BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat atau arang hidrat adalah suatu zat gizi yang fungsi
utamanya sebagai penghasil energy, dimana setiap gramnya menghasilkan 4
kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat
lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok,
terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang
karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-
daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat
dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan
yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber
bahan makanan kaya lemak maupun protein.
2.2 Monosakarida
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam
dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon
dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu, tetapi glukosa memegang
peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir dari
pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia.
Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang
beredar di dalam sel merupakan sumber energi. Tingkat kemanisan glukosa
hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk
tingkat kemanisan yang sama.
Fruktosa, dinamakan juga selulosa atau gula buah, adalah gula paling manis.
Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa yaitu C6H12O6,
namun strukturnya berbeda.
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa,
akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan
laktosa.(anonim,2012)
2.3 Disakarida
Disakarida adalah suatu karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan
dua molekul monosakarida. Beberapa contoh disakarida yaitu: maltose, sukrosa,
laktosa dan selulobiosa.
1. Maltosa
Disakarida maltosa digunakan pada makanan bayi dan pada susu bubuk
beragi (malted milk). Gula ini merupakan disakarida utama yang diperoleh
dari hidrolisis pati. Pati diurai menjadi maltose secara acak, oleh enzim yang
terdapat pada air liur.
2. Sukrosa
Disakarida sukrosa ialah gula pasir biasa. Gula inversi adalah campuran D-
glukosa dan D-fruktosa yang diperoleh dengan hidrolisis asam atau
enzimatik dari sukrosa.enzim yang mengkatalis hidrolisis sukrosa adalah
invertase.
3. Laktosa
2.5 Polisakarida
BAB III
METODE PERCOBAAN
Menimbang 3 garam bubuk nutrisari dan masukkan ke dalam beaker glass 250 ml
kemudian tambahkan 50 ml air lalu di aduk
Menambahkan 15 ml larutan asam oksalat 10% untuk menguji apakh Pb asetat 10%
sudah diendapkan seluruhnya, teteskan 2 tetes asam oksalat 10%. Apabila tidak
10% timbul endapan berarti penembahan asam oksalat 10% sudah cukup
Gambar 3.1 Skema Percobaan Penetapan Kadar Gula pada Nutrisari dan Blangko
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2 Data Hasil Pengamatan Penetapan Kadar Gula pada Blangko
No Perlakuan Pengamatan
1 25 ml aquades + 25 ml larutan luff schoorl Berwarna biru
Dipanaskan selama 10 menit dan
2 Berwarna biru
didinginkan
Ditambahkan 10 ml KI 10 %
3
Ditambahkan 25 ml H2SO4 25 % Berwarna coklat tua
Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 N
4 Berwarna putih susu
dengan amilum sebagai indikator
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Kadar gula dalam suatu bahan yaitu 0,1904% gula sebelum invers glukosa,
fruktosa, gula invers,0,2164% gula sebelum invers galaktosa, 0,3003% gula
sebelum invers laktosa, 0,3094% gula sebelum invers maltose.
Kandungan gula yang ada pada TeaJus Gula Batu yaitu glukosa, fruktosa, gula
invers, galaktosa, laktosa, sukrosa, dan maltosa.
5.2 Saran
Pada saat proses penambahan larutan H2SO4 25% dituangkan secara pelan-
pelan agar buih yang dihasilkan pada reaksi tersebut tidak menyembur
keluar erlenmeyer.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Karbohidrat.(https://azurama.wordpress.com/all-about-nurse/ilmu-
gizi/karbohidrat/). Diakses pada 20 Nopember 2019 pukul 19.28 WIB.
Deskriana.2012.Polisakarida dan Oligosakarida.(http:// deskrianarahmelia.
blogspot.co.id/2012/05/oligosakarida-dan-polisakarida.html). Diakses pada 20
Nopember 2019 pukul 19.28 WIB.
Hasan D. Assegaff.2015. Penetapan Kadar Gula. Laboratorium Teknik Kimia Falkutas
Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur: Surabaya.
Indah,2013. Definisi jenis dan struktur Karbohidrat. (http://indaharitonang-
fakultaspertanianunpad.blogspot.co.id/2013/05/definisi-jenis-struktur-dan-
fungsi.html) . Diakses pada 20 Nopember 2019 pukul 19.28 WIB.
Nurdiana K Putri,2014.Penetan Kadar Karbohidrat Secara Kuantitatif Dengan Metode
Luff Schoorl.Program makanan dan farmasi: Malang.
Riswiyanto, 2008.Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
APPENDIKS
= (3.9-2.5) x 0.1 x 10
= 1.4 ml
Fp =
= 1.7
Glukosa,Fruktosa,Gula Invers:
0.96 = -2.4+x
x = 3.36
Galaktosa: =
1.12 = -2.7+x
x = 3.82
Laktosa: =
1.48 = -3.6+x
x = 5.3
Maltosa: =
1.56 = -3.9+x
x = 5.46