ACARA IV
Kelompok 7
Oleh:
PURWOKERTO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa
organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen dan oksigen.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul
gula sederhana. Terdapat tiga golongan utama karbohidrat yaitu
monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida atau gula
sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida atau keton.
Oligosakarida terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang
digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Polisakarida terdiri dari
rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida
(Umar, 2009).
Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami
proses metabolisme. Hasil metabolism karbohidrat antara lain glukosa
dalam darah, sedangkan glukosa merupakan senyawa penting dalam
kehidupan. Penjelasan di atas merupakan salah satu alasan memepelajari
karbohidrat bukan hanya teori tetapi juga penting dilakukan
pengujian.Berdasarakan pernyataan tersebut, bahwa sebagian besar
karbohidrat kita peroleh dari makanan, tetapi terkadang kita tidak
mengetahui bahwa kerbohidrat jenis apa yang kita makan dan bagaimana
sifat-sifat serta fungsi dari karbohidrat tersebut (Noor,2012).
Terdapat tiga golongan utama karbohidrat : monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida (kata ”sakarida” diturunkan dari bahasa
Yunani yang berarti gula). Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari
hanya satu unit polihidroksi aldehida atau keton. Monosakarida yang
paling banyak dialam adalah D-glukosa 6 karbon. Oligosakarida (bahasa
Yunani, ”oligos” yang berarti sedikit) terdiri dari rantai pendek unit
monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen.
Kebanyakan oligosakarida yang mempunyai tiga atau lebih unit tidak
terdapat secara bebas, tetapi digabungkan sebagai rantai sampai
polipeptida pada glikoprotein dan proteoglikan. Polisakarida terdiri dari
rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida.
Beberapa polisakarida, seperti selulosa, mempunyai rantai kinear,
sedangkan yang lain, seperti glikogen, mempunyai rantai bercabang.
Polisakarida yang paling banyak dijumpai pada dunia tanaman, yaitu pati
dan selulosa, terdiri dari unit berulang D-glukosa, teta[i senyawa-senyawa
ini berbeda dalam hal cara unit D-glukosa dikaitka datu dengan yang lain
(Lehninger, 2009).
B. Tujuan
Mahasiswa mengetahui dan memahami cara analisis kadar gula
reduksi
Mahasiswa memahami pengaruh pengolahan terhadap kadar gula
reduksi
Mahasiswa memahami penaruh waktu pemasakan terhadap kadar
gula reduksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gula reduksi yang dihasilkan dari proses hidrolisis dianalisis dua cara,
yaitu analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis gula reduksi secara
kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi apakah sampel mengandung gula
reduksi atau tidak, sedangkan analisis gula reduksi secara kuantitatif digunakan
untuk menentukan kadar gula reduksi. Adapun metode analisis gula reduksi
secara kualitatif yang banyak digunakan adalah uji Benedict, uji Fehling, uji
Barfoed, uji Tollens, dan uji Molisch (Mathews, 2010). Analisis gula reduksi
secara kuantitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan
metode Luff Schoorl (Kowalski et al., 2013), Nelson-Somogyi (Woiciechowski et
al., 2002), dan DNS (Lone et al., 2012).
BAB III
METODOLOGI
2. Bahan
Reagen nelson
Arsenomolibdat
Gula pasir
Asam sitrat
Tempe goreng, tempe bacem
Larutan gula 10%
Juice strawberi
Juice wortel
Aquades
B. Prosedur
1. Penyiapan juice strawberry
Disiapkan 7 tabung reaksi yang bersi, masing masing diizi dengan 1 ml larutan glukosa
standar tersebut. 1 tabung diisi 1 ml air suling sebagai blangko .
Diambil semua tabung dan segera dinginkan dengan air dingin, sehingga suhu tabung
reaksi ±25° C
Setelah semua endapan Cu2O larut sempurna, ditambahkan 7ml air suling,
digojok sampai homogen
Teralah “optical density” (OD) masing masing larutan tersebut dipanjang gelombamg
540nm.
Dibuat kurva standar yang menunjukan hubungan antara konsentrasi glukosa dan OD.
Hasil
Ditimbang sample 5 gram lalu diencerkan dengan aquades 100 ml, tepat batas.
A. Hasil
Perhitungan :
x × FP ×100
Rumus kadar gula reduksi : × 100%
Berat sample awal
0,010× 10 ×100
- Larutan Asam sitrat = gula reduksi = × 100% = 0,1
10.000
%
2. Tempe
0,013× 10 ×100
- Dengan bumbu = gula reduksi = × 100% = 0,13 %
10.000
3. Wortel
4. Strawberi
0,025× 10 ×100
- Tanpa gula = gula reduksi = × 100% = 0,25 %
10.000
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Fennema, O.R. 2009. Food Chemistry, 3rd ed, Marcel Dekker, New York.
James, joryce, dkk. 2008. Prinsip sains untuk keperawatan. Jakarta : penerbit Erlangga
Kautsar, R.H. 2011. Kajian Hidrolisis Enzimatis selulosa dan alga merah (Euchema
Spinosum, dan Euchema cottoni) menggunakan enzim selulase dari Aspergilus
Nigger. Malang : Universitas Malang
Lehninger, Albert L. 2009. Principles of Biochemistry. 5 edition. Food Trade Press Ltd.
London.
Mathews, van Holde and Ahern. 2010. Biochemistry, 3rd Edition. San Fransisco.
Benjamin/Cummings, 278-310.
Mukhid,S.2010. Pengaruh Pemberian Lapisan Lempung Terhadap Peningkatan Lengas
Tanah Pada Lahan Berpasir. Info Perpustakaan :Jurnalsaint dan Teknologi
Soewoto, H. 2010. Antioksidan Eksogen Lini Pertahanan Kedua dalam Menanggulangi Peran
Radikal Bebas. dalam : Materi Kursus Penyegar Radikal Bebas dan Antioksidan
dalam Kesehatan : Dasar, Aplikasi dan Pemanfaatan Bahan Alam. Fakultas
Kedokteran UI. Jakarta.
Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan
Program Strata1 Fakultas Bioeksakta.Jakarta:EGC