Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN

LIPID PADA BAHAN PANGAN


(Laporan Praktikum PKDL)

Oleh
Nama : Puput Indriani
Npm : 2017021035

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisa kualitatif adalah suatu proses pekerjaan dalam mendeteksi
keberadaan suatu unsur kimia yang ada di dalam cuplikan yang tidak
diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif
untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya yang ada
dalam suatu larutan. Dalam metode analisis kualitatif digunakan beberapa
pereaksi, diantaranya adalah pereaksi golongan dan juga pereaksi spesifik,
kedua buah pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau
kation yang terdapat dalam suatu larutan. Regensia golongan yang
digunakan untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam
klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan juga amonium karbonat.
Klasifikasi ini sendiri didasarkan atas apakah suatu kation itu dapat
bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan
ataupun tidak membentuk endapan. Sedangkan metode yang digunakan
dalam anion tidaklah sesistematik pada kation. Namun skema yang
digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion juga termasuk dalam
lebih dari satu golongan (Keenan, 1992).
Tujuan utama analisis adalah untuk menemukan dan mengidentifikasi
komponen dalam zat kimia. Analisis kualitatif menghasilkan data
kualitatif, seperti terbentuknya endapan, warna, gas maupun data non
numerik lainnya. Umumnya dari analisis kualitatif hanya dapat diperoleh
indikasi kasar dan komponen penyusun suatu analit. Analisis kualitatif
biasanya digunakan sebagai langkah untuk analisis kuantitatif. Pada
berbagai cara analisis modern, seperti cara-cara analisis spektroskopi
dapat dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif secara
bersamaan, sehingga waktu dan biaya analisis yang dilakukan dapat
ditekan seminimal mungkin dan perolehan hasilnya lebih akurat
(Chadijah, 2012).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia,
hewan dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam
jaringan merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam
sel. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan
makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati
(amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan di bentuk dari
beberapa asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari
makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Sirajuddin dan
Najamuddin, 2011)
Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang
terdapat di alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut nonpolar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen,
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Hartono, 2006).

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kandungan senyawa-senyawa yang terdapat dalam
suatu sampel uji.

2. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat

3. Mengidentifikasi bahan bahan makanan yang mengandung lipid.

C. Manfaat praktikum
Adapun manfaat dari praktikum kali ini adalah mengetahui kandungan senyawa-
senyawa yang terdapat dalam suatu sampel uji apakah senyawa tersebut lipid atau
karbohidrat. Serta melakukan atau menerapkan uji lipid dengan alat-alat dan
bahan sederhana yang ada di lingkungannya rumah.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan dan
tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan
cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat yang
dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam
akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia
dan hewan di bentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan sebagian
besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Sirajuddin dan
Najamuddin, 2011)
Bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak dapat
diubah menjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan sistem saraf pusat. Oleh
sebab itu, tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari untuk
manusia. Untuk memelihara kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 50-65%
konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya
10% berasal dari gula sederhana (Almatsier, 2010).
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Terdapat
tiga golongan utama karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit
polihidroksi aldehida atau keton. Oligosakarida terdiri dari rantai pendek unit
monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Polisakarida
terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit
monosakarida. Monosakarida merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri
dari satu gugus karbohidrat, contoh dari monosakarida yang banyak terdapat di
dalam sel tubuh manusia adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa. Pada praktikum
kali ini diamati dua jenis monosakarida yaitu glukosa dan fruktosa. Glukosa di
dalam industri pangan lebih dikenal sebagai dekstrosa atau juga gula anggur.
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena
mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam,
glukosa banyak terkandung di dalam buah-buahan, sayuran dan juga sirup jagung
(Ayu, 2011).
Lipid merupakan senyawa yang dapat disarikan dari sel dan jaringan oleh pelarut
organik tak polar. Lipid ini merupakan komponen tak larut air yang berasal dari
tumbuhan dan hewan. Bahan lipid yang paling banyak terdapat pada jasad hidup
adalah turunan gliserol. Lemak dan minyak merupakan triester gliserol yaitu
triasilgliserol (sering disebut trigliserida). Lemak dan minyak merupakan gliserol
lipid yang paling umum.
Lipid adalah suatu senyawa organik berminyak atau berlemak. Secara kimiawi
lipid adalah campuran ester dari asam lemak dan gliserol.
Lipida dikenal sebagai minyak (minyak organik, bukan minyak mineral atau
minyak bumi), lemak dan lilin. Istilah “lipida” mengacu pada golongan senyawa
hidrokarbon alifatik non-polar dan hidrofob (tidak menyukai air) yang essensial
dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi sel hidup. Karena lipid
termasuk non-polar, maka lipida cenderung untuk tidak larut dalam pelarut polar,
dalam hal ini adalah air dan alkohol. Namun ada sedikit yang dapat larut dalam
alkohol, walaupun alkohol termasuk dalam pelarut polar. Lipida itu senyawa
organik yang berminyak yang biasanya dapat larut oleh pelarut non-polar yaitu
kloroform (CHCl3), eter, dan pelarut-pelarut halogen lainnya (Ketaren.S, 1986)
Lipid mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai komponen
struktural membran, sebagai bahan bakar, sebagai lapisan pelindung dan sebagai
vitamin dan hormon (Martoharsono, 1981).
Lipida dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara. Secara tradisional lipida
diklasifikasikan menjadi 5 golongan:
a. Gliserida dan asam lemak, termasuk di dalamnya lemak dan minyak
b. Fosfolipida
c. Spingolipida
d. Glikolipida
e. Terpenoid, termasuk di dalamnya getah dan steroida (Lehninger, 1982).
Lipid tersusun atas asam lemak, biasanya merupakan molekul tak bercabang yang
mengandung 14 sampai 22 atom karbon. Senyawa ini hampir selalu mempunyai
jumlah atom yang genap. Baik asam lemak jenuh maupun tidak jenuh dapat
diperoleh kembali dari hidrolisis senyawa lipid (Westhem, 1956).
Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat
di alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
nonpolar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Hartono, 2006).
III. METODE PERCOBAAN

A. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat-alat yang digunakan praktikum kali ini adalah sebagai


berikut :
1. 7 buah piring
2. 7 buah gelas
3. Sendok
4. Pensil / pena
5. Kertas HVS
6. Lampu / senter

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
1. Larutan kalium iodida / Betadine
2. Air
3. Larutan tepung terigu
4. Larutan gula
5. Minyak goreng
6. Susu cair putih
7. Minuman kemasan merk A
8. Minuman kemasan merk B

B. Waktu
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 18 Desember 2020 pukul 12.15 sampai
13. 45 di Rajabasa, Bandar Lampung.
C. Langkah kerja
1. Uji karbohidrat

Adapun langkah kerja pada uji karbohidrat adalah sebagai berikut :

a. Siapkan semua alat dan bahan


b. Buatlah 7 larutan sebagai sampel uji percobaan
c. Tuangkan 1 sendok makan setiap sampel a pada wadah.
d. Potret kondisi ini sebagai kondisi awal sebelum reaksi
e. Teteskan 1 tetes kalium iodida atau betadine pada sampel a.
f. Goyangkan piring sehingga sampel larutan kalium iodida
atau betadine tercampur
g. Amati perubahan warna yang terjadi kira – kira dalam 2
menit
h. Potret kondisi sebagai kondisi setelah reaksi
i. Lakukan prosedur yang sama pada seampel b sampai g.
j. Tabulasikan data pada tabel

Catatan :
Pastikan piring/tatakan/mangkok dan sendok makan yang
digunakan dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan untuk
sampel selanjutnya.
Hasil:
(+) : Warna ungu, biru kehitaman
(-) : warna kuning / coklat

2. Uji lipid

Adapun langkah kerja pada uji lipid adalah sebagai berikut :

a. Siapkan semua alat dan bahan


b. Celupkan ujung sendok makan pada sampel a
c. Teteskan pada kertas HVS polos
d. Lingkari hasil tetesan dan berikan tanda a pada bawah
tetesannya
e. Ulangi langkah di atas untuk sampel b hingga sampel g
pada kertas yang sama
f. Amati dibawah lampu / senter
g. Potret kondisi ini sebagai kondisi pengamatan berlangsung
h. Diamkan kertas selama 10 menit
i. Ulangi langkah pada point f
j. Potret kondisi sebagai kondisi pengamatan selama 30
menit
k. Tabulasikan data pada tabel

Catatan:
Sampel a : air
Sampel b : larutan tepung terigu
Sampel c : larutan gula
Sampel d : minyak goreng
Sampel e : susu cair putih
Sampel f : minuman kemasan merk A (Ale - ale)
Sampel g : minuman kemasan merk B ( kopikap)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Percobaan

Adapun data dan hasil pengamatan ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil pengamatan uji kuantitatif larutan kalium iodida / betadine.


Nomor Sampel Sebelum Sesudah
1. Air

Warna : bening Warna : bening


2. Larutan tepung terigu

Warna : putih Warna : ungu


3. Larutan gula

Warna : putih sedikit Warna : sedikit


kuning coklat
4. Minyak goreng

Warna : kuning Warna : bercak


kecoklatan
5. Susu putih cair

Warna : putih Warna : sedikit


kuning kecoklatan
6. Minuman kemasan
merk A ( Ale – Ale
sirsak)

Warna : bening Warna : kuning


kecokelatan
7. Minuman kemasan
merk B ( kopokap)

Warna : coklat Warna : coklat pekat


Tabel 2. Hasil pengamatan uji kuantitatif larutan kalium iodida / Betadine.
Nomor Sampel Pengamatan Pengamatan Pengamatan
Langsung Setelah 10 menit Setelah 30 menit
1. Air

Ket: tidak Ket: tidak Ket : tidak


transparan transparan transparan

2. Larutan
tepung
terigu

Ket : tidak Ket : tidak Ket : tidak


transparan + transparan + transparan +
bercak tepung bercak tepung bercak tepung
3. Larutan gula

Ket : tidak Ket : tidak Ket : tidak


transparan transparan transparan

4. Minyak
goreng

Ket : transparan Ket : transparan


Ket : tidak
transparan
5. Susu putih
cair

Ket: tidak Ket : tidak Ket : tidak


transparan transparan transparan
6. Minuman
kemasan
merk A
(ale-ale
sirsak)

Ket: tidak Ket : tidak Ket : tidak


transparan transparan transparan
7. Minuman
kemasan
merk B
(kopikap)

Ket : tidak Ket : tidak


Ket : tidak transparan transparan
transparan
B. Pembahasan
a. Analisis pada perubahan warna yang terjadi pada sebagian sampel setelah ditetesi oleh
cairan kalium iodida!

Jawab
Adapun hasil analisis perubahan warna pada setiap sampel sebagai berikut :
a. Air tidak mengalami perubahan warna yang semula bening tetap menjadi
bening.
b. Larutan tepung terigu mengalami perubahan warna dari putih menjadi ungu.
c. Larutan gula mengalami perubahan warna dari putih sedikit kuning menjadi
sedikit coklat.
d. Minyak gorengmengalami perubahan warna dari kuning menjadi bercak
kecoklatan.
e. Susu cair putih tidak mengalami perubahan warnadari putih menjadi sedikit
kuning kecoklatan.
f. Minuman kemasan merek A (ale-ale sirsak) mengalami perubahan warna dari
bening menjadi kuning kecoklatan.
g. Minuman kemasan merk B (kopikap) mengalami perubahan warna dari coklat
menjadi coklat pekat.
Cairan Betadine
Digunakan untuk menguji makanan mengandung karbohidrat. Bila makanan
ditetesi cairan betadine berubah menjadi biru kehitaman, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnanya berarti makanan
tersebut banyak mengandung karbohidrat.

b. Analisis pada munculnya bercak pada kertas oleh beberapa sampel meskipun kertas
sudah kering!

Jawab
Munculnya bercak pada kertas sampel meskipun sudah kering terjadi pada minyak
goreng. Setelah 30 menit kertas dilihat menggunakan lampu senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng
mengandung lemak.

c. Simpulkan bahan mana sajakah yang mengandung karbohidat!

Jawab
Adapun dari hasil praktikum uji karbohidrat sampel yang mengandung karbohidrat
adalah tepung. Tepung yang ditetesi dengan larutan betadine berubah warna menjadi
ungu itu menunjukkan bahwa tepung mengandung karbohidrat (amilum).

d. Simpulkan bahan mana sajakah yang mengandung lipid!

Jawab
Adapun hasil praktikum uji lipid sampel yang mengandung lipid adalah minyak goreng.
Timbulnya transparan pada kertas menunjukkan adanya kandungan lemak dalam
minyak. Lipid dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik, bukan minyak
mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah “lipid” mengacu pada golongan
senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofob yang esensial dalam menyusun
struktur dan menjalankan fungsi sel hidup

V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :


• Analisa kualitatif adalah suatu proses pekerjaan dalam mendeteksi
keberadaan suatu unsur kimia yang ada di dalam cuplikan yang tidak
diketahui.
• Cairan iodin / betadine digunakan untuk menguji makanan mengandung
karbohidrat. Bila makanan ditetesi cairan betadine berubah menjadi biru
kehitaman, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
• Makanan yang mengandung lemak setelah ditetesi di kertas HVS akan
menembus bagian belakang kertas (transparan).
DAFTAR PUSTAKA

Chadijah, Sitti. 2012. Dasar - Dasar kimia analitik. Samata, Alauddin Universitas
Press.

Kenan, Charles W. 1992. Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Martoharsono, Soeharsono. 1981. Biokimia Jilid 1. Universitas Gajah Mada.


Yogyakarta.
Lampiran

Foto kegiatan saat melakukan praktikum/percobaan sebagai berikut :


a. Persiapan alat dan bahan

b. Uji Karbohidrat
c. Uji lipid

Anda mungkin juga menyukai