Anda di halaman 1dari 8

STERILISASI

A. TEORI DASAR
Sterilisasi adalah proses untuk mematikan semua mikroba dan merusak spora. Spora adalah sel
yang tidak aktif yang lebih resisten terhadap panas dibandingkan dengan sel vegetatif
mikroorganisme. Dalam proses fermentasi sterilisasi memegang peranan penting untuk
menjamin kebersihan proses tersebut.
Sterilisasi diperlukan untuk:
1. Sterilisasi produk pangan dan kaleng, botol, dan kemasan lainnya.
2. Sterilisasi media cair dan nutrient untuk industry bioteknologi, misal obat-obatan dan
enzim.
3. Sterilisasi bioreactor dengan alat pengendali dan monitoring.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan proses panas, proses panas dibedakan atas
panas kering dan panas basah. Proses sterilisasi dengan menggunakan panas ini sangat
tergantung dengan waktu dan suhu sterilisasi. Penggunaan panas dalam proses sterilisasi dapat
mengakibatkan perubahan terhadap substrat dan nutrien misal terjadi proses karamelisasi larutan
gula, denaturasi protein, menonaktifkan vitamin, reaksi gula dengan asam amino, polimerisasi
aldehyde tak jenuh.

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengenalkan kepada mahasiswa:
 Pemaikan autoclave untuk proses sterilisasi.
 Teknik sterilisasi peralatan.
 Teknik sterilisasi media cair.

C. ALAT DAN BAHAN


 Autoclave
 Kertas Koran
 Kapas berlemak
 Benang
 Gelas kimia
 2 tabung reaksi dan rak
 4 cawan petri
 Erlenmeyer
 Pipet volume
 Botol semprotan

D. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan praktikum.

2. Mencuci alat yang akan digunakan dalam percobaan sterilisasi hingga benar-benar bersih.

3. Keringkan alat yang telah dicuci, kemudian semprotkan cairan etanol pada alat-alar
tersebut.
4. Setelah itu memasukkan alat-alat ke dalam autoclave selama 20 menit pada suhu 110 c

5. Kemudian setelah 20 menit mengeluarkan alat dengan hati-hati dan menunggu hingga
menjadi dingin.

6. Memintal kapas dengan tangan kemudian menyumbat menggunakan kapas kebagian


mulut alat-alat.
7. Menutup permukaan yang disumbat kapas menggunakan kertas koran yang sudah
disterilkan terlebih dahulu, mengikatnya dengan tali atau benang.

8. Diamkan alat yang sudah disterilisasi di tempat bersih dan aman selama beberapa hari.
Kemudian anati perubahan.
E. HASIL PENGAMATAN
Setelah melakuan semua proses sterilisasi dan menunggu hasilya selama beberapa hari,
didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut:

No Nama alat Sebelum sterilisasi Sesudah sterilisasi


.
1. Tabung reaksi Berdebu Steril
2. Cawan petri Berdebu 1 steril dan 2 tidak
3. Erlenmayer Berdebu Steril
4. Pipet ukur Berdebu Steril
5. Gelas kimia Berdebu Steril

Tabung reaksi 1 dan 2


Cawan petri 1

Cawan petri 2

Erlenmeyer
Pipet ukur

Gelas kimia

F. KESIMPULAN

1. Mikroorganisme dapat rusak dan mati jika dipanaskan melalui proses sterilisasi.
2. Penggunaan autoklaf dan oven dapat benar dapat menentukan baik buruknya proses
sterilisasi.
3. Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi dengan menggunakan autoklaf 110
derajat dengan waktu 20 menit.
4. Terdapat salah satu alat yaitu cawan petri dengan metode sterilisasi basah selama tiga
hari mengembun peneliti menyadari kesalahan dari yang mengakibatkan hal tersebut
adalah saat membungkus alat tersebut belum sepenuhnya kering.

Anda mungkin juga menyukai