Analisis Spektrofotometri
Percobaan 04
NIM : 10515043
Kelompok :3
Asisten : Arbi
2018
PENENTUAN KEKERUHAN AIR SECARA TURBIDIMETRI
I. Tujuan
Menentukan kekeruhan sampel air dengan tiga metode turbidimetri.
Membandingkan tiga metode turbidimetri
Konsentrasi %T
(NTU)
40 110.2
60 102
80 87.4
100 52.6
120 50
Sampel 1 68.6
V. Pengolahan Data
a. Metode 1 : Kurva Kalibrasi
Sampel 1
𝑆 = − log 𝑇
𝑆 = − log(1,102) = −0,04218
Konsentrasi %T S
(NTU)
40 110.2 -0.04218
60 102 -0.0086
80 87.4 0.058489
100 52.6 0.279014
120 50 0.30103
sampel 1 68.6 0.163676
Kurva Kalibrasi
0.4
0.3
Turbidans y = 0.0049x - 0.2721
0.2 R² = 0.9066
0.1
0
0 20 40 60 80 100 120 140
-0.1
Konsentrasi (NTU)
Sampel 2
𝑆 = − log 𝑇
𝑆 = − log(0,808) = 0,092589
Konsentrasi %T S
(NTU)
40 80.8 0.092589
60 66.6 0.176526
80 59.8 0.223299
100 45 0.346787
120 36.6 0.436519
Sampel 2 59.6 0.224754
Kurva Kalibrasi
0.5
0.4
y = 0.0043x - 0.0881
Turbidans
0.3 R² = 0.983
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Konsentrasi (NTU)
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆′ = 𝑆 ×
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
11𝑚𝐿
𝑆 ′ = 0,360514 × = 0,396565
10𝑚𝐿
Vstandar %T S S'
(mL)
1 43.6 0.360514 0.396565
2 29 0.537602 0.645122
3 19.6 0.707744 0.920067
4 12.8 0.89279 1.249906
1.4
1.2
y = 0.2835x + 0.0942
1 R² = 0.9958
0.8
S'
0.6
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5
Vstandar (mL)
′
𝑆𝑡𝑎𝑘𝑒 = 𝑆𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 + 𝑆𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
= 𝑘 ∙ 𝐶𝑋𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 + 𝑘 ∙ 𝐶𝑆𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝐶𝑆𝑇
𝑎=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
400 𝑁𝑇𝑈
0,2835 = 𝑘 ∙
11𝑚𝐿
𝑘 = 0,00779
𝐶𝑋 ∙ 𝑉𝑋
𝑏=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐶𝑋 ∙ 10𝑚𝐿
0,0942 = 0,00779 ∙
11𝑚𝐿
𝐶𝑋 = 13,11 𝑁𝑇𝑈
Sampel 2
𝑆 = − log 𝑇
𝑆 = − log(0,454) = 0,342944
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆′ = 𝑆 ×
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
11𝑚𝐿
𝑆 ′ = 0,342944 × = 0,377239
10𝑚𝐿
Vstandar %T S S'
(mL)
1 45.4 0.342944 0.377239
2 36.4 0.438899 0.526678
3 29.8 0.525784 0.683519
4 25.6 0.59176 0.828464
0.9
0.8
y = 0.1511x + 0.2263
0.7
R² = 0.9998
0.6
0.5
S'
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4 5
Vstandar (mL)
′
𝑆𝑡𝑎𝑘𝑒 = 𝑆𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 + 𝑆𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
= 𝑘 ∙ 𝐶𝑋𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 + 𝑘 ∙ 𝐶𝑆𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝐶𝑆𝑇
𝑎=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
400 𝑁𝑇𝑈
0,1511 = 𝑘 ∙
11𝑚𝐿
𝑘 = 0,00415
𝐶𝑋 ∙ 𝑉𝑋
𝑏=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐶𝑋 ∙ 10𝑚𝐿
0,2263 = 0,00415 ∙
11𝑚𝐿
𝐶𝑋 = 59,98 𝑁𝑇𝑈
Vstandar %T S
(mL)
0 98.6 0.006123
2.5 67.8 0.16877
4 52.6 0.279014
5 46 0.337242
7.5 31.8 0.497573
0.6
0.5
y = 0.0658x + 0.0078
R² = 0.9993
0.4
0.3
S
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Vstandar (mL)
𝐶𝑋𝑎𝑤𝑎𝑙 ∙ 𝑉𝑋 𝐶𝑆𝑇𝑎𝑤𝑎𝑙 ∙ 𝑉𝑆𝑇
𝑆=𝑘∙ +𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏
𝑦 = 0,0658𝑥 + 0,0078
𝐶𝑆𝑇
𝑎=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
400 𝑁𝑇𝑈
0,0658 = 𝑘 ∙
25𝑚𝐿
𝑘 = 0,00411
𝐶𝑋 ∙ 𝑉𝑋
𝑏=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐶𝑋 ∙ 10𝑚𝐿
0,0078 = 0,00411 ∙
25𝑚𝐿
𝐶𝑋 = 4,74 𝑁𝑇𝑈
Sampel 2
𝑆 = − log 𝑇
𝑆 = − log(0,668) = 0,175224
Vstandar %T S
(mL)
0 66.8 0.175224
2.5 50.8 0.294136
4 41.6 0.380907
5 19.8 0.703335
7.5 3.8 1.420216
1.6
1.4
1.2
1 y = 0.1638x - 0.0277
R² = 0.8353
0.8
S 0.6
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
-0.2
Vstandar (mL)
𝐶𝑆𝑇
𝑎=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
400 𝑁𝑇𝑈
0,1638 = 𝑘 ∙
25𝑚𝐿
𝑘 = 0,0102
𝐶𝑋 ∙ 𝑉𝑋
𝑏=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐶𝑋 ∙ 10𝑚𝐿
−0,0277 = 0,0102 ∙
25𝑚𝐿
𝐶𝑋 = 6,76 𝑁𝑇𝑈
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini akan ditentukan kekeruhan sampel air dengan tiga metode
turbidimetri. Pengukuran tingkat kejenuhan air secara turbidimetri, mengukur
penurunan intensitas cahaya yang diteruskan akibat adanya hamburan. Metode
turbidimetri coco digunakan untuk mengukur sampel yang memiliki konsentrasi besar
atau ukuran partikel terlarut besar.
Metode pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah metode kurva
kalibrasi. Metode ini digunakan dengan syarat bahwa standar yang digunakan
memiliki matriks yang sama dengan sampel dan konsentrasi sampel berada pada
rentang konsentrasi standar. Dalam metode ini, konsentrasi standar dialurkan
terhadap turbidans sehingga diperoleh persamaan garis hasil regresi. Dari sana dapat
ditentukan konsentrasi sampel dengan memasukkan nilai turbidans sampel ke dalam
persamaan garis. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh konsentrasi sampel 1 dan 2
berturut-turut sebesar 88,93 NTU dan 72,75 NTU dengan galat sebesar 30,11% dan
20,92%. Kelebihan dalam penggunaan metode ini adalah dapat menentukan rentang
konsentrasi yang cukup lebar jika linieritas terpenuhi. Namun jika konsentrasi berada
diluar rentang, maka metode tidak bisa digunakan dan hal ini merupakan kekurangan
dari metode ini.
Metode kedua yang digunakan adalah metode penambahan standar ganda. Pada
metoda ini, sampel air ditambahkan dengan sejumlah tertentu larutan standar dalam
wadah yang sama hingga beberapa kali. Kemudian pengukuran turbidans diukur
setiap penambahan larutan standar. Metode penambahan standar ganda dapat
digunakan jika tidak memungkinkan untuk membuat standar matriks yang benar-
benar sama dengan sampel (dengan catatan bahwa matriks sampel tidak akan banyak
berubah ketika ditambahkan dengan standar). Metode ini merupakan metode yang
paling teliti karena dapat mengukur turbidans dari sampel yang konsentrasi partikulat
penghamburnta sangat kecil. Dalam metode ini diukur nilai turbidans terkoreksi dari
masing-masing turbidans. Dalam metode ini diperoleh kurva antara konsentrasi
dengan turbidans terkoreksi. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh konsentrasi
sampel 1 dan 2 berturut-turut sebesar 13,11 NTU dan 59,98 NTU dengan galat
80,71% dan 34,8%. Kelebihan metode ini adalah sampel yang digunakan sedikit dan
tidak ada komplikasi matriks. Dan kekurangannya adalah tidak adanya pembanding.
Metode ketiga yang digunakan adalah metode penambahan standar tunggal.
perbedaan metode ini dan metode sebelumnya (penambahan standar ganda) adalah
pada metoda ini, standar yang ditambahkan hanya satu kali pada sampel dengan
volume yang berbeda di tiap sampelnya. Metode ini dapat digunakan jika tidak
memungkinkan membuat standar dengan matriks yang sama dengan sampel (dengan
syarat penambahan standar tidak akan banyak mengubah matriks sampel).
Berdasarkan hasil percobaan ini diperoleh konsentrasi sampel 1 dan 2 berturut-turut
sebesar 4,74 NTU dan 6,76 NTU dengan galat sebesar 93,02% dan 92,65%.
Kelebihan dalam metode ini adalah gangguan matriks dapat diabaikan dan
konsentrasi dapat ditentukan dengan tepat. Sedangkan kekurangannya adalah perlu
sampel yang banyak.
Galat besar yang diperoleh dalam percobaan ini dikarenakan tidak dilakukan
pengocokan atau pengadukan setiap larutan yang dipakai sebelum memulai prosedur
kerja. Dan sebenarnya, metode terbaik diantara ketiga metode ini adalah metode
penambahan standar tunggal. Hal ini dikarenakan terdapat pembanding yang jelas dan
gangguan matriks dapat teratasi.
VII. Kesimpulan
Konsentrasi sampel 1 dan 2 berturut-turut menggunakan metode :
Kurva Kalibrasi (Metode 1) : 88,93 NTU dan 72,75 NTU.
Penambahan Standar Ganda (Metode 2) : 13,11 NTU dan 59,98 NTU.
Penambahan Standar Ganda (Metode 3) : 4,74 NTU dan 6,76 NTU.