Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Semangka atau Citrullus Lanatus adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah
setengah gurun di afrika bagian selatan dan kemudian menyebar luas ke berbagai daerah
tropis dan subtropis. Buah semangka memiliki kulit yang keras berwarna hijau muda ataupun
hijau pekat. Daging buahnya yang banyak mengandung air memiliki warna merah ataupun kuning.
(Wardhani dkk, 2013)

Buah semangka adalah salah satu buah – buahan sehat yang memiliki rasa manis. Dilihat dari
bentuknya semangka mungkin tidak semenarik strawberry atau apple. Tetapi semangka memiliki
banyak manfaat. Pemanfaatan limbah biji dan kulit semangka dapat dijadikan racikan kopi dan
keripik. Kulit buah semangka adalah bagian putih dari buah yang tertinggal setelah daging
merah muda atau kuning yang telah dimakan. Biasanya kulit buah semangka dibuang karena
sebagian besar masyarakat menganggap kulit nya ini tidak memiliki manfaat. Padahal kulit
semangka memiliki kandungan gizi yang banyak dibandingkan buah nya. Kulit semangka
memiliki kandungan nutrisi yang memiliki banyak kegunaan, kulit buah semangka dapat
dijadikan pengobatan untuk beberapa jenis penyakit misalnya diabetes mellitus, gatal karena
tanaman beracun, kulit kasar dan luka bakar, mencegah kerontokan rambut, dan
menghaluskan kulit.

Kandungan kulit buah semangka terdiri dari vitamin, mineral, enzim dan klorofil.
Vitamin-vitamin yang terdapat pada kulit buah semangka meliputi vitamin A, vitamin B dan
vitamin C. Kulit buah semangka mengandung banyak lychopene yang dapat dimanfaatkan
sebagai antioksidan untuk mengencangkan kulit wajah dan mencegah timbulnya keriput pada
wajah.(Anjani dkk,2013)

Pada saat memakan buah semangka kebanyakan orang akan dengan hati-hati
membuang biji semangka saat mengonsumsinya. Karena biji semangka memiliki rasa yang
pahit dan tidak enak.

Lycopene merupakan suatu zat yang terdapat didalam semangka dan biji semangka,
yang berfungsi sebagai obat zat anti kanker. Artinya, zat lycopene dapat membasmi bibit
kanker dan memperbaharui jaringan yang rusak sel kanker dalam tubuh. Selain bagi penderita
tersebut, biji semangka juga bermanfat bagi para lansia yaitu dapat memulihkan kesehatan
setelah sakit dan berkhasiat menajamkan daya ingat. Bahkan menurut sebuah penelitian, biji
semangka mempunyai protein yang setara dengan kedelai. (Wardhani dkk, 2013)

Biji buah semangka dapat dimanfaatkan sebagai camilan, tepung bahkan kopi.
Khasiatnya dapat dijadikan penyembuh penyakit jantung. Zat yang terkandung dalam biji
semangka mampu membantu megatur tekanan darah. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai
peluruh kencing, menyejukan radang kandung kemih, melembabkan usus, dan menyehatkan
ginjal dan anti kanker. Oleh karena itu peneliti bermaksud membuat penelitian yang berjudul
“Pengolahan Limbah Organik Kulit dan Biji Semangka sebagai Bahan Makanan dan
Minumam yang Bergizi”

B. Rumusan masalah

1. Apakah penggunaan biji semangka sebagai bahan dasar pembuatan kopi efektif?
2. Apakah biji semangka dapat dijadikan bahan minuman?
3. Apakah penggunaan kulit semangka sebagai bahan dasar pembuatan keripik efektif?
4. Apakah kulit semangka dapat dijadikan bahan makanan?

C. Tujuan penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui penggunaan biji semangka sebagai bahan dasar pembuatan kopi efektif
2. Mengetahui penggunaan biji semangka dapat dijadikan sebagai bahan dasar minuman
3. Mengetahui penggunaan kulit semangka sebagai bahan dasar pembuatan keripik
efektif
4. Mengetahui penggunaan kulit semangka dapat dijadikan sebagai bahan dasar makanan
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori
1. Kulit Semangka
Kulit semangka mengandung zat sitrulin dengan jumlah sebesar 60% dibandingkan
dagingnya. Zat ini ditemukan pada semua jenis buah semangka namun yang paling tinggi
kandungannya adalah jenis semangka kuning. Zat sitrulin akan bereaksi dengan enzim tubuh
ketika dikonsumsi, lalu diubah menjadi arginin yang merupakan asam amino non esensial
yang berkhasiat bagi jantung, sistem peredaran darah dan kekebalan tubuh. Kandungan kulit
semangka lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan yaitu vitamin, mineral, enzim, dan klorofil
(Guoyao, et al., 2007).

Zat sitrulin mencapai 60% atau 24,4 mg/g berat kering dari kulit semangka, merupakan
asam amino non esensial dengan ikatan karbon asimetris yang berperan penting dalam
metabolisme regulasi NO dan molekul bioaktif yang penting dalam berbagai kondisi baik
fisiologis maupun patologis. Sitrulin merupakan asam amino larut air dalam pelarut, hasil dari
metabolisme glutamin yang berperan dalam sintesis de novo arginin pada mamalia (Curis, et
al., 2005).

Komposisi Kimia Kulit Semangka Limbah kulit semangka merupakan limbah yang saat
ini pemanfaatannya masih belum begitu banyak, padahal kulit semangka mempunyai
kandungan kalsium yang cukup tinggi dan ion sangat dibutuhkan oleh tubuh. Pengolahan kulit
semangka mempunyai aspek pengawetan, memperpanjang umur simpan dan dapat
meningkatkan nilai ekonomis (Pujimulyani, 2012). Komposisi kimia dari kulit semangka
dalam 100 g bahan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia kulit semangka dalam 100 g

Komposisi Jumlah
Air(g) 94,00
Energi (kal) 18,00
Protein (g) 1,60
Lemak (g) 0,10
Karbohidrat (g) 3,20
Abu (g) 0,70
Serat (g) 0,60
Kalsium (mg) 31,00
Fosfor (mg) 11,00
Zat besi (mg) 0,50
Riboflavin (mg) 0,03
Thiamin (mg) 0,03
Niacin (mg) 0,60
Vitamin A (µg) 75,00
Sumber : We Leung, et al. diacu dalam Siregar (2015)

2. Biji Semangka

Biji semangka memiliki nilai gizi yang tinggi bagi tubuh yaitu : karbohidrat, fenol
flavonoid, protein, serat, fosfor, dan zat besi(Sakdiah, 2019). Biji semangka juga mengandung
manfaat seperti mengatur tekanan darah dan jantung koroner, menjaga gula darah, menjaga
sitem saraf, dan menjaga kolesterol.

Watermelon seeds have been reported to contain high levels of proteins and lipids
Arginine, glutamic acid, aspartic acid and leucine are the predominant amino acids in
watermelon proteins. Reports are also available on the biological value, true digestibility,
protein efficiency ratio and net protein utilisation of watermelon seeds. However, the
successful use of plant proteins as additives depends greatly on the favourable characteristics
they impart to foods. It is therefore essential to investigate the relationship of protein quality
with processing parameters that affect the functional performance of protein products (Wani,
et al. 2010). Artinya Biji semangka telah dilaporkan mengandung kadar tinggi protein dan
lipid Arginin, asam glutamat, asam aspartat dan leusin adalah asam amino utama dalam
semangka protein laporan juga tersedia pada nilai biologis, benar kecernaan, rasio efisiensi
protein dan pemanfaatan protein netto dari biji semangka Namun, keberhasilan penggunaan
protein nabati sebagai aditif sangat tergantung pada karakteristik yang menguntungkan
mereka menanamkan makanan. Oleh karena itu penting untuk menyelidiki hubungan kualitas
protein dengan parameter pemrosesan itu mempengaruhi kinerja fungsional produk protein.
B. Kerangka Berpikir
Limbah semangka seperti kulit dan biji yang kurang diminati oleh para
konsumen. Limbah semangka juga berpengaruh buruk jika dibiarkan begitu saja.
Dalam penelitian ini untuk menjadikan limbah semangka sebagai bahan dasar
makanan dan minuman yang memiliki gizi tinggi..
Dalam penelitian pengolahan limbah ini akan dikemas dengan sederhana.
Penelitian ini akan menguji keberhasilan olahan limbah menjadi bahan dasar makanan
dan minuman, sehingga akan diketahui efektif atau tidaknya bahan tersebut dalam
proses pengolahan.
Untuk menguji keberhasilan, diperlukan beberapa konsumen untuk menilai
kelayakan olahan tersebut. Dalam hal ini, konsumen yang dibutuhkan adalah siswa
dan guru lingkup sekolahan. Setelah mendapatkan penilaian yang sesuai kriteria dari
para konsumen, maka olahan limbah organik ini dapat dinyatakan layak.
Setelah dinyatakan layak, maka peneliti perlu mengetahui apakah pengolahan
limbah organik ini efektif. Peneliti menentukan dengan penyebaran angket untuk
mengetahui efektif atau tidaknya apabila dikonsumsi.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:297). Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa dan guru di SMK Negeri 3 Semarang tahun
pelajaran 2019/2020.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi itu (Sugiyono, 2015:297). Sampel
penelitian ini adalah beberapa guru dan siswa kelas X dan XI SMK Negeri 3
Semarang
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini dapat
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang
(Sugiyono, 2015:329). Dokumentasi dalam penelitian ini untuk memperoleh data-
data yang berkaitan dengan limbah semangka dari karya-karya ilmiah yang
relevan.
2. Angket
Dalam penelitian ini angket digunakan dalam pengambilan data dari guru
dan respon siswa. Data kuantitatif skor penilaian yang diperoleh dari hasil
pengisian lembar angket dianalisis dengan acuan yang diadaptasi dengan
menggunakan skala Likert yang nantinya akan dideskripsikan secara kualitatif.
skala Likert disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh empat respon
yang menunjukkan tingkatan yaitu:
1) Sangat Setuju (SS) dengan 4 skor
2) Setuju (S) dengan 3 skor
3) Tidak Setuju (TS) dengan 2 skor
4) Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1
Setelah angket terisi, kemudian angket tersebut akan dianalisis dan
dipresentasekan. Arikunto (2013:272) menyatakan bahwa untuk menghitung
persentase dapat dituliskan sebagai berikut :

∑(𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 × 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛)


𝑃= × 100%
𝑛 × 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Keterangan :

𝑃 = Presentase hasil angket

∑ = Jumlah

𝑛 = Jumlah butir lembar validasi

Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam


kalimat kualitatif. Arikunto (2009:35) menyatakan bahwa untuk menentukan
kriteria dilakukan dengan cara seperti tabel berikut:

No Interval Kriteria

1. 81% ~ 100% Sangat Baik

2. 61% ~ 80% Baik

3. 41% ~ 60% Cukup

4. 21% ~ 40% Kurang

5. < 21% Kurang Sekali

Daftar Tabel 1.1 Presentase Hasil Angket

Hasil yang telah diperoleh dibulatkan dua angka dibelakang koma. Untuk
dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan, digunakan ketetapan
sebagai indikator keberhasilan pengolahan limbah. Pada uji konsumsi, hasil
persentase setiap item dikatakan berhasil atau layak bila hasil yang berada pada
kriteria “Cukup”, “Baik” dan “Sangat Baik”.
KERIPIK DARI KULIT SEMANGKA

Kulit Semangka

BAHAN :

 Kulit Semangka Segar Pilihan diambil daging putih buah semangka di atas
secukupnya

 Glukose secukupnya

 Minyak Nabati

CARA MEMBUAT KERIPIK KULIT SEMANGKA :

1. Kupas kulit buah semangka, lalu potong buah semangka sesuai dengan selera.
Kulit bagian dalam jangan dibuang karena nanti bisa dibuat keripik kulit
semangka.

2. Masukkan daging semangka yang sudah di potong ke dalam freezer kurang lebih
selama 15 menit.
3. Goreng dengan menggunakan alat penggoreng hampa atau vacum fryer dengan
suhu 50-60 derajat celcius hingga matang dan busa nya habis, itulah tanda
bahwa keripik semangka sudah matang.

4. Angkatlah keripik semangka tersebut dan setelah itu masukkan kedalam mesin
spinner untuk meniriskan minyak yang ada pada keripik semangka dan tunggu
hingga benar-benar tuntas dan tidak ada minyak yang tersisa.

5. Sajikan kripik semangka yang sudah jadi atau anda bisa menyimpanya dalam
toples atau plastic yang tertutup rapat agar tahan lama alias tetap renyah siap
untuk dijual.

6. Sajikan.

KOPI DARI BIJI SEMANGKA

BAHAN:

 Buah Semangka Segar Pilihan diambil bijinya

CARA MEMBUAT KOPI DARI BIJI SEMANGKA:

1. Belah buah semangka, pisahkan daging dan bijinya.


2. Ambil biji semangka dengan menggunakan tusuk gigi.
3. Setelah itu cuci biji semangka hingga bersih.
4. Setelah dicuci, tiriskan biji semangka hingga tidak ada airnya. (Kurang lebih 15
menit)
5. Setelah biji semangka kering, segera sangray biji semangka. ( Hingga kurang
lebih 10 menit ).
6. Kemudian tumbuk biji semangka menggunakan cobek hingga halus.
7. Setelah menjadi serbuk, campurkan serbuk biji semangka dengan gula,
kemudian tuangkan air panas dan aduk hingga merata.
8. Setelah itu di saring, agar ampas kopi tidak terlalu banyak.
9. Berikan susu secukupnya ( sesuai selera anda ).
10. Selamat menikmati..................
DAFTAR PUSTAKA

Anjani, Shelma dan Sri, Dwiyanti. 2013. Pengaruh Proporsi Kulit Semangka dan Tomat
Terhadap Hasil Jadi Masker Wajah Berbahan Dasar Tepung Beras. Sarjana
Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Curis, E. et al. 2005. Almost All About Citrulline in Mammals. Amino Acids 29, 177–205.

Guoyao, W., Julie, K. C., Veazie, P. P., Dolan, K. D., Kelly, K. A. dan Meininger, J. C. 2007.
Dietary Supplementation With Watermelon Pomace Juice Enhances Arginine
Availability and Ameliorates The Metabolic Syndromein Zucker Diabetic Fatty
Rats. American Society For Nutrition, 6:334-341.

Siregar, S. 2015. Pengaruh Perbandingan Sari Kulit Semangka Dengan Sari Markisa Dan
Jumlah Sukrosa Terhadap Mutu Hard Candy. Skripsi Fakultas Pertanian USU,
Medan.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Wani, Ali Abas., Dalbir Singh Sogi., Preeti Singh., Idrees Ahmed Wani., Uma S Shivhare.
2010. Characterisation and functional properties of watermelon (Citrullus lanatus)
seed proteins. Wiley Online Library. Society of Chemical Industry. J Sci Food
Agric 2011; 91: 113–121.

Wardhani, Ratih Pramita., Rini Rahayu Ningsih., Rika Ramadhona., Hutari Puji Astuti., Noor
Fitriyani. 2013. Teh Biji Semangka (Citrullus lanatus) Sebagai Obat Herbal
Alternatif Jantung Dan Anti Kanker. Jurnal KESMADASKA Vol. 4 No. 2

Anda mungkin juga menyukai