Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C). Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37, 2°C, biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, jamu atau parasit), penyakit autoimun, keganasan , ataupun obat – obatan (Surinah dalam Hartini, 2015). Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar demam merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di hipotalamus. Penyakit – penyakit yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang sistem tubuh. Selain itu demam mungkin berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan non spesifik dalam membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi (Sodikin dalam Wardiyah, 2016). Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri dikenal dengan istilah swamedikasi (Depkes RI, 2009). Pengobatan sendiri (swamedikasi) menurut WHO adalah pemilihan dan penggunaan obat modern, herbal, maupun obat tradisional oleh seorang individu untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit (Dirjen Binfar, 2007). Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain swamedikasi (Depkes RI, 2009). Peran mahasiswa farmasi selaku calon apoteker sangat dibutuhkan sebagai pemberi informasi yang benar tentang obat agar tidak terjadi pengunaan obat yang salah, karena hal tersebut kemungkinan dapat menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat diharapkan dapat membagi ilmu yang dimiliki kepada orang-orang di sekelilingnya. Jika pengetahuan mahasiswa mengenai swamedikasi baik. (Rahmawati, 2014). Pada data yang kami dapatkan sebanyak 50% mahasiswa Farmasi Sari Mulia sering mengalami penyakit demam. Dan sering melakukan pengobatan sendiri atau melakukan swamedikasi. Dari data yang kami dapatkan pula tingkat pengetahuan mahasiswa pada swamedikasi penyakit Demam ini di dapatkan saat menempuh perkuliahan dan pembelajaran di Universitas, sehingga mereka mulai menerapkan hal ini pada lingungan sekitar. Berdasarkan data tersebut maka dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan mahasiswa Farmasi Universitas Sari Mulia pada tindakan swamedikasi, apakah telah sesuai dengan teori keilmuan yang ada serta tindakan yang dilakukan sudah benar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa Farmasi di Universitas Sari Mulia terhadap tindakan Swamedikasi atau pengobatan sendiri pada penyakit Demam dengan menggunakan metode HBM. C. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis tingkat pengetahuan mahasiswa Farmasi di Universitas Sari Mulia pada tindakan swamedikasi 2. Menganalisis hubungan pengetahuan mengenai swamedikasi pada penyakit demam dengan menggunakan metode HBM. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan, dan pengetahuan mahasiswa Farmasi Universitas Sari Mulia mengenai tindakan swamedikasi penyakit Demam.