Anda di halaman 1dari 5

DATA PENGAMATAN

No Sampel Luas Area


1 Standar caffein 2,744
2 Bodrex 2,799
3 Paramex 3,276
4 Oskadon 2,445

PERHITUNGAN

 Konsentrasi Larutan Standar Caffein

Massa kafein murni = 50 mg


Volume larutan = 500 ml = 0,5 L
mg
Ppm awal =
L
50 mg
=
0,5 L
= 100 ppm
 Ppm setelah memipet 1 ml larutan dalam 50 ml pelarut
M1 = 100 ppm
V1 = 1 ml
V2 = 50 ml
M2 = ?
M1 x V1 = M2 x V2
100 ppm x 1 ml = M2 x 50 ml
100 ppm x 1ml
M2 =
50 ml
M2 = 2 ppm
 Kadar kafein dalam sampel
Bodrex
ppm sampel luas area sampel
=
ppm standar caffein luasarea standar caffein
luas area sampel
Ppm sampel = x ppm standar caffein
luasarea standar caffein
2,799
Ppm sampel = x 2 ppm
2,744
Ppm sampel = 2,0401 ppm

Paramex
ppm sampel luas area sampel
=
ppm standar caffein luasarea standar caffein
luas area sampel
Ppm sampel = x ppm standar caffein
luasarea standar caffein
3,276
Ppm sampel = x 2 ppm
2,744
Ppm sampel = 2.3878 ppm

Oskadon
ppm sampel luas area sampel
=
ppm standar caffein luasarea standar caffein
luas area sampel
Ppm sampel = x ppm standar caffein
luasarea standar caffein
2,445
Ppm sampel = x 2 ppm
2,744
Ppm sampel = 1.7821 ppm

 Berat caffein dalam vial


Bodrex
massa sampel
Berat caffein dalam 10 tablet = x massa rata-rata
massa caffein dalam 1 butir
obat
50 mg
Berat caffein dalam 10 tablet = x 0,8366 gr
50 mg
Berat caffein dalam 10 tablet = 0,8366 gr

Paramex
massa sampel
Berat caffein dalam 10 tablet = x massa rata-rata
massa caffein dalam 1 butir
obat
50 mg
Berat caffein dalam 10 tablet = x 0,7357 gr
50 mg
Berat caffein dalam 10 tablet = 0,7357 gr

Oskadon
massa sampel
Berat caffein dalam 10 tablet = x massa rata-rata
massa caffein dalam 1 butir
obat
50 mg
Berat caffein dalam 10 tablet = x 0,6924 gr
35 mg
Berat caffein dalam 10 tablet = 0,9891 gr

ANALISIS PERCOBAAN

Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kadar caffeine dalam sampel obat dengan
menggunakan instrumen HPLC. HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
merupakan salah satu metode fisikokimia berdasarkan pada teknik kromatografi di mana
fase geraknya berupa cairan dan fase diam dapat dalam bentuk cair atau padat. Sampel obat
yang digunakan adalah jenis obat sakit kepala yaitu panadol dan bodrex.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat pelarut yang merupakan campuran
antara metanol 51% dan aquabidest 49% dalam 500 ml. Selanjutnya membuat larutan
standar caffeine dengan menimbangnya sebesar 0,05 gr standar dan dilarutkan dengan 500
ml pelarut. Kemudian memipet 1 ml larutan dalam 50 ml pelarut. Setelah itu, semua sampel
obat ditimbang per tablet lalu didapatkan berat rata-rata nya. Kemudian sampel digerus dan
diambil setara 50 mg dari komposisi caffeine dari masing – masing obat dikali dengan berat
rata-rata. Sampel lalu dilarutkan dengan menggunakan pelarut dalam labu takar 50 ml.
Selanjutnya, larutan standar dan larutan sampel dihomogenkan dengan ultrasonic vibrator.
Kemudian, masing-masing larutan tersebut disaring dengan menggunakan saringan
membran agar diperoleh larutan sampel murni tanpa ada partikel-partikel pengganggu /
pengotor yang dapat mempengaruhi hasil pemisahan.
Alat HPLC dan software pada komputer telah diset sesuai dengan kebutuhan pengukuran.
Larutan standar maupun larutan sampel yang diinjeksikan ke septum menggunakan syringe
sebanyak 20µl. Sebelum diinjeksikan, syringe dibilas terlebih dahulu dengan menggunakan
larutan yang akan diinjeksikan. Larutan standar diinjeksikan terlebih dahulu. Kemudian
dilanjutkan dengan menginjeksikan larutan sampel. Larutan yang masuk kemudian dialirkan
oleh fase gerak menuju kolom dengan bantuan pompa. Di dalam kolom terjadi pemisahan
komponen yang didasarkan pada tingkat kepolaritasan dari setiap komponen-komponen
yang ada di dalam campuran. Setelah keluar dari kolom akan terdeteksi oleh detektor yang
kemudian direkam dalam bentuk kromatogram yang menghasilkan puncak.
Analisis kualitatif dilakukan dengan melihat waktu retensinya. Hasil yang didapat waktu
retensi untuk larutan standar yaitu 2,81 menit, sampel bodrex 3,38 menit, sampel paramex
2,74 menit, dan sampel oskadon 4,11 menit. Kemudian didapatkan juga data berupa tinggi
dan area dari masing-masing cuplikan.

KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa:
1. Komatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) merupakan teknik pemisahan komponen dengan cara
melewatkan cuplikan melalui fase diam dengan menggunakan fase gerak.
2. Pelarut yang digunakan yaitu campuran metanol 41% dan aquabidest 59%.
3. Waktu retensi untuk larutan standar yaitu 2,96 menit, sampel bodrex 3,09 menit dan
sampel panadol 2,93 menit.
4. Tinggi dan area yang dihasilkan:
 Tinggi yang dihasilkan dari std. caffeine 116,208 mAU dan area 2,744 mAu*min.
 Tinggi yang dihasilkan untuk sampel bodrex 121,088 mAU dan area 2,799
mAU*min.
 Tinggi yang dihasilkan untuk sampel paramex 131,648 mAU dan area 3,276
mAU*min.
 Tinggi yang dihasilkan untuk sampel oskadon 102,992 mAU dan area 2,445
mAU*min.

Anda mungkin juga menyukai