0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
Absorbansi
Dengan persamaan di atas kita peroleh persamaan dari data-data pengamatan berupa,
Y = (4,213 x 10-3) + 0,1129X
a = (4,213 x 10-3)
b = 0,1129
Y = nilai absorbansi sampel = 6.0194 x 10-3
X = konsentrasi sampel glukosa = 0.016 mg/ml
V. Pembahasan
Dari percobaan ini didapat konsentrasi gula pada sampel darah sapi sebesar 0.016
mg/ml. Hasil ini sangat berbeda jauh dengan literatur konsentrasi gula pada darah sapi, yaitu
sebesar 51,75 mg/dL. Jika dibandingkan data hasil percobaan dengan literatur akan dihasilkan
galat sebesar xxxx. Perbedaan hasil tersebut disebabkan oleh banyak hal, antara lain (1) jumlah
antikoagulan yang digunakan untuk membuat darah oxalated tidak tepat karena perbedaan
konsentrasi dan kuantitas antikoagulan yang digunakan akan mengganggu hasil pemeriksaan.
(2) terdapat darah oxalated yang terkoagulasi pada saat sebelum ditambahkan dengan Na-
tungstat. Hal ini menyebabkan berkurangnya konsentrasi gula pada filtrat darah karena masih
banyak gula yang terkandung pada darah yang terkoagulasi tadi. (3) selain itu, pencampuran
yang kurang baik/merata juga dapat menyebabkan kadar gula yang didapat tidak sesuai karena
reaksi antara protein dengan Na-tungstat tidak sempurna sehingga protein sisa mengganggu
proses analisa. Hal ini juga dapat terjadi pada percobaan penentuan kadar glukosa dimana hasil
pencampuran kurang sempurna sehingga reaksi antara filtrat darah dengan Cu-alkalis tidak
ideal. Hal ini juga menyebabkan kadar gula yang didapat menjadi kecil.
VI. Kesimpulan
Konsentrasi gula pada sampel darah sapi yang diuji adalah 0.016 mg/ml.
Hodgson, R. E., Riddel, W. H., & Hughes, J. S. (1932). Factors Influencing the Blood-Sugar
Level of Dairy Cattle. Journal of Agricultural Research, 357.
Huda, S. A. (2016). Hubungan antara Kadar Glukosa Darah dengan Tekanan Darah Manusia
Di RW 03 Kelurahan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Bioedukasi, 147.
Djojodibroto, Darmanto. 2003. Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan. Jakarta : Pustaka Populer
Obor.