Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PERCOBAAN 3

PENENTUAN KADAR TABLET PAPAVERIN HCl SECARA


SPEKTROFOTOMETRIUV-VIS

NAMA : NABILAH NAJLA


STB : 15020210041
KELAS :C2
KELOMPOK : 2 (Dua)
Nilai* : diisi oleh asisten

Tujuan Percobaan :
1. Untuk mempelajari cara menganalisis senyawa bahan obat
secara kuantitatif dengan menggunakan hukum Lambert-Beer
2. Untuk mengetahui prinsip kerja Spektrofotometer UV-Vis
3. Untuk mempelajari cara penentuan konsentrasi analit dengan
membuat kurva baku
4. Menghitung kadar obat Papaverin HCl dalam sediaan tablet
secara Spektrofotometri UV-VIS

Hasil pengukuran diperoleh :


1 Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum
Data pengukuran panjang gelombang
200 0,156
210 0,279
225 0,311
240 0,367
251 0,412
244 0,277
232 0,189

2 Pengukuran Seri Konsentrasi Baku


Konsentrasi Serapan
(ppm)
25 0,348
50 0,477
75 0,595
100 0,709
125 0,839

3 Serapan Larutan Uji = 0,594 nm


A. Data dan Informasi
No Data Hasil
1 Daerah pengukuran λ Daerah UV (200-400 nm)
2 λ maks yang diperoleh 251 nm
3 Analisis kandungan menggunakan spektrofotometri
cara
4 Nama sampel Sediaan tablet papaverin HCl
5 Dosis sediaan yangdigunakan 40 mg
6 Pembanding Amonium Hidroksida 6 N
7 Nilai Ekstingsi Spesifik papaverine 1850
HCl
8 Konsentrasi 5 seri konsentrasi 0,5; 1; 2; 3; 4; dan 5 ppm
berturut-turut
9 Konsentrasi (ppm)
Larutan Uji Awal
10 Konsentrasi (ppm) 2 ppm
Larutan Uji Yang diukur
11 Faktor Pengenceran
= 75 ppm
12 Persamaan regresi y = 0,0049x + 0,2294
13 Nilai koefisien korelasi r = 0,99975

14 Persyaratan kandungan papaverin Sesuai yang tertera pada FI V pada


HCl dalam sediaan tablet halaman 995 yaitu tablet Papaverin
HCl mengandung papaverin HCl
tidak kurang dari 93,0% dan tidak
lebih dari 107,0%

Tempelkan gambar kurva baku lengkap dengan


persamaan regresi dan koefisien korelasi

B. Hasil Kurva Baku


Syarat linearitas memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat karena
berdasarkan kurva baku, diperoleh koefisien adalah 0,99975. Syarat kriteria
penerimaan untuk memenuhi syarat ±1 nm. Dalam metode analisis yang
diterima yaitu sebesar 0,999-0,996. Oleh karrena itu nilai r yang dipenuhi di
peroleh memenuhi persyaratan.

C. Perhitungan Kandungan Papaverin HCl


y = 0,0049x + 0,2294
R2= 0,9995
r = 0,99975
Penentuan Fp sebagai berikut:
0,594 = 0,0049x + 0,02294

Rumus Kadar papaverin HCl = %Kadar =


%Kadar =
= 643,657%
Jumlah Kadar papaverine HCl yang diperoleh adalah =
Memenuhi/tidak memenuhi Persyaratan kandungan papaverine HCl dalam
sediaan tablet karena tablet Papaverin HCl mengandung papaverin HCl tidak
kurang dari 93,0% dan tidak lebih dari 107,0% sedangkan dalam hasil data
diperoleh melebihi dari syarat yaitu 643,657%.
Pembahasan

Dalam pembuatan larutan uji. Ditimbang 10 tablet yang masing-masing


tabletnya ditimbang sehingga diperoleh data yaitu 0,20 g, 0,21g, 021 g, 0,20 g, 0,19 g,
0,21 g, 0,21 g, 0,21 g, 0,21 g, 0,20 g, berat yang diinginkan sebanyak 3,75 mg.

Pada langkah pertama yaitu di lakukan pembuatan larutan uji. Dimana kita
menggunakan mortal tumbuk obat untuk menghaluskan sedian tablet papaverin HCl.
Lalu setelah itu kita kita menimbang serbuk dari papaverin HCl yang tadi dihaluskan.
Setelah mengitung tablet yang akan di timbang yaitu sebanyak 0,19 gram. Setelah itu
dilarutkan dalam HCl 10 ml 0,1 N kedalam labu ukur 25 ml. setelah itu di sonikator
selama 15 menit. Setelah di sonikator selama 15 menit, diencerkan hingga tanda batas,
dan itu menjadi larutan a. setalah itu pipet larutan a sebanyak 3 ml dan di tambahkan
aquades sebanyak 10 ml dan dihomogenkan. Setelah itu di tambahkan beberapa tes
ammonium hidrosida 6N. Tujuan ditambahkan beberapa ammonium hidroksida agar
larutan bersifat basa yaitu dari Ph 9-14. Setelah itu diekstrasi dengan menggunakan
corong pisah dengan menggunakan CHCl3(kloroforom) sebanyak 5 ml dan di lakukan
ekstrasi 3 kali pengulangan. Tujuan dilakukan pengulangn sebanyak 3 kali karena agar
papaverin HCl tidak tersisa dalam aquades. Setalah selesai di ekstrasi sebanyak 3 kali,
lalu diambil pada bagian bawah crong pisah yaitu papverin HCl yang larut dalam
CHCl3. Setelah itu larutan diuapkan hingga kering dan akan menjadi residu lalu di
larutkan dalam 25 ml HCl 0,1 N. Dan itu akan menjadi larutan C

Dalam pengukuran panjang gelombang ini memakai alat instrument


spektrofotmeter UV-Vis. Prinsip kerja dari spektrofotometer uv-Vis ini didasarkan pada
hukum lambert-beer Prinsip kerja spektofotometer UV-Vis yaitu apabila cahaya
monokromatik melalui sutau media(larutan), maka sebagian cahaya tersebut di serap(I),
sebagian di pantulkan(Ir), dan sebagian di pancarkan (lt).

Setelah itu dilakukan Penentuan kandungan papaverine HCl dalam sediaan


tablet yaitu dengan cara Dipipet 5 mL larutan uji lalu masukkan kedalam labu ukur 10
mL atau setara dengan konsentrasi 2 ppm,lalu dicukupkan dengan pelarut hingga batas,
setelah diukur absorbansi larutan uji pada λmaks pada range 200-400 nm, dan di
dapatkan absorbansi sampelnya yaitu 0,594 nm.

Pada saat sampel di lakukan pengujian di spektrofotometer di dapat hasil %kadar


643,657% yang menghasilkan tidak memenuhi Persyaratan kandungan papaverine HCl
dalam sediaan tablet karena tablet Papaverin HCl mengandung papaverin HCl tidak
kurang dari 93,0% dan tidak lebih dari 107,05%

Pada langkah ekstraksi larutan aquades dan chloroform yang berada pada
corong pisah larutan tersebut tidak menyatu. Bagian bawah adalah larutan klororform
dan bagian atas adalah larutan aquades. Kloroform dibagian bawah karena berat jenis
kloroform lebih besar dibandingan aquades. Dimana berat jenis kloroform 1,4
sedangkan berat jenis aquades 1. Kloroform termasuk dalam senyawa non polar lalu
untuk aquadest termasuk dalam senyawa polar.

Senyawa polar adalah yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai
nilai keelektronegatifitas yang berbeda.

Ada beberapa ciri-ciri senyawa polar yang diantaranya yaitu:

 Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain.


 Memiliki kutub + dan kutub – akibat tidak meratanya distribusi elektron.

Contoh senyawa polar yaitu Alkohol, HCI, PC13, H2O, N2O5, H2O, HCL, HF,
HI dan HBr

Senyawa non polar adalah yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar
elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang
berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.

Ada beberapa ciri-ciri senyawa non polar yang diantaranya yaitu:

 Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain.


 Tidak memiliki kutub + dan kutub – akibat meratanya distribusi elektron.

Contoh senyawa non-polar yaitu C12, PC15, H2, N2, O2, CO2,CH4 dan Cl2.
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa
jenis air murni. Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuahzat
dengan massa jenis air murni. Berat jenis suatu zat merupakanperbandingan berat zat
tersebutterhadap volumenya. Satuan sisteminternasional untuk berat jenis adalah N/m3.

Kesimpulan

Dalam pembuatan larutan uji. Ditimbang 10 tablet yang masing-masing


tabletnya ditimbang sehingga diperoleh data yaitu berat yang diinginkan sebanyak 3,75
mg dan yang di timbang sebanyak 0,019 g. Pada saat sampel di lakukan pengujian di
spektrofotometer di dapat hasil 0,594 nm absorbansinya.

Dari percobaan dengan sampel papaverin HCl, dapat di simpukan bahwa, Pada
langkah ekstraksi larutan aquades dan chloroform yang berada pada corong pisah
larutan tersebut tidak menyatu. Bagian bawah adalah larutan klororform dan bagian
atas adalah larutan aquades. Kloroform dibagian bawah karena berat jenis kloroform
lebih besar dibandingan aquades.

Anda mungkin juga menyukai