Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN KARBOHIDRAT

PEMERIKSAAN KARBOHIDDRAT

Laporan Praktikum

Kelompok 2

Ade Putra Wijaya 120430011

Agnesia Putri Maharani 120430052

Rena Diana 120430040

Maulana Dio Maherta 120430050

Meiliza Threana 120430119

Kezia Rachel 120430031

PROGRAM STUDI TEKNIK BIOMEDIS


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO,INFORMATIKA,dan SISTEMFISIS
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
2021
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terdapat beraneka ragam bahan makanan yang melimpah dibumi. Setiap bahan makanan
memiliki kandungan nutrisinya masing-masing, misalnya nasi yang mengandung karbohidrat,
telur yang mengandung protein dan kacang-kacangan yang mengandung lemak.
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil
energi, dimana setiap gram-nya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi
lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan
pokok, terutama pada negara sedang berkembang seperti Indonesia. Di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah
miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar
40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah
harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Walaupun kabutuhan akan bahan makanan yang mengandung karbohidrat paling dibutuhkan,
nyatanya tidak semua bahan makanan yang ada ialah benar-benar mengandung karbohidrat.
Terdapat bahan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan ada yang mengandung
karbohidrat yang rendah. Mempelajari uji kualitatif karbohidrat maupun uji hidrolisis karbohidrat
perlu dilakukan guna untuk dapat mengetahui kandungan karbohidrat dalam suatu bahan makan.
Oleh sebab itu, dalam lingkup laboratorium terdapat suatu cara yang dapat digunakan untuk
mengetahui dan mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu bahan makanan. Pada praktikum ini
dilakukan analisis terhadap karbohidrat yang meliputi perubahan warna dan senyawa positif.
Terdapat beberapa cara uji kualitatif untuk mengenali dan mengetahui adanya kandungan
karbohidrat pada makanan (sample) misalnya uji molisch, uji benedict, uji seliwnof, uji iod, uji
lugol [ CITATION Isk16 \l 1033 ]. Metode uji kualitatif karbohidrat yang dilakukan pada praktikum
kali ini yaitu uji benedict dan uji lugol. Dan melakukan percobaan pembuatan kurva standar.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah

1. Mengetahui kandungan karbohidrat dalam larutan glukosa, maltose, sukrosa, fruktosa, dan
larutan pati serta sifat umum dan khusus karbohidrat.

2. Mengetahui berbagai metode pengujian karbohidrat

3. Dapat melakukan uji kualitatif dan kuantitatif karbohidrat.


1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam praktikum kali ini adalah
1. Memberi pengetahuan dan pemahaman mengenai kandungan karbohidrat dalam larutan
karbohidrat serta sifat umum dan khusus karbohidrat.
2. Dapat digunakan sebagi refrensi pengujian karbohidrat dan uji kualitatif dan kuantitatif
karbohidrat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang befungsi untuk
menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama
kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat
persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur
Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi
menjadi dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat
sederhana terdiri atas monosakarida yang merupakan molekul dasar dari karbohidrat, disakarida
yang terbentuk dari dua monosa yang dapat saling terikat, dan oligosakarida yaitu gula rantai
pendek yang dibentuk olh galaktosa, glukosa dan fruktosa. Karbohidrat kompleks terdiri atas
polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida dan serat yang dinamakan juga
polisakarida nonpati. Karbohidrat selain berfungsi untuk menghasilkan energi, juga mempunyai
fungsi yang lain bagi tubuh. Fungsi lain karbohidrat yaitu pemberi rasa manis pada makanan,
penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses. [ CITATION
Nur14 \l 1033 ]

Berdasarkan jumlah monomer penyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi :

1. Monosakarida

Monosakarida merupakan senyawa karbohidrat yang paling sederhana karena molekulnya


hanya dari beberapa atom C dan tidak diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat yang
lain. Rumus umum monosakarida adalah (CH2On). Umumnya senyawa monosakarida adalah
aldehid atau keton yang memiliki dua atau lebih gugus hidroksil. Beberapa molekul karbohidrat
ada yang mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Jika gugus karbonil pada ujung rantai
monosakarida adalah turunan aldehid maka monosakarida ini disebut aldosa, contoh aldosa vaitu
glukosa dan galaktosa. Jika gugus karbonil pada ujung rantai monosakarida adalah turunan
keton maka monosakarida ini disebut ketosa, contoh ketosa yaitu fruktosa. Monosakarida yang
paling kecil adalah gliseraldehid dan dihidroksiaseton.

2. Disakarida (Oligosakarida)

Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua sampai sepuluh molekul
monosakarida yang terikat melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul. Sedangakan
oligosakarida merupakan karbohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menghasilkan 3-10
monosakarida, misalnya dekstrin dan maltopentosa. Yang termasuk kelompok ini adalah
disakarida, trisakarida, Dan seterusnya. Disakarida terdiri dari 2 monosakarida yang terikat
dengan O-Glikosidik. Tiga senyawa disakarida utama yang penting dan melimpah ruah di alam
yaitu sukrosa, laktosa dan maltosu. Ketiga senyawa ini memiliki rumus molekul yang sama
(C12H22011) dengan struktur molekul yang berbeda.

 Sukrosa atau gula pasir dibuat dari tetes tebu. Sukrosa lebih manis dari glukosa, tetapi
kurang manis dibandingkan dengan fruktosa, sangat mudah larut dalam air. Gula ini
dipakai untuk membuat sirup, gula gula, dan pemanis makanan. Jiku senyawa ini
dihidrolisis akan dihasilkan satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
 Laktosa disebut gula susu karena terdapat banyak dalam air susu, yang biasanya diperoleh
dari air susu. Gula ini merupakan gula yang paling sukar larut dalam air dan paling tidak
manis. Enzim dalam bakteri tertentu akan mengubah laktosa menjadi asam laktat, hal ini
terjadi bila susu berubah menjadi masam. Laktosa dipakai untuk membuat makanan bayi
dan diet spesial. Jika dihidrolisis akan dihasilkan 1 molekul glukosa dan 1 molekul
galaktosa.
 Maltosa disebut sebagai gula mout, banyak terdapat pada jelai yang sedang berkecambah.
Senyawa ini merupakan hasil hidrolisis parsial dari pati. Dibandingkan dengan sukrosa
zat ini lebih sukar larut dan kurang manis. Senyawa ini digunakan untuk membuat
makanan bayi, susu bubuk, dan bahan makanan lainnya. Jika dihidrolisis akan dihasilkan
2 molekul glukosa.
3. Polisakarida

Polisakarida merupakam karbohidrat yang terbenyuk dari banyak sakarida sebagai


monomer. Rumus umum polisakarida, yaitu (C6HI0O5N). Contoh polisakarida adalah selulosa,
glikogen, dan amilum (pati). Pati merupakan polisakaridu yang tersusun oleh glukosa.
Dipandang dari strukturnya, butir-butir pati terdiri dari dua bagian, bagian amilosa yang
merupakan rantai lurus polimer glukosa, dan bagian amilopektin yang terdiri dari rantai
bercabang polimer glukosa jika dihidrolisis sempurna akan dihasilkan molekul-molekul glukosa.
[ CITATION Sar17 \l 1033 ]

2.2 Uji kualitatf Karbohidrat

Pada praktikum kali ini yang digunakan hanya uji benedict dan uji lugol. Uji benedict
merupakan uji umum untuk karbohidrat (gula) pereduksi (yang memiliki gugus aldehid atau
keton bebas), seperti yang terdapat pada glukosa dan maltosa. Uji benedict  berdasarkan reduksi
Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya
ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan
CuCO0. Uji positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata, kadang disertai dengan
larutan yang berwarna hijau, merah, atau orange. [ CITATION Isk16 \l 1033 ]

Uji lugol digunakan untuk menguji adanya kandungan amilum dalam suatu bahan makanan. Bila
ditetesi dengan lugol bahan makanan tersebut akan berubah warnanya menjadi biru kehitam-
hitaman artinya makanan tersebut mengandung amilum. Semakin gelap warnyanya berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. [ CITATION Adm18 \l 1033 ]
2.3 Kurva standar

Kurva standar merupakan standar dari sampel yang dapat digunakan sebagaiacuan untuk sampel
tersebut pada percobaan. Pembuatan kurva standar bertujuanmengetahui hubungan antara
konsentrasi larutan dengan nilai absorbansinya sehinggakonsentrasi sampel dapat diketahui.
Terdapat dua metode untuk membuat kurvastandar yaitu metode grafik dan metode least square.
[ CITATION Ika171 \l 1033 ]

Pada praktikum kali ini kami membuat kurva standar yang disajikan dalam grafik hubungan
antara larutan maltose sebagai sumbu x dan absorbansi sebagai sumbu y. Konsentrasi larutan
telah ditentukan kadarnya sedangkan absorbansi dihitung dengan alat spektrofotometer.
Spektrofotometer adalah suatu alat atau instrument untuk mengukur transmisiatau absorben suatu
sampel sebagai fungsi dari suatu panjang gelombang. Sedangkan spektrofotometri merupakan
salah satu metode dalam kimiaanalisis yang umum digunakan dalam menentukan komposisi
suatu sampel secarakuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan
cahaya. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditrasmisikan atauyang diadsorpsi.
[ CITATION Ika171 \l 1033 ]
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang kami gunakan dalam Praktikum Uji Karbohidrat yaitu:

Alat Bahan
Lemari asam Larutan glukosa
Glukometer Larutan galaktosa 0,1 M, maltosa 0,1 M,
sukrosa 0,1 M, fruktosa 0,1 M
kuvet Larutan pati 1%
Spektrofotometer Reagen Benedict
Tabung reaksi Larutan Lugol
Rak Tabung Fenol 0,05 mg/mL
Penangas air / Hotplate Asam sulfat 98%
Pipet tetes  
Pipet ukur 25 mL  
Pipet ukur 2 mL  
Gelas kimia 250 mL  

3.2. Prosedur Kerja atau Cara Kerja

Berikut ini berbagai langkah dalam Praktikum Uji Kabohidrat:

A. Uji Benedict

 Tambahkan 10 tetes larutan glukosa pada tabung reaksi yang telah mengandung 2 mL
reagen Benedict, lalu dikocok.
 Tempatkan tabung reaksi ke dalam penangas air mendidih selama 5 menit, biarkan
dingin, amati perubahan warnanya.
 Pembentukan endapan hijau, kuning atau merah menunjukkan reaksi positif. 1.
 Lakukan percobaan tahap untuk larutan 0,1 M galaktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa dan
larutan pati 1%. Lalu ulangi percobaan dengan menggunakan sampel larutan 0,1 M
glukosa yang diencerkan 2 kali, 10 kali, dan 50 kali.

B. Uji Lugol

 Masukkan 2-3 tetes larutan karbohidrat (0,1 M galaktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa dan
larutan pati 1%) atau sampel karbohidrat pada tabung reaksi.
 Lalu tambahkan 5 tetes larutan lugol.
 Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.

C. Pembuatan Kurva Standar

 Glukosa dibuat larutan dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,01; 0,02; 0,04; 0,06; 0,08 dan
0,1 mg/mL. Satu mililiter larutan glukosa dimasukkan dalam tabung reaksi.
 ditambahkan 1 mL fenol 0,05 mg/mL dan 5 mL asam sulfat 98%.
 Diamkan campuran tersebut selama 10 menit.
 Tentukan absorbansi sampel pada panjang gelombang 485 nm.
 Buat persamaan regresi linear berdasarkan data absorbansi yang diperoleh.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1.Uji Benedict

No Larutan Perubahan Warna Reaksi


1 Glukosa Coklat Kemerahan +
2 Galaktosa Merah +
3 Maltosa Coklat Tua
4 Sukrosa Biru
5 Fruktosa Merah Bata
6 Pati Biru

2.Uji Lugol

No Larutan Perubahan Warna Reaksi


1. Galaktosa Merah Kecoklatan Terang
2. Maltosa Merah Kecoklatan Terang
3. Sukrosa Merah Kecoklatan Gelap
4. Fruktosa Merah Kecoklatan Gelap
5. Pati Ungu Tua

3. Glukometer

Tidak dilakukan percobaan

4. Pembuatan Kurva Standar

Nilai Absorbansi yang diperoleh terlalu tinggi.

5. Penentuan Kadar Glukosa Sampel

Tidak ada

4.2 Pembahasan

Uji Karbohidrat

Karbohidrat adalah jenis zat gizi yang memiliki fungsi sebagai sumber energi untuk tubuh.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat dalam alam.
Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH 2 O . Karbohidrat juga merupakan turunan
dari aldehid dan keton.
Klasifikasi karbohidrat terdiri dari golongan monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Monosakarida merupakan karbohidrat yang sederhana dalam artian molekulnya hanya terdiri
atas beberapa atau satu karbon saja dan tidak dapat diurai dengan cara hidrolisis dalam
kondisi lunak menjadi karbon lain, monosakarida juga digolongkan menurut jumlah karbon
yang ada dan gugus fungsi karbonilnya yaitu aldehid (aldosa) dan keton (ketosa), Glukosa
dan Galaktosa termasuk ke dalam bagian aldehid (aldose) sedangkan Fruktosa termasuk ke
dalam keton (ketosa). Disakarida merupakan senyawa karbohidrat yang terbentuk ketika dua
molekul (dua monosakarida) mengalami reaksi kondensasi yang melibatkan terlepasnya suatu
molekul kecil seperti air dari bagian gugus fungsi. Polisakarida merupakan karbohidrat yang
memiliki polimer yang panjang dan tersusun dari ratusan hingga ribuan monosakarida, rantai
ikatan polisakarida dihubungkan dengan ikatan glikosida yang panjang dan bercabang seperti
halnya dengan susunan molekul yang sejenis dan majemuk.

Pada percobaan praktikum ini menguji atau melakukan pemeriksaan terhadap karbohidrat
dengan cara : Uji benedict dan juga Uji lugol.

1. Uji Benedict
Larutan benedict digunakan untuk menguji keberadaan gula pereduksi dalam suatu
sampel. Prinsip pengujiannya sama dengan uji pada larutan Fehling. Gula pereduksi yang
dapat diuji yaitu dalam golongan monosakarida dan polisakarida seperti Glukosa,
Galaktosa, Maltosa, Sukrosa, kecuali Fruktosa. Akan tetapi fruktosa diikut sertakan
sebagai gula pereduksi karena memiliki gugus alpha hidroksi keton sehingga fruktosa
akan berubah menjadi glukosa dan manosa dalam suasana basa dan memberikan hasil
positif dengan pereaksi benedict. Selain gula pereduksi tersebut larutan pati juga ikut
menjadi sampel dalam uji benedict
Pati merupakan polisakarida yang ditemukan dalam butiran padi-padian, umbi-umbian
serta buah-buahan seperti pisang. Pada pisang yang menjadi manis setelah masak atau
matang akibat zat pati yang terkandung terurai menjadi gula sederhana seperti glukosa
Larutan benedict akan menguji keberadaan gugus aldehid dan keton. Larutan benedict
mengandung natrium sitrat, natrium karbonat anhidrat dan juga tembaga sulfit sehingga
tidak terlalu basa. Natrium sitrat berfungsi sebagai pengkelat Cu dengan membentuk
kompleks Cu- sitrat. Natrium Karbonat anhidrat berfungsi untuk menciptakan suasana
basa, Sedangkan tembaga sufit berfungsi untuk mengetes gula pereduksi yang nantinya
akan mereduksi tembaga(II)sulfat menjadi tembaga(I)
Gambar reaksi pada Uji Benedict
2. Uji Lugol

Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji karbohidrat (amilum) adalah lugol atau kalium
iodida. Lugol digunakan untuk menguji bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum).
Apabila bahan makanan tersebut mengandung amilum, maka akan memberikan hasil positif yang
ditunjukkan dengan perubahan warna bahan makanan menjadi berwarna biru sampai hitam.
Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan.

Karbohidrat dengan golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan lugol dan
memberikan warna biru kehitaman yang menunjukkan adanya amilum (pati) pada sampel.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut:

3 I2 + 6 NaOH → 5 NaI + NaIO3 + 3 H2O

Hasil percobaan menunjukkan hanya amilum yang menunjukkan reaksi positif karena dalam
larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan
dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Hal inilah yang menyebabkan amilum
menyebabkan warna biru kehitaman. Percbobaan tersebut sesuai dengan pendapat Fessenden
(1986) yang menyatakan bentuk rantai heliks ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks
dengan molekul lugol yang dapat masuk ke dalam spiralnya sehingga menyebabkan warna biru
tua pada kompleks tersebut.

Uji pati-lugol berdasarkan pada penambahan lugol pada suatu polisakarida yang menyebabkan
terbentuknya kompleks adsorpsi berwarna spesifik. Amilum atau pati dengan iodium
menghasilkan warna biru, dekstran menghasilkan warna merah anggur, glikogen dan sebagian
pati yang terhidrolisis bereaksi dengan lugol membentuk warna merah coklat

Anda mungkin juga menyukai