Hal. 89-98
ABSTRAK
Kebutuhan terhadap minyak bumi semakin meningkat, sedangkan ketersedian semakin harinya semakin berkurang.
Minyak bumi merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui atau non renewable. Etanol merupakan salah satu
energi alternatif yang diproduksi secara fermentasi menggunakan substrat yang mengandung gula dengan bantuan
khamir. Penelitian bertujuan untuk mengisolasi khamir yang dapat memfermentasi molase menjadi etanol dan
mengidentifikasinya secara morfologi, biokimia, dan molekuler sehingga dapat diketahui spesiesnya. Isolasi
dilakukan kedalam media PDA dengan cara digores. Identifikasi morfologi meliputi pengamatan secara
makroskopis dan mikroskopis. Identifikasi biokimia meliputi uji pertumbuhan pada konsentrasi glukosa 50% dan
fermentasi gula. Serta identifikasi secara molekuler dengan cara melihat genomnya berdasarkan urutan basa DNA
daerah Internal Transcribed Spacer (ITS). Hasil isolasi dari molase didapatkan empat isolat khamir, yaitu isolat
1C1, 1C2, 2C1, dan 3C2. Isolat 2C1 yang digunakan untuk fermentasi etanol menghasilkan etanol sebesar 0,9876
g/cm3 atau sebesar 9,5%. Isolat 2C1 diamplifikasi menggunakan PCR dan analisis filogenetik menggunakan metode
Neighbor Joining. Hasil sequencing menunjukkan isolat 2C1 memiliki Query Length sebesar 616 bp. Berdasarkan
persamaan homologi melalui metode BLAST dan analisis pohon filogenetik, isolat 2C1 merupakan Debaryomyces
hansenii.
ABSTRACT
The need of petroleum is increasing while the availability is limited. Petroleum is an alternative energy source which
is produced by fermentation using a sugar-containing substrate with the help of yeast. This research aims to isolate
the yeast that can ferment molasses into ethanol and identify morphologically, biochemically, and molecular so the
species can be known. The isolation is done into the PDA media by streak method. Morphological identification
involves macroscopic and microscopic observation. Biochemical identification involves growth tests on 50%
glucose concentration and sugar fermentation. Molecular identification is done by looking at its genome based on
Internal Transcribed Spacer (ITS) DNA base order. From Molasses isolation was obtained four isolates of yeast, that
are isolates 1C1, 1C2, 2C1, and 3C2. Isolates 2C1 which is used for ethanol fermentation produces 0,9876 g/cm3 or
9,5% of ethanol. 2C1 Isolates was amplified using PCR and Phylogenetic Analysis using Neighbor Joining method.
Sequencing results show that Isolates 2C1 has 616 bp Query Length. Based on Homology equation through BLAST
method and phylogenetic tree analysis, isolates 2C1 is a Debaryomyces Hansenii.
PENDAHULUAN
Indonesia masih menghadapi persoalan bumi dalam pemenuhan konsumsi dalam negeri.
ketergantungan energi fosil terutama minyak Kebutuhan terhadap minyak bumi semakin
Jurnal Biologi, Volume 6 No 4, Oktober 2017
Hal. 89-98
Identifikasi molekuler metode chelex denaturasi awal pada suhu 94°C selama 2 menit,
denaturasi 94°C selama 15 detik, kemudian
Identifikasi molekuler diawali dengan anneling pada suhu 53°C selama 30 detik, dan
ekstraksi DNA. Ekstraksi DNA dilakukan ekstensi pada suhu 72°C selama 1 menit, setelah
menggunakan metode Chelex. Metode ini itu ekstensi akhir pada suhu 72°C selama 10
dilakukan dengan cara, 3 ose kultur khamir menit 40 detik dan suhu penyimpanan pada
umur 48 jam kedalam tube yang telah diberi 100 tahap akhir 4°C. Primer yang digunakan yaitu
µL ddH2O dan 1mL saponin 0,5%, perendaman ITS1 (5´TCC GTA GGT GAA CCT TGC GG
kultur dalam saponin dilakukan pada suhu 4°C 3´) dan ITS4 (5´TCC TCC GCT TAT TGA TAT
selama 24 jam (overnight). GC 3´).
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 1. Morfologi koloni isolat (a) 1C1, (b) 1C2, (c) 2C1, dan (d) 3C2 pada media PDA
(a) (b)
Jurnal Biologi, Volume 6 No 4, Oktober 2017
Hal. 89-98
(c) (d)
Gambar 2. Morfologi sel isolat (a) 1C1, (b) 1C2, (c) 2C1, dan (d) 3C2 dengan perbesaran 1000x
Seleksi terhadap isolat khamir yang konsentrasi glukosa 50%. Hasil uji fermentasi
akan digunakan untuk produksi etanol dilakukan gula diperlihatkan pada Tabel 3. dan uji
dengan karakterisasi biokimia berdasarkan pertumbuhan pada konsentrasi glukosa 50%
Barnett et al. (1990), menggunakan uji diperlihatkan pada Tabel 4.
fermentasi gula dan uji pertumbuhan pada
1972). Hasil yang diperoleh yaitu isolat 2C1 Gambar 3. merupakan hasil visualisasi produk
mampu menghasilkan etanol sebesar 9,5%. PCR isolat 2C1 dalam 1% gel agarose.
dengan perubahan nukleotid sebanyak 50 kali bahwa data relatif lebih stabil sehingga baik
setiap 10.000 bp. Menurut Lamey et al. (2009), dalam analisis neighbor joining.
nilai bootstrap lebih dari 70 menunjukkan
Gambar 4. Pohon filogenetik isolat 2C1 menggunakan neighbor joining dengan uji bootsrtap
method 1000 replicates dan Aspergillus niger sebagai outgroup.
Karakteristik morfologi dan biokimia isolat 2C1 bahwa keduanya memiliki karakteristik
dibandingkan dengan D. hansenii sebagai uji morfologi seperti pada Tabel 6., serta
konfirmasi. Berdasarkan perbandingan karakteristik biokimia pada Tabel 7.
morfologi isolat 2C1 dan D. hansenii diketahui
Tabel 4.6 Perbandingan morfologi koloni dan sel isolat 2C1 dan Debaryomyces hansenii
Karakter Morfologi isolat 2C1 Debaryomyces hansenii
(Barnet et al., 1990; Kurtzman et al.,
2011)
Koloni Sel Koloni Sel
Bentuk koloni Bulat - Bulat -
Elevasi Cembung - - -
Tekstur Butyrous - Butyrous -
Tepian koloni Utuh - - -
Tabel 4.7 Perbandingan karakteristik biokimia isolat 2C1 dan Debaryomyces hansenii
Jurnal Biologi, Volume 6 No 4, Oktober 2017
Hal. 89-98
parameters and in tolerance of non- Kumdam, H., S.N, Narayana., dan S.N,
osmotic stresses. Yeast 2014; 31: Gummadi. 2013. Production of ethanol
309–321. and arabitol by Debaryomyces
Camacho, R.L., G.N, Pérez., dan Roses, R.P. nepalensis: influence of process
2003. Factors Affecting The Growth of parameters. Artikel. AMB Express
Saccharomyces cerevisiae in Batch 2013, 3:23
Culture and in Solid State Kurian, J.B., A.K, Minu., A. Banerji., dan
Fermentation. Electron J Environment V.V.N,Kishore. 2010.Bioconversion
Agricultur Food Chemistry 2 Of Hemiceellulose Hydrolysate Of
Campbell, N.A., B.R, Jane., dan G.M, Sweet Sorghum Bagasse To Ethanol
Lawrence.2003. Biologi Jilid II. By Using Pichia stipitis NCIM 3497
Jakarta: Penerbit Erlangga and Dabaryomyces hansenii sp. Artikel.
. 2008. Biologi Jilid I. Jakarta: BioResources 5(4), 2404-2416
Penerbit Erlangga Kurtzman C.P., dan Piškur J. (2006). Taxonomy
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. and phylogenetic diversity among the
1972. Farmakope Indonesia edisi II. yeasts (in Comparative Genomics:
Fifendy, M, Eldini, dan Irdawati. 2013. Using Fungi as Models. Sunnerhagen
Pengaruh Pemanfaatan Molase P, Piskur J, eds.). Berlin: Springer. pp.
Terhadap Jumlah Mikroba dan 29–46. ISBN 978-3-540-31480-6.
Ketebalan Nata Pada Teh Kombucha. Lamey, P., M, selemi.,dan A.M vandamme.
Prosiding Semirata FMIPA Universitas 2009. The Phylogenetic Handbook: A
Lampung Practical Approach to Phylogenetic
Fried, G.H. dan J.H, George. 2005. Schaum’s Analysus and Hypothesis Testing.
Outlines: Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Cambrige University Press. Uk
Erlangga. Larena, I., O. Salazar., V. Gonzalez., M.C.
Hartawan, Z., N. Dharmayanti. 2015.Pendekatan Julian., dan V. Rubio. 1999. Design of
Molekuler untuk Identifikasi dan a primer for ribosomal DNA Internal
Karakterisasi Virus Marek Serotipe 1 Transcribed Spacer with enhanced
WARTAZOA Vol. 25 No. 1 Th. 2015 specificity for asmomycetes. Journal
Hlm. 001-014 Of Biotechnology 75 (1999) 187-194
Gandjar, I., S, Wellyzar., Dan Ariyanti, O. 2006. Madigan, M.T, Martinko, J.M, Stahl, D.A, dan
Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Clark, D.P. 2012. Biology of
Yayasan Obor Indonesia Microorganisms. San Francisco:
Harti, A.S. 2015. Mikrobiologi Kesehatan. Benjamin Cummings
Yogyakarta: CV. Andi Offset Meyendorf, G. 1965. Laborgeräte und
Hogg, S. 2013. Essential Microbiology. UK: Chemikalien; Volk und Wissen
Wiley-Blackwell Volkseigener Verlag Berlin
Indrawan, M., R.B. Primack., dan J. Supriatna. Mulyatni, A., S, Priyatmojo, Ahmadi, dan P,
2007. Biologi Konservasi. Jakarta: Agus. 2011. Sekuen Internal
Yayasan Obor Indonesia Transcribed Spacer (ITS) DNA
Kitahara, M., M, Sakamoto., dan Y, Benno. Ribosomal Oncobasidium theobromae
2010. Lactobacillus similis sp. nov., dan Jamur Sekerabat Pembanding.
isolated from fermented cane molasses. Jurnal Menara Perkebunan. 79(1):1-5
International Journal of Systematic and Nuria, M.C., A. Faizatun, dan Sumantri. 2009.
Evolutionary Microbiology (2010), 60, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol
187–190 Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Kobilinsky, L., L. Levine., dan H.M Nunno. Terhadap Bakteri Staphylococcus
2010. Forensic DNA Analysis. aureus ATCC 25923, Eschercia coli
Chelsea House Publishers. New York
Jurnal Biologi, Volume 6 No 4, Oktober 2017
Hal. 89-98
ATCC 25922 dan Salmonella typhi Sandy, Y.A., S. Djauhari., dan A.W. Sektiono.
ATCC 1408. Mediagro 5 (2): 26-37 2015. Identifikasi Molekuler Jamur
Okunowo, W.O. dan A.A, Osuntoki. 2007. Antagonis Trichoderma Harzianum
Quantitation of alcohols in orange wine Diisolasi Dari Tanah Pertanian Di
fermented by four strains of yeast. Malang, Jawa Timur. Skripsi.
African Journal of Biochemistry Teknologi Hasil Perikanan.
Research Vol.1 (6), pp. 095-100, Universitas Brawijaya. Malang
November, 2007 Sarlin, P.J., dan R. Philip. 2013. A Molasses
Pelczar, M.J., dan E.C.S. Chan. 2008. Dasar- Based fermentation Medium Yeast
Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press Biomass Production. International
Poczai, P. Dan Hyvönen, J. 2009. Nuclear Journal of Research in Marine
ribosomal spacer regions in plant Sciences 2013; 2(2): 39-44
phylogenetics: problems and prospects. Sebayang, F. 2006. Pembuatan Etanol dari
Molecular Biology Reports 37: 1897- Molase Secara Fermentasi
1912 Menggunakan Sel Saccharomyces
Purnamasari, M.I., C. Prihatna., A.W. cerevisiae yang Terimobilisasi pada
Gunawan., dan A. Suwanto. 2012. Kalsium Alginat. Jurnal Teknologi
Isolasi dan Identifikasi Secara Proses 5 (2) Juli 2006:68-74 ISSN
Molekuler Ganoderma spp. yang 1412-7814
Berasosiasi dengan Penyakit Busuk Sudjadi. 2012. Bioteknologi Kesehatan.
Pangkal Batang di Kelapa Sawit. Jurnal Yogyakarta: Kanisius
Fitopatologi Indonesia ISSN: 0215- Sumerta, I.N., K, Atit. 2017. Keragaman Jenis
7950. Volume 8, Nomor 1, Feb 2012 Khamir Penghasil Etanol yang
Rahayu, A, S. Slamet., S.P, Bambang., dan S.D. Diisolasi dari Makanan Fermentasi di
Iswari, 2012. Karakterisasi Morfologi Kepulauan Riau. Jurnal Biologi
dan Biokimia Aksesi Pamelo {Citrus Indonesia 13(1): 61-69 (2017)
maxima (Burm) Merr} Berbiji dan Suryana, R.T., S, Titin., dan Feryanto. 2012.
Tidak Berbiji Asli Indonesia. Kelayakan Industri Kecil Bioetanol
Prosiding Seminar Nasional Berbahan Baku Molases di Jawa
PERHORTI 2012. ISBN: 978-979-25- Tengah. Jurnal Manajemen &
1265-6 Agribisnis, Vol. 9 No. 2, Juli 2012
Retnowati, Y. 2011. Isolasi dan Identifikasi Sutrisno, I.K., A, Ira., dan S, Agung. 2013.
bakteri Pengguna Merkuri dari Identifikasi bite marks dengan
Sedimen Sungai yang Terkontaminasi ekstraksi DNA metode Chelex.
Limbah Tambang Emas. Saintek Vol Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
6, No 1 Tahun 2011 Airlangga Surabaya. Dental Journal
Rosyadi, F.A, P.P, Kurnia., dan W. Tri. 2013. Volume 46 Number 2 June 2013
Optimasi Proses Produksi Etanol Dari Talaro, K. P., dan C, Barry. 2012. Foundations
Molases Menggunakan Teknik in Microbiology. New York: McGraw-
Fermentasi-Ekstraktif. Jurnal Teknik Hill Companies
Pomits Vol. 3, No. 2, (2013) ISSN: Umayah, A., dan A. Purwantara. Identifikasi
2337-3539 isolat Phytophthora asal kakao.
Salinas, M.B, L. Lappe., M. Ulloa., M.G, Menara Perkebunan, 2006, 74(2), 75-
Garlbay., dan L.G, Ruiz. 1995. 85
Isolation and Identification of Killer
yeast From Sugar Cane Molasses.
Letters In Applied Microbiology 1995,
21, 115-116