Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Kimia Farmasi

Uji Karbohidrat

Dosen Penanggung Jawab Praktikum : Desi Fajrianti, S.Farm


Dosen Pengawas Praktikum : Surahman, M.Kes

Penyusun :
Septi Nurul Aulia (P24840122076)
Shafira Renata (P24840122078)
Sinta Nuraini (P24840122080)
Stella Ribka Pasaribu (P24840122082)

LOKAL B TINGKAT II
Jurusan Farmasi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kimia Farmasi 1 dengan judul "Uji
Karbohidrat." Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas dalam rangka mengevaluasi pemahaman
dan keterampilan praktikum kimia farmasi yang kami peroleh selama semester ini.

Laporan ini berisi hasil praktikum, analisis data, serta kesimpulan yang kami peroleh selama
pelaksanaan praktikum uji karbohidrat. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama pelaksanaan praktikum ini, termasuk
dosen pengampu, dosen pengawas, dan rekan-rekan sejawat.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dalam bidang kimia farmasi,
khususnya dalam pengujian karbohidrat. Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
di masa mendatang.

Akhir kata, kami berharap semoga Laporan Praktek Kimia Farmasi 1 ini dapat memberikan manfaat
dan kontribusi positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kimia
farmasi.

Terima Kasih

Jakarta, 21 September 2023


Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan aktivitas,baik yang telah merupakan kebiasaan
maupun yang hanya kadang-kadang kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan
energi. Energi yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut diperoleh dari bahan makanan
yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa
kimia yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Di dalam dunia hayati, kita mengenal berbagai jenis
karbohidrat Baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional
dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa aldehida atau keton yang mempunyai
gugus hidroksil. Senyawa-senyawa ini menyusun sebagian besar bahan organik didunia, karena peran
multipelnya pada semua bentuk kehidupan, Karbohidrat bertindak sebagai sumber energi, bahan
bakar, dan zat antara metabolisme.
Umumnya di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa kita makan yang mengandung karbohidrat
yaitu beras,jagung sagu dan kadang-kadang ubi atau singkong. Karbohidrat yang terkandung terdapat
sebagai amilum atau pati. Namun karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai pati saja akan tetapi
juga sebagai gula misalnya buah-buahan, dalam madu lebah dan lain sebagainya. Selain sebagai
bahan makan, terdapat juga karbohidrat yang tidak dapat kita makan, misalnya kayu, serat kapas dan
beberapa tumbuhan lain. Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis baik kualitatif maupun
kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat. Mulai dari yang membedakan karbohidrat dari senyawa
lain sampai pada yang mampu membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik.
Berdasarkan teori-teori yang telah ada tentang karbohidrat, untuk membuktikannya maka kami
melakukan beberapa percobaan ini.

1.2. Tujuan Praktikum


Mahasiswa dapat mengetahui senyawa karbohidrat dan pengidentifikasiannya secara kualitatif
(Glukosa, Laktosa, dan Na-Cmc).
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Teori Singkat


Karbohidrat adalah polihidroksi, polihidroksi keton yang mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat terbagi menjadi 3 golongan yaitu, monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Karbohidrat itu sendiri merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat di
alam.Senyawa ini pernah disangka "hidrat dari karbon", sehingga disebutlah karbohidrat. Pada tahun
1880 dinyatakan bahwa gagasan "hidrat dari karbon" merupakan gagasan yang salah dan sebenarnya
karbohidrat adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan keduanya (Fessenden
1986).Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus molekul Cn(HO)n.
Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan sebagai
hasil hidrolisis senyawa kompleks (Girinda,1986). Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan
merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar,batang,dan biji sebagai pati (amilum).
Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino,gliserol lemak, dan
sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. (Sirajuddin dan
Najamuddin,2011) Karbohidrat terdiri dari 3 kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Oligosakarida merupakan
senyawa yang dihidrolisis menghasilkan 2 sampai 6 gula monosakarida sedangkan polisakarida
merupakan monomer-monomer yang berasal dari monosakarida (Respati,1990). Monosakarida atau
gula sederhana terdiri dari hanya satu unit polisakarida aldehid atau keton. Oligosakarida (bahasa
yunani oligos "sedikit") terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama
oleh ikatan kovalen. Sedangkan polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau
ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakarida seperti selulosa, mempunyai rantai linear.
Sedangkan yang lain seperti glikogen, mempunyai rantai bercabang (Maggy, 1990).
Menurut Lehninger (1982), monosakarida yang paling sederhana yaitu gliseraldehid dan
dihidroksiaseton. Contoh monosakarida yang penting yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa, dan pentosa.
Oligosakarida yang lain ialah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan
tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida yang paling banyak
terdapat dialam ialah disakarida.Golongan disakarida yaitu sukrosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa.
Golongan yang termasuk oligosakarida adalah rafinosa yang bila dihidrolisis menjadi
galaktosa,glukosa,dan fruktosa. Polisakarida umumnya berupa senyawa berwarna putih dan tidak
berbentuk Kristal,tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Beberapa
polisakarida yang penting di antaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa.

2.2 Monografi bahan


● Glukosa ( FI lll hal.268 )
Pemerian : Berbentuk kristal, tidak berwarna, atau serbuk putih, tidak berbau, berasa manis.
Kelarutan : mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam
etanol (95%) P.

● Laktosa (FI lll hal.338 )


Pemerian : Serbuk hablur,putih,tidak berbau,rasa agak manis.
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam etanol
(95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P dalam eter P.

● Na- CMC ( FI lll hal.401 )


Pemerian : Serbuk atau butiran, putih atau kuning daging, tidak berbau atau hampir tidak berbau
higroskopik.
Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, membentuk suspensi koloidal, tidak larut dalam etanol
(95%), dalam eter P dan dalam pelarut organik lain

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum

● Tempat Praktikum : Lab Kimia jurusan Farmasi Poltekkes Jakarta 2


● Waktu Praktikum : Rabu, 20 September 2023

3.2 Alat dan Bahan


a) Alat
● Pipet kaca
● Tabung reaksi & rak tabung reaksi
● Tissue
● Kapas basah
● Cawan uap
● Lampu spiritus
● botol semprot
● korek
● spatula logam
● Water bath

b) Bahan
● Sampel ( glukosa, galaktosa, Na-CMC)
● Aquadest
● Reagen kimia (kualitatif )

3.3 Hasil Percobaan

3.4 Pembahasan
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi karbohidrat dengan sampel yaitu : glukosa,
laktosa, dan CMC. Ada beberapa pengujian diantaranya :
1. Uji Organoleptis
Uji organoleptis adalah menguji sampel dengan indra. Dari segi bentuk ketiga sampel memiliki
bentuk serbuk. Dari segi warna, ketiga sample berwarna putih. Dari segi bau ketiga sample tidak
berbau. Dan untuk rasa, glukosa dan laktosa berasa manis yang khas/berbeda. Sedangkan CMC berasa
sangat pahit di lidah.
2. Kelarutan
Hasil dari kelarutan sampel dengan air adalah larut, dengan larutan asam (dengan menggunakan HCl)
untuk glukosa larut, namun untuk laktosa dan CMC tidak larut. Dengan larutan basa (menggunakan
NaOH)
3. Pyrolisa
Pyrolisa sendiri dilakukan dengan pembakaran tanpa ada oksigen dan reaksi kimia lain. Dari sampel
glukosa menghasilkan bau karamel dengan warna sedikit kuning. Sampel laktosa, menghasilkan bau
karamel dengan warna coklat tua dan CMC mengeluarkan bau karamel dengan warna cairan cokelat.
4. Reaksi warna
Hal ini dilakukan dengan menambahkan reagen tertentu sehingga menimbulkan warna sehingga
sampel dapat lebih mudah diidentifikasi secara visual. Untuk reaksi warna pada praktikum kali ini ada
● Reaksi H2SO4 pekat, menghasilkan warna bening untuk glukosa dan ada end. putih pada
laktosa dan CMC.
● HCl pekat, menghasilkan warna bening untuk glukosa dan ada end. putih pada laktosa dan
CMC.
● HNO3 Pekat, menghasilkan larutan bening pada ketiga sample.
● King, sampel yang ditetesi diazo A dan B ( 4: 1) ditambah NaOH menghasilkan warna
kuning untuk glukosa, kuning keemasan untuk laktosa dan coklat pekat untuk CMC.
● Molisch, sampel yang ditetesi pereaksi molisch sebanyak 5 tetes ditambah asam sulfat, perlu
diingat untuk penetasan dialiri ke dinding tabung, akan menghasilkan cincin ungu untuk
glukosa dan CMC, sedangkan laktosa tidak bereaksi.
● Barfoed, sampel yang ditetesi pereaksi barfoed menghasilkan warna biru muda untuk glukosa,
lar. biru pastel dengan endapan putih untuk laktosa dan end. biru tua untuk CMC.
● Fehling, sampel yang ditetesi pereaksi fehling menghasilkan warna biru tua untuk glukosa,
biru turquoise untuk laktosa dan royal biru untuk CMC.
● Luff , sampel yang ditetesi pereaksi luff menghasilkan warna biru langit untuk glukosa, biru
kotak susu ultra milk untuk laktosa dan larutan biru langit dengan end. putih pada CMC.
5. Reaksi Khusus
Ada beberapa reaksi khusus yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi golongan
karbohidrat, yaitu : sampel+Ag. Amoniakal, Sampel+asam pikrat+NaOH lalu di taruh di
waterbath, Sampel+KI+I2, Sampel+NaoH lalu di taruh di waterbath, dan yang terakhir
sampel di tambah aquadest lalu dikocok yang memperlihatkan perbedaan dari ketiga sampel
( glukosa, laktosa, dan CMC) yang dapat di lihat di lampiran gambar.

3.5 Lampiran Gambar

● Organoleptis

Glukosa Laktosa CMC


● Kelarutan
Asam Basa Air Pelarut Organik

● Fluorosensi

● Pyrolisa

Laktosa

● Reaksi Warna

HNO3 P. H2SO4 P. HCl P. Luff


Fehling Barfooed King Molish

● Reaksi Khusus

Ag. Moniakal

Air yang di kocok KI+I2


BAB IV

KESIMPULAN

Dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa sampel laktosa, glukosa, dan cmc memiliki persamaan
dari segi bentuk ketiga sampel memiliki bentuk serbuk, warna, dan bau. Namun untuk rasa, glukosa
dan laktosa berasa manis yang khas/berbeda. Sedangkan CMC memiliki rasa sangat pahit di lidah.
Pada uji kelarutan, perbedaan terlihat signifikan pada glukosa yang larut dalam air dan HCl,
sedangkan laktosa dan CMC tidak larut dalam HCl.

Pada uji pyrolisa, glukosa menghasilkan bau karamel dengan warna sedikit kuning, laktosa dengan
warna coklat tua, dan CMC dengan warna cairan cokelat.

Pada reaksi warna, glukosa memberikan hasil yang berbeda dalam reaksi warna dibandingkan laktosa
dan CMC dengan berbagai pereaksi. Dan pada reaksi khusus, penggunaan reagen khusus membantu
mengidentifikasi perbedaan antara glukosa, laktosa, dan CMC dalam sampel.

DAFTAR PUSTAKA
- Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
- Puspita, Nanda dkk, 2010, Pedoman Praktikum Kimia Farmasi, Jakarta : Jurusan Farmasi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
- https://www.academia.edu/25506894/Laporan_Biokimia_KARBOHIDRAT diakses pada 26
September 2023
- Yulianti, Dewi, 2018, Buku Petunjuk Praktikum Biokimia, malang : Fakultas sains dan
teknologi UIN maulana malik ibrahim

Anda mungkin juga menyukai