Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM TES URIN CARIK CELUP

BIOKIMIA

Kelompok 2 : 1. Armida B.C.Marsyom (202170001)


2. Astrini Suhaila Badiu (202170010)
3. Jein Lea Krimadi (202170031)
4. Muar Feyen Novela Kondologit (202070025)
5. Merlin Adelia Asmorom (202170022)
6. Syamsul Ma’arif (202170004)
7. Theresa Titit (202170037)

Nama Pembimbing : dr. Andrew


Nip. :
Nama Laboran : Merlianti Pamean, Amd.Kes

Nama Modul : Metabolik Endokrin


Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2023
Tanggal Pengumpulan : 25-27 Oktober 2023
Waktu Pengumpulan : 27 Oktober 2023 , Jam : 12:00 WIT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PAPUA
2023

PSPD-FK UNIPA TA 2023


1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................3
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM............................................................................3
1.3 PRINSIP PEMERIKSAAN........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................4
2.1 KARBOHIDRAT.......................................................................................4
2.2 PEMBENTUKAN GLUKOSA.................................................................4
BAB III METODE PRAKTIKUM...............................................................5
3.1 ALAT DAN BAHAN.................................................................................5
3.2 CARA KERJA...........................................................................................5
BAB IV HASIL PEMERIKSAAN................................................................
4.1TES URIN CARIK CELUP......................................................................
BAB V KESIMPULAN……………………..……………………………...
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

PSPD-FK UNIPA TA 2023


2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Urinalisis adalah salah satu pemeriksaan laboratorium yang penting untuk
menegakkan berbagai diagnosis (Lembar S, dkk, 2012). Banyak produk akhir metabolism
dan berbagai zat lainnya diekskresikan melalui urin.Pemeriksaan urinalisis selain
memberikan indikasi kondisi ginjal sebagai organ ekskresi, juga mampu memberikan
indikasi berbagai kondisi sistemik seseorang. Itu sebabnya urinalisis merupakan salahsatu
pemeriksaan laboratorium yang sering diminta oleh seorang dokter. Ada beberapa metoda
pemeriksaan urin yang biasa dilakukan , antara lain metoda dipstick atau carik celup.
Pemeriksaan carik celup urin menggunakan bahan penyerap yang mengandung zat
kimia dan dilekatkan pada carik plastik, selanjutnya reaksi kimia yang menghasilkan
perubahan warna terjadi bila bahan penyerap kontak dengan urin. Warna yang timbul
dibandingkan dengan warna yang tersedia pada kemasan. Ada 10 parameter yang dapat
diperiksa menggunakan carik celup yaitu berat jenis, pH, eritrosit, leukosit, protein,
glukosa, keton, bilirubin, urobilinogen, dan nitrit.(1)

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Pemeriksaan carik celup merupakan alat diagnostik dasar yang digunakan untuk
menentukan perubahan patologis dalam urin. Pemeriksaan carik celup ini ditandai dengan
melihat perubahan warna yang terjadi sesuai dengan keadaan urin yang sebenarnya.
1.3 PRINSIP PEMERIKSAAN
Carik celup dilekati kertas berisi dua macam enzim, yaitu glukosa oksidase dan
peroksidase, dengan indikator warna yang akan berubah warna jika mengalami oksidasi.
Jika terdapat glukosa dalam urin, oleh enzim glukosa oksidase akan di ubah menjadi asam
glukonat dan hidrogen peroksida. Selanjutnya peroksida tersebut akan dipecah oleh enzim
peroksidase akan dipecah menjadi H2O dan oksigen, yang kemudian akan mengoksidasi
indikator warna menghasilkan warna tertentu sesuai dengan banyaknya oksigen yang
dihasilkan.
Cara carik celup merupakan cara yang spesifik untuk menentukan adanya glukosa di
dalam urin. Namun, perlu diperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi pemeriksaan,
antara lain adanya zat-zat pereduksi seperti vitamin C, keton, dan asam homogentisat
dapat menyebabkan hasil negatif palsu.(2)

PSPD-FK UNIPA TA 2023


3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan salah satu zat makanan yang sebenarnya dibutuhkan tubuh
dan berfungsi sebagai bahan bakar utama untuk memperoleh energi yang diperlukan
untuk berbagai aktivitas fisiologis seluler. Karbohidrat yang terdapat pada makanan
adalah polimer heksosa dan yang terpenting galaktosa,fruktosa dan glukosa. Setelah
memasuki sel, glukosa mengalami fosforilasi membentuk glukosa-6-fosfat yang
dikatalisis oleh enzim heksokinase. Di dalam hati terdapat enzim lain yang disebut
glukokinase yang lebih sensitif terhadap glukosa dan seperti heksokinase, kadar
glukokinase akan meningkat oleh insulin dan mengurangi waktu puasa.(3)
2.2 PEMBENTUKAN GLUKOSA
Glikolisis adalah proses terpenting dalam pelepasan energi dari glukosa, produk
akhirnya adalah dua molekul asam piruvat. Hal ini terjadi dalam 10 reaksi kimia berturut-
turut, menghasilkan perolehan bersih dua molekul ATP dibandingkan dengan satu
molekul glukosa.
Efisiensi keseluruhan pembentukan ATP hanya sekitar 43%, sedangkan 57% sisanya
hilang sebagai panas. Langkah selanjutnya adalah mengubah asam piruvat menjadi
asetilkoenzim A. Reaksi ini menggunakan koenzim A, melepaskan dua molekul karbon
dioksida dan empat atom hidrogen. Tidak ada ATP yang terbentuk pada saat ini, namun
empat atom hidrogen yang dilepaskan berpartisipasi dalam fosforilasi oksidatif, yang
kemudian melepaskan enam molekul ATP. Langkah selanjutnya adalah pemecahan
asetilkoenzim A dan pelepasan energi berupa ATP pada siklus Kreb atau siklus asam
trikarboksilat yang berlangsung di sitoplasma mitokondria.(4)

PSPD-FK UNIPA TA 2023


4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 ALAT DAN BAHAN
1. Cakir celup urin
2. Kertas tissue
3. Urin segar

3.2 CARA KERJA


1. Celupkan strip carik celup ke dalam urin sampel pertama yang di tampung dalam
wadah bersih, celupkan seluruh indikator warnasampai semua tercelup ke dalam urin.
2. Angkat strip carik celup, dan miringkan di atas kertas tissue untuk menyerap cairan
pada strip.
3. baca perubahan indikator warna sesuai dengan waktu yang tertera pada tabung
reagensia, lalu bandingkan warna yang disertakan dalam setiap kit reagensia.
4. pada saat strip di angkat gunakan timer :
o mulai dari 30 detik untuk melihat perubahan warna pada GLU
o 30 detik untuk melihat perubahan warna pada BIL
o 40 detik untuk melihat perubahan warna pada KET
o 60 detik untuk melihat perubahan warna pada SG
o 60 detik untuk melihat perubahan warna pada BLO
o 60 detik untuk melihat perubahan warna pada pH
o 60 detik untuk melihat perubahan warna pada PRO
o 60 detik untuk melihat perubahan warna pada URO
o 60 detik untuk melihat perubahan warna pada NITT
o 120 detik untuk melihat perubahan warna pada LEU.

PSPD-FK UNIPA TA 2023


5
BAB IV
HASIL PEMERIKSAAN
4.1 TES URIN CARIK CELUP
Setelah dilakukan tes urin carik celup terhadap urin 2 orang percobaan (OP), didapatkan
hasil:

Hasil tes urin carik celup OP 1


Dengan interpretasi: Glukosa (-), Bilirubin (+++), Keton (++++), Protein (-)
Yang artinya urin OP 1 tidak mengandung glukosa.

Hasil tes urin carik celup OP 2


Dengan interpretasi: Glukosa (±), Bilirubin (+++), Keton (-), Protein (-)
Yang artinya urin OP 1 dapat diindikasikan mengandung sedikit glukosa.

PSPD-FK UNIPA TA 2023


6
BAB V
KESIMPULAN
Pemeriksaan carik celup merupakan salah satu pemeriksaan urin menggunakan alat
diagnostik dasar yang digunakan untuk menentukan perubahan patologis yang terjadi dalam
urin. Pemeriksaan carik celup urin menggunakan bahan penyerap yang mengandung zat
kimia dan dilekatkan pada carik plastik, pemeriksaan carik celup ini ditandai dengan melihat
perubahan warna yang terjadi sesuai dengan keadaan urin yang sebenarnya. Carik celup
dilekati kertas berisi dua macam enzim, yaitu glukosa oksidase dan peroksidase, dengan
indikator warna yang akan berubah warna jika mengalami oksidasi. Ada 10 parameter yang
dapat diperiksa menggunakan carik celup yaitu berat jenis, pH, eritrosit, leukosit, protein,
glukosa, keton, bilirubin, urobilinogen, dan nitrit. Kita juga dapat melakukan uji langsung
menggunakan alat ini, dan dari hasil percobaan yang kita lakukan terhadap 2 OP (Orang
Percobaan), didapatkan hasil yang berbeda satu sama lain yang hasil percobaannya telah
dibahas diatas.

PSPD-FK UNIPA TA 2023


7
DAFTAR PUSTAKA

1. gabungcover_isiurinalisis1.pdf [Internet]. [dikutip 26 Oktober 2023]. Tersedia pada:


http://www.karyailmiah.trisakti.ac.id/uploads/kilmiah/dosen/gabungcover_isiurinalisis1.pd
f 2. Dr. Jacob Manuputty, MPH (Ketua Program Pendidikan Dokter) . JURNAL
KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS PATTIMURA “Molucca Medica”, Volume 5, Nomor 1, Oktober 2012,
hlm. 19-23. In.

2. Dr. Jacob Manuputty, MPH (Ketua Program Pendidikan Dokter) . JURNAL


KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS PATTIMURA “Molucca Medica”, Volume 5, Nomor 1, Oktober 2012,
hlm. 19-23. In.

3. Cowart SL, Stachura ME. Glucosuria. In: Clinical Methods: The History, Physical, and
Laboratory Examinations 3rd edition [Internet]. Butterworths; 1990 [cited 2023 Oct 26].
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK245/

4. Fitri Dian Puspa Nadeak - Fulltext.pdf [Internet]. [cited 2023 Oct 26]. Available from:
https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/9468/1/Fitri%20Dian%20Puspa
%20Nadeak%20-%20Fulltext.pdf

PSPD-FK UNIPA TA 2023


8

Anda mungkin juga menyukai