KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH:
TIM PENYUSUN
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis ucapkan atas rasa syukur kepada ALLAH SWT, karena
atas limpahan rahmat-Nya penyusun penuntun praktikum ini dapat diselesaikan.
Untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan mutu serta kelengkapan
perkuliahan mata kuliah Kimia Bahan Alam pada program studi kimia fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako (FMIPA), perlu
kiranya disusun suatu acuan pelaksanaan praktikum. Berdasarkan kebutuhan
diatas maka kami dari team pengajar praktikum Kimia Bahan Alam FMIPA
telah menyusun suatu penuntun praktikum yang tentunya sesuai dengan
kebutuhan pada tuntunan perkuliahahn yang diberikan. Kritik dan masukan yang
sifatnya membangun senantiasa terbuka untuk semua pihak. Semoga penuntun
ini dapat memberi manfaat ssebanyak-banyaknya terutama kepada mahasiswa
kimia fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako
i
TATA TERTIB PRAKTIKUM
ii
DAFTAR ISI
iii
PERCOBAAN I. IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN
LEMAK
I. Tujuan Percobaan
II. Pendahuluan
A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O
yang banyak terdapat di alam dengan menggunakan rumus Cn(H2O)n.
Senyawa ini mengandung gugus polihidroksi alcohol dengan adanya
gugus aldehid dan keton. Karbohidrat dibagi menjadi empat golongan
utama yaitu : monosakarida, disakarida, polisakarida, dan glukosakarida.
B. Protein
Protein merupakan senyawa polipeptida dengan berat molekul besar
yang mengandung unsur C, H, O, dan N serta mengandung unsur S atau
P. Potein dikenal dengan nama zat putih telur yang merupakan senyawa
yang sangat penting dalam semua sel hidup, karena protein berfungsi
sebagai dinding sel.
C. Minyak/Lemak
Minyak / lemak adalah ester dari gliserol atau disebut juga trigliserida
yang dibedakan jenuh atau tidaknya gugus alkil.
1
III. Cara Kerja
A. Identifikasi Karbohidat
B. Identifikasi Protein
2
C. Identifikasi Minyak/Lemak
3
PERCOBAAN II
SINTESIS ASPIRIN
I. Tujuan Percobaan
Untuk mampu memahami prinsip dari eterfikasi fenol dan dapat mensintesis
senyawa aspirin.
II. Pendahuluan
Aspirin atau asam asetil salisilat merupakan suatu obat yang telah banyak
digunakan hingga saat ini yang memiliki sifat analgesic dan antipiretik. Sintesis
aspirin dilakukan dengan reaksi eterifikasi sederhana dimana asam asetil salisilat
direaksikan dengan anhidrat asetat sehingga menghasilkan asam asetil salisilat.
Gugus–OH pada asam salisilat diubah menjadi ester ketika beraksi dengan
anhidrat asetat. Reaksi ini biasanya menggunakan katalis.
4
PERCOBAAN III. SINTESIS ETIL ASETAT
I. Tujuan Percobaan
Mengetahui proses esterifikasi alcohol dengan asam asetat, serta mekanisme reaksi
dalam proses esterifikasi
II. Teori
Secara umum reaksi kimia dapat diklasifikasikan kedalam reaksi substitusi,
adisi, eliminasi, dan penataan ulang. Proses esterifikasi merupakan reaksi subtitusi
nukleofilik bimolekular (SN2) yaitu suatu reaksi yang serentak karena reaksi
pemutusan ikatan yang lama dan pembentukkan ikatan yang baru terjadi secara
bersamaan. Gugus OH dari asam karboksilat adalah gugus pergi yang jelek oleh karena
itu agar menjadi gugus pergi yang baik maka gugus OH diprotonasi dengan asam
kuat.
Jika asam karboksilat dan alkohol serta katalis asam ( biasanya HCl/H2SO4) dipanaskan
maka akan terjadi reaksi kesetimbangan antara ester dan air.
Karena reaksi esterifikasi bersifat reversibel, maka untuk memperoleh hasil reaksi yang banyak
dapat dilakukan dengan menggeser kesetimbangan ke kanan dengan cara menggunakan
pereaksi berlebih atau memisahkan ester dan / atau air yang terbentuk (dengan penyulingan).
Namun yang perlu diperhatikan dalam proses esterifikasi bahwa ikatan yang putus adalah
ikatan C-O dari asam karboksillat, bukan ikatan O-H dari asam atau ikatan C-O dari alkohol.
5
III. Alat dan Bahan
Alat : Timbangan, botol timbang, gelas ukur, pipet ukur, pipet volume, satu set
alat refluks, satu set alat destilasi, Erlenmeyer, elektromantel, corong pisah,
kertas saring, corong.
Bahan : Etanol, asam asetat glasial, asam sulfat pekat, akuades, natrium
bikarbonat, magnesium sulfat anhidrat.
6
PERCOBAAN IV. PEMBUATAN ASAM SULFANILAT
I. Tujuan Percobaan
Untuk mempelajari bagaimana terjadinya reaksi substitusi pada sampel yang
digunakan yaitu pembentukan asam sulfanilat dari persenyawaan anilin dan
asam sulfat.
II. Teori
Substitusi aromatik elektrofilik adalah reaksi organik dimana sebuah atom,
biasanya hidrogen, yang terikat pada sistem aromatis diganti dengan elektrofil.
Reaksi terpenting dikelas ini adalah nitrasi aromatik, halogenasi aromatik,
sulfonasi aroamatik dan asilasi dan alkalasi reaksi Friedel-Crafts. Reaksi
substitusi elektrofilik pada senyawa aromatik umunya berlangsung dengan
mekanisme ion arenium. Mekanisme ion arenium berlangsung dalam dua tahap.
Tahap pertama sebagai tahap penetu laju reaksi merupakan tahap pembentukan
ion arenium yang dihasislkan dari serangan elektrofil pada inti benzena.
Tahap kedua yang berlangsung cepat merupakan tahap lepasnya gugus pergi
yang pada umunya berupa proton.adanya substituen yang terikat pada inti
benzena ternyata mempengaruhi orientasi dan kereaktifan dalam substitusi
elektrofilik. Orientasi dan kereaktifan tersebut dikendalikan oleh dua faktor,
yaitu efek induksi dan efek resonansi. Substituen berbeda menunjukkan reaksi
yang berbeda tergantung pada pengarahan dan kekuatan kedua faktor tersebut.
Sulfonasi senyawa aromatik merupakan salah satu tipe jenis sulfonasi yang
paling penting. Sulfonasi tersebut dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa
aromatik dengan asam sulfat.
Pada percobaan sulfonasi ini, senyawa aromatik yang digunakan adalah anilin,
dan percobaan dilakukan dengan mereaksikan anilin dengan asam sulfat pekat
(oleum) pada suhu 180ºC-195ºC, dan menghasilkan produk utama berupa asam
sulfanilat dan air (sebagai produk sampingnya).
7
Reaksi :
Bahan Percobaan
2. Anilin (C6H5NH2)
3. Norit
5. Aquadest (H2O)
Alat percobaan
1. Erlenmeyer
2. Beaker glass
3. Gelas ukur
4. Termometer
5. Penangas pasir
6. Kaki tiga
7. Bunsen
8. Oven
8
IV. Prosedur Percobaan
9
PERCOBAAN V. OKSIDASI SENYAWA ORGANIK
I. TUJUAN
Untuk mengetahui terjadinya oksidasi pada senyawa organik tidak jenuh.
Apabila, suatu senyawa organik tidak jenuh pada kondisi alkali direaksikan
dengan oksidator (permanganat, asam nitrat, kalium kromat, senyawa
peroksida, ozon) akan terjadi pemutusan pada ikatan rangkap. Contoh :
Asam oleat dioksidasi akan terjadi dua molekul asam karboksilat.
Peralatan:
• Beaker Glass 500 mL
• Magnetic Bar
• Hot Plate
• Cawan Penguap
• Corong
• Batang Pengaduk
• Botol timbang
• Kaca arloji
• Oven
• Thermometer 1100C
10
III. Prosedur kerja :
- Ditimbang KOH 6 gram dalam botol timbang, kemudian dilarutkan
dalam 12 mL akuades (larutan alkali).
- Ditimbang Asam Oleat sebanyak 2 gram dengan kaca arloji.
- Dilarutkan asam oleat ke dalam larutan KOH
- Dilarutkan sebanyak 5,4 g KMnO4 dengan 100 mL akuades, diaduk
hingga KMnO4 larut sempurna.
- Ditambahkan larutan alkali asam oleat ke dalam larutan KMnO4
- Dipanaskan pada suhu 750C(dipertahankan suhu tetap) sambil diaduk
kuat dan konstan dengan pengaduk magnetik selama 30 menit atau
sampai tidak ada warna ungu dari permanganat. Bila campuran
jumlahnya sedikit larutan ditambah akuades.
- Didinginkan lalu ditambahkan secara perlahan-lahan 3,2 mL H2SO4 p,
dipanaskan pada suhu 750C selama 15 menit sambil diaduk kuat.
11
PERCOBAAB VI. SINTESIS ASETON
I. TUJUAN
1. Mensintesis aseton dari isopropil alkohol
2. Menghitung rendemen aseton yang terbentuk
II. TEORI
Aseton merupakan suatu keton yang dapat dibuat dari bahan dasar isopropil
alkohol dengan cara oksidasi. Aseton adalah zat tidak berwarna dengan berat jenis
0,812 gram/mol dan mempunyai bau yang sengit yang menjadi tandanya. Aseton
dapat bercampur dalam air dan dalam semua perbandingan adalah suatu zat
pelarut yang baik bagi banyak zat-zat organik, aseton dipakai dalam pembuatan
senyawa penting diantaranya Kloroform dan Iodoform. Air kencing biasanya
mengandung sedikit aseton, tetapi lebih banyak dalam keadaan sakit tertentu
seperti diabetes melitus. Aseton atau propanon mempunyai rumus (CH3)2CO.
Aseton dibuat secara teknik dengan :
1. Pemanasan kalsium asetat
2. Mengalirkan uap Asam Asetat pada kira – kira 480 oC melalui oksidasi logam
yang bekerja katalis seperti Alumunium Oksida, Kalsium Oksida, Magnesium
Oksida.
3. Penguraian zat pati oleh bakteri-bakteri tertentu seperti baccilus aceto –
aethyalitus dan bacillus maseransi hasil sampingan yang didapatkan adalah
etil alkohol.
4. Oksidasi alkohol sekunder 2-propanol dengan menghangatkannya dalam
Kalium dikromat dalam suasana asam.
K2Cr2O7
12
Alkohol primer jika dioksidasi akan membentuk aldehid, sedangkan alkohol
sekunder jika dioksidasi akan membentuk keton dan alkohol tersier tidak bisa
dioksidasi kembali. Oleh karena itulah mengapa untuk mensintesis aseton
menggunakan alkohol sekunder.
13
5. Termometer
6. Corong pisah
b. Bahan
1. Isopropil alkohol
2. Asam sulfat pekat
3. Aquadest
4. Kalium bikromat
14