BIOKIMIA FARMASI
NAMA
NIM
PROGRAM STUDI / KELAS
KELOMPOK
ASISTEN LAB
LABORATORIUM FARMASI
UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
2022
HALAMAN
DAFTAR ISI
2
TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI
4
OBJEK I PENETAPAN KADAR
GLIKOGEN
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kandungan glikogen dan glukosa pada tikus
puasa dan tidak puasa menggunakan sampel jaringan hati dan serum dengan
melakukan uji isolasi glikogen dan pengukuran kadar glukosa serum.
Bahan:
- Kertas saring - Benang godam
- Etanol - KOH 60%
- Indikator pp - Aquadest
- Darah (tikus) - HCl
- KI
5
A. Isolasi Glikogen
Dilumatkan sampel jaringan hati sebanyak 3,53 gram dicampur dengan
KOH 60% sebanyak 7,6 ml dan diaduk selama 45 menit. Ditambahkan 4,1
ml air suling dan didihkan selama 10 menit, lalu saring. Tambahkan 2 ml
filtrate dengan 0,15 gram KI, 2,1 ml etanol, dan 1 tetes indikator PP (phenol
phitialin). ditambahkan HCl 0,5% setetes demi setetes hingga warna larutan
hilang, lalu arung larutan dan saring endapannya. Dikeringkan endapannya
dalam oven 115 ºC selama 1 jam dan hitung berat glikogennya.
B. Tes Glukosa
Darah tikus (puasa dan tidak puasa) yang telah didapatkan, di
sentrifuge selama 15 menit denga kecepatan 3000 rpm. Serum dipipet
kedalam serum sebanyak 10µl dengan menggunakan mikropipet.
Ditambahkan reagen sebanyak 100 lalu homogenkan. Kemudian diinkubasi
pada suhu 37 ºC selama 5 menit. Dibaca pada alat humalyser dan dicatat
hasil yang diperoleh.
6
DAFTAR PUSTAKA
Koolman, Jan. 2001. Atlas berwarna dan Teks Biokimia. Jakarta: Hipokrates. p. 156- 160.
7
OBJEK II
UJI KARBOHIDRAT
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa memahami konsep dasar reaksi biokimia dalam tubuh
2. Mahasiswa dapat membedakan polisakarida terhadap monosakarida dan
disakarida
3. Mahasiswa dapat menentukan adanya gula pereduksi dalam larutan uji
8
III. PROSEDUR PERCOBAAN PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
- Tabung reaksi - Penjepit tabung
- Tabung sentrifuge - Pipet tetes
- Pipet volume - Plat tetes
- Lampu spiritus
Bahan:
- Larutan glukosa 1% - Larutan sukrosa 1%
- Larutan amilum 1% - Larutan iodine 0,01 N
- Larutan HCl 1 N - Bennedict
- Aquadest - Tisu
- Korek api
B. Uji Bennedict
1. Ke dalam masing-masing tabung reaksi dimasukkan 2 ml pereaksi
bennedict dan satu jenislarutan karbohidrat sebanyak 1 ml
2. Kedua larutan dicampur dengan cara menggoyangkan tabung reaksi.
3. Dengan menggunakan penjepit tabung, panaskan tabung reaksi di atas
pembakar spirtus secara hati-hati sampai mendidih, atau dalam penangas air
mendidih selama 5 menit.
4. Amati perubahan warna yang terjadi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Linder.2006.BiokimiaNutrisidanMetabolismedenganPemakaianSecara Klinis.
Jakarta: UI Press.
Murray, Granner, Mayes, Rodwell. 1997. Biokimia Harper. Jakarta: EGC.
Poedjiadi, S. 2005Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.
10
OBJEK III
UJI SENYAWA PROTEIN
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa memahami konsep dasar reaksi biokimia dalam tubuh
2. Mahasiswa dapat menunjukkan adanya asam amino tirosin
3. Mahasiswa dapat menentukan adanya protein dalam suatu larutan uji
11
mengganggu muatan protein sehingga menyebabkan rusaknya ikatan kimia protein.
Faktor ini dapat berupa asam, basa, garam anorganik, logam berat, dehydrating agent
(seperti alkohol), urea, dan pelarut organik. Sedangkan faktor fisika terdiri dari
suhu, sinar uv, tekanan, faktor mekanis seperti pengocokan dan sebagainya.
Bahan:
- Pepton 1% - Larutan NaOH 2 N
- Larutan putih telur 1% - CuSO4 0,1 N
- Reagen millon
B. Uji Millon
1. Ke dalam tiap tabung reaksi dimasukkan 1 jenis protein sebanyak 3ml dan 5
tetes pereaksi millon. Campur sampai homogen
2. Larutan dipanaskan dengan hati-hati, dan amati perubahan warna yang
terjadi
12
DAFTAR PUSTAKA
Linder.2006.BiokimiaNutrisidanMetabolismedenganPemakaianSecara Klinis.
Jakarta: UI Press.
Murray, Granner, Mayes, Rodwell. 1997. Biokimia Harper. Jakarta: EGC.
Poedjiadi, S. 2005Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.
13
OBJEK IV IDENTIFIKASI LEMAK
I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu membuktikan bahwa lemak hanya larut dalam pelarut
organik.
2. Mahasiswa mengetahui tingkat kejenuhan lemak dan proses
terbentuknya sabun oleh senyawa lemak.
3. Mahasiswa mengetahui karakteristik bau pada senyawa lemak.
14
Bahan:
- Pelarut (aseton, etanol, kloroform, eter)
- Bahan uji larutan lemak (minyak, margarin, lesitin)
- Aquadest
- Iodium
- KOH
- NaOH
- KHSO4
2. Uji Ketidakjenuhan
1. Sediakan larutan iodium dalam kloroform.
2. Tuangkan iodium tersebut sebanyak 0,5 mL ke dalam tabung reaksi.
3. Masukkan larutan yang akan diuji setetes demi setetes dan setiap
penambahan selesai harus dikocok sampai warna iodium hilang.
4. Amati hilangnya warna iodium (kuning) untuk setiap penetesan senyawa
lemak yang akan diuji (hitung jumlah penetesan lemak sampai warna
iodium hilang).
15
3. Penyabunan
1. Masukkan 4-5 tetes bahan percobaan ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan aquadest sebanyak 3 mL.
2. Tambahkan 1 mL KOH dan panaskan campuran tersebut sampai
mendidih (1-2menit). Kocok dan perhatikan pembentukan busa.
3. Ulangipercobaandengan menggantilarutanKOHdenganNaOH.
4. Bandingkan hasil yang diperoleh.
4. Uji Gliserol
1. Tuangkan KHSO4 setinggi 0,5 cm dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 5 tetes larutan yang akan diuji pada tabung reaksi tersebut.
Jika senyawa lemak terbentuk padat, maka jumlahnya kira-kira sama
dengan KHSO4.
3. Tambahkan lagi KHSO4 dan panaskan dengan hati-hati.
4. Cium baunya dengan mengibaskan tangan pada tabung reaksi
tersebut.
5. Tuliskan hasil pengamatan dan kesimpulan.
16
Daftar Pustaka
Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriyanti. 2009. DASAR-DASAR BIOKOMIA. Jakarta:
Universitas Indonesia.
17
OBJEK V
PENENTUAN URUTAN ASAM AMINO DALAM PROTEIN
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa mengetahui unsur-unsur utama penyusun protein
2. Mahasiswa mampu membuktikan adanya molekul-molekul peptida dari protein
3. Mahasiswa dapat menentukan adanya asam amino bebas pada protein
4. Mahasiswa dapat membuktikan adanya asam amino tirosin, triptofan, atau fenil
alanin yang terdapat dalam protein.
Bahan:
- Pereaksi ninhidrin 10% - Larutan NaOH 10%
- HNO3 - Pereaksi millon
- LarutanCuSO4 0,5N - HCl pekat
- Pb-asetat 5% - Sampel
18
3.2 Prosedur Kerja
A. Uji Unsur C, H, dan O
1. Memasukkan 1ml albumin telur kedalam cawan porselen
2. Meletakkan kaca objek diatasnya, kemudian memanasakan nya
3. Memperhatikan adanya pengembunan pada gelas objek,yang
menunjukkan adanya Hidrogen (H) dan Oksigen (O)
4. Mengambil gelas objek, lalu mengamati bau yang terjadi,bila tercium
rambut terbakar maka mengandung Nitrogen.
5. Bila terjadi peng-arangan berarti ada atom Karbon
6. Mengulangi percobaan menggunakan sampel yang lain
B. Uji Atom N
1. Memasukkan 1ml larutan albumin telur kedalam tabung reaksi
2. Menambahkan 1ml NaOH 10%, kemudian memanaskan
3. Memperhatikan bau yang terjadi dan menguji uapnya dengan kertas
lakmus merah yang telah dibasahi aquades
4. Terbentuknya amoniak, dan kertas lakmus merah berubah menjadi
warna biru menunjukkan adanya N
5. Mengulangi percobaan dengan sampel yang lain
C. Uji Atom S
1. Memasukkan 1ml larutan albumin telur kedalam tabung reaksi
2. Menambahkan 1ml NaOH 10% kemudian memanaskan nya
3. Menambahkan 4 tetes larutan Pb-asetat 5%
4. Bila larutan menghitam, berarti Pbs terbentuk. Kemudian
menambahkan 4tetes HCL pekat dengan hati-hati
5. Memperhatikan bau khas belerang dan belerang teroksidasi
6. Mengulangi percobaan dengan sampel yang lain
D. Uji Biuret
1. Menyediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing diisi
dengan larutan albumin, kasein, extrak daging dan extrak kacang hijau
2ml
2. Menambahkan 3 tetes CuSO4 0,2 % pada setia tabung 1ml NaOH
3. Mencampurkan dengan baik
4. Dan mengamati perubahan yang terjadi
19
E. Uji Ninhidrin
1. Menyediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu mengisi tabung dengan
albumin telur,kasein,extrak kacang hijau dan extrak daging
sebanyak 2ml
2. Menambahkan setiap tabung 5 tetes pereaksi ninhidrin
3. Kemudian memanaskan diatas penangas air hingga mendidih selama
5menit
4. Mengamati perubahan warna yang terjadi
F. Uji Xantoprotein
1. Menyediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing masing mengisi
dengan larutan putih telur, kaldu sapi, ekstrak kacang hijau, dan susu
sapi sebanyak 2 ml.
2. Menambahkan pada setiap tabung 1 ml HNO3 memperhatikan
adanya endapan putih yang terbentuk
3. Kemudian memanaskan selama 1 menit dan amati
terbentuknya warnakuning.
4. Selanjutnya mendinginkan di bawah air kran, lalu
menambahkan NaOH 10 % stetes demi setetes melalui dinding tabung
reaksi hingga terbentuk lapisan
5. Memperhatikan warna yang terjadi. reaksi positif bila pada perbatasan
antara protein dan NaOH membentuk warna jingga.
G. Uji Millon
1. Menyediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing – masing isilah
dengan larutan putih telur, kaldu sapi, ekstrak kacang hijau, dan susu
sapi sebanyak 2 ml.
2. Menambahkan pada setiap tabung 1 ml pereaksi millon
3. Memudian memanaskan campuran ini, mungkin membentuk
endapan kuning
4. Selanjutnya mendinginkan dibawah air kran, lali
menambahkan 1 tetes larutan NaNO2 1 %
5. Memanaskan lagi, endapan atau larutan akan menjadi merah.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hart, H. 1990, Kimia Organik. alih bahasa: Sumanir Ahmadi. Jakarta: Erlangga. Haryanto.2004.
Ngili.2001. Acuan Pelajaran Kimia SMU. Jilid 3. Penerbit Erlangga : Jakarta. Robert
21
OBJEK VI
PEMISAHAN PIGMEN
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu memisahkan dan mengidentifikasi zat warna dalam tinta secara
kromatografi dengan kapur tulis
22
III. PROSEDUR PERCOBAAN PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
- Gelas kimia - Pensil
- Kaca arloji - Penggaris
Bahan:
- Tintahitam - Tinta merah
- Eluen (etanol 95% : air = 1 : 1) - Tinta biru
- Kapur tulis
23
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. dan A.L. Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga. Hendayana,
24
OBJEK VII
MENENTUKAN KADAR KOLESTEROL DARAH
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu menentukan kadar kolesterol total darah dalam plasma secara
enzimatis dengan metode CHOD-PAP.
25
lain, seperti Diabetes mellitus, Hipothiroidi. Nefrotik sindrom dan lain-lain. Kadar
kolesterol darah yang rendah (hipokolesterolemia), seperti pada penyakit
hipertiroidi atau diet pantang lemak, dapat juga berpengaruh terhadap sintesis
membran sel dan hormon-hormon kortikosteroid, karena kolesterol merupakan bahan
baku dalam sintesis membran sel dan hormone- hormon tersebut. Ekskresi kolesterol
terjadi memlalui hepar ke saluran empedu, walaupun sebagian kolesterolnya
terabsorbsi kembali dalam usus.
Bahan:
- Reagen warna kolesterol oksidase (CHOD-PAP)
- Larutan kolesterol standar 200 mg/dL atau 5,17 mmol/L
- Serum atau plasma
- Fenol
- Natrium azida
- Buffer fosfat pH 6,5
B. Prosedur Praktikum
1. Tiga ml darah dipusingkan selama 10 menit dengan kecepatan 2000
rpm, akan tampak plasma terpisah dari sel-sel darahnya.
2. Pipet ke dalam tabung kuvet :
26
- Dibiarkan pada suhu kamar selama 20 – 25 menit
Hindari dari sinar matahari langsung.
4. Kemudian dilakukan pembacaan absorbansi sampel (A sampel) dan
absorbansi standar (A standar) yang diukur terhadap blanko (A blanko =
0) pada panjang gelombang 546 nm.
Perhitungan :
Kadarkolesterol(C )dalam darah,serum,atau plasma: A
Sampel
C= X 200 mg/dl (kadar standar) A
Standar
Atau
A Sampel
C= X 5,17 mmol/dl (kadar standar) A
Standar
Referensi :
1. Usia dibawah 30 tahun = 180mg/dl
2. Usia 30 tahun ke atas = 200 mg/dl
Catatan :
1. Dengan cara ini kadar kolesterol darah dapat diukur secara linier sampai dengan
750 mg/100 ml.
2. Bilamana kadar kolesterol diatas 750 mg%, encerkan plasma 3 kali, yaitu dengan
menambahkan NaCl 0,9% 2 kali volume plasma dan ulangi prosedur penentuan
kolesterol darah. Hasilnya kemudian dikalikan dengan 3.
3. Untuk penderita ikterus, bilirubin plasma akan mengganggu hasil
pemeriksaan, oleh karena itu hasil akhir perlu dikoreksi, yaitu dengan
mengurangi0,75mmol/luntuksetiap100 mol/lbilirubinatau mengurangi dengan
5 mg/100 ml untuk setiap 1 mg/100 mg bilirubin.
4. Semua peralatan gelas harus benar-benar bersih dan kering.
5. Jangan menggunakan plasma/serum hemolisis, karena hemoglobin akan
mengganggu hasil reaksi.
6. Reagen dan campuran reaksi bersifat korosif, jadi jangan menggunakan pipet yang
dihisap oleh mulut, dan hati-hati jangan kontak dengan kulit dan mata.
7. Pemeriksaan harus dilakukan dalam keadaan puasa paling sedikit 12 jam.
8. Warna yang terbentuk stabil selama 1 jam.
27
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. dan A.L. Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga. Hendayana,
28
OBJEK VIII
ISOLASI DAN PENENTUAN AKTIVITAS ENZIM
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa mampu mengisolasi enzim protease dari Jahe (Zingiber
officinale)
2. Mahasiswa mampu menentukan kadar protein dari Jahe (Zingiber
officinale) dengan metode Lowry.
3. Mahasiswa mampu menguji aktivitas proteolitik dengan substrat N,N-
dimetilkasein Jahe (Zingiber officinale)
4. Mahasiswa mampu memurnikan enzim proteolitik Jahe (Zingiber
officinale)
29
III. PROSEDUR PERCOBAAN PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
- Gelas kimia - Inkubator
- Kolom gelas - Sentrifugator dengan pendingin
- Potter elvehjem - Spektrofotometer UV
Bahan:
Jahe (Zingiber officinale)
air suling
asam trikloroasetat (TCA) 8%
aseton
Buffer fosfat (pH: 6,5; 7,6)
es batu
N,N dimetil kasein (10 mg/mL)
Pereaksi A ( larutan Na2CO3 2% dalam NaOH 0,1 N )
PereaksiB (larutanCuSO4.5 H2O0,5%dalamNa/K– tartrat 1%)
Pereaksi C ( Campuran 50 mL A dan 1 mL B )
Pereaksi D ( larutan folin ciocalteu (fosfomolibdat-fosfowolframat) )
Sephadex G-25.
30
fosfat pH 6,5 ; 0,05 M). Kemudian sampel yang telah didialisis dimasukan
ke dalam kolom kromatografi filtrasi gel, dengan pengelusi buffer awal. Lalu
ditampung dua puluh fraksi dengan volume penampungan setiap fraksi
sebanyak 3 mL (per tabung), dan kecepatan alir diatur 1 mL/menit. Setelah
itu, setiap fraksi diukur serapannya menggunakan alat spektrofotometer
dengan panjang gelombang 280 nm. Kemudian setiap puncak protein diuji
aktivitas proteasenya.
31
DAFTAR PUSTAKA
Page,D.S. 1997. Prinsip – Prinsip Biokimia, diterjemahkan oleh R.Soendoro. Edisi Kedua.
Erlangga. Jakarta
Rossari, A., 2002. Minyak Atsiri Jahe Sebagai Antifilariasis Malayi Ditinjau dari Kedokteran dan
Islam. Skripsi Fakultas kedokteran Universitas YARSI. Bandung.
Skoog, D.A., D.M.West., & F.J Holler. 1992. Fundamentals of Analytical Chemistry.
Sixth Edition. Sounders College Publishing. New York.
32