Anda di halaman 1dari 4

ABU ASAM

SODA POSFAT

pH

SKALA 1 : 1 NAMA : BALQIS ADNIND


SATUAN : CENTIMETER KELAS : 2EGA
a
TANGGAL : 5 JULI 2021 DILIHAT : Dr.YOHANDRI BOW, S.T.,M.T
POLITEKNIK NEGERI
Nama : Difa Syakila Nama : Difa Syakila
P&ID PROSES DISODIUM FOSFAT 01 A4
Nama : Difa Syakila Nama : Difa Syak
SRIWIJYA
Gambar diatas merupakan contoh P&ID pengontrolan pH secara kontinu, yaitu P&ID proses pembuatan disodium phospate menggunakan pH dan flow control. Pada
contoh sistem diatas dihasilkan garam disodium phospate dengan tingkat kemurnian yang tinggi dan mencegah penggunaan reagent (bahan reaksi) berupa soda ash dan
phosporic acid yang berlebihan.
Pada P&ID diatas terdapat beberapa jenis lambang instrumentasi, yaitu:

Simbol ISA Tipe Element Instrumentasi


Orifice Plate (Flow Sensor)

Pneumatic Actuator Valve

Motor

Mixer

Kemudian beberapa jenis sinyal yaitu:

Simbol ISA Tipe Sinyal


Process Flow line

Instrument supply / Process connection

Electric Signal (Continuous)

Pneumatic Signal (Continuous)


Berikut arti dari label huruf yang ada pada Element Instrumentasi:

Simbol ISA Tipe Element dan Proses yang Diukur


FV Flow Control Valve
FIC Flow Indicator and Controller
FE Flow Element
AV Analysis Control Valve
AIC Analysis Indicator and Controller
AE Analysis Element

Terakhir simbol ISA yang digunakan untuk Element Instrumentasi dengan label huruf pada tabel diatas memiliki arti sebagai berikut:
Simbol ISA Jenis Element Instrumentasi dan Letaknya
Instrumentasi Discrete, ditempatkan pada control
panel utama, terpasang di bagian depan (front
mounted).
Instrumentasi Discrete, terpasang di lapangan.

Cara kerja secara garis besar sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu flow control dan pH control. Bagian kiri mengontrol masukan reagent Soda Ash menggunakan orifice
plate yang bekerja sebagai flow sensor. Feedback dari sensor diteruskan pada Flow Indicator and Controller melalui Flow Transmitter dengan sinyal listrik, sedang Flow
Transmitter sendiri terhubung dengan orifice plate melalui process connection. Sinyal kontrol berupa sinyal pneumatic dari Flow Indicator and Controller digunakan untuk
mengontrol Flow Control Valve yang akan mengontrol input Soda Ash kedalam tangki pengadukan berisi mixer yang digerakan motor.
Bagian kanan mengontrol masukan reagent Phosporic Acid menggunakan pH analyzer yang berkerja sebagai analysis sensor/anlysis element. Feedback dari sensor
diteruskan pada Analysis Indicator and Controller melalui Analysis Element dengan sinyal listrik, sedang Analysis Element sendiri terhubung dengan keluaran (berupa garam
disodium phospate) melalui process connection. Sinyal kontrol berupa sinyal pneumatic dari Analysis Indicator and Controller digunakan untuk mengontrol Analysis Control
Valve yang akan mengontrol input Phosporic Acid kedalam tangki pengadukan berisi mixer yang digerakan motor.
Pada bagian flow control tidak terdapat Feedback dari bagian output (produk disodium phospate), sehingga dapat dianggap sebagai input terkontrol biasa. Sedangkan
pada bagian pH control terdapat Feedback (berupa nilai pH) dari bagian output. Sehingga dapat diprediksi Feedback sistem ini berupa nilai pH dari produk, sehingga pH
merupakan meassured variabel. Set point serta process variable-nya juga berupa pH level, sedang manipulated variable-nya adalah jumlah masukan Soda Ash.
Pada bagian flow control terdapat Flow Transmitter karena Orifice Plate merupakan instrumentasi sensor flow tanpa transmitter, sehingga hanya menghasilkan output
yang bukan berupa sinyal yang dapat dibaca controller (hanya berupa perbedaan tekanan (Δp) dari tabung venturi), sehingga dibutuhkan Flow Transmitter untuk mengkonversi
output sensor menjadi sinyal listrik standar industri (4-20 mA) yang dapat dibaca oleh Flow Indicator and Controller. Sedang pada bagian pH control tidak terdapat Analysis
Transmitter dikarenakan Analysis Element di pasaran sudah termasuk dengan transmitter yang dapat mengkonversi output sensor menjadi sinyal listrik standar industri (4-20
mA) yang dapat dibaca oleh Analysis Indicator and Controller.
Sekilas mengenai Disodium Phospate dan pembuatannya
Disodium Phospate atau lengkapnya Disodium Hydrogen Phospate merupakan garam bersifat asam yang digunakan sebagai larutan buffer (penyangga) dan sebagai
agent (senyawa) pengontrol keasaman lingkungan. Disodium phospate juga berguna untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada makanan, sehingga digunakan pada produk
makanan, misal pasta dan sereal untuk mempercepat waktu pematangan tanpa menyisakan bakteri yang berbahaya. Senyawa ini juga digunakan dalam berbagai macam agent
pembersih yang bekerja sebagai pembasmi jamur dan sanitizer (desinfektan).Senyawa Disodium Phospate murni berbahaya jika tertelan karena dapat menyebabkan iritasi
saluran pernapasan, bahkan hingga muntah-muntah. Jika terkena mata atau kulit dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi.
Disodium Phospate dapat dibuat dari pencampuran antara phosporic acid (murni maupun tidak murni) yang dicairkan sehingga mengandung kelebihan air yang tepat
dengan Sodium Carbonate (dikenal juga dengan nama Soda Ash). Dengan proporsi yang tepat dihasilkan Garam Disodium, kemudian Disodium Phospate dibiarkan untuk
mengkristal di dalam perangkat pengkristalan. Selanjutnya kristal dicuci, melalui filterisasi kembali dan akhirnya dikeringkan.
Reaksi kimianya:
2 H3PO4 + 3 Na2CO3  2 Na3PO4 + 3 CO2 + 3 H2O
Phospori Soda Ash Trisodium Karbon Air
c Acid Phosphate Dioksid
a

Anda mungkin juga menyukai