Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PENELITIAN LPB SUMSEL 2021

Ekstraksi dan Uji Kestabilan Warna dari Bunga Telang (Clitoria


Ternatea)

[Sadewa Afiqah Almas], [Alya Trianggraini Syarif]


Guru Pembimbing: [Gelby Pradina Paramitha, M.Pd]
[SMA Negeri 2 Prabumulih] – [Kota Prabumulih & Provinsi Sumatera Selatan];
[sadewaalmas2@gmail.com]; [Fisika]

A. Abstrak Penelitian Prabumulih. Metode yang dilakukan pada


Perkembangan teknologi dan penelitian ini adalah metode eksperimen.
informasi ikut mendorong peningkatan Ekstrak bunga telang diekstraksi dengan
pemanfaatan berbagai komoditas pangan metode refluks.
lokal. Berbagai sumber bahan pangan
terus diidentifikasi yaitu bunga telang
(Clitoria ternatea L.). Bunga telang (Clitoria B. Latar Belakang Penelitian
ternatea L), sering disebut juga sebagai Secara geografis Indonesia terletak
butterfly pea atau blue pea merupakan pada 6° LU hingga 11° LS dan 92° BT
bunga yang khas dengan kelopak tunggal hingga 142° BT. Merupakan salah satu
berwarna ungu, pink, biru muda dan putih. negara kepulauan terbesar di dunia, yang
Bunga telang tumbuh baik pada berbagai wilayahnya terdiri dari daratan dan
kisaran jenis tanah, toleran terhadap perairan (Hasanah, 2020). Perkembangan
kelebihan hujan maupun kekeringan. Ini teknologi dan informasi ikut mendorong
penyebab bunga telang mudah ditemui di peningkatan pemanfaatan berbagai
Indonesia dan menyebar ke negara- komoditas pangan lokal (Abbas & Suhaeti,
negara beriklim tropis dan subtropis. 2016). Berbagai sumber bahan pangan
Manfaat bunga telang digunakan sebagai terus diidentifikasi yaitu bunga telang
tanaman hias, obat tradisional, pewarna (Clitoria ternatea L.)
alami makanan serta pembuatan pupuk Bunga telang (Clitoria ternatea L),
dan pakan ternak. sering disebut juga sebagai butterfly pea
Tujuan penelitian untuk atau blue pea merupakan bunga yang
mengetahui antosianin hasil ekstraksi khas dengan kelopak tunggal berwarna
bunga telang (Clitoria ternatea L) ungu, pink, biru muda dan putih (Budiasih,
mengetahui pengaruh suhu dan vahaya 2017).
terhadap uji kestabilan bunga telang Bunga telang tumbuh baik pada
(Clitoria ternatea L). Penelitian dilakukan di berbagai kisaran jenis tanah, toleran
Laboratorium Fisika di SMA Negeri 2 terhadap kelebihan hujan maupun

Page 1 of 7
kekeringan. Ini penyebab bunga telang 1. Bagaimana antosianin hasil
mudah ditemui di Indonesia dan menyebar ekstraksi dari kuntum bunga telang
ke negara-negara beriklim tropis dan (Clitoria ternatea L.)?
subtropis (Efrizal et al., 2017). Di 2. Bagaimana pengaruh suhu dan
Indonesia, bunga telang belum banyak cahaya terhadap uji kestabilan
dimanfaatkan. Manfaat bunga telang bunga telang (Clitoria ternatea L.)?
digunakan sebagai tanaman hias, obat
tradisional, pewarna alami makanan
D. Studi Pustaka
(Efrizal et al., 2017) serta sebagai bahan
pembuatan pupuk dan pakan ternak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
(Parwata et al., 2016). Bunga Telang merupakan bunga
Antosianin merupakan pigmen majemuk yang identik dengan warna
golongan flavonoid yang larut air berperan ungu, biru, pink muda dan putih pada
penting dalam memberi warna pada kelopaknya. Bunga telang termasuk
tanaman. Pigmen ini tersebar luas pada tanaman merambat yang dapat ditemukan
tanaman termasuk tanaman pangan dipekarangan rumah, di perkebunan
(Sitepu et al., 2016). Antosianin yang maupun di pinggir sawah.
terkandung dalam bunga telang akan Tanaman ini dapat tumbuh
dilakukan ekstraksi terhadap variabel sebagai tanaman hias yang dijadikan obat
waktu dan kecepatan pengadukan. mata dan pewarna makanan secara
Tujuan penelitian untuk tradisional. Selain bunganya yang identik
mengetahui antosianin hasil ekstraksi dengan warna ungu biru, pink muda dan
bunga telang (Clitoria ternatea L) dan putih, tanaman ini menghasilkan kacang
mengetahui pengaruh suhu dan cahaya yang berwarna hijau, sehingga tergolong
terhadap uji kestabilan bunga telang sebagai polong-polongan (Angriani, 2019).
(Clitoria ternatea L). Penelitian ini Bunga telang mengandung tanin,
bermanfaat untuk memperoleh informasi flobatanin, karbohidrat, saponin,
tentang ekstraksi dan kestabilan bunga triterpenoid, fenolmfavanoid, flavanol
telang (Clitoria ternatea L). glikosida, protein, alkaloid, antrakuinon,
antisianin, stigmasit 4-ena-3,6 dion,
C. Perumusan Masalah minyak volatil dan steroid (Budiasih,
2017).
Perumusan masalah penelitian ini
yaitu,

Page 2 of 7
buah-buahan, bijibijian, sayuran, dan
umbi-umbian (Priska et al., 2018).

E. Metodologi Penelitian

Penelitian dilakukan di
Laboratorium Fisika di SMA Negeri 2
Prabumulih. Metode yang dilakukan pada
penelitian ini adalah metode eksperimen.
Ekstrak bunga telang diekstraksi dengan
metode refluks.
Gambar 1. Bunga Telang

Alat dan Bahan Penelitian

Ekstraksi Penelitian ini alat dan bahan yang


digunakan yaitu, mahkota bunga telang
Ekstraksi merupakan istilah yang
dan aquades, kaki tiga, alas pemanggang,
digunakan untuk mengambil senyawa
bunsen, gelas ukur 250 mL, gelas ukur 50
tertentu dengan menggunakan pelarut
mL, pengaduk kaca, termometer, cawan
yang sesuai. Metode ekstraksi tergantung
petri, pipet tetes, dan stopwatch.
pada polaritas senyawa yang akan
diekstraksi. Prinsipnya adalah like dissolve
Cara Kerja
like, yaitu pelarut polar akan melarutkan
a. Persiapan Bahan
senyawa polar dan pelarut nonpolar akan
Sampel bunga telang dalam
melarutkan senyawa nonpolar. Pemilihan
kondisi basah disortasi yang masih baik
pelarut yang digunakan juga bergantung
kemudian di potong-potong.
pada sifat kelarutan zat terlarut tersebut
(Riyanta, 2019).
b. Proses ekstraksi
1) Mengambil 300 ml aquades dan
Antosianin memasukkan bunga telang
sebanyak 6 gram kedalam gelas
Antosianin merupakan golongan
ukur.
senyawa kimia organik yang dapat larut
2) Ukur suhu bunga telang pada
dalam pelarut polar, serta bertanggung
variasi waktu 5 menit, 10 menit, 15
jawab dalam memberikan warna oranye,
menit, 25 menit dan 30 menit.
merah, ungu, biru, hingga hitam pada
3) Amati warna pigmen bunga telang
tumbuhan tingkat tinggi seperti: bunga,
tiap variasi waktu

Page 3 of 7
c. Analisis kestabilan
grafik hasil ekstraksi bunga telang
1) Pengaruh sinar matahari 120
a) Memasukkan 1 mL sampel bunga 100
80
telang ke dalam gelas ukur dan
60
tambahkan aquades 9 mL

suhu
40 5 menit

b) Menjemur dibawah sinar matahari 20 10 menit


0 15 menit
selama 3 jam (12.00-15.00)
ungu ungu semi ungu
25 menit
c) Amati warna pigmen bunga telang muda tua ungu pekat
pekat 30 menit
pigmen warna

2) Pengaruh suhu penyimpanan


Gambar 2. Hubungan antara Hasil Ekstrasi
a) Memasukkan 50 mL sampel bunga
Bunga Telang pada Variasi Waktu dan
telang, simpan pada suhu ruang
Suhu
dan suhu kulkas dalam rentang
Dari data tersebut diperoleh bahwa
waktu 1 hari sampai 5 hari
semakin lama waktu ekstraksi maka suhu
b) Amati warna pigmen bunga telang
akan semakin naik dan pigmen warna
tersebut
akan semakin gelap.

F. Hasil dan Pembahasan 2. Analisa Kestabilan


Ekstrak bunga telang diperoleh dalam
1. Ekstraksi Bunga Telang untuk
memperoleh waktu, suhu dan waktu 30 menit. Ekstrak ini digunakan
pigmen warna untuk menguji kestabilan bunga telang
Waktu ekstraksi dilakukan selama 30 dalam dua kondisi, yaitu:
menit. Jangka waktuyang dipilih yaitu 5
a. Pengaruh Kondisi Penyimpanan
menit, 10 menit, 15 menit, 25 menit, 30
menit. Dan diperoleh data sebagai berikut. Ekstraksi bunga telang disimpan di

Tabel 1. Hasil ekstrasi bunga telang dengan dalam ruangan yang gelap dengan suhu
variasi waktu dan suhu 25°C dan di dalam kulkas dengan suhu

Waktu Suhu Pigmen Warna 4°C selama tiga hari. Setiap hari dilakukan
(menit) pengamatan terhadap perubahan
5 82° Ungu muda warnanya. Sehingga diperoleh data
10 91° Ungu tua sebagai berikut.

15 93° Ungu tua


25 98° Semi ungu pekat Tabel 2. Hasil uji kestabilan ekstraksi
30 99° Ungu pekat bunga telang pada suhu kamar dan suhu
kulkas.

Hari Suhu kamar Suhu kulkas

Page 4 of 7
(25°C) (4°C)
grafik pengaruh sinar matahari
1 Ungu pekat Ungu tua terhadap perubahan warna
3
2 Ungu tua Ungu muda 2.5
2

jam
1.5
3 Ungu tua Ungu muda 1
0.5
0
ungu biru biru
muda tua muda
grafik hubungan suhu penyimpanan
dan warna perubahan warna ekstraksi
3
hari ke-

2 suhu Gambar 4. Hubungan antara Hasil Ekstrasi


1 kulkas
0 suhu Bunga Telang pada Berbagai Variasi
kamar
Lama Penyinaran Matahari

perubahan warna
Jadi, dapat kita ketahui bahwa
semakin lama terpengaruh sinar matahari
Gambar 3. Hubungan antara Hasil Ekstrasi
maka pigmen warna akan semakin
Bunga Telang terhadap Pengaruh Suhu
berwarna muda.
Kamar dan Suhu Kulkas

G. Kesimpulan
b. Pengaruh Sinar Matahari
Waktu penyinaran yang di pilih Kesimpulan yang dapat ditarik
yaitu 1 jam, 2 jam, dan 2,5 jam. menunjukkan hubungan antara
Penyinaran dimulai dari pukul 12.00-14.30. metodologi penelitian dan hasil studi
Diperoleh data sebagai berikut: pustaka, dengan masalah yang
dirumuskan dalam penelitian ini.
Tabel 3. Hasil uji kestabilan ekstraksi
Kesimpulan juga dilengkapi dengan hasil
bunga telang yang dipengaruhi sinar
penelitian atau jawaban dari masalah
matahari.
yang diajukan.
Jam Perubahan warna
13.00 Ungu muda 1.Apabila durasi waktu yang digunakan

14.00 Biru tua dalam proses ekstrasi lama maka


suhunya akan semakin naik dan pigmen
14.30 Biru muda
warna semakin pekat
2.Pengaruh kondisi penyimpanan
mempengaruhi pigmen warna karena
kondisi penyimpanan disimpan pada suhu
kamar 25◦ dan suhu kulkas 4◦. Dari hasil
dapat kita lihat bahwa semakin tinggi suhu

Page 5 of 7
maka semakin sulit untuk mengalami M., & Purbaningsih, S. (2017).
perubahan pigmen warna. Preliminary studies using the flower
3.Sinar matahari mempengaruhi of Clitoria ternatea L . ( butterfly pea )
perubahan pigmen warna secara cepat, as natural dyes food. Departemen
karena dari hasil yang didapatkan dalam Biologi, FMIPA UI, April.
beberapa jam pigmen warna berubah
Hasanah, F. T. (2020). Karakteristik
sangat cepat, dari ungu pekat saat 1 jam
Wilayah Daratan dan Perairan
berubah menjadi ungu muda, kemudian
Indonesia. Jurnal Geografi: Geografi
saat 2 jam beruah menjadi biru tua dan
Dan Pengajarannya, XX(13), 0–6.
saat 2,5 jam pigmen warna berubah
https://www.researchgate.net/publicat
menjadi biru muda
ion/345803603
4.Di dalam ekstrak bunga telang
terkandung pigmen antosianin yang larut Parwata, N. A. ., Kusumawati, K., & N, N,
dalam air S. (2016). Pertumbuhan dan produksi
5. Pada kondisi dibawah ini sinar matahari hijauan kembang telang (Clitoria
mengalami perubahan intesitas pigmen ternatea) pada berbagai level aplikasi
warna paling besar pupuk bio-slurry. Journal of Tropical
Animal Sciece, 4(1), 142–155.
H. Daftar Pustaka at 2 jam
Priska, M., Peni, N., Carvallo, L., & Ngapa,
Abbas, A., & Suhaeti, R. N. (2016).
Y. D. (2018). Antosianin dan
Pemanfaatan Teknologi Pascapanen
Pemanfaatannya. Cakra Kimia
untuk Pengembangan Agroindustri
(Indonesian E-Journal of …, 6(2),
Perdesaan di Indonesia. Forum
79–97.
Penelitian Agro Ekonomi, 34(1), 21.
https://doi.org/10.21082/fae.v34n1.20 Riyanta, P. H. (2019). Ekstraksi dan
16.21-34 Karakterisasi Nano Pigmen
Antosianin Berbahan Bunga Telang (.
Angriani, L. (2019). Potensi ekstrak bunga
SKRIPSI.
telang (Clitoria ternatea) sebagai
pewarna alami lokal pada berbagai Sitepu, R., Heryanto, H., Brotosudarmo, T.
industri pangan. Canrea Journal, H. P., & Limantara, L. (2016).
2(2), 32–37. Karakterisasi Antosianin Buah Murbei
Spesies Morus alba dan Morus
Budiasih, K. S. (2017). Kajian Potensi
cathayana di Indonesia. Natural
Farmakologis Bunga Telang (Clitoria
Science: Journal of Science and
ternatea). Prosiding Seminar
Technology, 5(2), 158–171.
Nasional Kimia UNY, 21(4), 183–188.
https://doi.org/10.22487/25411969.20
Efrizal, R. A., Amanda, U. D., Hemelda, N. 16.v5.i2.6703
Page 6 of 7
Catatan: Makalah penelitian tidak lebih
dari 10 halaman.

******

Page 7 of 7

Anda mungkin juga menyukai