Anda di halaman 1dari 12

MODUL PRAKTIKUM

BIOKIMIA
BLOK BIOMEDIK 1

Tim Penyusun:
Anita Lidesna Shinta Amat, S.Farm., M.Si., Apt.
Renie Oematan, A.Md.AK.
Nurjaya, A.Md.AK.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
OKTOBER 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya proses
penyusunan modul praktikum biokimia ini. Modul ini akhirnya tersusun atas partisipasi banyak
pihak yang terlibat, baik dalam pendanaan, proses persiapan, penyusunan, uji coba, maupun
revisi.
Kami ucapkan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan modul ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para reviewer yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk bertukar pikiran, mengoreksi, dan memberikan masukan dalam proses
penyusunan modul ini. Modul ini disusun bagi mahasiswa sebagai panduan dalam memberikan
pengalaman pembelajaran semester yang akan mengambil blok ini.
Akhir kata, tim penulis menyadari bahwa buku ini masih memiliki banyak kekurangan
dan perlu diperbaiki untuk dapat memberikan yang terbaik bagi para pembaca. Oleh karena itu,
setiap masukan dan saran dari para pembaca sangat diharapkan. Selamat membaca.

Kupang, 30 Agustus 2017


Penyusun

Anita Lidesna Shinta Amat, S.Farm., M.Si., Apt.

2
TATA TERTIB

1. Datang tepat waktu dan bekerja dengan teliti.


2. Menggunakan baju praktikum.
3. Setiap kelompok memilih 3 jenis materi praktikum yang berbeda.
4. Setiap praktikum disediakan bahan dan alat untuk semua kelompok, masing-masing
kelompok boleh mengambil bahan seperlunya dan tidak diperkenankan membawa pulang
persediaan bahan.
5. Bacalah etiket bahan dengan teliti.
6. Berhati-hatilah dalam menggunakan alat-alat dan bahan-bahan kimia.
7. Alat dan bahan harus diperlakukan secara baik dan bijaksana.
8. Perhatikan kebersihan.
9. Pada saat praktikum tidak boleh meninggalkan ruangan praktikum tanpa ijin pengawas
praktikum.
10. Jangan bersenda gurau dan manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya.
11. Selesai praktikum bersihkan alat dan letakkan pada tempat semula.
12. Alat-alat yang hilang/rusak menjadi tanggung jawab kelompok dan harus diselesaikan
secepatnya.
13. Tidak boleh pulang sebelum diijinkan pembimbing praktikum.
14. Laporan praktikum dikumpulkan dan jangan lupa diparaf di dalam lembar penilaian
praktikum oleh pembimbing praktikum.
15. Bekerja sama dengan baik antar sesama anggota praktikum dalam 1 kelompok.

METABOLISME KARBOHIDRAT

Tujuan:

3
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengenal dan mengetahui
karbohidrat dengan uji kelarutan dan reaksi pengenalan.

Dasar Teori:
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam.
Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida
aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe
karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak
dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-
sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan monosakarida yang
mengandung gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya
adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun
dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Poedjiadi, 2006).
Menurut Poedjiadi (2006), berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisis
karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu:
1. Monosakarida yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih
sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang terdapat di dalam tubuh
ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih monosakarida. Contoh
disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula & molekul non gula.
4. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula. Dibedakan
menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4
kalori (kilojoule) energi pangan per gram. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam
menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya: rasa, warna, tekstur, dan lain-lain.
Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketois, pemecahan
tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme
lemak dan protein. Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari dan
biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. Selain menjadi sumber energi utama
makhluk hidup, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam
serat (fiber), seperti selulosa, pektin serta lignin. Ada dua macam karbohidrat yaitu karbohidrat
kompleks dan karbohidrat simpleks. Karbohidrat kompleks misalnya nasi, biji-bijian, kentang,
dan jagung, sedangkan contoh Karbohidrat simpleks adalah gula dan pemanis lainnya. Nama lain

4
dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" yang artinya gula. Melihat
struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefenisikan sebagai polihidroksialdehid atau
polihidroksiketon (Fessenden, 1990).
Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-
hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat
dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis
dalam sel tanaman yang berklorofil (Winarno, 2004).

Bahan:
 Amilum
 Asam sulfat pekat
 Alkohol
 Larutan iodium
 NaOH
 Reagen benedict
 Reagen barfoed
 Reagen fosfomolibdat
 Reagen seliwanoff
 Glukosa 1%
 Air kran
 Tissue dan label

Alat:
• Tabung reaksi
• Sikat tabung
• Pembakar bunsen
• penjepit tabung
• Pipet tetes.

Metode:
1. Percobaan Benedict
a. Mengisi tabung reaksi dengan reagen benedict sebanyaak 2 cc.
b. Menambahkan 8 tetes larutan yang akan diamati seperti amilum dan glukosa.
c. Memanaskan larutan tersebut diatas Bunsen selama 2-3 menit.
d. Mengamati perubahan warna yang terjadi. Apabila positif maka akan menghasilkan
warna merah, kuning, jingga dan ungu.

2. Percobaan Amilum
a. Mengisi tabung reaksi dengan larutan amilum.
b. Menetesi larutan tersebut dengan menggunakan alkohol dan asam sulfat pekat.

5
c. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

3. Percobaan Barfoed
a. Mengisi tabung reaksi 2 cc reagen barfoed.
b. Menambahkan 1 cc larutan yang akan diamati seperti amilum dan glukosa.
c. Memanaskan larutan tersebut sampai 5 menit kemudian diamkanlah. Setelah itu,
menambahkan 2-3 tetes reagen fosfomolibdat.
d. Mengamati hasil reaksi, apabila terjadi larutan yang berwarna biru maka reaksi
bersifat positif.

4. Percobaan Iod
a. Mengisi 4 tabung reaksi dengan setetes larutan yang akan diamati seperti amilum dan
glukosa.
b. Menambahkan larutan iodium pada tabung reaksi tersebut.
c. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
d. Setelah mengamati, memanaskan larutan tersebut dan kembali mengamati perubahan
yang terjadi.
e. Mengamati ulang larutan tersebut setelah ditambahkan setetes larutan NaOH.

METABOLISME LIPID

Tujuan:
Mahasiswa dapat mengetahui adanya kolesterol secara kualitatif

Dasar Teori:
Kolesterol mengalir dalam darah dalam bentuk lipoprotein. Fungsinya sebagai komponen
stabilisasi membran sel, prekursor garam empedu, dan hormon steroid. Kolesterol dapat dibentuk
oleh sebagian besar sel di dalam tubuh dan diperoleh dari makanan hewani. Sumber utama
kolesterol adalah kuning telur dan daging. Prekursor dalam pembentukan kolesterol adalah asetil
KoA sitosol, yang dihasilkan dari glukosa dan FFA terutama di mitokondria → ke sitosol oleh
sitrat → sitrat diputuskan dalam sitosol → menghasilkan oksaloasetat dan asetil KoA sitosol.
Jalur Pembentukan Kolesterol, berlangsung dalam 3 fase, yaitu:

1) Unit-unit asetil KoA berkondensasi → mevalonat

6
2) Mevalonat → unit-unit isopren-5-karbon → mengalami fosforilasi dan berkondensasi →
senyawa 30-karbon (skualen)
3) Skualen mengalami siklisasi → lanosterol → kolesterol

Bahan:
 Serum
 Kolesterol 0,05% dalam kloroform
 Akuades
 Asam asetat anhidrida

Alat:
• Tabung reaksi
• Pipit tetes

Metode pertama:
1. Siapkan 3 buah tabung:
a. Tabung 1: berisi 0,2mL sampel kolesterol
b. Tabung 2: berisi 0,2mL serum
c. Tabung 3: berisi 0,2mL akuades (blanko)
2. Tambahkan ketiga tabung tersebut 2mL kloroform & 10 tetes asam asetat anhidrida
3. Tambahkan 2-3 tetes H2SO4(p) melalui dinding tabung yang dimiringkan dan tidak boleh
diaduk, setelah itu tabung ditegakkan
4. Perhatikan warna kolesterol yang terbentuk (merah, biru, hijau)

Hasil:

Kolesterol (warna coklat kehitaman)

Metode kedua:

7
1. Ambil 2 tabung reaksi, isi masing-masing dengan 2 mL susu.
2. Pada salah satu tabung diteteskan 2 tetes NaOH 10% (w/v).
3. Kemudian kedua tabung tersebut diberi 2 mL kloroform dan dikocok.
4. Diamkan sebentar, nampak terbentuk 2 lapisan cairan pada masing-masing tabung
yang berisi basa, susu menjadi menerawang, sedangkan tabung yang lain tetap seperti
semula. Mengapa demikian?

Metode ketiga:
1. Ambil 2 tabung reaksi, isi masing-masing dengan 2 mL susu.
2. Pada salah satu tabung diteteskan 2 tetes NaOH 10% (w/v).
3. Kemudian kedua tabung tersebut diberi 2 mL kloroform dan dikocok.
4. Diamkan sebentar, nampak terbentuk 2 lapisan cairan pada masing-masing tabung
yang berisi basa, susu menjadi menerawang, sedangkan tabung yang lain tetap seperti
semula. Mengapa demikian?

METABOLISME PROTEIN

Tujuan:
Mahasiswa dapat melakukan analisis dan identifikasi protein dan asam amino.

Dasar Teori:
Asam amino adalah komponen utama protein, yang ditemukan dalam semua organisme
hidup dan memainkan peranan dalam sel hidup. Zat ini dibutuhkan untuk perturnbuhan normal
anak-anak dan bagi orang-orang dewasa asam amino dibutuhkan untuk menjaga kesehatan.
Tubuh dapat mensintesis beberapa asam amino, tetapi tidak semua. Ada 8 sampai 10 asam amino
esensial yang harus ada dalam makanan. Asam-asam amino ini tidak dapat disintesis oleh tubuh
sehingga harus tersedia dalam makanan.
Protein juga berperan dalam sintesis hormon dan pembentukan enzim dan antibodi. Protein
juga dibutuhkan bagi tubuh dalam jumlah yang besar sehingga bila kita kekurangan protein akan
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh kita. Laporan ini akan
membahas mengenai identifikasi protein dan asam amino yang meliputi reaksi-reaksi warna
yang terjadi, ada atau tidaknya unsur N dalam suatu sampel yang akan digunakan serta mengenai
denaturasi protein itu sendiri.

8
Bahan:
 CuSO4
 Urin

Alat:
• Tabung reaksi
• Penjepit tabung reaksi

Metode:
1. Uji Biuret
Pada uji biuret, ketika beberapa tetes larutan CuSO4 yang sangat encer ditambahkan pada
alkali kuat dari peptida atau protein dihasilkan warna ungu, adalah test yang umum untuk protein
dan diberikan oleh peptida yang berisi dua atau lebih rantai peptida. Biuret dibentuk dengan
pemanasan urea dan mempunyai struktur mirip dengan struktur peptida dari protein (Routh,
1969).
a. Siapkan sebuah tabung reaksi bersih. Masukkan 2 mL larutan protein (sampel
albumin/putih telur) ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 mL NaOH 10%. Setelah
kedua larutan ini bercampur lalu teteskan secara perlahan-lahan CuSO4 0,5% hingga
timbul warna tertentu.
b. Penambahan CuSO4 harus berhati-hati sebab bila terlalu banyak akan menyebabkan
timbulnya warna biru.

2. Ptyalin adalah enzim α-amylase yang terdapat dalam saliva. Agar dapat mengetahui
sifat ptyalin, kita melakukan percobaan sebagai berikut:
a. Pada larutan amilum 1% (w/v), teteskan 1 – 2 tetes larutan lugol (I – KI), warna apa
yang terlihat?
b. Dalam tabung reaksi yang berisi 3 mL larutan amilum 1% (w/v) masukkan 0.5 mL
ludah yang telah disaring, sesudah beberapa saat larutan tersebut akan menjadi jernih.
Apa yang terjadi?

3. Mucin adalah glikoprotein yang tak dapat larut dalam air dan asam encer, tetapi dapat
larut dalam alkali encer. Agar dapat menunjukkan sifat-sifat ini kita kerjakan
percobaan sebagai berikut:

9
a. Tambahkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 2 mL saliva beberapa tetes asam cuka
5% (v/v), apa yang terlihat?
b. Pada tabung reaksi yang berisi 1 mL saliva ditambahkan 5 mL aquadest. Perhatikan
mucin yang tak larut. Tambahkan 2 tetes NaOH 10% (w/v), mucin akan larut.

LAPORAN
I. Sampul:
a. Nama :
b. NIM :
c. Kelompok :
d. Tanggal praktikum :
I. Isi:
e. Judul percobaan :
f. Tujuan dan teknik percobaan :
g. Bahan dan alat yang digunakan :
h. Hasil yang didapatkan :
i. Pembahasan dan kesimpulan :
j. Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

1. Lehninger et al. (2000). Principles of Biochemistry. W H Freeman & Co. Publishers,

New York
2. Fothergill-Gilmore, L. A., and Michels, P. A., Evolution of Glycolysis, Prog. Biophys.

Mol. Biol. 59:105–135, 1993


3. Poedjiadi, Anna. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press, 1994

4. Fessenden, Ralp J. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, 1990

5. Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiologycal Chemistry). Edisi 17. EGC:

Jakarta
6. Routh, J.I, 1969, ESSENTIAL of GENERAL ORGANIC and BIOCHEMISTRY,

W.B.Sounders Company, Philadelphia


7. Wibowo, luqman. 2009. Deskripsi dan macam-macam tingkatan struktur protein.

Bandung

10
SOAL PRE-TEST
1. Amilum yang diberikan reagen fosfomolibdat termasuk dalam percobaan apa?
2. Prekursor kolesterol adalah?
3. Mucin adalah golongan?

SOAL PRE-TEST
1. Pada percobaan Barfoed akan menghasilkan warna?
2. Pada percobaan kolesterol, warna apa yang akan dihasilkan?
3. Ptyalin adalah?

SOAL PRE-TEST
1. Amilum atau glukosa yang akan menghasilkan warna jingga atau ungu masuk dalam
percobaan apa?
2. Hasil metabolism intermediet mevalonat menjadi senyawa skualen mengalami proses
apa?
3. Protein yang ditambahkan CuSO4 termasuk dalam percobaan apa?

11
SOAL PRE-TEST
1. Reagen apa yang digunakan pada percobaan Iod?
2. Susu yang diberi NaOH dan kloroform akan menjadi apa?
3. Pada uji biuret warna apa yang akan dihasilkan?

Jawaban:
1. Barfoed
2. Asetil KoA sitosol
3. Glikoprotein

1. Biru
2. Coklat kehitaman
3. Alpha amylase

1. Benedict
2. Fosforilasi
3. Biuret

1. NaOH
2. Menerawang
3. Biru

12

Anda mungkin juga menyukai