Kelompok 4 (Multikomponen)
TABLE OF CONTENTS
01 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN 02 METODE
METODE PENELITIAN
PENELITIAN
HASIL &
HASIL &
03 PEMBAHASAN
PEMBAHASAN 04 KESIMPULAN
KESIMPULAN
ANGGOTA KELOMPOK
Sediaan Infus (intravenous fluids infusion) adalah sediaan obat yang diberikan melalui
pembuluh vena untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh
(Nuryanto et al, 2015). Spesifikasi produk sediaan steril atau infus menurut Farmakope edisi
ke V (2014), antara lain harus memenuhi syarat uji sterilitas, uji pirogenitas dengan pengujian
endotoksin, pemeriksaan visual, uji keseragaman volume, tingkat keasaman atau nilai pH 6-
7, uji bahan partikulat, penetapan kadar logam, penetapan kadar kemurnian pada suatu
sediaan infus tersebut, serta pemeriksaan kesesuaian etiket.
Pengujian kadar pada sediaan infus elektrolit seperti natrium dan kalium diterima
sebagai penanda jaminan kualitas produk akhir yang dapat digunakan untuk memperkirakan
kesalahan produksi yang berpotensi pada masalah klinis yang serius (Marie et al, 2011).
PENDAHULUAN
Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler sebanyak 35-
40% yang berada di dalam tubuh. Natrium bertugas untuk menjaga
keseimbangan cairan dan mengatur tekanan osmosis yang menjaga
cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel-sel serta menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat
yang membentuk asam. Natrium berperan dalam transmisi saraf dan
kontraksi otot serta dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut
zat-zat gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus
sebagai pompa natrium. Kalium terdapat di dalam sel sebanyak 95% di
dalam cairan intraseluler. Kalium berperan dalam pemeliharaan
keseimbangan cairan dan elektrolit, keseimbangan asam basa serta
isotonis sel. Selain itu, kalium juga mengaktivasi banyak reaksi enzim
dan proses fisiologi, seperti transmisi impuls di saraf dan otot,
kontraksi otot dan metabolisme karbohidrat (Maulidar, 2018).
METODE PENELITIAN
Alat Bahan
Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan:
● Spektofotometer Serapan Atom (Hitachi Z-2300) ● NaCl (Brataco)
● pH Meter ● Aquadestilata
METODE
PENELITIAN Sampel diambil dengan teknik random sampling dengan
tanda batas.
2.3.4 PENENTUAN DERET STANDAR
Dilakukan pengujian larutan standar natrium dan kalium menggunakan instrumen SSA yang sudah tervalidasi
perhitungannya. Dalam penentuan deret standar, dinyalakan blower pada instrumen lalu atur panjang
gelombang yang digunakan untuk logam natrium ialah 589 nm dan kalium 766,5 nm. Selanjutnya set condition
pada instrumen menggunakan larutan pembanding dengan konsentrasi tertinggi untuk pengujian kadar natrium
dan kalium, jika sudah terkondisikan maka lakukan analisa larutan pembanding dari konsentrasi terendah hingga
konsentrasi tertinggi, dan akan muncul berupa kurva hasil deret standar atau nilai regresi linier pada deret
standardengan limit minimum 0,9950 agar mendapatkan ketepatan pada pengukuran standar.
METODE PENELITIAN
2.3.6 Penentuan Kadar Natrium &
2.3.5 Preparasi Sampel Kalium
Dipipet tiap sampel dari tiga nomor bets Menggunakan instrumen SSA, terlebih
yg berbeda untuk analisis kadar natrium dahulu diukur absorbansi sampel. Absor-
dan kalium dalam labu ukur 100 ml yang bansi sampel adalah nilai hasil dari kon-
berbeda dgn konsentrasi 100%. Dimana sentrasi sampel yang di uji pada instru-
untuk natrium pipet sampel sebanyak men SSA. Absorbansi yang ditentukan
0,30 ml atau 300 ppm dan dilarutkan dgn berdasarkan hasil dari alat pembaca pd
aquadest dalam labu ukur 100 ml, se- instrumen yang sudah tervalidasi perhitu-
dangkan untuk kalium pipet sampel ngannya. Setelah absorbansi diketahui,
seba-nyak 1,0 atau 1000 ppm lalu dpt ditentukan kadar natrium dan kalium
dilarutkan dengan aquadest dalam labu sampel berdasarkan hasil yg muncul dari
ukur 100 ml sampai tanda batas. SSA.
METODE PENELITIAN
Dalam uji penampilan sampel dilihat dibawah sinar terang putih dengan intensitas cahaya penerangan
2000-3750 lux dengan posisi sampel dilihat dalam posisi terbalik dengan latar putih kemudian hitam.
Dari pengukuran kurva kaliberasi tersebut diperoleh persamaan garis regresi yaitu Y = 0,0056 +
0,2579 untuk natrium dan = 0,0538 + 0,1411 untuk kalium dengan nilai koefisien korelasi (r)
natrium sebesar 0,9979 dan kalium sebesar 0,9983. Nilai r ≥ 0,97 menunjukkan adanya korelasi
linier yang menyatakan adanya hubungan antara X (konsentrasi) dan Y (absorbansi). Berdasarkan
hasil nilai perhitungan parameter kelinieran garis menunjukkan bahwa garis persamaan kurva
kalibrasi untuk logam natrium dan kalium telah memenuhi syarat yaitu diperoleh nilai koefisien
korelasi (r) ≥0,9999 dan keduanya dinyatakan linier.
Analisis Kadar Natrium dalam sediaan Infus Elektrolit
dapatkan hasil deret standar atau nilai koefisien korelasi (r) dan absorbansi, nilai
kadar natrium pada sampel kemudian dapat dibaca pada alat SSA. Hasil kadar
(93.00–107.00 mEq/L).
Pada tiga nomor bets yang berbeda
Pada tabel 5 menunjukkan perbandingan nilai pH dari tiap bets menunjukkan bahwa bets
nomor X001 dengan pH 6.63 lebih rendah dari nomor bets X002 dengan pH 6.73, sedangkan
pada nomor bets X003 dengan 6.74 mendapatkan hasil nilai pH yang tertinggi dari bets X001
dan X002. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa nilai pH pada sediaan infus elektrolit
telah memenuhi spesifikasi dan ketiganya masuk dalam rentang yang di ditetapkan Farmakope
Indonesia Edisi ke V ialah 6.60 – 7.00.
Uji penampilan
Uji penampilan dilakukan secara visual biasanya dilakukan dibawah penerangan cahaya dengan
latar putih dan latar hitam, dilakukan dengan cara memutar botol dan mengamatinya untuk
memastikan sampel bebas partikel kecil yang dapat dilihat dengan mata. Berdasarkan data pada
tabel 6 menunjukkan bahwa sediaan infus elektrolit pada tiga nomor bets yang berbeda
didapatkan hasil pada sampel masing-masing ialah berupa larutan jernih tak berwarna serta
bebas partikel.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa sampel sediaan infus elektrolit pada
tiga bets yang berbeda, yaitu bets nomor X001, X002,
dan X003 dengan ketiga parameter tersebut yang di
ukur menunjukkan kadar natrium dan kalium, nilai pH
serta penampilan pada sampel sediaan infus elektrolit
telah memenuhi spesifikasi.
THANKS
Do you have any questions?