Sumber lain yang menyebutkan makna kata sasak dari aspek filosofisnya adalah kitab Negara
kertagama yang merupakan kitab yang memuat catatan kekuasaan Kerajaan Majapahit yang digubah
oleh Mpu Prapanca. Dalam kitab ini disebutkan bahwa kata sasak berasal dari tradisi lisan masyarakat
setempat yaitu lombok sasak mirah adi. Dalam tradisi lisan masyarakat setempat kata sasak berasal dari
katasa-saq yang berarti satu atau kenyataan dan lombok berasal dari kata lomboq (bahasa kawi) yang
berarti lurus atau jujur sedangkan mirah berarti permata dan adi artinya baik atau yang baik. Maka
lombok mirah sasak adi berarti kejujuran adalah permata kenyataan yang baik atau utama.