Anda di halaman 1dari 3

F.

HASIL PENGAMATAN

Larutan pada bagian ESel


T (0C)
katoda dan anoda (volt)

Suhu kamar (25°C) -104


NaCl Dipanaskan (± 40°C) -21

G. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini yaitu tentang pengaruh temperatur terhadap tingkat energi.
Adapun tujuan percobaan kali ini yaitu memahami bahwa materi mengandung energi dengan
tingkat energi tertentu, mengetahui cara menambah tingkat energi suatu bahan serta
mengetahui cara mengetahui materi mempunyai energi tinggi dan energi rendah.

Setiap bahan (materi) mempunyai energi dengan tingkat tertentu. Salah satu cara
memasok energi ke suatu bahan adalah memanaskannya. Dalam percobaan ini sebuah logam
dipanasi dan dibandingkan dengan potongan logam yang sama tetapi tidak dipanaskan. Jika
sebatang logam dipanaskan maka akan terbentuk sel-sel korosi lokal dan bagian-bagian yang
lebihpanas akan mengalami terlebih dahulu. Semakin banyak sel korosi maka akan semakIn
mudah logam itu melepaskan elektronnya atau lebuh mudah teroksidasi. Dengan demikian,
potensial oksidasinya bertambah besar atau semakin mudah teroksidasi.

Untuk membuktikan hal ini dibuat sebuah sel Galvani dengan kedua elektroda dari logam
yang sama dan larutan yangsama pula tetapi suhunya dibuat berbeda. Kemudian antara kedua
larutan dihubungkan dengan kertas saring jenuh dengan larutan sebagai jembatan garam .

Adapun prinsip percobaan pengaruh temperatur terhadap tingkat energi yaitu berdasarkan
pada prinsip sel Galvani yang mana terdiri dari dua buah elektroda yaitu katoda dan anoda.
Suatu elektroda mempunyai potensial tertentu yang disebut potensial elektroda. Perbedaan
potensial kedua elektrondapat diketahui dari volmeter. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan energi kedua elektroda, karena energi panas telah berubah jadi energi listrik. Dari
arah gerakan elektron dalam voltmeter dapat diketahui manakah logam yang tinggi
energinya, yang bersuhu tinggi dan yang bersuhu rendah.Peristiwa ini terjadi ketika arus
listrik dialirkan melalui senyawa dan senyawa tersebut mengalami reaksi kimia larutan
elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak
bebas. Ion-ion itulah yang dapat menghantarkan arus listrik melalui larutan.Pada percobaan
ini larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan NaCl.

Dari praktikum yang telah kami lakukan, potensial elektroda dari pelarut pada suhu
kamar lebih rendah di bandingkan dengan salah satu pelarut yang di panaskan. Pada suhu
kamar didapatkan bahwa potensial elektroda sebesar -104 volt. Sedangkan Saat di panaskan
didapatkan potensial elektroda nya sebesar -21 volt. Diamati sel mengalami beda potensial
yang lumayan besar yaitu sebesar 83 Volt. Hal ini terjadi karena, pada tembaga yang
dicelupkan dalam larutan NaCl yang dipanaskan terjadi reaksi oksidasi. Reaksi yang terjadi
adalah :

𝐾𝑎𝑡𝑜𝑑𝑎 ∶ 2𝐻2 𝑂 + 2𝑒 − → 𝐻2(𝑔) + 2𝑂𝐻 −


2+
𝐴𝑛𝑜𝑑𝑎 ∶ 𝐶𝑢(𝑠) → 𝐶𝑢(𝑎𝑞) + 2𝑒 −
Beda potensial yang dihasilkan dari sel ini berasal dari proses transfer elektron yang
dihasilkan ke katoda. Pada anoda telah terdapat ion Na+ dan Cl- dari larutan garam. Jika
terjadi reaksi, pada anoda dihasilkan ion positif yaitu Cu2+ yang meningkat kan muatan
positif pada anoda. Sedangkan pada anoda telah terdapat juga ion Na+ dan Cl-.

Jika terjadi reaksi, maka pada katoda akan dihasilkan ion OH- yang meningkatkan muatan
negatif pada katoda. Sehingga muatan pada anoda dan katoda tidak sama. Untuk menetralkan
muatan pada anoda dan katoda digunakan jembatan garam yang mengandung ion Na+ dan Cl-
juga. Ion Na+ akan masuk ke katoda untuk menetralkan kelebihan ion negatif dan ion Cl-
akan masuk ke anoda untuk menetralkan ion positif. Dari hal ini diketahui bahwa fungsi dari
jembatan garam pada sel galvani adalah untuk menetralkan muatan ion yang terdapat pada
katoda dan anoda.

Pada percobaan ini, diperoleh beda potensial suhu kamar adalah -104 volt dan pada saat
dipanaskan adalah -21 volt. Hal ini menunjukkan, semakin tinggi temperatur dari larutan,
semakin banyak logam tembga yang mengalami oksidasi pda sel galvani. Hal ini dikarenakan
tingkat energi pada tembaga semakin tinggi saat temperatur dinaikkan sehingga logam
tembaga lebih mudah bereaksi pada sel galvani ini.

Adapun faktor yang dapat mempengaruhi hasil praktikum kami adalah kurangnya
pengetahuan dalam menggunakan alat voltmeter.

Anda mungkin juga menyukai