Indri Aprilia1
gunielchayankk@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci: Materi Ekosistem, Model Kooperatif Tipe Group Innvestigation (GI),
dan Hasil Belajar
1
Tadris Biologi FTIK IAIN Palangka Raya
141
EduSains Volume 3 Nomor 2; 2015 ISSN 2338-4387
ABSTRACT
142
EduSains Volume 3 Nomor 2; 2015 ISSN 2338-4387
143
EduSains Volume 3 Nomor 2; 2015 ISSN 2338-4387
2
Ririn Fahrina, Model Kooperatif Tipe Sistem Pencernaan Manusia Kelas VIII2
GI Untuk Meningkatkan Keterampilan Bertanya SMPN 3 Palangka Raya Tahun Ajaran
Dengan Pemahaman Peserta Didik Pada Materi 2011/2012,Skripsi sarjana.,tnp. h.21
144
EduSains Volume 3 Nomor 2; 2015 ISSN 2338-4387
145
EduSains Volume 3 Nomor 2; 2015 ISSN 2338-4387
Hal ini disebabkan metode yang kurang Investigation berpengaruh positif dan
bervariasi pada saat proses pembelajaran signifikan terhadap hasil belajar
berlangsung. Karena, Pendekatan belajar biologi peserta didik pada materi
pada kelas kontrol ini guru yang lebih ekosistem.
aktif daripada peserta didik, akibatnya
peserta didik akan cenderung bergantung PENUTUP
pada guru, tidak mandiri, dan potensi A. KESIMPULAN
yang dimiliki peserta didik tidak Berdasarkan hasil penelitian
berkembang secara optimal. Hal ini dapat dan analisis data yang telah
diketahui dari sedikitnya peserta didik dilakukan, maka dapat disimpulkan
yang aktif untuk menyampaikan bahwa ada pengaruh yang signifikan
pendapatnya ataupun masalah yang hasil belajar peserta didik diajarkan
dihadapi kepada guru terkait materi yang menggunakan model pembelajaran
disampaikan. Dengan pola pembelajaran group investigation pada kelas VII
tersebut maka interaksi antara peserta semester II MTsN 1 Model Palangka
didik dengan guru tidak berkembang, Raya tahun pelajaran 2014/2015 pada
demikian pula interaksi peserta didik pembelajaran IPA Biologi materi
dengan peserta didik, sehingga ekosistem berdasarkan uji analisis
berdampak negatif pada hasil belajar pada rata-rata nilai pretes ke postes.
peserta didik. Peserta didik yang belajar dengan
Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan model pembelajaran
dari hasil pretest dan postest pada kelas group investigation memiliki nilai
eksprimen dan kelas kontrol dapat ratarata sebesar (pretes 55,69 menjadi
dihitung dan di analisis untuk dijadikan postes 77,21) sedangkan peserta didik
dasar menarik kesimpulan. Setelah yang belajar dengan menggunakan
diketahui hasil belajar pretest dan postest metode konvensional memiliki nilai
maka dapat di ketahui perbedaan hasil rata-rata sebesar (pretes 53,26
belajar antara kelas kontrol dan kelas menjadi postes 69,15). Maka dapat
eksprimen. Untuk mengetahui sejauh ditarik kesimpulan adalah maka Ho :
mana pengaruh dari perlakuan yang telah µ = µ ditolak.
dilakukan pada kelas ekperimen, maka
diperoleh nilai rata-rata untuk kelas B. SARAN
eksprimen pada pretest adalah sebesar
55,69 setelah dilakukan perlakuan Berdasarkan pengalaman
diperoleh nilai rata-rata post-test adalah peneliti dalam menerapkan model
sebesar 77,21 sedangkan nilai rata-rata pembelajaran group investigation
kelas kontrol pada pre-test adalah sebesar maka peneliti memberikan saran-
53,26 sedangkan nilai rata-rata postest saran sebagai berikut.
sebesar 69,15. Dari hasil penelitian ini 1. Penerapan model pembelajaran
diketahui bahwa hasil belajar peserta group investigation dalam
didik yang menggunakan model kegiatan pembelajaran biogi
pembelajaran Group Investigation jauh hendaknya disesuaikan dengan
lebih tinggi daripada hasil belajar peserta cakupan materi agar langkah-
didik yang menggunakan pendekatan langkah dalam pembelajaran
pembelajaran Konvensional. Hal ini model pembelajaran group
berarti bahwa model pembelajaran Group investigation dapat terlaksana
146
EduSains Volume 3 Nomor 2; 2015 ISSN 2338-4387
DAFTAR PUSTAKA
147
EduSains Volume 3 Nomor 2; 2015 ISSN 2338-4387
148