Anda di halaman 1dari 8

1.

Tujuan

- Untuk mengetahui kadar sakarin yang ada pada minuman berenergi Torpedo
- Memahami cara analisis kadar sakarin dengan metode instrumental
2. Prinsip dasar

Hal yang menjadi dasar karena adanya gugus kromofor pada sakarin yang dapat
menyerap sinar uv pada rentang panjang gelombang 200 – 400 nm
3. Dasar teori

Zat pemanis sintetik merupakan zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau
dapat membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis tersebut, sedangkan
kalori yang dihasilkanya jauh lebih rendah dari pada gula. Umumnya zat pemanis sintetik
mempunyai struktur kimia yang berbeda dengan struktur polihidrat gula alam.
Zat pemanis sintetik yang kini banyak digunakan dalam makanan dan minuman
adalah garam Ca- atau Na-sakarin. Penggunaan sakarin tergantung dari intensitas
kemanisan yang dikehendaki. Pada konsentrasi tinggi, sakarin akan menimbulkan rasa
pahit-getir. Kemanisan sakarin empat ratus kali lebih besar dari kemanisan larutan
sukrosa 10 % (Winarno,1997 ).
Sakarin ketika ditemukan sakarin digunakan sebagai antiseptik dan pengawet,
tetapi sejak 1900 digunakan sebagai pemanis. Sakarin dengan rumus C 7H5NO3S dan berat
molekulnya 183,18 disintesis dari toluen biasanya tersedia sebagai garam natrium. Nama
lain dari sakarin adalah 2,3-dihidro-3-oksobenzilsulfonasol, benzosulfimida. Disamping
rasa manis, sakarin juga mempunyai rasa pahit yang disebabkan oleh kemurnian yang
rendah dari proses sintesis. Sakarin secara luas digunakan sebagai pengganti gula karena
mempunyai sifat yang stabil, non karsinogenik, nilai kalori rendah, dan harganya relatif
murah, selain itu sakarin banyak digunakan untuk mengganti sukrosa bagi penderita
diabetes mellitus atau bahan pangan berkalori rendah. Penggunaan sakarin biasanya
dicampur dengan bahan pemanis lain seperti siklamat atau aspartam. Hal itu
dimaksudkan untuk menutupi rasa tidak enak dari sakarin dan memperkuat rasa manis.
4. Alat dan bahan

Alat :

 Gelas kimia
 Botol semprot
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Pipet ukur
 Gelas ukur
 Cawan uap
 Corong pisah

Bahan :

 Aquadest
 Sampel Torpedo
 Alkohol
 Pa sakarin
 etanol
5. Prosedur kerja
Larutkan dalam air sebanyak 50 mL,
Sampel ditimbang 10 gram (+) kloroform 50 mL
(+) HCl encer hingga pH 2

Kocok, lalu ekstraksi


sebanyak 3x

Fase air Fase CHCl3 + sakarin

Diuapkan

Residu (+) etanol 95%

Lakukan uji kualitatif


dengan pereaksi zwikker 1

Lalu di identifikasi dengan


spektrofotometri pda panjang
gelombang 200 - 400 nm
 Penetapan larutan standar

Sakarin PA + alkohol 96% Kocok sampai homogen Add dalam labu ukur
50 mL

Ukur absorbansinya menggunakan


spektrofotometer

 Penetapan kadar sampel

Analit Tambahkan etanol hingga Ukur absorbansinya


50mL menggunakan
spektrofotometer pada 268 nm
6. Data hasil praktikum

 Larutan standar sakarin PA

konsentrasi absorbansi
100 ppm 0.677
90 ppm 0.554
80 ppm 0.576
70 ppm 0.522
60 ppm 0.454
10 ppm 0.324
5 ppm 0.214

Kurva standar sakarin PA

 Larutan sampel
sampel absorbansi Panjang
gelombang
torpedo 0,297 268 nm
 Perhitungan sampel

Y= 0,0041x + 0,232
0,297 = 0,0041x + 0,232
0,297 – 0,232 = 0,0041x
0,065 = 0,0041x
X = 15,85 ppm x 50 (FP)
X = 792,5 ppm

= = = 0.07925 %

7. Pembahasan

Pada praktikum penetapan kadar pemanis sintetik sampel yang digunakan yaitu minuman
ringan torpedo yang diklaim mengandung pemanis buatan sakarin dengan kadar yang
relative rendah.
Sakarin merupakan pemanis sintetik yang memiliki tingkat kemanisan 300 kali lipat dari
sukrosa. Sakarin yang digunakan pada sampel dalam bentuk garam sakarin, karena
pelarut yang digunakan dalam produk minuman ringan adalah air maka yang digunakan
dalam bentuk garam nya agar mudah melarut, sedangkan bila dalam bentuk asam nya
sakarin tidak larut air.
Preparasi sampel yaitu mengubah bentuk sakarin dalam bentuk garam menjadi bentuk
asam nya dengan menambahkan asam klorida encer hingga pH 2, dan penambahan
kloroform untuk menarik sakarin yang sudah terbentuk menjadi bentuk asam nya, karena
asam sakarin tidak larut dalam air, maka digunakan kloroform untuk melarutkannya.
Kemudian diuapkan hingga tertinggal residu nya yaitu asam sakarin. Kemudian
pembuatan pereaski zwikker untuk uji kualitatif agar lebih meyakinkan bahwa residu
yang tertinggal adalah sakarin. Warna uji kualitatif yaitu berwarna merah muda, karena
sama dengan larutan sakarin PA yang diuji kualitatif juga oleh pereaksi zwikker.
Selanjutnya residu yang sudah dilarutkan dengan etanol hingga 100mL , kemudian diukur
panjang absorbansinya dengan spektrofotometer uv pada panjang gelombang 268nm,
nilai absorbansinya yaitu 0,297 dengan faktor pengenceran sebanyak 50 x. sakarin dapat
terdeteksi oleh spektrofotometer uv karena sampel tidak berwarna, selain itu juga karena
adanya gugus kromofor pada sakarin yang dapat menyerap sinar uv pada rentang panjang
gelombang 200 – 400 nm.

8. Kesimpulan

Sakarin dalam minuman ringan torpedo mengandung 0,0729% dalam 5 gram sampel

yang digunakan. Nilai absorbansi yang didapat yaitu 0,297 pada panjang gelombang

268nm.
Daftar pustaka

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-25700. ‘’ Zat pemanis

sintetik “.pdf. UNHAS. diakses pada tanggal 20-10-2013 pukul 14.11 wib

file:///C:/Users/ASUS/Documents/C.R.I.“ Analisa zat pemanis sintetis secara kuantitatif

dan kualitatif pada makanan .html . diakses pada tanggal 20-10-2013 pukul 14.40 wib

Simatupang, Hennida .2009. analisa penggunaan zat pemanis buatan pada sirup yang

dijual dipasar tradisional kota medan. Pdf. Diakses pada tanggal 20-10-2013 pukul 14.55 wib

Anda mungkin juga menyukai