Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Oleh :

Kelompok 8

Muhammad Rezki Rachman 11194761910425

Naurinnissa Pramadiyani 11194761910427

Ni Putu Nova Melitia 11194761910428

Pebrianti 11194761910432

Putri Olivia Nayaken 11194761910434

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVESITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan aktivitas, baik
yang telah merupakan kebiasaan maupun yang hanya kadang-kadang kita
lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan energy. Energi
yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebit di peroleh dari bahan
makana yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengndung
tiga kelpmpok utama senyawa kimia yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.
Di dalam dunia hayati, kita mengenal berbagai jenis karbohidrat.
Baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan
fungsional dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa
aldehida atau keton yang mempunyai gugus hidroksil. Senyawa-senyawa
ini menyusun sebagian besar bahan organik didunia, karena peran
multipelnya pada semua bentuk kehidupan. Karbohidrat bertindak sebagai
sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolism. Umumnya di
Indonesia bahan makana pokok yang biasa kita makan yang mengandung
karbohidrat yaitu beras, jagung, sagu dan kadang-kadang ubi atau
singkong. Karbohidrat yang terkandung terdapat sebagai amilum atau
pati. Namun karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai pati saja akan
tetapi juga sebagai gula misalnya buah-buahan, dalam madu lebah dan lain
sebagainya. Selain sebagai bahan makan, terdapat juga karbohidrat yang
tidak dapat kita makan , misalnya kayu, serat kapas dan beberapa
tumbuhan lain.
Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis baik kualitatif
maupun kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat. Mulai dari yang
membedakan karbohidrat dari senyawa lain sampai pada yang mampu
membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik.
Berdasarkan teori-teori yang telah ada tentang karbohidrat, untuk
membuktikannya maka kami melakukan beberapa percobaan ini.
Diantaranya Uji Molisch untuk mengetahui kandungan karbohidrat secara
kuantitatif, Uji iodin untuk membedakan polisakarida dari disakarida dan
monosakarida, Uji Benedict untuk menentukan gula yang mengandung
gugus aldehid/keton, Uji Barfoed untuk mengetahui kandungan
monosakarida sampel, Uji Selwanoff untuk mengetahui kandungan gugus
katosa pada sampel, Peragian untuk mengetahi kandungan karbohidrat
yang mengandung gugus gula yang dapat difermentasikan, Uji Osazon
untuk mengetahui reaksi katosa/aldosa dengan hidrazin serta percobaan
Hidrolisis Selulosa untuk mengetahui hasil hidrolisis selulosa sampel.

B. Kompetensi Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui keberadaan karbohidrat secara
kualitatif.
2. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai jenis karbohidrat di dalam
beberapa bahan makanan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Tema Praktikum


Karbohidrat itu sendiri merupakan senyawa karbon, hidrogen dan
oksigen yang terdapat di alam. Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari
karbon”, sehingga disebutlah karbohidrat. Pada tahun 1880 dinyatakan
bahwa gagasan “hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang salah dan
sebenarnya karbohidrat adalah polihidroksi aldehida dan keton atau
turunan keduanya (Fessenden 1986).
Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan
rumus molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton
dari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis
senyawa kompleks (Girinda, 1986). Karbohidrat yang dihasilkan oleh
tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar,
batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia
dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan
sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Karbohidrat terdiri dari 3 kelompok yaitu monosakarida,
oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat
yang paling sederhana. Oligosakarida merupakan senyawa yang
dihidrolisis menghasilkan 2 sampai 6 gula monosakarida sedangkan
polisakarida merupakan monomer-monomer yang berasal dari
monosakarida (Respati, 1990).
Monosakarida atau gula sederhana terdiri dari hanya satu unit
polisakarida aldehid atau keton. Oligosakarida (bahasa yunani oligos
“sedikit”) terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan
bersama-sama oleh ikatan kovalen. Sedangkan polisakarida terdiri dari
rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida.
Beberapa polisakarida seperti selulosa, mempunyai rantai linear.
Sedangkan yang lain seperti glikogen, mempunyai rantai bercabang
(Maggy, 1990).
Menurut Lehninger (1982), monosakarida yang paling sederhana
yaitu gliseraldehid dan dihidroksiaseton. Contoh monosakarida yang
penting yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa, dan pentosa. Oligosakarida
yang lain ialah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul
monosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul
monosakarida. Oligosakarida yang paling banyak terdapat dialam ialah
disakarida. Golongan disakarida yaitu sukrosa, maltosa, laktosa, dan
trehalosa. Golongan yang termasuk oligosakarida adalah rafinosa yang
bila dihidrolisis menjadi galaktosa, glukosa, dan fruktosa. Polisakarida
umunya berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk Kristal, tidak
mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Beberapa
polisakarida yang penting di antaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin,
dan selulosa.

Monosakarida:

atau atau

Glukosa Fruktosa
Disakarida:

Sukrosa Laktosa

Polisakarida:

Amilosa
Menurut Poedjiadi (2007), sifat kimia karbohidrat berhubungan
erat dengan gugus fungsi yang terdapat pada molekulnya yaitu gugus –
OH, gugus aldehid dan gugus keton.
1. Sifat mereduksi, monosakarida dan beberapa disakarida
mempunyai sifat dapat mereduksi, terutama dalam suasana basa.
Sift sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan
identifikasi karbohidrat mupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi
ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam
molekul karbohidrat.
2. Pereaksi fehling, pereaksi ini dapat direduksi selain oleh
karbohidrat yang mempunyai sifat mereduksi, juga dapat direduksi
selain oleh reduktor lain. Pereaksi fehling terdiri atas dua larutan,
yaitu larutan fehling A dan larutan fehling.
3. Pereaksi Benedict, pereaksi ini berupa larutan yang mengandung
kuprisulfat, natriumkarbonat dan natriumsitrat. Adanya
natriumkarbonat dan natriumsitrat membut pereaksi benedict
bersifat asam lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau,
kuning atau merah bata.
4. Pereaksi Barfoed, pereaksi ini terdiri dari larutan kupriasetat dan
asam asetat dalam air, dan digunakan untuk membedakan antara
monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat
mereduksilebih cepat oleh disakarida. Apabila karbohidrat
mereduksi suatu ion logam, karbohidrat ini akan teroksidasi. Gugus
aldehid pada karbohidrat ini akan teroksidasi menjadi gugus
karboksilat dan terbentuklah asam monokarboksilat. Sebagai
contoh galaktosa akn teroksidasi menjadi asam galaktonat,
sedangkan glukosa akan menjadi asam glukonat.
5. Pembentukan Furfural, dalam larutan asam yang encer, walaupun
dipanaskan, monosakarida umunya stabil. Tetapi apabila
dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida akan
menghasilkan fulfural atau derivatnya. Reaksi pembentuka furfural
adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu
senyawa.
6. Pembentukan ozason, semua karbohidrat yamg mempunyai gugus
aldehida atau keton bebas akan membentuk ozason bila dipanaskan
bersama fenilhidrazin berlebih. Ozason yang terjadi mempunyai
bentuk Kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing
karbohidrat.
Karbohidrat (CH2O)n, adalah sumber energi utama untuk manusia.
Kebanyakan karbohidrat yang kita konsumsi adalah tepung,amilum atau
pati, yang ada dalam gandum, jagung, beras, kentang dan padi-padian
lainnya. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan
tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil
menggunakan bensin. Karbohidrat juga merupakan bahan yang penting
dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan.
Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada
makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta
lignin (Edahwati, 2010).
Glukosa adalah monomer dari karbohidrat. Glukosa dapat disintesis
oleh tumbuhan hijau semasa proses fotosintesis. Glukosa termasuk
monosakarida yang mmpunyai rumus umum C6H12O6 yang disebut
sebagai dekstrosa atau gula anggur. Tumbuh-tumbuhan menyimpan
glukosa sebagai karbohidrat yang dinamai kanji dalam biji bijian seperti
beras, jagung, barli dan sebagainya. Glukosa adalah suatu gula
monosakarida yang merupakan salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa
merupakan salah satu utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk
alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan
(Edahwati, 2010).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Lampu spiritus
4. Pipet tetes
5. Penjepit tabung reaksi
B. Bahan
1. Larutan uji karbohidrat
2. Reagen Benedict
3. Reagen Barfoed
4. Reagen Seliwanoff
5. H2SO4 pekat
6. Iodin
7. Aquadest
C. Prosedur kerja

Anda mungkin juga menyukai