Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Analisa Gizi
Dosen Pengampu: Fitria Susilowati, M.Sc.
Nama : Scesya Candika Hakim .
Kelas : Gizi 4C NIM : 2007026088
PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN UIN WALISONGO SEMARANG 2022 ANALISIS KADAR AIR METODE OVEN I. Tujuan Percobaan a. Menentukan kadar gula reduksi dari suatu bahan pangan yang mengandung karbohidrat dengan metode DNS. II. Dasar Teori Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh manusia. Manusia memenuhi kebutuhan karbohidrat setiap harinya dari makanan pokok yang dikonsumsi, seperti dari beras, jagung, sagu, ubi, dan lain sebagainya. Akan tetapi bukan berarti karbohidrat hanya terdapat pada golongan bahan makanan yang telah disebutkan di atas, pada golongan buah dan beberapa jenis sayur dan kacang-kacangan juga terdapat kandungan karbohidrat meskipun kandungannya tidak sebanyak golongan serealia dan umbi (Almatsier 2002). Karbohidrat terdiri dari bermacam-macam dan menurut ukuran molekul dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu (Almatsier, 2002): 1. Monosakarida, karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya dan tidak diuraikan lagi. Golongan ini yaitu glukosa dan fruktosa 2. Disakarida, karbohidrat yang terdiri dari 2 molekul monosakarida. Golongan ini yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa. 3. Polisakarida, karbohidrat yang terdiri dari banyak molekul monosakarida. Golongan ini yaitu patim glikogen dan selulosa. Gula reduksi merupakan monosakarida/disakarida yang mengandung gugus aldehid atau keton bebas. DNS (Dinitrosalycilic acid) merupakan metode untuk menentukan gula reduksi dalam suatu bahan. Sampel gula pereduksi akan mengalami oksidasi sedangkan gugus NO2 pada senyawa DNS mengalami reduksi. Prinsip metode ini adalah dalam suasana alkali gula pereduksi akan mereduksi asam 3,5- dinitrosalisilat (DNS) membentuk senyawa yang akan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 550 nm (Daud et al., 2012). Metode 3,5-dinitrosalicylic acid (DNS) melibatkan deteksi kolorimetri berdasarkan oksidasi gugus karbonil dan reaksi dengan molekul penyerap spektrofotometer UV-Vis. Analisa secara kuantitatif didasakan pada hukum Lambert-Beer yangmenyatakan bahwa intensitas cahaya yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi senyawa, atau dirumuskan: A= E. b. c, dengan ɛ adalah koefisienekstingsi molar, b adalah tebal larutan (kuvet), c adalah konsentrasi larutan, danA adalah absorban (Khopkar, 1990). III. Alat dan Bahan Erlenmeyer Gelas beker Hotplate stirrer Pipet ukur Tabung reaksi Rak tabung Waterbath Spektrofotometer Kuvet Corong Akuades Glukosa Reagen DNS Sampel IV. Cara Kerja
Buat larutan glukosa standar dengan
konsentrasi masing-masing 0,20,40,60,80 dan 100 ppm
Masing-masing larutan diambil 1 mL, lalu
tambahkan 3 mL pereaksi DNS
Masing-masing larutan di vortex dan
dipanaskan kedalam air mendidih selama 10 menit
Ukur absorbannya dengan spektrofometer
pada panjang gelombang 540 nm, kemudian buat persamaan liniernya sebagai kurva standar. Pengukuran kadar gula pereduksi pada sampel dilakukan dengan cara mengambil 1 mL sampel kemudian ditambhakan 3 mL pereaksi DNS
Proses selanjutnya sama seperti pada larutan
glukosa standar,kemudian nilai pengukuran yang diperoleh diplot pada kurva standar
Kadar gula reduksi (x) diukur berdasar
persamaan regresi linier A= ax + b, dengan A adalah nilai Absorbansi
V. Hasil Pengamatan Dan Perhitungan
Nilai absorbansi larutan gula pada pengukuran gula reduksi dengan metode DNS Glukosa Absorbansi Rataan Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Blanko 0.000 0.000 0.000 0.000 0.2 0.040 0.038 0.036 0.038 0.4 0.135 0.158 0.1465 0.1465 0.6 0.284 0.282 0.283 0.283 0.8 0.383 0.394 0.405 0.394 1.0 0.515 0.500 0.5057 0.5075 Analisis Data X Y 0,2 0,038 0,4 0,1465 0,6 0,283 0,8 0,394 1,0 0,5075 Grafik 0.6
Y = 0,5933x – 0,0822 R2 = 0,9987 Nilai absorbansi sampel madu kembang randu pada pengukuran gula reduksi dengan metode DNS Sampel Sampel Ulangan Gula reduksi persamaan Rataan (mg/ml) regresi linier %b/b (d) Y = 0,5933x-0,822 Absorbans Mg/ml %b/b i (b) (c) Madu 1 1 0,173 0,430 43,01% 43,18 kembang 2 0,174 0,4318 43.18% randu 3 0,175 0,4335 43,35% Perhitungan : Absorbansi 1 0,173 = 0,59333x – 0,0822 X = 0,173 + 0,0822/0,5933 X = 0,430 Absorbansi 2 0,174 = 0,59333x – 0,0822 X = 0,175 + 0,0822/0,5933 X = 0,4335 Absorbansi 3 0,175 = 0,59333x – 0,0822 X = 0,175 + 0,0822/0,5933 X = 0,4335 Konsentrasi gula reduksi (%b/b) %b/b gula reduksi = gula reduksi (mg/ml) / sampel (mg/ml) x 100% Absorbansi 1 X = 0,4303/1 x 100% X = 43,01% Absorbansi 2 X = 0,4318/1 x 100% X = 43,18% Absorbansi 3 X = 0,4335/1 x 100% X = 43,35% Nilai Rerataan = 43,01 + 43,18 + 43,35/3 = 129,54/3 = 43,18 VI. Pembahasan Praktikum DNS dilakukan dengan Langkah awal yaitu membuat larutan glukosa standar dengan masing-masing konsentrasi 0,20, 40, 60, 80, dan 100 ppm, selanjutnya masing-masing larutan diambil 1 ml, lalu tambahkan 3 ml pereaksi DNS. Masing- masing larutan divorteks dan dipanaskan dalam waterbath selama 10 menit. Ukur absorbannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm, kemudian membuat persamaan liniernya sebagai kurva standar. Pengukuran kadar gula pereduksi pada sampel dilakukan dengan cara mengambil 1 ml sampel, lalu di tambahkan 3 ml pereaksi DNS. Proses selanjutnya sama seperti pada farutan glukosa standar, kemudian nilai pengukuran yang diperoleh diplot pada kurva standar. Kadar gula reduksi (x) diukur berdasar persamaan regresi linier A = ax + b, dengan A adalah nilai Absorbansi. Hasil dari Konsentrasi gula reduksi (mg/ml) dengan persamaan regresi linier, menggunakan rumus A = ax-b dihasilkan pada absorbansi 1, X = 0,430 pada absorbansi 2, X=0,4318, dan pada absorbansi 3 dihasilkan X = 0,4335. Dan hasil yang didapatkan dari Konsentrasi gula reduksi (% b/b) dengan persamaan regresi linier, menggunakan rumus % b/b gula reduksi = (gula reduksi mg/ml)/(sampai mg/ml) x 100 %, dihasilkan pada absorbansi 1 yaitu x = 43,01 %, pada absorbansi 2, x = 43,18 % dan pada absorbansi 3 dihasilkan x = 43,35 %, hasil reratan dari ketiganya yaitu 43,18%. Dalam menentukan gula pereduksi produk reaksi enzimatis dari enzimenzim pendegradasi polisakarida, metode yang sering di gunakan adalah metode Bailey. Metode Bailey menggunakan reagen asam 3,5 dinitrosalisilat (DNS). Prinsip metode DNS yaitu pada gula pereduksi akan bereaksi dengan reagen DNS membentuk senyawa asam 3-amino-5-nitrosalisilat yang berwarna kuning kecoklatan. Selain metode Bailey, ada juga metode klasik Nelson-Somogyi (NS) yang di gunakan untuk penentuan gula pereduksi. Metode ini menggunakan arsen molibdat dalam penggunaanya. Prinsip metode NS yaitu pada gula pereduksi dalam sampel akan mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ ketika dipanaskan, ion Cu+ yang terbentuk akan mereduksi senyawa arsen molibdat membentuk kompleks berwarna biru kehijauan (Somogyi, 1952). VII. Kesimpulan 1. Hasil dari Konsentrasi gula reduksi (mg/ml) dengan persamaan regresi linier, menggunakan rumus A = ax-b dihasilkan pada absorbansi 1, X = 0,430 pada absorbansi 2, X=0,4318, dan pada absorbansi 3 dihasilkan X = 0,4335. 2. Dan hasil yang didapatkan dari konsentrasi gula reduksi (% b/b) dengan persamaan regresi linier, menggunakan rumus % b/b gula reduksi = (gula reduksi mg/ml)/(sampai mg/ml) x 100 %, dihasilkan pada absorbansi 1 yaitu x = 43,01 %, pada absorbansi 2, x = 43,18 % dan pada absorbansi 3 dihasilkan x = 43,35 %, hasil reratan dari ketiganya yaitu 43,18%.