SALEP
1. Basis salep
SUPPOSITORIA
1. Definisi dan Tujuan Penggunaan
Supositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak
atau melarut pada suhu tubuh. Supositoria dapat bertindak sebagai
pelindung jaringan setempat, sebagai pembawa zat terapetik yang bersifat
lokal atau sistemik (kemenkes, 2020).
Tujuan penggunaan :
a. Penggunaan Lokal
Supositoria rektal : Supositoria ini paling sering digunakan untuk
menghilangkan konstipasi dan rasa sakit, iritasi, rasa gatal, dan
radang karena wasir (hemoroid)
Supositoria vaginal : Kontrasepsi obat nonoksinol-9. Antiseptik
untuk kewanitaan clotrimazole
Supositoria uretral : sebagai antimicroba alprostadil
b. Penggunaan sistemik
Obat asma, yaitu: aminofillin dan teofilin
Obat antiemetik, mual, dan penenang, yaitu: proklorperazin dan
klorpromazin
Hipnotik-sedatif, yaitu: kloralhidrat
Antispasmodik dan analgesik, yaitu: belladonna dan opium
Antimigrain, yaitu: ergotamin tartrat
Analgetik narkotik, yaitu: oksimorfon g) Antipiretik dan analgesik,
yaitu: aspirin
Analgetik antiinflamasi dan antipiretik non steroid, yaitu:
indometasin
Penghilang mual dan muntah, yaitu: ondansetron
2. Formulasi dan Penimbangan pengambilan bahan
Dalam pembuatan formulasi sediaan supositoria terlebih dahulu mengkaji
bahan aktif, basis, adjuvant dan rute pemberian. Selanjutnya mentukan
rancangan formulasi (Bahan Aktif yang digunakan, berat supositoria, dan
menentukan rute pemberian). Yaitu meliputi : Analisis permasalahan
farmasetik, Data Preformulasi, Perhitungan Bahan, Pembuatan, dan
Evaluasi. Example : Industri Farmasi akan membuat sediaan supositoria
yang mengandung paracetamol dengan dosis 500 mg/ suppositoria.
Sediaan supositoria akan diberikan secara rectal dengan berat 2 gram
untuk orang dewasa. Akan dibuat sebanyak 20 sediaan supositoria dengan
2Basis yang akan digunakan adalah oleum cacao dan Cera flava.
3. Pemilihan Basis
a. Basis Natural (Lemak Coklat)
Keuntungan : non iritasi, release obat cepat. Kerugian : polimorfisma,
harus disimpan di lemari es, terjadi oksidasi
b. Basis Sintetik
Keuntungan : proses manufacturing mudah, tidak perlu disimpan di
lemari es. Kerugian : Titik leleh tinggi mempengaruhi stabilitas BO,
iritasi, indeks hidroksil tinggi
c. Basis Semi Sintetik (novata, suppocire, witepsol, wecobee) modifikasi
dari basis lemak coklat
Keuntungan : tahan terhadap oksidasi, titik leleh dapat diatur, non
iritan, stabil. Kerugian : mekanisme pembuatan dengan pelelehan
proses manufacturing sulit
d. Hidrogel
Mekanisme dengan adanya cairan di membrane mukosa basis akan
mengembang, dan bahan obat akan berdifusi keluar dari basis
e. Polimorfisma
Oleum cacao jika dipanaskan pada suhu berbeda akan mengalami
polimorfisma (pembentukan kristal yang berbeda yaitu kristal α, β , β
stabil dan γ) Kristal yang digunakan adalah kristal β stabil, diperoleh
dengan suhu 34-35 C Pencegahan : Suhu pemanasan rendah Tidak
semua ol. Cacao dapat dipanaskan Ditambah dengan bahan lain
dengan titik leleh lebih tinggi (cera) Pendiaman sebelum proses
pencetakan dibiarkan 8-12 jam Penambahan ol. Cacao yang
mengandung kristal β stabil
4. Pemilihan adjuvan atau bahan tambahan
5. Evaluasi Fisiko-kimia dan stabilitas
6. Penyimpanan