DISUSUN OLEH :
NAMA : NOEROHMAH PUTRI SEPTIANI
NIM : B1A020118
KELAS :C
2021
PENETAPAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
i
PENETAPAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
I. TUJUAN
1
diperlukan, diubah menjadi lemak, dan disimpan sebagai jaringan adiposa.
Massa karbohidrat makanan diserap ke aliran darah dalam bentuk glukosa atau
dikonversi di dalam hati dan seluruh bentuk karbohidrat dalam tubuh dapat dibentuk melalui
glukosa. Glukosa diubah menjadi jenis karbohidrat lain yang mempunyai fungsi spesifik.
Misalnya pada glikogen untuk simpanan; ribosa dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa
susu, galaktosa dalam senyawa lipid kompleks tertentu, dan galaktosa dalam bentuk gabungan
dengan proein (glikoprotein dan proteoglikan). Menurut Henrikson, dkk. (2009), kadar glukosa
darah atau tingkat glukosa di dalam darah diatur ketat di dalam tubuh. Umumnya tingkat gula
darah bertahan pada batas- batas sempit sepanjang hari (70-150 mg/dl) dan akan meningkat
setelah makan dan biasanya berada pada level terendah saat sebelum makan di pagi hari.
Glukosa (C6H12O6) adalah suatu dekstrosa karena memiliki sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke arah kanan. Terdapat beberapa tipe pemeriksaan glukosa darah. Tipe
pertama yaitu pemeriksaan gula darah puasa, dimana mengukur kadar glukosa darah
selepas tidak makan setidaknya 8 jam. Tipe kedua yaitu pemeriksaan gula darah
postprandial 2 jam yang mengukur kadar glukosa darah tepat setelah 2 jam makan. Tipe
ketiga yaitu pemeriksaan gula darah ad random yang mengukur kadar glukosa darah
tanpa mengambil perkiraan waktu makan terakhir (Henrikson dkk., 2009).
III.2 Bahan
Praktikum “Penetapan Kadar Glukosa dalam Darah” membutuhkan bahan-
bahan, seperti darah ayam; larutan Na wolframat 10%; larutan H 2SO4 2/3 N;
larutan glukosa standar 0,02 mg/L, 0,04 mg/L, 0,06 mg/L, dan 0,08 mg/L;
pereaksi warna arsenomolibdat; larutan nelson A; larutan nelson B; larutan Cu 2+
alkalis dari campuran 25 ml larutan nelson A dengan 1 ml larutan nelson B; dan
akuades.
2
glukosa ditetapkan.
3
4
Darah adalah cairan dalam tubuh untuk mengangkut zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan bahan kimia hasil
metabolisme, dan pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Sebanyak 45%
jenis korpuskula terdapat pada bagian darah. Korpskula terdiri atas sekitar 99% sel
darah merah atau eritrosit; 0,6 - 1,0% keping darah atau trombosit; dan 0,2% sel
darah putih atau leukosit. Sementara itu, sebanyak 55% bagian lainnya adalah
plasma darah atau cairan kekuningan pembentuk medium cairan darah. Plasma
darah adalah larutan air mengandung albumin, bahan pembeku darah,
immunoglobin (antibodi), hormon, serta berbagai jenis protein dan garam.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Rumus umum karbohidrat berupa Cx(H2O)y.
Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi di dalam tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsi. Pengelompokkan karbohidrat dibedakan menjadi 3,
yaitu karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida), oligosakarida, dan
polisakarida kompleks (Winarno, 2008). Glukosa diambil dari bahasa Yunani
yaitu “glukus” artinya manis. Glukosa (C6H12O6) bisa juga disebut sebagai
dekstrosa, D-glukosa, atau gula buah karena banyak terdapat pada buah- buahan.
Glukosa mengandung enam atom karbon dan merupakan aldehida. Lima
karbon dan satu oksigennya membentuk cincin piranosa atau bentuk paling stabil
6
untuk aldosa berkarbon enam. Glukosa merupakan suatu jenis karbohidrat yang
termasuk kelompok monosakarida sebagai produk akhir hasil metabolisme
karbohidrat dan merupakan suatu dekstrosa karena memiliki sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke arah kanan. Glukosa merupakan bagian dari karbohidrat sehingga
glukosa digunakan sebagai sumber energi utama pada tubuh organisme hidup. Hal
ini dikarenakan glukosa merupakan molekul utama penghasil ATP untuk
menjalankan fungsi secara fisiologi.
Alat-alat yang digunakan pada praktikum acara ke-1 dengan judul “Penetapan
Kadar Glukosa dalam Darah” adalah gelas beker, tabung reaksi, erlenmeyer, pipet
ukur, filler, gelas ukur, corong pisah, kertas saring, dan seperangkat alat
spektrofotometer. Sementara itu, bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum
“Penetapan Kadar Glukosa dalam Darah”, yaitu darah ayam; larutan Na
wolframat 10%; larutan H2SO4 2/3 N; larutan glukosa standar 0,02 mg/L, 0,04
mg/L, 0,06 mg/L, dan 0,08 mg/L; pereaksi warna arsenomolibdat; larutan nelson
A; larutan nelson B; larutan Cu2+ alkalis dari campuran 25 ml larutan nelson A
dengan 1 ml larutan nelson B; dan akuades. Darah ayam digunakan karena harga
yang relatif lebih murah dan mudah dicari. Selain darah ayam, darah sapi juga
dapat digunakan sebab tujuan dari praktikum ini untuk mencari kadar glukosa
dalam darah tersebut. Sementara itu, larutan natrium (Na) wolframat 10% untuk
mengendapkan protein yang terlarut dalam air sehingga darah terbebas dari
protein, dan pereaksi warna arsenomolibdat digunakan untuk menstabilkan warna
larutan, dimana semakin lama warna biru yg terbentuk akan semakin pekat dan
jelas. Larutan Cu2+ alkalis berfungsi untuk mengoksidasi gugus aldehid dalam
glukosa dan akuades untuk mengencerkan larutan.
terakhir pada pembuatan filtrat darah bebas protein adalah penyaringan dan
pengambilan supersenat bening yang dihasilkan merupakan filtrat darah bebas
protein untuk diencerkan bersama akuades dengan perbandingan 1 : 1. Apabila
pengenceran tidak dilakukan maka absorbansi yang nantinya dihasilkan akan
sangat besar. Selain itu, perbandingannya harus sesuai agar kadarnya sesuai.
V.1 Kesimpulan
2. Darah adalah cairan dalam tubuh untuk mengangkut zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan bahan kimia hasil
metabolisme, dan pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri serta terdiri
atas 45% korpuskula dan 55% plasma darah.
8
9
V.2 Saran
Praktikum telah berjalan dengan lancar meskipun masih terdapat beberapa
kekurangan, seperti kurang jelasnya penempatan data yang diberikan kepada
praktikan sehingga praktikan merasa kesulitan. Selanjutnya, poin-poin yang harus
dibahas dalam pembahasan tidak diberitahukan sehingga praktikan tidak
mengetahui tolak ukur dari penilaian mengenai isi dari pembahasan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2011. Uji Kulaitatif Untuk Identifikasi Karbohidrat pada Kecap dari Tempe.
Jurnal Ilmiah (30) 23-28.
Henrikson J. E., & Bech-Nielsen H., (2009). Blood Glucose Levels. http://www.netdoct
or.co.uk/healthadvice/facts/diabetesbloodsugar.htm. Diakses 2 Juni 2013.
Sudarmadji, B., Bambang H. dan Suhardi. 1997. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.
Yogyakarta : Liberty.
10
LAMPIRAN
1. Membuat kurva standar larutan glukosa.
0,8 0,741
Jadi, kadar glukosa darah ayam pada sampel sebesar 0,0619 mg/ml.