Anda di halaman 1dari 20

MODUL PRAKTIKUM

BIOKIMIA
BLOK BIOMEDIK 1

Tim Penyusun:
Anita Lidesna Shinta Amat, S.Farm., M.Si., Apt.
Renie Oematan, A.Md.AK.
Nurjaya, A.Md.AK.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2018
IDENTITAS PEMILIK

Nama : ……………………………………………….

NIM : ……………………………………………….

Angkatan : ……………………………………………….

Kelompok : ……………………………………………….

No. HP : ……………………………………………….

Email : ……………………………………………….

Kupang,
Pemilik,

Foto Berwarna
Latar Biru

____________________________
TTD

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya proses penyusunan Modul Praktikum Biokimia ini. Modul ini
akhirnya tersusun atas partisipasi banyak pihak yang terlibat, baik dalam proses
persiapan, penyusunan, uji coba maupun revisi.
Kami ucapkan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan modul ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para reviewer yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk bertukar pikiran, mengoreksi dan memberikan
masukan dalam proses penyusunan modul ini. Modul ini disusun bagi mahasiswa
sebagai panduan dalam memberikan pengalaman pembelajaran semester yang akan
mengambil blok ini.
Akhir kata, tim penulis menyadari bahwa buku ini masih memiliki banyak
kekurangan dan perlu diperbaiki untuk dapat memberikan yang terbaik bagi para
pembaca. Oleh karena itu, setiap masukan dan saran dari para pembaca sangat
diharapkan. Selamat membaca.

Kupang,
Penyusun

Anita Lidesna S. A., M.Si., Apt

3
TATA TERTIB

1. Datang tepat waktu dan bekerja dengan teliti.


2. Menggunakan baju praktikum.
3. Setiap kelompok memilih 3 jenis materi praktikum yang berbeda.
4. Setiap praktikum disediakan bahan dan alat untuk semua kelompok, masing-
masing kelompok boleh mengambil bahan seperlunya dan tidak
diperkenankan membawa pulang persediaan bahan.
5. Bacalah etiket bahan dengan teliti.
6. Berhati-hatilah dalam menggunakan alat-alat dan bahan-bahan kimia.
7. Alat dan bahan harus diperlakukan secara baik dan bijaksana.
8. Perhatikan kebersihan.
9. Pada saat praktikum tidak boleh meninggalkan ruangan praktikum tanpa ijin
pengawas praktikum.
10. Jangan bersenda gurau dan manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya.
11. Selesai praktikum bersihkan alat dan letakkan pada tempat semula.
12. Alat-alat yang hilang/rusak menjadi tanggung jawab kelompok dan harus
diselesaikan secepatnya.
13. Tidak boleh pulang sebelum diijinkan pembimbing praktikum.
14. Laporan praktikum dikumpulkan dan jangan lupa diparaf di dalam lembar
penilaian praktikum oleh pembimbing praktikum.
15. Bekerja sama dengan baik antar sesama anggota praktikum dalam 1
kelompok.

4
METABOLISME KARBOHIDRAT

Tujuan:
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengenal dan
mengetahui karbohidrat dengan uji kelarutan dan reaksi pengenalan.

Dasar Teori:
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat
dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya
adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama
antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan
karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat
yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan
sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus
aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah
aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat
tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida
(Poedjiadi, 2006).
Menurut Poedjiadi (2006), berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat
penghidrolisis karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu:
1. Monosakarida yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang
lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang
terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula & molekul non
gula.
4. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula.
Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida.

5
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang
menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram. Karbohidrat juga
mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya: rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat
berguna untuk mencegah timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang
berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak
dan protein. Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari
dan biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. Selain menjadi sumber
energi utama makhluk hidup, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting
pada makhluk hidup dalam serat (fiber), seperti selulosa, pektin serta lignin. Ada dua
macam karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat simpleks.
Karbohidrat kompleks misalnya nasi, biji-bijian, kentang, dan jagung, sedangkan
contoh Karbohidrat simpleks adalah gula dan pemanis lainnya. Nama lain dari
karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" yang artinya gula.
Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefenisikan sebagai
polihidroksialdehid atau polihidroksiketon (Fessenden, 1990).
Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O
dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang
berklorofil (Winarno, 2004).

Bahan:
 Amilum
 Asam sulfat pekat
 Alkohol
 Larutan iodium
 NaOH
 Reagen benedict

6
 Reagen barfoed
 Reagen fosfomolibdat
 Reagen seliwanoff
 Glukosa 1%
 Air kran
 Tissue dan label

Alat:
• Tabung reaksi
• Sikat tabung
• Pembakar bunsen
• penjepit tabung
• Pipet tetes.

Metode:
1. Percobaan Benedict
a. Mengisi tabung reaksi dengan reagen benedict sebanyaak 2 cc.
b. Menambahkan 8 tetes larutan yang akan diamati seperti amilum dan
glukosa.
c. Memanaskan larutan tersebut diatas Bunsen selama 2-3 menit.
d. Mengamati perubahan warna yang terjadi. Apabila positif maka akan
menghasilkan warna merah, kuning, jingga dan ungu.

2. Percobaan Amilum
a. Mengisi tabung reaksi dengan larutan amilum.
b. Menetesi larutan tersebut dengan menggunakan alkohol dan asam sulfat
pekat.
c. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

7
3. Percobaan Barfoed
a. Mengisi tabung reaksi 2 cc reagen barfoed.
b. Menambahkan 1 cc larutan yang akan diamati seperti amilum dan glukosa.
c. Memanaskan larutan tersebut sampai 5 menit kemudian diamkanlah.
Setelah itu menambahkan 2-3 tetes reagen fosfomolibdat.
d. Mengamati hasil reaksi, apabila terjadi larutan yang berwarna biru maka
reaksi bersifat positif.

4. Percobaan Iod
a. Mengisi 4 tabung reaksi dengan setetes larutan yang akan diamati seperti
amilum dan glukosa.
b. Menambahkan larutan iodium pada tabung reaksi tersebut.
c. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
d. Setelah mengamati, memanaskan larutan tersebut dan kembali mengamati
perubahan yang terjadi.
e. Mengamati ulang larutan tersebut setelah ditambahkan setetes larutan
NaOH.

8
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Catatan:

Dokumentasi Foto:

9
METABOLISME LIPID

Tujuan:
Mahasiswa dapat mengetahui adanya kolesterol secara kualitatif

Dasar Teori:
Kolesterol mengalir dalam darah dalam bentuk lipoprotein. Fungsinya sebagai
komponen stabilisasi membran sel, prekursor garam empedu, dan hormon steroid.
Kolesterol dapat dibentuk oleh sebagian besar sel di dalam tubuh dan diperoleh dari
makanan hewani. Sumber utama kolesterol adalah kuning telur dan daging. Prekursor
dalam pembentukan kolesterol adalah asetil KoA sitosol, yang dihasilkan dari
glukosa dan FFA terutama di mitokondria → ke sitosol oleh sitrat → sitrat
diputuskan dalam sitosol → menghasilkan oksaloasetat dan asetil KoA sitosol.
Jalur Pembentukan Kolesterol, berlangsung dalam 3 fase, yaitu:

1) Unit-unit asetil KoA berkondensasi → mevalonat


2) Mevalonat → unit-unit isopren-5-karbon → mengalami fosforilasi dan
berkondensasi → senyawa 30-karbon (skualen)
3) Skualen mengalami siklisasi → lanosterol → kolesterol

Bahan:
 Serum
 Kolesterol 0,05% dalam kloroform
 Akuades
 Asam asetat anhidrida

Alat:
• Tabung reaksi
• Pipit tetes

10
Metode pertama:
1. Siapkan 3 buah tabung:
a. Tabung 1: berisi 0,2mL sampel kolesterol
b. Tabung 2: berisi 0,2mL serum
c. Tabung 3: berisi 0,2mL akuades (blanko)
2. Tambahkan ketiga tabung tersebut 2mL kloroform & 10 tetes asam asetat
anhidrida
3. Tambahkan 2-3 tetes H2SO4(p) melalui dinding tabung yang dimiringkan dan
tidak boleh
diaduk, setelah itu tabung ditegakkan
4. Perhatikan warna kolesterol yang terbentuk (merah, biru, hijau)

Hasil:

Kolesterol (warna coklat kehitaman)

Metode kedua:
1. Ambil 2 tabung reaksi, isi masing-masing dengan 2 mL susu.
2. Pada salah satu tabung diteteskan 2 tetes NaOH 10% (w/v).
3. Kemudian kedua tabung tersebut diberi 2 mL kloroform dan dikocok.

11
4. Diamkan sebentar, nampak terbentuk 2 lapisan cairan pada masing-masing
tabung yang berisi basa, susu menjadi menerawang, sedangkan tabung
yang lain tetap seperti semula. Mengapa demikian?

Metode ketiga:
1. Ambil 2 tabung reaksi, isi masing-masing dengan 2 mL susu.
2. Pada salah satu tabung diteteskan 2 tetes NaOH 10% (w/v).
3. Kemudian kedua tabung tersebut diberi 2 mL kloroform dan dikocok.
4. Diamkan sebentar, nampak terbentuk 2 lapisan cairan pada masing-masing
tabung yang berisi basa, susu menjadi menerawang, sedangkan tabung
yang lain tetap seperti semula. Mengapa demikian?

12
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Catatan:

Dokumentasi Foto:

13
METABOLISME PROTEIN

Tujuan:
Mahasiswa dapat melakukan analisis dan identifikasi protein dan asam amino.

Dasar Teori:
Asam amino adalah komponen utama protein, yang ditemukan dalam semua
organisme hidup dan memainkan peranan dalam sel hidup. Zat ini dibutuhkan untuk
perturnbuhan normal anak-anak dan bagi orang-orang dewasa asam amino
dibutuhkan untuk menjaga kesehatan. Tubuh dapat mensintesis beberapa asam amino,
tetapi tidak semua. Ada 8 sampai 10 asam amino esensial yang harus ada dalam
makanan. Asam-asam amino ini tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus
tersedia dalam makanan.
Protein juga berperan dalam sintesis hormon dan pembentukan enzim dan
antibodi. Protein juga dibutuhkan bagi tubuh dalam jumlah yang besar sehingga bila
kita kekurangan protein akan mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit yang
berbahaya bagi tubuh kita. Laporan ini akan membahas mengenai identifikasi protein
dan asam amino yang meliputi reaksi-reaksi warna yang terjadi, ada atau tidaknya
unsur N dalam suatu sampel yang akan digunakan serta mengenai denaturasi protein
itu sendiri.

Bahan:
 CuSO4
 Urin

Alat:
• Tabung reaksi
• Penjepit tabung reaksi

14
Metode:
1. Uji Biuret
Pada uji biuret, ketika beberapa tetes larutan CuSO4 yang sangat encer
ditambahkan pada alkali kuat dari peptida atau protein dihasilkan warna ungu, adalah
test yang umum untuk protein dan diberikan oleh peptida yang berisi dua atau lebih
rantai peptida. Biuret dibentuk dengan pemanasan urea dan mempunyai struktur mirip
dengan struktur peptida dari protein (Routh, 1969).
a. Siapkan sebuah tabung reaksi bersih. Masukkan 2 mL larutan protein (sampel
albumin/putih telur) ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 mL NaOH 10%.
Setelah kedua larutan ini bercampur lalu teteskan secara perlahan-lahan
CuSO4 0,5% hingga timbul warna tertentu.
b. Penambahan CuSO4 harus berhati-hati sebab bila terlalu banyak akan
menyebabkan timbulnya warna biru.

2. Ptyalin adalah enzim α-amylase yang terdapat dalam saliva. Agar dapat
mengetahui sifat ptyalin, kita melakukan percobaan sebagai berikut:
a. Pada larutan amilum 1% (w/v), teteskan 1 – 2 tetes larutan lugol (I – KI),
warna apa yang terlihat?
b. Dalam tabung reaksi yang berisi 3 mL larutan amilum 1% (w/v) masukkan
0.5 mL ludah yang telah disaring, sesudah beberapa saat larutan tersebut akan
menjadi jernih. Apa yang terjadi?

3. Mucin adalah glikoprotein yang tak dapat larut dalam air dan asam encer, tetapi
dapat larut dalam alkali encer. Agar dapat menunjukkan sifat-sifat ini kita
kerjakan percobaan sebagai berikut:
a. Tambahkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 2 mL saliva beberapa tetes
asam cuka 5% (v/v), apa yang terlihat?

15
b. Pada tabung reaksi yang berisi 1 mL saliva ditambahkan 5 mL aquadest.
Perhatikan mucin yang tak larut. Tambahkan 2 tetes NaOH 10% (w/v), mucin
akan larut.

16
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Catatan:

Dokumentasi Foto:

17
FORMAT LAPORAN

1. Nama :
2. NIM :
3. Kelompok :
4. Tanggal praktikum :
5. Judul percobaan :
6. Tujuan dan teknik percobaan :
7. Bahan dan alat yang digunakan :
8. Hasil yang didapatkan disertai dengan foto dokumentasi :
9. Pembahasan dan kesimpulan :
10. Pustaka :

Keterangan:
a. Laporan ditulis tangan di kertas folio bergaris dengan menggunakan
pulpen.
b. Laporan dikumpulkan selambat-lambatnya 3 hari setelah praktikum
dilaksanakan.
c. Laporan ditulis secara individu.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Lehninger et al. (2000). Principles of Biochemistry. W H Freeman & Co.


Publishers, New York

2. Fothergill-Gilmore, L. A., and Michels, P. A., Evolution of Glycolysis, Prog.

Biophys. Mol. Biol. 59:105–135, 1993

3. Poedjiadi, Anna. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press, 1994

4. Fessenden, Ralp J. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, 1990

5. Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiologycal Chemistry). Edisi 17.


EGC: Jakarta

6. Routh, J.I, 1969, ESSENTIAL of GENERAL ORGANIC and BIOCHEMISTRY,

W.B.Sounders Company, Philadelphia

7. Wibowo, luqman. 2009. Deskripsi dan macam-macam tingkatan struktur


protein. Bandung

19
~ MOTTO ~

20

Anda mungkin juga menyukai