Percobaan 06 :
Induksi β-Galaktosa
NIM : 10515011
Kelompok : II
LABORATORIUM BIOKIMIA
2018
Percobaan 06
Induksi β-Galaktosa
I. Tujuan percobaan
Membandingkan aktivitas enzim β-galaktosidase pada media cair NB, NBL
(media cair + laktosa), dan NBL (media cair + laktosa + glukosa).
Ekspresi gen atau sintesis enzim dapat diatur. Enzim merupakan katalis yang
berperan menjalankan metabolisme pada makhluk hidup. Keberadaan enzim akan
menentukan berjalannya suatu metabolisme. Bila suatu metabolisme di dalam sel
sudah mencapai kuantitas yang cukup. Metabolisme tersebut akan dihentikan.
Penghentian ini dilakukan dengan cara menghentikan produksi enzim melalui
ekspresi gen pengkodenya. Mekanisme pengaturan ekspersi gen ini dinamakan
regulasi ekspresi gen.
Regulasi ekspresi gen terbagi menjadi dua sistem regulasi, yaitu sistem
regulasi operon lactosa ( lac operon ) dan operon triptopan ( operon trp ). Pada
percobaan ini ingin dipelajari pengendalian sintesis enzim lac operon. Operon
adalah sekumpulan gen yang ekspresinya dikendalikan oleh satu promotor yang
sama. Regulasi dibedakan menjadi dua berdasarkan regulatornya yang bersifat
aktivasi dan deaktivasi operator. Sistem lac operon adalah sistem pengendalian
ekspresi gen-gen yang bertanggung jawab dalam metabolisme laktosa.
Pada lac operon terdapat tiga gen struktural utama yaitu gen Lac Z, Lac Y,
dan Lac A. Gen Lac Z adalah gen yang mengkode enzim β-galaktosidase yang
memutus ikatan β-glikosidik disakarida menjadi monomernya. Pada percobaan
ini ingin dibandingkan aktivitas enzim β-galaktoside pada berbagai media
menggunakan metode spektofotometri. Sehingga digunakan substrat yang dapat
menghasilkan produk yang dapat diukur dengan alat spektrofotometer. Substrat
yang digunakan adalah ONPG ( ortho-nitrofenil-β-D-galaktopiranosida ). ONPG
memiliki ikatan β-glikosidik yang dapat diputus oleh bantuan enzim β-
galaktoside. Pemutusan ini menghasilkan dua monomer yaitu ONP (orto-
nitrofenol) dan galaktosa.
Media Absorbansi
NB 0,348
NBL 0,436
NBLG 0,261
Tabel 1. Nilai OD setiap medium pada panjang gelombang 600 nm.
2. Data pengukuran absorbansi setiap medium pada setiap waktu inkubasi pada
panjang gelombang 420 nm.
Absorbansi
Media 0 10 20 30 40
menit menit menit menit menit
NB 0,051 0,064 0,128 0,190 0,233
NBL 0,449 1,727 1,727 1,727 1,727
NBLG 0,081 0,382 0,626 0,980 1,167
Tabel 2. Nilai absorbansi setiap medium pada setiap waktu inkubasi pada
panjang gelombang 420 nm.
IV. Pengolahan Data
1. Data grafik absorbansi setiap media terhadap waktu.
1.2
1 NB
0.8 NBL
0.6 NBLG
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (menit)
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖420
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑒𝑛𝑧𝑖𝑚 =
𝑇𝑖𝑛𝑘𝑢𝑏𝑎𝑠𝑖 × 𝑉 × 𝑂𝐷600
Dengan perhitungan yang sama diperoleh aktivitas enzim pada setiap media
dengan tiap waktu inkubasi data sebagai berikut :
V. Pembahasan
Operon adalah sekumpulan gen yang ekspresinya dikendalikan oleh satu
promotor yang sama. Gen-gen semacam ini pada umumnya adalah gen-gen yang
terlibat di dalam suatu rangkaian reaksi metabolism yang sama. Pada percobaan
ini misalnya metabolisme laktosa. Pengelompokan gen semacam ini di dalam
suatu operon membuat sel menjadi lebih efisien di dalam melakukan proses
metabolisme.
Secara umum dikenal dua sistem pengendalian ekspresi genetic yaitu
pengendalian positif dan pengendalian negative. Pengendalian pada suatu gen
atau operon melibatkan aktivitas gen regulator. Pengendalian positif pada suatu
operon artinya operon tersebut dapat diaktifkan oleh produk ekspresi gen
regulator. Sebaliknya, pengendalian negative berarti operon tersebut
dinonaktifkan oleh produk ekspresi gen regulator. Produk gen regulator ada dua
macam yaitu activator, yang berperan dalam pengendalian secara positif dan
repressor yang berperan dalam pengendalian secara negative. Pengikatan
activator atau repressor pada promoter ditentukan oleh keberadaan suatu molekul
efektor. Molekul efektor yang mengaktifkan ekspresi suatu gen disebut inducer,
sedangkan yang bersifat menekan ekspresi suatu gen disebut repressor.
Sistem lac operon adalah sistem pengendalian ekspresi gen-gen yang
bertanggung jawab di dalam metabolism laktosa. Laktosa adalah disakarida yang
tersusun atas glukosa dan galaktosa. Jika bakteri E. coli ditumbuhkan dalam
medium yang mengandung sumber karbon glukosa dan laktosa secara bersama-
sama maka E. coli akan menunjukkan pola pertumbuhan yang spesifik. E. coli
menggunakan glukosa sebagai sumber karbon sampai akhirnya glukosa habis dan
E. coli menggunakan laktosa sebagai sumber energi. Namun sebelum dipakai
menjadi energi, laktosa dihidrolisis oleh enzim β-galaktosidase menjadi
monomernya, yaitu glukosa dan galaktosa. Dimana glukosa dapat digunakan
sebagai sumber energi. Peristiwa ini dinamakan matabolisme laktosa. Sehingga
pada percobaan ini ingin dibandingkan aktivitas enzim β-galaktosidase pada
media cair yang tidak mengandung laktosa maupun glukosa dengan media cair
yang mengandung laktosa saja dan media cair yang mengandung laktosa dan
glukosa.
Operon laktosa terdiri atas 3 gen structural utama yaitu gen lac Z mengkode
enzim β-galaktosidase yang memutus ikatan β-glikosidik pada disakarida
menghasilkan monomernya. Gen lac Y mengkode permease galaktosida, yaitu
enzim yang berperan dalam pengangkutan laktosa dari luar ke dalam sel, dan gen
lac A mengkode enzim transasetilase thiogalaktosida yang perannya mentransfer
gugus asetil pada asetil Co-A ke β-galaktosidase. Ketiga gen struktural tersebut
dikendalikan ekspresinya oleh satu promoter yang sama dan menghasilkan satu
mRNA. Selain ketiga gen structural tersebut, juga terdapat gen regulator lac I
yang mengkode suatu protein repressor dan merupakan bagian sistem
pengendalian operon laktosa.
Gen pengatur lacl terletak di luar operon, mengkode protein repressor yang
dapat mengubah operon lac ke keadaan off dengan cara mengikatkan diri pada
operator. Dalam keadaan ini, suatu molekul kecil yang spesifik, disebut induser,
mendeaktivasi represor. Untuk operon lac, indusernya adalah alolaktosa, sebuah
isomer dari laktosa yang terbentuk dalam jumlah kecil dari laktosa yang masuk ke
dalam sel.
Pada keadaan tidak ada laktosa (sehingga alolaktosa juga tidak ada),
repressor lac akan berada dalam konfigurasi aktifnya, dan gen-gen operon lac
akan berada dalam keadaan diam. Jika laktosa ditambahkan ke medium nutrient
sel tersebut, alolaktosa akan mengikatkan diri pada repressor lac dan mengubah
konformasinya, menghilangkan kemampuan repressor untuk mengikatkan diri
pada operator. Sehingga proses transkripsi terjadi dimana gen-gen structural yang
ada akan mengkode enzimnya.
VI. Kesimpulan
Melalui percobaan yang telah dilakukan. Diperoleh bahwa aktivitas enzim
paling tinggi ada pada media pertumbuhan NBL disusul media pertumbuhan
NBLG lalu NB dibuktikan dengan data dibawah ini :