Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk
ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C).
Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam
tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37, 2°C, biasanya disebabkan oleh infeksi
(bakteri, virus, jamu atau parasit), penyakit autoimun, keganasan , ataupun obat
– obatan (Surinah dalam Hartini, 2015).
Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai
akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar demam
merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di
hipotalamus. Penyakit – penyakit yang ditandai dengan adanya demam dapat
menyerang sistem tubuh. Selain itu demam mungkin berperan dalam
meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan non spesifik dalam
membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi (Sodikin dalam
Wardiyah, 2016).
Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri dikenal dengan
istilah swamedikasi (Depkes RI, 2009). Pengobatan sendiri (swamedikasi)
menurut WHO adalah pemilihan dan penggunaan obat modern, herbal, maupun
obat tradisional oleh seorang individu untuk mengatasi penyakit atau gejala
penyakit (Dirjen Binfar, 2007). Swamedikasi biasanya dilakukan untuk
mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami
masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag,
kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain swamedikasi (Depkes RI, 2009).
Peran mahasiswa farmasi selaku calon apoteker sangat dibutuhkan
sebagai pemberi informasi yang benar tentang obat agar tidak terjadi pengunaan
obat yang salah, karena hal tersebut kemungkinan dapat menimbulkan reaksi
obat yang tidak diinginkan. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat
diharapkan dapat membagi ilmu yang dimiliki kepada orang-orang di
sekelilingnya. Jika pengetahuan mahasiswa mengenai swamedikasi baik.
(Rahmawati, 2014).
Pada data yang kami dapatkan sebanyak 50% mahasiswa Farmasi Sari
Mulia sering mengalami penyakit demam. Dan sering melakukan pengobatan
sendiri atau melakukan swamedikasi. Dari data yang kami dapatkan pula tingkat
pengetahuan mahasiswa pada swamedikasi penyakit Demam ini di dapatkan saat
menempuh perkuliahan dan pembelajaran di Universitas, sehingga mereka mulai
menerapkan hal ini pada lingungan sekitar.
Berdasarkan data tersebut maka dilakukan penelitian mengenai tingkat
pengetahuan mahasiswa Farmasi Universitas Sari Mulia pada tindakan
swamedikasi, apakah telah sesuai dengan teori keilmuan yang ada serta tindakan
yang dilakukan sudah benar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka rumusan
masalah penelitian ini adalah Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa
Farmasi di Universitas Sari Mulia terhadap tindakan Swamedikasi atau
pengobatan sendiri pada penyakit Demam dengan menggunakan metode HBM.
C. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis tingkat pengetahuan mahasiswa Farmasi di Universitas Sari
Mulia pada tindakan swamedikasi
2. Menganalisis hubungan pengetahuan mengenai swamedikasi pada penyakit
demam dengan menggunakan metode HBM.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan, dan
pengetahuan mahasiswa Farmasi Universitas Sari Mulia mengenai tindakan
swamedikasi penyakit Demam.

Anda mungkin juga menyukai