Anda di halaman 1dari 1

Vitamin D dari makanan diserap pada bagian proksimal usus halus.

Baik anak anak


maupun orang dewasa dapat menyerap 80% dari jumlah Vitamin D yang dikonsumsi. Setelah
diserap vitamin D digabungkan dengan kilomikron dan diangkut dalam system limfatik, vitamin
D dilepaskan dari kilomkron dan masuk ke saluran darah. Di dalam plasma darah, vitamin D
diikat oleh suatu protein pentransport, yaitu vitamin D-binding protein (DBP) atau globulin.
Melalui saluran darah tersebut, vitamin D ditransportasikan ke hati dan oleh
mikrosom/mitokondria hati, vitamin D3 dihidroksilasi pada posisi ke-25, menjadi kalsidiol
(calcidiol, atau 25-hidroksi- kolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 ) dengan bantuan enzim 25-
D3-hidroksilase. Selanjutnya 25-hidroksi vitamin D3 memasuki sirkulasi menuju ginjal.

Individu yang mendapat sinar matahari sangat kuat dapat mempunyai kadar 25 (OH)D
mencapai 250 nmol/l (100 ng/ml). Serum 25(OH)D menunjukkan kadar 25(OH)D2 dan
25(OH)D3. Rasio dari kedua vitamin D ini tergantung kandungan D2 dan D3 dalam diet dan
jumlah previtamin D3 dari pajanan sinar matahari. Setelah pembentukan di hati, vitamin D akan
dibawa ke ginjal oleh protein pengikat vitamin D (vitamin D binding protein) dan mendapat
tambahan C1 dan C24. Aktivasi 25(OH)D di mitokondria ginjal ditingkatkan oleh hipokalsemia
dengan meningkatkan konversi 25(OH)D menjadi 1,25(OH)2D. 1,25(OH)2D diproduksi di
ginjal dan plasenta, pertama berikatan dengan protein pengikat vitamin D dibawa ke berbagai
target organ, lalu bentuk bebas diambil oleh sel serta dibawa ke protein reseptor inti khusus.

Anda mungkin juga menyukai