ANALISIS PANGAN
ACARA V
KARBOHIDRAT
Disusun Oleh:
Katarina Vania Ayu
H0920050 / Kelas B
A. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum Analisis Pangan Acara V
“Karbohidrat” adalah agar mahasiswa mampu menganalisis dan menentukan
kadar gula reduksi suatu bahan pangan dengan metode Nelson-Somogyi.
B. Tinjauan Pustaka
Karbohidrat dapat didefinisikan sebagai senyawa organik yang berperan
sebagai sumber energi untuk makhluk hidup (Navarro et al., 2019). Karbohidrat
menyediakan 4 kalori energi pangan/gram dan berperan penting dalam
penentuan karakteristik makanan, seperti warna, tekstur, rasa, dan lainlain.
Karbohidrat berguna untuk mencegah pertumbuhan ketosis, memecah kelebihan
protein, dan membantu metabolisme protein maupun lemak di dalam tubuh
(Fitri dan Fitriana, 2020). Karbohidrat juga dapat didefinisikan sebagai salah
satu zat gizi penghasil energi untuk kebutuhan manusia. Karbohidrat sederhana
tersusun dari monosakarida yang merupakan molekul dasar karbohidrat,
disakarida yang merupakan dua monosa terikat, dan oligosakarida yang
merupakan gula rantai pendek yang terbentuk dari galktosa, fruktosa, dan
glukosa. Monosakarida memiliki arti gizi berupa fruktosa, galktosa, dan glukosa,
sedangkan disakarida memiliki arti gizi berupa maltosa, laktosa, dan sukrosa
(Siregar, 2014).
Karbohidrat adalah zat yang mengandung karbon, hidrogen dan oksigen
yang sesuai dengan rumus empiris, Cx(H2O)y dimana x dan y sama dengan 3
atau lebih. Karena hidrogen dan oksigen hadir dalam proporsi yang sama seperti
dalam air, kelompok senyawa ini secara kimia dapat digambarkan sebagai hidrat
karbon. Beberapa karbohidrat mengandung unsur nitrogen dan belerang. Salah
satu atom karbon membentuk gugus karbonil (aldehida atau keton), sedangkan
atom karbon lainnya menunjukkan gugus hidroksil. Istilah karbohidrat
dipertahankan untuk menggambarkan zat-zat yang lebih akurat, didefinisikan
sebagai polihidroksialdehida atau polihidroksiketon yang diperluas untuk
memasukkan turunannya dan produk polimerisasinya melalui reaksi kondensasi
(Blackstock, 1989).
Spektrofotometer merupakan alat yang mengandalkan pantulan atau
transmisi dari sampel untuk mengukur rasio dari daya optik yang dideteksi
dengan sampel yang masuk dan sampel keluar. Penghitungan ini dapat dilakukan
pada setiap panjang gelombang sampel yang dimiliki. Untuk menutupi berbagai
spektrum yang luas, detektor inframerah yang digunakan dalam
spektrofotometer dibuat sebagai sistem bolometer detektor kriogenik. Alat ini
terdiri dari campuran silikon bolometer, parabola senyawa konsentrator, bukaan
diafragma dingin, filter dingin, jendela transmisi inframerah, dan preamplifier
(Zong dan Datla, 1998). Spektrofotometer UV-Visible merupakan alat yang
umum digunakan dalam laboratorium kimia. Alat ini umumnya digunakan pada
analisa kimia kuantitatif. Namun, alat ini juga dapat digunakan untuk analisa
kimia semi kuantitatif dan semi kualitatif. Prinsip kerja spektrofotometer UV-
Vis didasarkan pada fenomena penyerapan sinar oleh spesi kima tertentu di
daerah ultra lembayung (ultra violet) dan sinar tampak (Huda, 2001).
C. Metodologi
1. Alat
a. Corong
b. Erlenmeyer
c. Gelas beaker
d. Gelas ukur
e. Kertas saring
f. Labu ukur
g. Neraca analitik
h. Penangas
i. Pipet ukur
j. Pipet volume
k. Rak tabung reaksi
l. Spektrofotometer
m. Tabung reaksi
n. Vortex
2. Bahan
a. Aquadest
b. Glukosa anhidrat
c. Larutan arsenomolibdat
d. Larutan nelson
e. Tepung beras
f. Tepung maizena
g. Tepung tapioka
h. Tepung terigu
i. Tepung ubi ungu
3. Cara Kerja
a. Pembuatan Kurva Glukosa Standar
1 mL Penambahan
Nelson
1 mL Penambahan
Arsenomolidat
7 mL Penambahan
Aquades
Penghomogenisasian
Penimbangan sebanyak 2 gr
9 mL Pengenceran 10-1
Aquades
Pengambilan 1 mL ke tabung reaksi
1 mL Penambahan
Nelson
1 mL Penambahan
Arsenomolidat
7 mL Penambahan
Aquades
Penghomogenisasian
0,
0, 0
0,
bsorbansi
0,4 = , 04 0,02
0,5
0,4 0, 1
0,
0,1
0,2
0,10,02
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
ula eduksi erlarut (mg)
Afriza, R., dan Nilda I. 2019. Analisis Perbedaan Kadar Gula Pereduksi Dengan
Metode Lane Eynon Dan Luff Schoorl Pada Buah Naga Merah (Hylocereus
polyrhizus). Jurnal Temapela, 2(2): 90-96.
Al-kayyis, Hasanul K. dan Hari Susanti. 2016. Perbandingan Metode
SomogyiNelson Dan Anthrone-Sulfatpada Penetapan Kadar Gula Pereduksi
Dalam Umbi Cilembu (Ipomea batatas L.). Jurnal Farmasi Sains dan
Komunitas. 13(2): 81-89.
Anggraini, I. D., dan Dwi, D. 2019. Studi Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Etanol
Kubis (Brassica Oleracea L.) dan Tomat (Solanum Lycopersicum L.) Secara
In Vitro. As-Syifaa Jurnal Farmasi. 11(01): 30-37.
Asih, N. N. K., Putu S., I. B. Putra M., dan I Nengah W. 2018. Hidrolisis Batang
Jagung Secara Enzimatik dari Tanah Hutan Mangrove. Cakra Kimia.
Indonesian E-Journal of Applied Chemistry. 6(2): 106-115.
Asmawati, Hamzan S., dan Syirril I. 2018. Kajian Persentase Penambahan Gula
terhadap Komponen Mutu Sirup Buah Naga Merah. Jurnal Agrotek. 5(2):
97-105.
Blackstock, J. C. 1989. Guide to Biochemistry. Wright. London.
Day, R. A. dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.
Jakarta.
Devita, C., Winarni P., dan Sri M. 2015. Perbandingan Metode Hidrolisis Enzim
dan Asam dalam Pembuatan Sirup Glukosa Ubi Jalar Ungu. Indonesian
Journal of Chemical Science. 4(1): 15-19.
Fitri, A. S., dan Fitriana, Y. A. N. 2020. Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat.
SAINTEKS. 17(1): 45-52.
Green, F., Clausen A C., and Highley L. T. 1989. Adaptation of the Nelson-
Somogyi Reducing-Sugar Assay to a Microarray Using Microtiter Plates.
Journal Analytical Biochemistry. 182(2): 197-199.
Hoffman, W. S. 1937. A Rapid Photoelectric Method For The Determination Of
Glucose in Blood and Urine. Journal of Biological Chemistry. 120(1): 51-
55.
Huda, N. 2001. Pemeriksaan Kinerja Spektrofotometer uv-vis. GBC 911A
menggunakan Pewarna Tartrazine CL 19140. Sigma Epsilon ISSN 0853-
9013.
Kanti A. 2005. Actinomycetes selulolitik dari tanah hutan Taman Nasional Bukit
Duabelas. Biodiversitas. 6(2): 85-89.
Moosavi, Seyed Mojtaba and Sussan Ghassabian. 2017. Linearity of Calibration
Curves for Analytical Methods: A Review of Criteria for Assessment of
Method Reliability. IntechOpen. 109-129.
Muawanah, A. 2006. Produksi Enzim Xilanase Termostabil dari Termomyces
lanugiosus IFO 150 pada Substrat Bagas Tebu. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Navarro, D. M. D. L., Abelilla, J. J., dan Stein, H. H. 2019. Structures and
Characteristics of Carbohydrates in Diets Fed to Pigs: a Review. J. Animal
Sci Biotechnol. 10(39): 1-17.
Obed., Andi, H. A., dan Harlia. 2015. Optimasi Katalis Asam Sulfat dan Asam
Maleat Pada Produksi Gula Pereduksi dari Hidrolisis Kulit Buah Durian.
Jurnal UNTAN. 4(1): 67-74.
Pratiwi, R., Ida B. W. G., dan Nyoman S. A. 2019. Pengaruh Penambahan Gula dan
Konsentrasi Starter Khamir Terhadap Karakteristik Wine Buah Naga
Merah. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 7(2): 268-278.
Razak, A. K., N. K. Sumarni, dan B. Rahmat. 2012. Optimasi Hidrolisis Sukrosa
Menggunakan Resin Penukar Kation Tipe Sulfonat. Journal of Natural
Science. 1(1): 119-131.
Rohman, A. 2013. Analisis Komponen Makanan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Siregar, N. S.. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan. 13(2): 38-44.
Sudarmadji, B., Bambang H., dan Suhardi. 1997. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Suhartati, T. 2017. Dasar-Dasar Spektrofotometri Uv-Vis dan Spektrometri Massa
untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik. CV. Anugrah Utama Raharja.
Bandar Lampung.
Vifta, R. L., dan Advistasari Y. D. 2018. Analisis Penurunan Kadar Glukosa Fraksi
n-Heksan Buah Parijoto (Medinilla speciosa B) Secara in vitro dengan
Metode Spektrofotometri UV-Vis. Indonesian Journal of Chemical Science.
7(3): 249-253.
Widiantara, T. 2018. Pengaruh Perbandingan Gula Merah Dengan Sukrosa dan
Perbandingan Tepung Jagung, Ubi Jalar dengan Kacang Hijau terhadap
Karakteristik Jenang. Pasundan Food Technology Journal. 5(1): 1-9.
Yunianta, T. S., Apriliastuti, T. Estiasih, dan S. N. Wulan. 2010. Hidrolisis secara
Sinergis Pati Garut (Marantha arundinaceae .) oleh Enzim α milase,
Glukoamilase, dan Pullulanase untuk Produksi Sirup Glukosa. Jurnal
Teknologi Pertanian. 11(2): 78-86.
Zong, Y., and R. U. Datla. 1998. Development of a Bolometer Detector System for
the NIST High Accuracy Infrared Spectrophometer. Journal of Research of
the National Institute of Standards and Technology. 103(6): 43.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
= 0 mg
2. Diketahui:
Sampel = 2 mg
Pengenceran = 10 mL
Vol. Lar. Glukosa = 0,2 mL
Tanya:
Gula reduksi terlarut?
Jawab:
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Gula reduksi terlarut = 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
2 𝑚𝑔
= 10 𝑚𝐿 × 0,2 𝑚𝐿
= 0,04 mg
3. Diketahui:
Sampel = 2 mg
Pengenceran = 10 mL
Vol. Lar. Glukosa = 0,4 mL
Tanya:
Gula reduksi terlarut?
Jawab:
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Gula reduksi terlarut = 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
2 𝑚𝑔
= 10 𝑚𝐿 × 0,4 𝑚𝐿
= 0,08 mg
4. Diketahui:
Sampel = 2 mg
Pengenceran = 10 mL
Vol. Lar. Glukosa = 0,6 mL
Tanya:
Gula reduksi terlarut?
Jawab:
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Gula reduksi terlarut = 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
2 𝑚𝑔
= 10 𝑚𝐿 × 0,6 𝑚𝐿
= 0,12 mg
5. Diketahui:
Sampel = 2 mg
Pengenceran = 10 mL
Vol. Lar. Glukosa = 0,8 mL
Tanya:
Gula reduksi terlarut?
Jawab:
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Gula reduksi terlarut = 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
2 𝑚𝑔
= 10 𝑚𝐿 × 0,8 𝑚𝐿
= 0,16 mg
6. Diketahui:
Sampel = 2 mg
Pengenceran = 10 mL
Vol. Lar. Glukosa = 1 mL
Tanya:
Gula reduksi terlarut?
Jawab:
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Gula reduksi terlarut = 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
2 𝑚𝑔
= 10 𝑚𝐿 × 1 𝑚𝐿
= 0,2 mg
b. Gula Reduksi Terlarut Sampel
1. Tepung tapioka kelompok 3
y = 3,7043x + 0,0279
0,020 = 3,7043x + 0,0279
x = -0,0021 mg
2. Tepung tapioka kelompok 8
y = 3,7043x + 0,0279
0,007 = 3,7043x + 0,0279
x = -0,0056 mg
3. Tepung tapioka kelompok 13
y = 3,7043x + 0,0279
0,590 = 3,7043x + 0,0279
x = 0,1517 mg
c. Kadar Gula Reduksi Sampel
1. Tepung tapioka kelompok 3
𝑚𝑔 𝑔𝑢𝑙𝑎 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Kadar gula reduksi sampel = x fp x 100%
𝑚𝑔 𝑔𝑢𝑙𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
−0,0021
= x 10-1 x 100%
2,0004
= -0,0104%
2. Tepung tapioka kelompok 8
𝑚𝑔 𝑔𝑢𝑙𝑎 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Kadar gula reduksi sampel = x fp x 100%
𝑚𝑔 𝑔𝑢𝑙𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
−0,0056
= x 10-1 x 100%
2,0004
= -0,0279%
3. Tepung tapioka kelompok 13
𝑚𝑔 𝑔𝑢𝑙𝑎 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Kadar gula reduksi sampel = x fp x 100%
𝑚𝑔 𝑔𝑢𝑙𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,1517
= x 10-1 x 100%
2,0004
= 0,7583%
LAMPIRAN DOKUMENTASI