            Ukurlah lebar tubuh jenazah. Jika lebar tubuhnya 30 cm, maka lebar kain kafan
yang disediakan adalah 90 cm. 1 : 3.
b. Ukurlah tinggi tubuh jenazah
1. Jika tinggi tubuhnya 180 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 60 cm.
2. Jika tinggi tubuhnya 150 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 50 cm.
3. Jika tinggi tubuhnya 120 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 40 cm.
4. Jika tinggi tubuhnya 90 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 30 cm.
Tambahan panjang kain kafan dimaksudkan agar mudah mengikat bagian atas
kepalanya dan bagian bawahnya.
   D.  Tata cara mengafani jenazah laki-laki
            Jenazah laki-laki dibalut dengan tiga lapis kain kafan. Berdasar dengan hadits.
“Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam dikafani dengan 3 helai kain sahuliyah yang
putih bersih dari kapas, tanpa ada baju dan serban padanya, beliau dibalut dengan 3
kain tersebut.
a. Persiapan dan perlengkapan yang akan dilakukan untuk mengkafani
jenazah adalah :
1.      Kain untuk mengkafani secukupnya dan diutamakan yang berwarna putih.
2.      Kain kafan untuk jenazah laki- laki terdiri dari tiga lembar, sedangkan kain kafan
untuk jenazah perempuan terdiri dari lima lembar kain, yaitu : kain basahan, baju
kurung, kerudung dan dua lembar kain penutup.
3.      Sebaiknya disediakan perlengkapan sebagai berikut:
a.Tali sejumlah 3, 5, 7, atau 9 antara lain untuk ujung kepala, leher, pinggang/ pada
lengan tangan, perut, lutut, pergelangan kaki dan ujungkaki.
b.  Kapas secukupnya.
c.  Kapur barus atau pewangi secukupnya.
d. Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya di atas tali-tali yang telah disediakan.
e. Untuk jenazah perempuan, aturlah kerudung/ mukena, baju dan kain basahan sesuai
dengan letaknya.
            Setelah perlengkapan disediakan, maka dilakukan dengan mengkafani jenazah
dengan urutan sebagai berikut :
1.      Pada waktu hendak mengkafani dipasang lebih dahulu tirai (pendinding) supaya
jenazah itu tidak sampai dilihat orang lain/ selain orang yang mengkafani.
2.      Kain kafan telah dihamparkan dengan letak sebagai berikut:
a.      Kain kafan diletakkan pada urutan yang paling bawah yang telah ditaburi
dengan wangi-wangian seperti kapur barus. Dibawah kain kafan diletakkan tiga/ lima
buah tali yang di ambil dari pinggir kain kafan. Cara meletakkannya, satu helai di
ujung kepala, satu helai di pinggang dan satu helai lagi di ujung kaki. Kedua tangannya
diletakkan di dadanya seperti ketika melaksanakan solat.
b.      Jenazah diletakkan membujur di atas kain kafan dalam keadaan tertutup
selubung kain.
c.       Lepaskan kain selubung dalam keadaan aurat tetap tertutup.
d.     Jika diperlukan, tutuplah dengan kapas lubang- lubang yang mengeluarkan
cairan.
3.    Bagi jenazah laki-laki di tutup dengan tiga lapis kain secara rapi dan di ikat        
dengan simpul disebelah kiri.
4.    Bagi jenazah yang berrambut panjang (perempuan) hendaklah rambutnya dikepang
jika memungkinkan.
5.                 Bagi jenazah perempuan, kenakan(pakaian) lima lapis kain yaitu: kerudung,
untuk kepala, baju kurung , kain basahan penutup aurat dan dua lembar kain    
penutup secara rapi serta di ikat dengan simpul disebelah kiri.
6.    Setelah tutup kepala, baju( bagi wanita) kain dan kapas dipakaikan, maka kain kafan
digulung dengan cara mempertemukan ujung kain sebelah kanan dan kiri satu persatu,
sejak dari leher sampai ke kaki kemudian di ikat dengan tali yang telah diletakkan
terlebih dahulu di bawah kain kafan yaitu di ujung sebelah kaki dan pinggang,
sedangkan yang sebelah atas masih terbuka sambil menanti kerabatnya ziarah terakhir.
Setelah kerabat dan familinya selesai berziarah, maka disempurnakan gulungannya
dan
7.     kemudian di ikat di ujung sebelah atas. Dan pertemuan ikatan itu sebaiknya dibuat
sebelah kiri jenazah

a. Cara Memakaikan Kain Penutup Auratnya             


1. Pindahkan jenazah kemudian bubuhi tubuh mayyit dengan wewangian atau
sejenisnya. Bubuhi anggota-anggota sujud.
2. Sediakan kapas yang diberi wewangian dan letakkan di lipatan-lipatan tubuh seperti
ketiak dan yang lainnya.
3. Letakkan kedua tangan sejajar dengan sisi tubuh, lalu ikatlah kain penutup
sebagaimana memopok bayi dimulai dari sebelah kanan dan ikatlah dengan baik.
b.  Cara Membalut Kain Kafan                   
1. Mulailah dengan melipat lembaran pertama kain kafan sebelah kanan, balutlah dari
kepala sampai kaki .
2. Demikian lakukan denngan lembaran kain kafan yang kedua dan yang ketiga.
c.  Cara mengikat tali-tali pengikat
1. Mulailah dengan mengikat tali bagian atas kepala mayyit dan sisa kain bagian atas
yang lebih itu dilipat kewajahnya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri.
2. Kemudian ikatlah tali bagian bawah kaki dan sisa kain kafan bagian bawah yang
lebih itu dilipat kekakinya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri.
3. Setelah itu ikatlah kelima tali yang lain dengan jarak yang sama rata. Perlu
diperhatikan, mengikat tali tersebut jangan terlalu kencang dan usahakan ikatannya
terletak disisi sebelah kiri tubuh, agar mudah dibuka ketika jenazah dibaringkan kesisi
sebelah kanan dalam kubur.
E. Tata Cara Mengkafani Jenazah Wanita
            Jenazah wanita dibalut dengan lima helai kain kafan. Terdiri atas : Dua helai
kain, sebuah baju kurung dan selembar sarung beserta kerudungnya. Jika ukuran lebar
tubuhnya 50 cm dan tingginya 150 cm, maka lebar kain kafannya 150 cm dan
panjangnya 150 ditambah 50 cm.
            Adapun panjang tali pengikatnya adalah 150 cm, disediakan sebanyak tujuh utas
tali, kemudian dipintal dan diletakkan sama rata di atas usungan jenazah. Kemudian
dua kain kafan tersebut diletakkan sama rata diatas tali tersebut dengan menyisakan
lebih panjang dibagian kepala.
a. Cara mempersiapkan baju kurungnya
1. Ukurlah mulai dari pundak sampai kebetisnya, lalu ukuran tersebut dikalikan dua,
kemudian persiapkanlah kain baju kurungnya sesuai dengan ukuran tersebut.
2. Lalu buatlah potongan kerah tepat ditengah-tengah kain itu agar mudah dimasuki
kepalanya.
3. Setelah dilipat dua, biarkanlah lembaran baju kurung bagian bawah terbentang, dan
lipatlah lebih dulu lembaran atasnya (sebelum dikenakan pada mayyit, dan letakkan
baju kurung ini di atas kedua helai kain kafannya ).lebar baju kurung tersebut 90 cm.
b. Cara mempersiapkan kain sarung
Ukuran kain sarung adalah : lebar 90 cm dan panjang 150 cm. Kemudian kain sarung
tersebut dibentangkan diatas bagian atas baju kurungnya.
c. Cara mempersiapkan kerudung.
Ukuran kerudungnya adalah 90 cm x90 cm. Kemudian kerudung tersebut
dibentangkan diatas bagian atas baju kurung.
d. Cara mempersiapkan kain penutup aurat.
1. Sediakan kain dengan panjang 90 cm dan lebar 25 cm.
2. Potonglah dari atas dan dari bawah seperti popok.
3. Kemudian letakkanlah diatas kain sarungnya tepat dibawah tempat duduknya,
letakkan juga potongan kapas diatasnya.
4. Lalu bubuhilah wewangian dan kapur barus diatas kain penutup aurat dan kain
sarung serta baju kurungnya.
 e. Cara melipat kain kafan             
Sama seperti membungkus mayat laki-laki
f. Cara mengikat tali           
Sama seperti membungkus jenazah laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai