Anda di halaman 1dari 9

PENETAPAN KADAR SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK

KELOMPOK 5

1. Husnul Qarina
2. Marisa Amalya Fahira
3. Ni Wayan Putri Utami
4. Nur Fadila Fitriana
5. Yazid Maula Arzaki

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM

2023
PENDAHULUAN

Ekstrak merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian
hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Depkes RI, 2014).

MATERIAL DAN METODE PRAKTIKUM

 ALAT

- Labu ukur 5 ml - Blue tip

- Labu ukur 100 ml - Yellow tip

- Spektrofotometer uv-vis - Mikropipet 100-1000 mikroliter

- Vial - Mikropipet 10-100 mikroliter

- Vortex

 BAHAN

- Standar kurkuminoid

- Kristal kurkuminoid

- Etanol p.a

- Aquades
 PROSEDUR

- Pembuatan larutan baku stok kurkuminoid konsentrasi 100 ppm

Ditimbang 10 mg kurkumin standar

Dilarutkan menggunakan 100 ml etanol p.a

Larutan baku stok kurkumin konsentrasi 100 ppm

- Penetapan panjang gelombang maksimum

Dipipet sebanyak 0,3 ml larutan baku kurkumin konsentrasi 100 ppm,


dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml

Ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas

Diukur absorbansi pada panjang gelombang 380-800nm

- Pembuatan kurva baku standar (konsentrasi 1,5ppm, 2ppm, 3ppm, 4ppm, 5ppm)

Dipipet sebanyak 0,15 ml, 0,2 ml, 0,3 ml, 0,4 ml, 0,5 ml larutan baku stok
kurkumin 100 ppm, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur
10 ml

Ditambahkan etanol p.a hingga tanda batas

Diukur absorbansi pada panjang gelombang maksimum

Dibuat kurva baku standar


- Persiapan larutan uji

Ditimbang 5 mg sampel

Dilarutkan dengan etanol p.a dalam labu ukur 5 ml hingga tanda batas

Divortex kemudian ditambahkan etanol p.a hingga tanda batas

Diukur absorbansi pada panjang gelombang maksimum

Diulangi prosedur persiapan larutan uji sebanyak 3 kali

HASIL & ANALISIS DATA

 Panjang gelombang maksimum

- Konsentrasi sampel : 3ppm

- Panjang gelombang maksimum : 424,5 nm

 Kurva baku dan sampel (larutan uji)

Tabel 1.1 Hasil pengukuran kurva baku & sampel

Kurva Baku Sampel

Konsentrasi (ppm) Absorbansi Replikasi Konsentrasi (mg/ml) Absorbansi

1,5 0,2968 1 0,6756


2 0,3881 2 0,6658

3 0,5418 3 0,6454

4 0,6733

5 0,8675

1
0,8675
0,9
y = 0,1583x + 0,0627
0,8 R² = 0,9962 0,6733
0,7
0,5418
Absorbansi

0,6
0,5
0,3881
0,4
0,2968
0,3
0,2
0,1
0
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi (ppm)

Gambar 1.1 Kurva Baku Larutan Standar

 Perhitungan kadar

Persamaan regresi linear : y = bx + a

y = 0,1583x + 0,0626

- Sampel Replikasi 1, y = 0,6756

y = 0,1583x + 0,0626
0,6756 = 0,1583x + 0,0626

0,1583x = 0,6756-0,0626

0,6130
𝑥 = 0,1583

x = 3,8724 ppm x 0,001 = 0,0038724 mg/ml

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑥 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = Bobot sampel

0,003874 𝑚𝑔/𝑚𝑙 𝑥 5 𝑚𝑙 𝑥 100


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 =
0,005 gr

Kadar sampel replikasi 1 = 387,24 mg/gr

- Sampel Replikasi 2, y = 0,6658

y = 0,1583x + 0,0626

0,6658 = 0,1583x + 0,0626

0,1583x = 0,6658-0,0626

0,6032
𝑥=
0,1583

x = 3,8105 ppm x 0,001 = 0,00381 mg/ml

0,00381 mg/ml x 5 ml x 100


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 =
0,005 gram

Kadar sampel replikasi 2 = 381 mg/gr


- Sampel Replikasi 3, y = 0,6454

y = 0,1583x + 0,0626

0,6454 = 0,1583x + 0,0626

0,1583x = 0,6454-0,0626

0,5828
𝑥=
0,1583

x = 3,6816 ppm x 0,001 = 0,0036816 mg/ml

0,0036816 mg/ml x 5 ml x 100


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 =
0,005

Kadar sampel replikasi 3 = 368, 16 mg/gr

 Rata – rata kadar

kadar sampel replikasi 1 + kadar sampel replikasi 2 + kadar sampel replikasi 3


x̄ =
3

387,24 mg/gr + 381 mg/gr + 368,16 mg/gr


x̄ =
3

x̄ = 378,8 𝑚𝑔/𝑔𝑟

 Standar Deviasi Kadar = 0,9728

 % CV

0,9728
%𝐶𝑉 = x 100% = 2,5681 %
37,88

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, dilakukan penetapan kadar senyawa metabolit sekunder kurkuminoid dari
kristal kurkumin yang telah didapatkan pada praktikum sebelumnya, dengan menggunakan
instrument spektrofotometer uv-vis. Prosedur pembuatan dimulai dengan pembuatan larutan baku
stok konsentrasi 100 ppm, dengan cara melarutkan 10 mg kurkumin standar menggunakan 100 ml
etanol p.a, dikarenakan kelarutan kurkuminoid mudah larut dalam pelarut alkohol seperti etanol
dan methanol dan sedikit larut dalam pelarut hidrokarbon (Popuri, 2013). Dari larutan baku stok
konsentrasi 100 ppm dibuat larutan untuk menentukan panjang gelombang maksimum yang akan
digunakan, larutan dibuat dengan cara dipipet sebanyak 0,3 ml kemudian diencerkan dengan etanol
pa hingga tanda batas menggunakan labu ukur 10 ml sehingga mendapatkan konsentrasi 3ppm,
setelah itu dilakukan pengukuran menggunakan spektrofotometer uv-vis pada panjang gelombang
380-800 nm dikarenakan panjang gelombang yang dapat dapat dideteksi uv-vis pada rentang
tersebut, sehingga didapatkan panjang gelombang maksimum 424,5 nm. Selain itu, dari larutan
baku stok, dibuat juga larutan dengan lima seri konsentrasi (1,5 ppm, 2ppm, 3ppm, 4ppm, dan
5ppm) untuk mendapatkan kurva baku standar kurkuminoid. Kurva baku standar kurkuminoid ini
digunakan sebagai acuan untuk menentukan konsentrasi kurkuminoid dalam sampel kristal
kurkuminoid, dengan membandingkan konsentrasi kurkuminoid yang tidak diketahui dengan
konsentrasi kurkuminoid yang telah diketahui yaitu standar kurkuminoid, dimana data yang
diperoleh dari kurva baku ini yaitu persamaan regresi linear y= 0,1583x + 0,0626 dengan nilai
regresi linear (r2) sebesar 0,998. Dimana persamaan regresi linear tersebut digunakan untuk
mendapatkan kadar kurkuminoid dari sampel kristal kurkuminoid sementara nilai regresi linear
mendekati nilai 1 menunjukkan bahwa kurva yang didapatkan semakin valid, selain itu jika nilai
r2 semakin mendekati 1, berarti semakin tepat suatu garis regresi digunakan sebagai pendekatan.
Selanjutnya disiapkan larutan uji atau sampel dengan cara 5 mg sampel kristal kurkuminoid
dilarutkan dengan etanol p.a dalam labu ukur 5 ml sehingga konsentrasi sampel yang didapat 1
mg/ml, kemudian dilakukan pengukuran sehingga didapatkan absorbansi sampel dari masing-
masing replikasi. Berdasarkan hasil analisis data, rata-rata kadar kurkuminoid yang didapatkan
dari tiga replikasi sampel sebesar 378,8 mg/gram, dengan nilai standar deviasi yang dihasilkan
sebesar 0,9728, dan nilai persentase koefisien varian sebesar 2,5681%. Nilai standar deviasi yang
didapatkan lebih kecil dari nilai rata-rata sehingga dapat diasumsikan data kurang bervariasi.
Sementara untuk nilai persentase koefisien varian memenuhi persyaratan kurang dari 5% sehingga
hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode analisis memiliki presisi yang baik yang
dibuktikan dengan pengulangan yang dilakukan tidak memberikan perbedaan yang signifikan
antara tiap pengulangan.
DAFTAR PUSTAKA

Ashok Kumar Popuri, Bangaraiah Pagala, Extraction of Curcumin from Turmeric Roots, International
Journal of Innovative Research & Studies, 2 (5), hal. 293, 2013.

Anda mungkin juga menyukai