Anda di halaman 1dari 21

KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa kita makan
ialah beras, jagung, sagu dan kadang-kadang juga singkong atau
ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan dan senyawa
yang terkandung di dalamnya sebagian besar adalah karbohidrat,
yang terdapat sebagai amilum atau pati. Karbohidrat ini tidak hanya
terdapat sebagai pati saja, tetapi terdapat pula sebagai gula
misalnya dalam buah-buahan, dalam madu lebah dan lain-lainnya.
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi tubuh yang utama
karena sebagian besar makanan terdiri atas karbohidrat. Karbohidrat
yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau
metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa
yang terdapat dalam darah sedangkan glikogen adalah karbohidrat
yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan
otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa
yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh-contoh
tadi kita mengetahui bahwa amilum atau pati, selulosa, glikogen,
gula, atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa
karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu,
dalam percobaan ini akan dilakukan identifikasi terhadap senyawa
karbohidrat.
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik
yang telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi,
makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita
lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan energi.
Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita
makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga
kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan
lemak atau lipid.

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis baik kualitatif


maupun kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat. Mulai dari yang
membedakan karbohidrat dari senyawa lain sampai pada yang
mampu membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik.
Berdasarkan teori-teori yang telah ada tentang karbohidrat,
untuk membuktikannya maka kami melakukan beberapa percobaan
ini. Diantaranya Uji Molisch untuk mengetahui kandungan
karbohidrat secara kuantitatif, Uji Benedict untuk menentukan gula
yang mengandung gugus aldehid/keton, Uji Barfoed untuk
mengetahui kandungan monosakarida sampel, Uji Selwanoff untuk
mengetahui kandungan gugus katosa pada sampel, Peragian untuk
mengetahi kandungan karbohidrat yang mengandung gugus gula
yang dapat difermentasikan, Uji Osazon untuk mengetahui reaksi
katosa/aldosa dengan hidrazin serta percobaan Hidrolisis Selulosa
untuk mengetahui hasil hidrolisis selulosa sampel.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud percobaan ini adalah untuk mengidentifikasi
senyawa karbohidrat yang terkandung dalam suatu sampel.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan
kadar amilum yang terkandung dalam sampel kentang dan untuk
menguji kandungan amilum dalam kentang dengan cara uji iodium.

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Teori Umum
Karbohidrat adalah salah satu dari tiga substansi penghasil
energi utama yang kita konsumsi, sedangkan dua lainnya adalah
lemak dan protein. Tanpa karbohidrat, kita akan kelaparan dan mati.
Pada makhluk hidup, hampir 90 persen terdiri dari karbohidrat, dan
diperkirakan 70 hingga 80 persen dari semua kalori yang dikonsumsi
manusia di seluruh dunia adalah karbohidrat ini (Hyman, 2006
hal.98).
Nama karbohidrat dikemukakan pertama kali oleh seorang para
ahli kimia Perancis. Nama tersebut diberikan untuk suatu golongan
senyawa-senyawa organik yang tersusun atas unsure-unsur seperti
karbon, hidrogen, dan oksigen; dalam senyawa-senyawa ini, dua
unsur yang terakhir mempunyai perbandingan 2:1, seperti
perbandingan hidrogen dan oksigen pada air. Mereka menganggap
senyawa-senyawa ini merupakan hidrat dari karbon yang
mempunyai rumus perbandingan Cn(H2O)m; n=m atau kelipatan
urutan bilangan bulat seterusnya, misalnya seperti glukosa adalah
C6H12O6 atau laktosa adalah C12H22O11. Akhirnya, pada tahun 1880-
an disadari bahwa anggapan “hidrat dari karbon” merupakan
anggapan yang keliru, dan karbohidrat sebenarnya adalah
polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton atau turunan dari
keduanya. Sakarida atau zat gula adalah nama yang sering dipakai
sebagai pengganti nama karbohidrat. (Sumardjo, 2009 hal.124).
a. Monosakarida
Monosakarida berasal dari bahasa Yunani yaitu monos,
berarti “tunggal”, dan sacchar, berarti “gula”) umumnya yang
memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa kelipatan
CH2O. Gula dapat juga berupa aldosa (gula aldehida) ataupun
ketosa (gula keton), dan tergantung juga pada suatu lokasi gugus
dari karbonil. Gula juga dapat dikelompokkan sesuai dengan

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

panjang kerangka karbonnya. Glukosa (C 6H12O22), monosakarida


yang paling umum, memiliki peran penting utama dalam kimia
kehidupan. Sifat umum dari monosakarida adalah larut air, tidak
berwarna, dan berbentuk padat kristal. Berikut adalah gambar
contoh golongan monosakarida (Campbell, 2002 hal.235):

Gambar 1. Struktur Gula Aldosa dan Ketosa


b. Disakarida
Suatu disakarida mengandung dua monosakarida yang
disatukan oleh sebuah ikatan O-glikosidat. Disakarida yang paling
sering dijumpai adalah maltosa, laktosa, dan sukrosa. Disakarida
mempunyai sifat larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol dan
praktis tak larut dalam eter dan pelarut organik non-polar. Maltosa
terdiri dari 2 unit glukosa yang disatukan ikatan α (1-4). Pada
laktosa, terdapat penyatuan sebuah galaktosa dan sebuah
glukosa oleh ikatan β (1-4). Berikut adalah gambar struktur kimia
maltosa dan laktosa (Marks, 2000 hal.151):

Gambar 2. Struktur Kimia Laktosa dan Maltosa

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

c. Oligosakarida
Oligosakarida adalah polimer sederhana yang terdiri dari dua
sampai enam monosakarida (Stansfield, dkk. 2006 hal.110).
Oligosakarida termasuk karbohidrat sederhana, yang banyak
dikonsumsi dalam bentuk minuman ringan, biskuit, gula-
gula/bonbon, dan produk susu (Silalahi, 2010 hal.67).
Oligosakarida tersusun atas sedikit (“oligos”) satuan atau unit
monosakarida. Unit-unit penyusun oligosakarida dapat sama,
tetapi dapat juga berbeda dan umumnya tersusun atas 2-6 satuan
monosakarida. Oligosakarida berupa zat padat berbentuk kristal
yang dapat larut dalam air. Oligosakarida yang terdapat di alam
adalah disakarida, trisakarida, dan tetrasakarida. (Sumardjo, 2009
hal.125).
d. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer yang tersusun atas sejumlah besar
monosakarida yang bertautan melalui ikatan glikosidik. Fungsi
utamanya adalah sebagai komponen struktural atau sebagai
bentuk penyimpanan energi (Kuchel dan Ralston, 2006 hal.232).
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan
lebih kompleks daripada monosakarida dan disakarida. Biasanya
tidak larut dalam air, dalam larutan biasa berbentuk koloid, serta
tidak mempunyai rasa manis. Umumnya polisakarida berupa
senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak
mempunyai rasa manis, dan tidak mempunyai sifat mereduksi.
Beberapa polisakarida yang penting adalah amilum, glikogen, dan
selulosa (Marzuki, dkk. 2010 hal.99).
e. Glikosida
Glikosida adalah senyawa antara karbohidrat dan zat
nonkarbohidrat. Dalam senyawa ini, karbohidratnya disebut glikon,
sedangkan nonkarbohidratnya disebut aglikon. Dari segi pandang
biologi, glikosida berperan dalam tumbuhan dalam fungsi

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

pengaturan-pengaturan, perlindungan, dan kesehatan, sedangkan


untuk manusia ada yang digunakan dalam pengobatan. Glikosida
dapat mengalami hidrolisis oleh pengaruh asam mineral atau
enzim menjadi glikon dan aglikon penyusunnya. Beberapa
glikosida telah banyak dikenal, seperti arbutin, salisin, amigdalin,
indikan, dan floridzin. Berikut adalah contoh gambar struktur kimia
arbutin dan salisin (Sumardjo, 2009 hal.130),:

Gambar 3. Struktur Arbutin dan Salisin


a. Sukrosa
Disakarida sukrosa adalah gula pasir yang kita kenal sehari-
hari. Selain terdapat pada tebu dan bit, sukrosa juga ditemukan
pada tumbuhan lain seperti buah nanas dan wortel. Hidrolisis
dengan enzim sukrase, sukrosa akan terpecah dan menghasilkan
satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sukrosa
digunakan sebagai zat pemanis secara langsung dan untuk
mengawetkan buah dalam kaleng. Berikut adalah gambar
senyawa kimia dari sukrosa (Marzuki, 2010 hal.101),:

Gambar 4. Struktur Sukrosa

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena


memutar bidang polarisasi ke kiri, serta merupakan satu-satunya
heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula
termanis yang terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama
glukosa. Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida
yang disebut sukrosa. Sama halnya seperti glukosa, fruktosa
adalah suatu gula pereduksi. Berikut adalah gambar struktur kimia
dari fruktosa (Budiman, 2009 hal.55),:

Gambar 5. Struktur Fruktosa


Glukosa adalah monosakarida berkarbon enam (heksosa) yang
digunakan sebagai sumber dasar energi oleh kebanyakan sel
heterotrofik (Kuchel dan Ralston, 2006 hal.224).
Glukosa merupakan pusat dari semua metabolisme. Glukosa
adalah bahan bakar universal bagi sel manusia dan merupakan
sumber karbon untuk sintesis sebagian besar senyawa lainnya
(Marks, 2000 hal.155).
Berikut adalah gambar struktur kimia dari glukosa:

Gambar 6. Struktur Glukosa


( Fried dan Hademenos, 2006 hal.44).

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

Maltosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk melalui


penyatuan dua molekul glukosa. Juga dikenal sebagai gula malto,
maltosa merupakan bahan untuk pembuatan bir (Campbell, dkk.,
2002 hal.245).
Maltosa terbentuk ketika pati terhidrolisis oleh enzim amilase
atau diastase. Gula malt yang digunakan secara komersial
mengandung maltosa yang pada proses hidrolisis asam akan
menghasilkan dua molekul D-glukosa (Talwar dan Srivastava,
2006 hal.212).
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam
jangka panjang. Pati adalah suatu polisakarida yang mengandung
amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polisakarida berantai
lurus bagian dari butir-butir pati yang terdiri atas molekul-molekul
glukosa yang terikat satu sama lain melalui ikatan α-1,4-glikosidik
(Nasution, 2011 hal.65).
Larutan karbohidrat dicampur dengan pereaksi Molisch, yaitu
larutan 5% α-naftol dalam alkohol, kemudian ditambah asam sulfat
pekat dengan hati-hati. Warna violet yang terbentuk menunjukkan
adanya karbohidrat. Dasar uji ini adalah heksosa atau pentosa
mengalami dehidrasi oleh pengaruh asam sulfat pekat menjadi
hidroksimetilfurfural atau furfural dan kondensasi aldehida yang
terbentuk ini dengan α-naftol membentuk senyawa yang berwarna
khusus untuk polisakarida dan disakarida. Reaksi ini terdiri atas
tiga tahapan, yaitu hidrolisis poliksakarida dan disakarida menjadi
heksosa atau pentosa, dan diikuti oleh proses dehidrasi dan
proses kondensasi (Sumadjo, 2009 hal.132).

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

2.2 Uraian Bahan


1. Aquadest (Ditjen POM, 1979 hal.96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18,02 g/mol
Rumus Struktur : H–O–H
Cairan jernih, tidak berwarna,
Pemerian : tidak berbau, tidak mempunyai
rasa
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup baik
Kegunaan : Zat tabahan, pelarut.
2. HCl (Ditjen POM, 1979 hal.53)
Nama Resmi : ACIDUM CHLORIDUM
Nama Lain : Asam Klorida
RM/BM : HCl / 36,46 g/mol
Rumus Struktur : H – Cl
Pemerian : Cairan; tidak berwarna; berbau
merangsang, Jika diencerkan
dengan 2 bagian air, asap, dan
bau hilang.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air suling
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
3. NaOH (Ditjen POM, 1979 hal.412)
Nama Resmi : NATRII HYDROXIDUM
Nama Lain : Natrium Hidroksida
RM/BM : NaOH / 40,00 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Bentuk batang; butiran, massa
hablur atau keping, kering, keras,
rapuh dan menunjukan susunan
hablur; putih, mudah meleleh
basah, sangat alkali dan krosif.
Segera menyerap
Karbondioksida
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air
dan dalametanol (95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : zat tambahan

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

4. Alkohol ((Ditjen POM ; 1979 h.65)


NAma resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol, alcohol
RM/BM : C2H5OH
Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, dan
mudah menguap, bau khas, rasa
panas mudah terbakar. Dan
memberikan nyala biru.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air,
dan eter serta dalam kloroform
PEnyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
5. Amilum (Ditjen POM ; 1979)
Nama resmi : AMYLUM SOLANI
Nama lain : Pati Kentang
Pemerian : Serbuk sangat halus; putih; tidak
berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol
(95) P
PEnyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, di
tempat sejuk dan kering
Kegunaan : Sebagai sampel
2.3. Prosedur Kerja (Anonim, 2018)
a. Isolasi kanji (starch) dari kentang
Ditimbang 300 gram kentang dikupas dan dicuci dipotong-
potong kemudian dihomogenkan dengan  200 ml air dalam blender
selama ± 1 menit. Campuran disaring melalui secarik kain putih,
cairan yang keruh ditapung dalam piala gelas 500 ml, sedang
residu dibuang ke dalam cairan, ditambahkan 200 ml air, kocok,
campuran dibiarkan mengendap. Cairan di atasnya didekantasi.
Starch disuspensi lagi dengan 200 ml air. Pekerjaan dekantasi ini
diulang dengan 100 ml etanol 95% kemudian dekantasi
lagi.  Saring melalui corong Buchner. Starch dikeringkan dengan
cara penyebaran (spread) pada suhu kamar, setelah kering
ditimbang.
b. Uji Iodida untuk starch

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

tabung
I II II
pereaksi
Amilum 3mL 3mL 3mL
Air 2 tetes - -
HCl 6M - 2 tetes -
NaOH 6M - 2 tetes
Iod 0,1M 1 tetes 1 tetes 1 tetes

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

BAB III METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu
batang pengaduk, blender, botol semprot, cawan porseling, corong,
gegep kayu, gelas piala, gelas ukur, kain putih, kertas saring, pipet
skala, pipet tetes, rak tabung, sendok tanduk, spirtus, tabung
reaksi.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu air
suling, alumunium foil, asam klorida (HCl), iod, kertas label, natrium
hidroksida (NaOH), tissue, kentang..
3.3 Cara Kerja
a. Isolasi kanji (starch) dari kentang
Disiapkan 300 gram kentang dikupas dan dicuci dipotong-
potong kemudian dihomogenasikan dengan  200 ml air dalam
blender selama ± 1 menit. Campuran disaring melalui secarik
kain putih, cairan yang keruh ditapung dalam piala gelas 500 ml,
sedang residu dibuang ke dalam cairan, ditambahkan 200 ml
air, kocok, campuran dibiarkan mengendap. Cairan di atasnya
didekantasi. Starch disuspensi lagi dengan 200 ml air.
Pekerjaan dekantasi ini diulang dengan 100 ml etanol 95%
kemudian dekantasi lagi.  Saring melalui corong Buchner.
Starch dikeringkan dengan cara penyebaran (spread) pada
suhu kamar, setelah kering ditimbang.
b. Uji Iodida untuk starch
Disiapkan 3 tabung reaksi, diisikan tabung tersebut dengan
3 mL starch. Tabung pertama ditambah 2 tetes air, tabung
kedua ditambahkan 2 tetes HCl 6M, dan tabung ketiga ditambah
2 tetes NaOH. Masing-masing tabung ditambahkan 1 tetes iod
0,01 M dan diamati perubahannya. Campuran yang berwarna

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

kemudian dipanaskan hingga terjadi perubahan warna, di


dinginkan lalu dicatat hasilnya.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1. Hasil Praktikum
A. Hasil Pengamatan Uji Iodida untuk Starch

Perubahan Tabung I Tabung II Tabung III


Warna sebelum
Bening bening bening
ditambah iod 0,01 M
Warna setelah Warna biru Warna biru
bening
ditambah iod 0,01 M muda pekat
Warna setelah
Bening Bening -
pemanasan
Warna setelah Warna biru
Bening -
didinginkan pekat

B. Hasil Pengamatan Isolasi Kanji (Starch) dari kentang

Perubahan Tabung I Tabung II Tabung III


Warna sebelum
Putih putih putih
ditambah iod 0,01 M
Warna setelah
Warna biru Warna biru Putih
ditambah iod 0,01 M
Warna setelah
Bening Bening bening
pemanasan
Warna setelah
Putih Warna biru Putih
didinginkan
Berat sampel total−berat kertas saring
% Kadar Amilum = x 100 %
Berat amilum
5,75 g – 0,47 g
= x 100 %
286 g
24,914 g
= x 100%
286 g
= 1,846 %
1.2. Pembahasan

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

Pada percobaan kali ini dilakukan isolasi kanji (starch) dari


kentang. Pada proses isolasi starch pada kentang ini dilakukan
berbagai perlakuan antara lain dihomogenasi, disaring,
diendapkan, didekantasi, dikeringkan dan ditimbang.  Dimana
kentang yang telah ditimbang, dicuci dan dipotong-potong
dimasukkan  kedalam blender. Pencucian ini  dimaksudkan untuk
membersihkan kentang dari zat pengotor yang dapat mengurangi
rendamen kanji. Tujuan dilakukan pecucian agar kentang bersih
dari zat pengotor yang dapat mengurangi rendamen kanji. Tujuan
kentang dipotong kecil yaitu luas permukaan kentang yang akan
bereaksi dengan pelarut bertambah sehingga mempermudah
proses homogenasi dengan air. Kentang diblender dimaksudkan
untuk mengubah kentang dari ukuran padat menjadi ukuran koloid
yang tersuspensi dengan air.
Kemudian campuran tadi disaring  untuk mengurangi
zat  pengotor, kemudian cairan tadi disaring untuk mengurangi zat
pengotor. Setelah itu disuspensi dengan air suling dan dibiarkan
mengendap agar pengotor yang tersisa dapat terpisah, kemudian
cairan di atasnya didekantasi untuk memisahkan pati dan pengotor.
Diulangi sekali lagi agar pengotor yang dapat diendapkan dengan
air benar-benar terpisah, kemudian pembilasan yang dilakukan
dengan etanol agar pengotor non polar dapat terpisah, kemudian
proses suspensi dan dekantasi diakhiri dengan penyaringan
dengan menggunakan kertas saring untuk memantapkan proses
pemisahan.
Dalam hal ini cairan keruh didekantasi sebanyak 2 kali
dengan aquades dan terakhir dengan etanol 95%. Adapun
penggunaan etanol digunakan pada akhir pendekantasian cairan
agar cairan (strach) yang akan disaring melalui kertas saring akan
lebih cepat proses pengeringannya dikarenakan sifat dari etanol
yang mudah menguap dibandingkan dengan aquades. Selain itu,

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

etanol juga berfungsi untuk melarutkan bahan-bahan organik yang


tidak larut dalam air dan membersihkan karbohidrat dari kotoran
atau pengganggu seperti lemak, protein, dan lainnya agar filtrat
yang tersisa hanya amilum saja dan karena etanol dapat
memurikan amilum dan tidak larut dalam air. Hal inilah yang
menyebabkan amilum akan memisah dan hasilnya adalah starch.
Kemudian starch yang berhasil diisolasi dikeringkan pada suhu
kamar dekan cara disebarkan agar seluruh permukaan starch lebih
cepat kering.  Sehingga diperoleh kadar untuk kentang adalah
4,982 %.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa
amilum merupakan polisakarida. Dari percobaan diatas
membuktikan bahwa amilum NaOH dimasukan kedalam tabung
reaksi dan ditambah dengan 1 tetes larutan iodine menghasilkan
larutan berwarna tetap bening sama dengan sebelum ditetesi iod
hal ini membuktikan bahwa amilum yang seharusnya berikatan
dengan iod todak mengalami ikatan melainkan yang saling
berikatan adalah antara NaOH dan iod mebentuk NaI sehigga tidak
memberikan perbuahan warna, selain itu setelah pemanasan dan
didiginkan warna tetap bening
Amilum HCL ditambah dengan 1 tetes larutan iodine
menghasilkan larutan biru pekat . hal ini sesuai dengan literatur
dimana iod pada preaksi breaksi dengan amilum bukan breaksi
dengan HCl sehingga terbentuk warna biru, tapi setelah
pemanasan warna pada larutan hilang sehingga menjadi bening hal
ini terjadi karena ikatan antara iod dan amilum pada pemanasan
mengalami pemutusan, dan setelah didinginkan ikatan yang
sebeumnya terputus terbentuk kembali dan timbul warna biru pekat
Amilum yang hanya ditambahkan air dengan 1 tetes larutan
iodine menghasilkan larutan biru muda, karena amilum yang
terdapat pada larutan breaksi dengan iod membentuk

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

ikatan,setelah dipanaskan larutan menjadi berwarna bening sama


dengan ketika larutan amilum dan HCl di panaskan hal ini karena
ikatan antara amilum dan iod lepas karena pemanasan.
Untuk isolasi kanji dari kentang pengujiannya sama dengan
pengujian iod dimana hasil yang didapatkan pun hampir sama yang
membedakan merupakan larutan kanji kentang lebih keruh
berwarna putih karena memiliki kelarutan yang rendah pada pelarut
aquadest pada suhu yang normal

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
1. Pada uji kadar dengan metode isolasi didapatkan kadar starch
dalam 286 gram dari kentang rendamen 1,846%.
2. Karbohidrat merupakan golongan polisakarida memberikan
reaksi dengan larutan iodin dan memberikan warna spesifik.
Semakin pekat perubahan warna pada bahan makanan yang
diujikan, semakin banyak ikatan yang terbentuk antara amilum
dan iod.
5.2. Saran
Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan untuk
praktikum telah disiapkan terlebih dahulu agar praktikum dapat
berjalan dengan lancar.

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Penuntun Biokimia Umum. Makassar : UMI

Ditjen POM. 1979. ”Farmakope Indonesia Edisi III”. Departemen


Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.

Budiman, M.S. 2009. Monosakarida : Jakarta

Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchell, L.G. 2002. Biologi Edisi
Kelima Jilid 1. Erlangga : Jakarta.

Fried, G.H. dan Hademenos, G.J. 2006. Schaum’s Outlines: Biologi Edisi
Kedua. Erlangga : Jakarta.

Hyman, Mark. 2006. Ultra Metabolisme: 7 Langkah Sehat Mengurangi


Berat Badan Anda Secara Otomatis. B-First : Yogyakarta.

Kuchel, P. dan Ralston, B. 2006. Schaum’s Easy Outlines: Biokimia.


Erlangga : Jakarta.

Marks, D.B., Marks, A.D., dan Smith, C.M. 2000. Biokimia Kedokteran
Dasar Buku Kedokteran EGC :Jakarta.

Marzuki, I., Amirullah, dan Fitriana. 2010. Kimia dalam Keperawatan.


Pustaka As Salam, Sulawesi Selatan : Yogyakarta

Nasution, H.D.U. 2011. Pemanfaatan Limbah Biji Mangga Arumanis :


Jakarta

Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Revika


Aditama

Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa :


Jakarta

Stansfield, W.D., Colome, J.S., dan Cano, J.R. 2006. Schaum’s Easy
Outlines : Biologi Molekuler dan Sel. Erlangga, Jakarta.

Talwar, G.P. dan Srivastava, L.M. 2006. Textbook of Biochemistry and


Human Biology. Prentice-Hall, India.

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

LAMPIRAN 1 : SKEMA KERJA


286 gram sampel

+ 200 mL air (dihomogenkan)

Disaring di gelas ukur 500 mL

Residu + 200 mL aquadest (dekantasi I)

Residu + 100 mL etanol 95 % (dekantasi II)

Starch 1 % amilum

dipipet 3 mL
Amilum 1%
Starch dipanaskan (500 gram amilum)

Dilarutkan dalam 50 mL aquadest

20 mL aquadest + 30 mL yang
sudah didihkan

dicampur menjadi amilum 1%

Uji Iodida
Tabung I Tabung II Tabung III

+ 3 ml amilum + 3 mL amilum + 3 mL amilum

2 tetes air 2 tetes HCl 6 M 2 tetes NaOH 6 M

Dipanaskan 1 tetes Iod 0,01 M 1 tetes Iod 0,01 M

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

1 tetes Iod 0,01 M

campuran yang berwarna dipanaskan

diamati perubahannya

didinginkan dan diamati perubahannya

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172
KARBOHIDRAT

LAMPIRAN 2 : GAMBAR

NURBAETI ASNAWI HELMI ALFIYYAH


15020170172

Anda mungkin juga menyukai