Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT PADA BAHAN

PANGAN
Syapira – 1202060104 – 5C
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung

ABSTRAK
Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur – unsur C, H, dan O terutama
terdapat didalam tubuh tumbuhan yaitu skitar kurang lebih 75%. Disamping itu, bagian
yang padat pun tanaman – tanaman berasal dari zat ini. Untuk mengidentifikasi
karbohidrat pada bahan pangan ini kita menggunakan kentang dan anggur. Dan
melakukan uji keberadaan karbohidrat secara kualitatif dengan uji Molisch, uji iodin, dan
uji benedict’s untuk mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat dalam kentang dan
anggur. Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh bahwa pada uji molisch kentang dan
anggur karbohidrat confirmed, pada uji iodin anggur berubah menjadi biru yang berarti
pati sedangkan kentang menjadi coklat yang menandakan glikogen, dan pada uji
benedict’s anggur bereaksi positif yang berwarna kuning dan kentang juga bereaksi
positif yang berwarna hijau.
Kata Kunci: Karbohidrat, Monosakarida, Polisakarida, Reagen..

Abstract
Carbohydrates are compounds containing the elements C, H, and O, which are mainly
found in the plant body, which is about 75%. Besides that, even the solid parts of plants
are derived from this substance. To identify carbohydrates in these foods we use potatoes
and grapes. And tested the presence of carbohydrates qualitatively with the Molisch test,
iodine test, and Benedict's test to determine the types of carbohydrates contained in
potatoes and grapes. From the observations made, it was found that in the Molisch test of
potatoes and carbohydrates confirmed, in the iodine test, the grapes turned blue, which
means starch, while the potatoes turned brown, indicating glycogen. green color.
Keywords: Carbohydrate, Monosaccharides, Polysaccharides, Reagents.
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur unsur C, H, dan O terutama
terdapat di dalam tubuh tumbuhan yaitu kurang lebih 75%. Merupakan zat gizi yang
terdapat dalam makanan yang bermanfaat sebagai sumber energi utama tubuh. Disamping
itu bagian yang padat pun dari tanaman-tanaman tersusun dari zat ini. Buah-buahan
mengandung monosakarida seperti glukosa dan fruktosa. Dinamakan karbohidrat karena
senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari karbon dalam senyawa tersebut perbandingan
antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air. Karbohidrat merupakan zat yang
memiliki sifat aktif aktif sedangkan gliseraldehid merupakan induk dari karbohidrat
(Sastrohamidjojo, 205: 36).
Sebagian besar terdapat dalam biji buah dan akar tumbuhan, zat tersebut terbentuk
oleh proses fotosintesis yang melibatkan kegiatan sinar matahari terhadap hijauan daun.
Hijau daun merupakan zat fotosintetik aktif pada tumbuh-tumbuhan zat tersebut
merupakan molekul yang rumit untuk suatu struktur yang serupa dengan struktur
hemoglobin yang terdapat dalam darah hewan. Karbohidrat bersama senyawa lemak dan
protein memegang peranan dasar bagi kehidupan di bumi. Karbohidrat merupakan bahan
makanan penting dalam sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan hewan. Selain
itu karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam
bentuk serat. Seperti selulosa, pektin, serta lignin. karbohidrat menyediakan kebutuhan
dasar yang diperlukan tubuh (Sumardjo, Damin. 2009: 205).
Glukosa atau gula anggur atau pun dekstrosa banyak dijumpai di alam, terutama
pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup, jagung, dan tetes tebu. Di dalam tubuh
glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum ,sukrosa, maltosa, dan laktosa.
Glukosa juga dijumpai di dalam aliran darah (disebut kadar gula darah) dan berfungsi
sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Fruktosa disebut juga
gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak
dijumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh
fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa. Galaktosa tidak dijumpai dalam bentuk
bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa darilaktosa.
Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari
600.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang.

2
Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di
dalam Ilmu 'Gizi ada 3(tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen
dan selulosa (Hutagalung,Halomoan. 2004: 2-4).
Karbohidrat yang berasal dari makanan kita sehari-hari, dalam tubuhmengalami
perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain yaitu glukosa
yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam
hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringanotot sebagai sumber energi. Energi yang
terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari, yaitu
glukosa yang dibentuk dari karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan
klorofil dalam daun. Dan selanjutnya glukosa yang terjadi di ubah menjadi amilum dan
disimpan dalam bagian lain, misalnya pada buah, dan umbi-umbian. Di dalam sistem
pencernaandan juga usus halus, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan
terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorpsi oleh aliran darah dan
ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil konversi
berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi sebagai dasar bagi
pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam proses metabolisme,
sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosamenjadi C2O & H2O
dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme glukosa
yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih dari 50% bagi
ketersediaan energi (Irawan, M. 2007: 101).

B. Tujuan
Tujuan setelah melakukan praktikum Identifikasi Karbohidrat Pada Bahan Pangan
ini mahasiswa dapat melakukan uji keberadaan karbohidrat secara kualitatif dan
mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat dalam beberapa bahan makanan yang
digunakan.

METODE
A. Waktu Pelaksanaan
Praktikum mengenai Identifikasi Karbohidrat Pada Bahan Pangan ini
dilaksanakan di Lab Kampus I Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung
pada tanggal 3 Oktober 2022 pukul 07.30 – selesai.

3
B. Alat dan Bahan
Alat:
1. Tabung reaksi
Tabung reaksi merupakan peralatan gelas berbentuk tabung sebesar kira-kira jari
tangan manusia dewasa.
Ukuran : 15 x 150 mm
Bahan Dasar : Kaca atau plastik
Jumlah Kebutuhan : 4 (empat)
Kegunaan : Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan melakukan reaksi
kimia dalam sekala kecil.
2. Pipet tetes
Pipet tetes atau pipet pasteur merupakan jenis pipet yang digunakan untuk
memindahkan larutan daris uatu wadah ke wadah lain dengan jumlah yang sangat
sedikit dan dengan ketelitian pengukuran volume yang sangat rendah.
Ukuran : 2 mL
Bahan Dasar : kaca borosilikat
Jumlah kebutuhan : 3 (tiga)
Kegunaan : Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah
yang kecil.
3. Mikroskop
Mikroskop adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang
sangat kecil da benda yang tidak tampak oleh indera penglihatan secara langsung.
Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai
jutaan kali ukuran benda aslinya.
Jenis yang digunakan : Mikroskop Cahaya
Kegunaan : Untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat sangat
kecil menjadi lebih besar dari aslinya.
4. Rak tabung
Rak tabung reaksi merupakan salah satu dari instrument peralatan laboratorium
non-gelas yang digunakan untuk menyimpan atau menata beberapa tabung reaksi.
Ukuran : 35 x 7 cm
Bahan Dasar : Kayu

4
5. Penjepit tabung
Penjepit tabung reaksi merupakan suatu alat yang termasuk kedalam peralatan
laboratorium yang digunakan untuk memegang penjepit. Fungsi alat ini digunakan
untuk menjepit tabung saat proses pemanasan. Penjepit yang digunakan berbahan
dasar kayu atau logam / stainless-steel.
Jumlah kebutuhan : 4 buah
6. Gelas kimia
Gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh
ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisis kimia kualitatif atau
untuk pembuatan larutan standar sekunder pada analisis titrimetric/volumetri.
Ukuran : 100 mL
Bahan Dasar : Kaca
Jumlah kebutuhan : 1 buah
Kegunaan : Tempat mereaksikan bahan, tempat menampung bahan kimia berupa
larutan, padatan, pasta ataupun tepung, tempat melarutkan bahan dan tempat
memanaskan bahan.
7. Pembakar Spirtus
Pembakar spiritus digunakan untuk membakar zat atau memanaskan larutan.
Pembakaran spiritus mempunyai kapasitas 100 mL. Pembakar spiritus bertutup
untuk mencegah penguapan. Tabung reaksi umumnya digunakan untuk
mereaksikan dua atau lebih zat.
8. Objek glass
Gelas objek (Object glass) digunakan untuk menempakan objek yang akan dilihat/
dianalisa dengan menggunakan mikroskop.

Bahan:
1. Larutan ekstrak Anggur
Ekstrak buah anggur yang ditumbuk dengan halus yang ditambahkan sedikit
aquades untuk diuji coba.
2. Larutan ekstrak Kentang
Ekstrak kentang yang ditumbuk dengan halus yang ditambahkan sedikit aquades

5
untuk diuji coba.
3. Regen Molisch
Pada uji molisch menggunakan 5% ∝-naftol di dalam etanol dalam tabung reaksi.
4. Regen Iodine
Pereaksi iodine atau larutan lugol merupakan larutan gabungan dari senyawa
kalium iodide dengan iodin dalam air.
5. Regen benedict
Larutan benedict digunakan untuk menguji keberadaan gula pereduksi dalam
suatu sampel. Gula pereduksi yang dapat diuji coba berupa monosakarida,
disakarida kecuali sukrosa. Larutan benedict akan menguji keberadaan gugus
aldehida dan keton pada gula aldose dan ketosa. Mengandung natrium sitrat,
natrium karbonat anhidrat dan tembaga sulfit.
6. Larutan Barfoed
Larutan ini dugnakan untuk mendeteksi gula monosakarida (pereduksi) dalam
larutan. Pereaksi barfoed ini terdiri atas campuran asam etanoat (asetat) dan
tembaga(II) asetat yang ditambahkan ke dalam larutan. Jika ada gula pereduksi,
terbentuk endapan merah tembaga(II) oksida.
7. Regen Seliwanoff
Larutan Seliwanoff digunakan untuk membedakan antara gula yang memiliki
gugus keton (ketosa) dan gula yang ememiliki gugus aldehida (aldosa). Reagen
terdiri dari resorsinol dan HCl pekat.
8. Reagen Osazon
Reagen terdiri dari fenilhidrazin dalam buffer asetat. Reaksi kondensasi-
oksidasikondensasi antara tiga molekul fenilhidrazin dan karbon satu dan dua
aldose dan ketosa menghasilkan 1,2-difenihidrazon yang dikenal sebagai osazon.
9. Aquadest (pembanding)
Aquades adalah air, yang telah dimurnikan dengan cara destilasi.

C. Prosedur Kerja
Prosedur uji keberadaan karbohidrat secara kualitatif dilakukan dengan 6 jenis uji
yaitu Uji Molisch, Uji Iodin, Uji Benedict, Uji Barfoed, Uji Seliwanoff, dan Uji
Osazon.

6
Langkah 1. Siapkan uji Molisch.
Prosedur kerja uji Molisch Masukkan 2 mL larutan uji ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan 2 tetes regen molisch, homogenkan. Miringkan tabung reaksi, tambahkan
H2SO4 pekat dengan hati-hati melalui dinding tabung sampai terbentuk dua lapis
larutan.
Langkah 2. Siapkan uji Iodin.
Prosedur Kerja Uji Iodin Masukkan 1 mL larutan uji ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan 2 tetes larutan iodin. Amati perubahan warna yang terjadi.
Langkah 3. Siapkan uji Benedict's.
Prosedur Kerja Uji Benedict's Masukkan 5 mL reagen Benedict ke dalam tabung
reaksi. tambahkan 8 tetes larutan yang diperiksa. Panaskan dengan api langsung atau
dalam air mendidih selama 2 menit, kemudian dinginkan.
Langkah 4. Siapkan uji Barfoed.
Prosedur Kerja Uji Barfoed Tambahkan 2 mL reagen Barfoed ke dalam 2 mL larutan
yang diperiksa. Panaskan sampai 3 menit di dalam air mendidih. Dinginkan di bawah
air yang mengalir. Amati endapan merah yang terbentuk di dasar tabung.
Langkah 5. Siapkan Uji Seliwanof.
Prosedur Kerja uji seliwanoff. Masukkan 3 mL regen Seliwnoff ke dalam 1 mL
larutaan yang akan diuji. Didihkan selama 30 detik, kemudian dinginkan. Amati
perubahan warna yang terjadi.
Langkah 6. Siapkan Uji Osazon.
Prosedur kerja Uji Osazon Masukkan 5 mL larutan uji ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan 10 tetes asam asetat dan 3 tetes fenil hidrasin. Panaskan selama 10 menit
di dalam air mendidih. Pindahkan setengah dari tabung ke tabung reaksi yang lain.
Panaskan dengan api langsung hingga terbentuk endapan Kristal. Amati Kristal di
bawah mikroskop.

7
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No. Nama Uji Hasil Uji
Larutan Ekstrak Larutan Ekstrak
Anggur Kentang
1. Uji Molisch Terbentuk cincin ungu Terbentuk cincin ungu
diantara dua larutan diantara dua larutan
2. Uji Iodin Terjadi perubahan warna Terjadi perubahan warna
menjadi biru= pati menjadi coklat= glikogen
3. Uji Benedict’s Terjadi perubahan warna Terjadi perubahan warna
menjadi kuning menjadi hijau

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai Identifikasi Karbohidrat Pada Bahan
Pangan menggunakan yang telah dilakukan dengan pengujian secara kualitatif yaitu Uji
Molisch, Uji Iodine, Uji Barfoed, Uji Benedict, Uji Seliwanoff, dan Uji Osazon dengan
menggunakan ekstrak anggur dan ekstrak kentang. Diperoleh pemahaman bahwa setiap
pengujian karbohidrat terdapat sistematika yang saling berkaitan satu sama lain. Sifat-sifat
kimia karbohidrat berkaitan dengan gugus fungsional yang terdapat dalam molekul yaitu
gugus hidroksi, gugus aldehid, dan gugus keton (Afriza, 2019: 90-96).
Pada Uji Molisch menggunakan sampel ekstrak buah anggur, ekstrak kentang, dan
aquadest, hasil dari pengujian sampel menyatakan bahwa anggur dan kentang memliki
kandungan karbohidrat (karbohidrat confirmed). Reaksi positif (+) ini ditandai dengan
adanya cincin warna ungu antara dua lapisan. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan
cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan (Haryani, 2018: 157).

Gambar 1. Uji Molisch pada ekstrak anggur dan ekstrak kentang

8
Pada Uji Iodine menggunakan ekstrak buah anggur dan ekstrak kentang diperoleh
perubahan warna. Pada sampel ekstrak buah anggur menjadi warna biru= pati, sedangkan
pada ekstrak anggur berubah menjadi warna coklat= glikogen. Hasil analisis perubahan
warna yang terbentuk terjadi perubahan. Bahwa karbohidrat dengan golongan
polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan Iodium dan memberikan warna biru
kehitaman yang menunjukkan adanya amilum (pati) pada sampel dan memberikan warna
coklat kehitaman yang menunjukkan adanya glikogen (Afriza, 2019: 90-96).

Gambar 2. Uji Iodine pada ekstrak anggur dan ekstrak kentang


Selanjutnya dilakukan Uji Benedict’s dengan sampel. Pengujian ini menggunakan
ekstrak buah anggur dan ekstrak kentang. Hasil yang diperoleh setelah proses pemanasan
lebih dari 5 menit tidak membentuk endapan maka sampel tersebut tergolongbereaksi
positif. Hasil uji barfoed dapat diperhatikan terjadi perubahan warna, pada anggur brubah
menjadi kuning sedangkan pada kentang berubah menjadi hijau (Afriza, 2019: 90-96).

Gambar 3. Uji pada ekstrak anggur dan ekstrak kentang

9
KESIMPULAN
Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
karbohidrat penting peranannya dalam kehidupan, selain sebagai sumber tenaga,
karbohidrat memiliki fungsi sebagai pusat metabolisme, struktural dan penyangga.
Berdasarkan hasil percobaan, karbohidrat dapat diidentifikasi berdasarkan sifat-sifatnya
menurut pembagian jenisnya, yaitu monosakarida,oligosakarida dan polisakarida. Pada
pengujian karbohidrat terdapat beberapa metode yaitu uji mollisch, uji iodin, uji
benedict’s, uji sellwanoff, dan uji osazon. Larutan karbohidrat satu dengan yang lain
memiliki sifat-sifat khusus tersendiri,
Diperoleh bahwa pada uji molisch kentang dan anggur menghasilkan karbohidrat
confirmed, pada uji iodin anggur berubah menjadi biru yang berarti pati sedangkan
kentang menjadi coklat yang menandakan glikogen, dan pada uji benedict’s anggur
bereaksi positif yang berwarna kuning dan kentang juga bereaksi positif yang berwarna
hijau.

UCAPAN TERIMA KASIH


Alhamdulillahirrabila’alamiin, puji syukur hanya milik Allah yang telah
memberikan beribu – ribu kenikmatan salah satunya nikmat sehat wal’afiat atas
kesempatan yang Alloh berikan sampai pada hari ini. Shalawat serta salam tak lupa saya
sampaikan kepada sosok pemimpin hebat suri tauladan umat bangda Nabi Muhammad
Saw. yang telah membawa umatnya sehingga kenikmatan islam ini masih dapat kita
rasakan.
Saya selaku penulis sangat menyadari atas segala kekurangan dalam penyusunan
laporan praktikum mengenai Identifikasi Karbohidrat Pada Bahan Pangan ini. Untuk itu
saya ucapkan mohon maaf dan terimakasih banyak kepada semua pihak, yakni:
1. Ibu Epa Paujiah, M. Si selaku Dosen pengampu mata kuliah Praktikum Biokimia
Pendidikan Biologi
2. Teh Tasa Nurani selaku Asisten Praktikum Biokimia kelas 5C
3. Ayah dan Mamah
4. Dan teman – teman seperjuangan kelas 5C

10
DAFTAR PUSTAKA
Afriza, R. and Nilda, I. (2019). Analisis Perbedaan kadar Gula Perduksi Dengan Metode
Lane Eynon Dan Luff Schoorl Pada Buah Naga Merah ( Hylocercus Polyrhizus),
Jurnal Temapela, 2(2), pp. 90-96. Doi: 10.25077/temapela.2.2.90-96.2019.
Haryani, Y. (2018). Fermentasi Karbohidrat Oleh Isolat Salmonella sp Dari Jajanan
Pinggir Jalan, Jurnal Indonesia Chemia Acta Vol. 5.1.
Setya, N. 2010. Fisika 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioekata. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Tim, E. M. 2014. Top Fokus Saintek SMA. Surabaya: Genta Group Production.
Wahyu, Iwan. 2006. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Bogor: CV Regina.
Yayan, Sunarya dan Agus Setiabudi. 2007. Mudah Aktif Belajar Kimia. Jakarta: PT Setia
Purna Inves.

11

Anda mungkin juga menyukai