Anda di halaman 1dari 19

JURNAL PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

PENGUKURAN KADAR KOLESTEROL

Disusun Oleh :
Nama Lengkap : ANITA VIA DOLOROSA BR SEMBIRING
NIM : P07539019077
Tingkat/Kelas : II / 2C
Dosen : NURUL HIDAYAH, M.Si

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga “Jurnal Pengukuran Kadar Kolestero”l ini
dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Farmakologi Program D3 Farmasi Poltekkes Kemenkes Negri Medan. Makalah ini
membahas tentang penyakit Herlipidemia terkhususunya Kadar Kolesterol.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, terutama dalam peningkatatan
pengetahuan yang dapat diterapkan kelak dalam pelayanan farmasi pada pasien
hiperlipidemia. Demi menyempurnakan makalah ini, penulis mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang membantu dalam penulisan makalah ini.

Medan, November 2020

Anita Via Dolorosa Br Sembiring


BAB l
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang

Hiperlipidemia atau disebut juga dislipidemia adalah keadaan dimana kadar lemak
dalam darah meningkat di atas normal. Kolesterol merupakan senyawa lemak. Lemak
adalah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kita selain zat gizi lainnya seperti karbohidrat,
protein, vitamin, dan mineral. Diantara sumber energi lain, lemak khususnya kolesterol,
merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Selain itu,
lemak juga dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk dinding sel-sel tubuh. Orang dewasa
rata-rata membutuhkan 1.100 mg kolesterol/hari, kebutuhan ini diperlukan untuk
memelihara dinding sel. Walau dianggap berbahaya kolesterol juga dibutuhkan oleh tubuh,
sebagai bahan sintesis zat-zat penting, yaitu membran sel dan juga sebagai bahan isolasi
serat saraf, hormon kelamin, anak ginjal, vitamin D, dan asam empedu, dari jumlah
kebutuhan kolesterol perhari, 25-40% (200-300 mg) berasal dari makanan dan sele-bihnya
disintesis oleh tubuh, apabila kolesterol di dalam tubuh menurun maka sintesis kolesterol di
dalam hati dan usus meningkat untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan organ lain,
sebaliknya jika kolesterol di dalam makanan tinggi, sintesis kolesterol di dalam hati serta
usus menurun.
Apabila dibiarkan, kolesterol tinggi yang berbahaya ini akan menumpuk di dinding
pembuluh darah arteri dan membentuk plak, sehingga membuat arteri menyempit. Kondisi
ini disebut dengan aterosklerosis. Aterosklerosis lama kelamaan dapat membuat aliran
darah tersumbat, akibatnya menimbulkan sejumlah penyakit berbahaya seperti penyakit
jantung, serangan jantung, dan stroke. Jumlah pengidap kolesterol yang mengarah pada
penyakit jantung maupun stroke pun bertambah banyak, terjadi peningkatan angka
pengidap serangan jantung pada orang dengan usia di bawah 50 tahun.
Hiperkolesterolemia dapat disebabkan karena konsumsi makanan-makanan tidak
sehat, seperti konsumsi makanan yang mengandung kadar lemak tinggi, dan sedikit
konsumsi buah dan sayur, kemudian aktivitas fisik rendah, hipertensi, stres, merokok dan
konsumsi alcohol. Selain itu, penyebab hiperkolesterolemia yang lain bisadikarenakan
obesitas, gangguan ginjal, ganguan hati, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Masyarakat
banyak yang tidak mengetahui bahwa hiperkolesterol merupakan faktor resiko penyebab
kematian diusia muda. Penanganan hiperkolesterolemia membutuhkan waktu yang lama
dan biaya yang tidak sedikit dalam proses pengobatannya, selain itu harus disertai dengan
perubahan pola hidup seperti pola makan sehat sehingga pengobatan hiperkoles-terolemia
lebih efektif, namun bagi sebagian orang hal ini sulit dilakukan. Pada saat ini, kelebihan
kolesterol menjadi hal yang sangat ditakuti oleh banyak orang karena sebagai salah satu
penyebab penyempitan pembuluh darah yang dinamakan aterosklerosis, ditandai dengan
penebalan dan hilangnya elastisitas pembuluh darah arteri.
Hubungan antara aterosklerosis dan metabolisme lemak telah menjadi perhatian para
ahli patologi, dilaporkan bahwa kadar plasma kolesterol pada penderita penyakit jantung
koroner lebih tinggi daripada orang normal. Peningkatan Low density lipoprotein (LDL) pada
penderita penyakit jantung koroner dan kadar trigliserida pada penyakit jantung koroner
juga meningkat . Konsentrasi plasma dari lipoprotein densitas rendah yang tinggi kolesterol
ini secara langsung ditingkatkan oleh lemak jenuh didalam diet sehari-hari.
Sebagian kecil, juga ditingkatkan oleh peningkatan kolesterol dalam diet. Oleh
karena itu, keduanya atau salah satu dari faktor diet ini dapat turut berperan
terhadap perkembangan aterosklerosis. Aterosklerosis bersifat reversibel, oleh karena itu
dilakukan usaha untuk mencegah dan memperbaiki aterosklerosis antara lain dengan
menurunkan kadar kolesterol, LDL, dan trigliserida plasma.
B. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prinsip pengukuran kadar kolesterol dengan menggunakan metode
strip test alat easy touch
2. Mengetahui efek obat hipokolesterolemia dengan mengamati serta menentukan
penurunan kadar kolestrol total pada hewan uji Tikus setelah pemberian obat
hipokolesterolemia injeksi.
3. Untuk mengetahui dan membandingkan kadar kolesterol pada hewan uji dengan
membagi menjadi 3 kelompok yaitu:
Kelompok Normal : Tidak diberikan Induksi + Diberikan Suspensi CMC Na 0,5% 100
mg/kgBB
Kelompok Induksi: Diberikan Induksi + diberikan suspensi CMC Na 0,5%
Kelompok pembanding: Diberikan Induksi + diberikan suspensi Simvastatin
C. Prinsip Percobaan
Efek obat hipokolesterolemia injeksi dapat diamati dengan membandingkan kadar kolesterol
darah tikus sebelum pemberian dan setelah pemberian obat hipokolesterolemia.
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA

Lipid
Lipid merupakan senyawa heterogen yang mengandung asam lemak, mempunyai sifat
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar seperti eter, aseton, kloroform dan
benzena. Kandungan lipid plasma yang utama adalah kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan
asam lemak bebas yang tidak larut dalam cairan plasma. Lipid plasma dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari sintesis lemak (endogen). Agar lipid plasma dapat diangkut
dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid perlu dimodifikasi, yaitu dalam bentuk
lipoprotein yang bersifat larut dalam air.
Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolesterol, kolesterol ester,
fosfolipid atau trigliserida. Hiperlipidemia menyatakan peningkatan kolesterol dan/ atau
trigliserida serum di atas batas normal. Penyebab utama hiperlipidemia adalah obesitas,
asupan alkohol yang berlebihan, diabetes, hipotiroidisme, dan sindrom nefrotik.
Lipoprotein
Lipoprotein merupakan suatu kompleks lemak dengan protein yang larut dalam darah.
Fungsi lipoprotein adalah untuk mengangkut komponen komponen lipid dari usus sebagai
kilomikron dan dari hati sebagai lipoprotein.berdensitas sangat rendah kesebagian besar
jaringan untuk dioksidasi dan kejaringan adiposa untuk disimpan.Terdapat lima jenis
lipoprotein di dalam plasma darah yang mempunyai peranan penting dalam transportasi
dan metabolisme lemak, lipoprotein tersebut.
Kilomikron
Kilomikron merupakan lipoprotein dengan berat molekul terbesar, yang berasal dari
penyerapan triasilgliserol dan lipid lain di dalam usus. Pembersihan kilomikron dari darah
berlangsung cepat, dengan waktu paruh eliminasi kurang dari 1 jam pada manusia. Asam-
asam lemak yang berasal dari triasilgliserol kilomikron terutama disalurkan ke jaringan
adiposa, jantung, dan otot (80%), sementara sekitar 20 % menuju hati.
Lipoprotein Berdensitas Sangat Rendah (VLDL)
VLDL merupakan lipoporotein dengan berat molekul terbesar kedua. VLDL berfungsi
untuk mengangkut triasilgliserol dari hati ke jaringan ekstrahepatik. Sintesis triasilgliserol
hati merupakan stimulus langsung untuk pembentukan dan sekresi VLDL. Faktor yang
meningkatkan sintesis triasilgliserol dan sekresi VLDL diantaranya ialah keadaan kenyang,
diet kaya karbohidrat, tingginya kadar asam lemak bebas dalam darah, konsumsi etanol
serta kadar insulin yang tinggi dan kadar glukagon yang rendah.
Lipoprotein Berdensitas Sedang (IDL)
IDL merupakan zat perantara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. VLDL
yang telah dimetabolisme menjadi IDL dapat diserap oleh hati secara langsung melalui
reseptor LDL untuk kemudian diubah menjadi LDL.
Lipoprotein Berdensitas Rendah (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar pada manusia. Partikel LDL
mengandung trigliserida sebanyak 10% dan kolesterol 50%. LDL merupakan metabolit
VLDL, fungsinya membawa kolesterol ke jaringan perifer(untuk sintesis membran dan
hormon steroid). Terdapat korelasi yang antara insiden aterosklerosis dengan
meningkatnya konsentrasi plasma LDL.
Lipoprotein Berdensitas Tinggi (HDL)
HDL terdiri dari 13% kolesterol, kurang dari 5% trigliserida dan 50% protein, saat ini
dikenal 3 jenis HDL yaitu HDL1, HDL2 dan HDL3. Tingginya kadar HDL2 dan HDL3
dihubungkan dengan penurunan insiden penyakit dan kematian karena aterosklerosis,
sedangkan pada HDL1 kaya akan kolesterol dan apoliporotein satu-satunya adalah apo E.
Fungsi HDL adalah sebagai tempat penyimpanan apo C dan apo E yang dibutuhkan dalam
metabolisme kilomikron dan VLDL. HDL disintesis dari usus dan hati, namun HDL yang
baru terbentuk
(nascent) dari usus tidak mengandung apoprotein C melainkan hanya apoprotein A. HDL
akan mengangkut kolesterol dari sel ke hati untuk dieksresikan melalui empedu.
Kolesterol
Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada
membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Kolesterol merupakan senyawa induk steroid
yang disintesis dalam tubuh. Senyawa ini disintesis dari asetil koA dan merupakan prekusor
semua steroid lain ditubuh, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu dan
vitamin D. Kolesterol dibuang melalui dua jalan utama, yaitu konversi menjadi asam
empedu dan eksresi sterol netral dalam feses. Kolesterol tersebar luas dalam semua sel
tubuh, khususnya dalam jaringan syaraf. Kolesterol terdapat dalam makanan misalnya
kuning telur, daging, hati dan otak.
Manfaat penting dari kolesterol yaitu bersama fosfolipid membentuk struktural khusus
diseluruh sel tubuh, terutama untuk pembentukan membran. Sebagian kecil kolesterol
dipakai (a) oleh kelenjar adrenal untuk membentuk hormon adrenokortikoid, (b) ovarium,
untuk membentuk progesteron dan estrogen, dan (c) oleh testis untuk membentuk
testosteron. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi konsentrasi kolesterol plasma
adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan jumlah kolesterol yang dicerna setiap hari sedikit meningkatkan konsentrasi
plasma
2. Diet lemak yang sangat jenuh akan meningkatkan konsentrasi kolesterol darah 15
sampai 25 persen
3. Pencernaan lemak yang mengandung asam lemak tidak jenuh yang tinggi akan
meningkatkan konsentrasi kolesterol. Mekanisme dari efek ini belum diketahui.
4. Kekurangan insulin dan hormon tiroid akan meningkatkan konsentrasi kolesterol darah,
sedangkan kelebihan hormon tiroid menurunkan konsentrasi kolesterol darah.
5. Faktor emosional (stress) akan meningkatkan kadar asam lemak bebas.
6. Pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, kurangnya gerak
tubuh. Konsentrasi kolesterol yang tinggi merupakan salah satu faktor penting penyebab
aterosklerosis, yaitu suatu penyakit pada arteri besar dan sedang dimana lesi lemak yang di
sebut plak ateromatosa timbul pada permukaan dinding arteri. Timbulnya plak ini akibat
penimbunan kristal kolesterol yang kecil dalam intima dan otot polos yang terletak
dibawahnya. Semakin lama kristal akan berkembang lebih besar membentuk kristal
anyaman seperti kasur yang besar (large mat-like bed of crystal). Arteri yang mengalami
aterosklerotik akan kehilangan sebagian besar distensibilitasnya, serta dinding pembuluh
akan menjadi mudah ruptur. Komplikasi terpenting dari aterosklerosis adalah penyakit
jantung koroner, gangguan pembuluh darah serebral dan gangguan pembuluh darah
perifer. Faktor resiko yang merupakan predisposisi untuk timbulnya penyakit koroner adalah
hiperlipidemia, hipertensi, kebiasaan merokok, diabetes mellitus, kurang gerak, keturunan
dan stress.
Trigliserida
Trigliserida atau triasilgliserol merupakan ester dari satu molekul gliserol dan tiga
molekul asam lemak. Sintesis trigliserida terjadi di dalam hati, serta sejumlah kecil di
sintesis di dalam jaringan adiposa. Fungsi utama trigliserida adalah sebagai sumber energi,
serta sejumlah kecil trigliserida untuk membentuk membran. Selain diproduksi sendiri oleh
tubuh, trigliserida juga diperoleh dari makanan, terutama makanan yang banyak
mengandung karbohidrat. Di dalam tubuh, trigliserida akan mengalami hidrolisis menjadi
asam lemak dan gliserol. Biosintesis triasilgliserol dimulai dari dua molekul asil-KoA yang
dibentuk melalui pengaktifan asam lemak oleh asil-KoA sintetase. Dua molekul Asil-KoA ini
kemudian berikatan dengan gliserol 3-fosfat membentuk senyawa fosfatidat (1,2-
diasilgliserol fosfat). Proses ini berlangsung dalam dua tahap, yaitu mula-mula dikatalisis
oleh gliserol-3-fosfat asiltransferase membentuk lisofosfatidat kemudian dikatalisis oleh 1-
asilgliserol-3-fosfat asiltranferasemembentuk senyawa fosfatidat. Fosfatidat dikatalisis oleh
fosfatidat fosfohidrolase membentuk senyawa 1,2 diasilgliserol, kemudian olehdiasilgliserol
asiltransferase (DGAT) membentuk senyawa triasilgliserol.
Pengobatan Hiperlipidemia
Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan hiperlipidemia antara lain sebagai
berikut :
Asam Nikotinat (Niasin)
Niasin merupakan vitamin B kompleks larut air yang hanya berfungsi sebagai vitamin dalam
bentuk amida. Mekanisme kerja niasin mungkin mempengaruhi penghambatan sekresi
VLDL sehingga menurunkan produksi LDL. Niasin menurunkan kadar trigliserida melalui
mekanisme peningkatan bersihan VLDL melalui jalur lipoprotein lipase. Niasin merupakan
penghambat pada sistem lipase interselular jaringan lemak yang kuat, mekanisme
menurunnya produksi VLDL pada niasin mungkin berhubungan dengan menurunkan asam
lemak bebas ke hati.
Penghambat HMG-KoA reduktase (Statin)
Obat golongan ini merupakan inhibitor kompetitif 3-hidroksi-3-metilglutaril KoA Reduktase
(HMG KoA) reduktase, yang merupakan enzim yang mengkatalisis perubahan HMG KoA
menjadi mevalonat dalam biosintesis kolesterol. Penghambat HMG-KoA reduktase ini juga
meningkatkan afinitas reseptor LDL yang tinggi sehingga kecepatan katabolisme LDL
meningkat. Obat golongan ini terjadi pula penurunan sedang trigliserida dan peningkatan
kadar HDL.
Resin Pengikat Asam Empedu
Asam empedu merupakan metabolit kolesterol yang dalam keadaan normal direabsorbsi
dalam jejenum dan ileum dengan efisiensi sekitar 95 %. Pemberian resin akan
meningkatkan eksresinya hingga sepuluh kali. Resin menurunkan kadar kolesterol dengan
cara mengikat asam empedu dalam saluran cerna, mengganggu sirkulasi enterohepatik
sehingga eksresi steroid yang bersifat asam meningkat dan kolesterol yang diabsorbsi lewat
saluran cerna akan terhambat dan keluar bersama tinja. Penurunan jumlah kolesterol di hati
akan meningkatan jumlah reseptor LDL sehingga katabolisme LDL meningkat dan
meningkatkan aktivitas HMG-KoA reduktase. Peningkatan kebutuhan akan kolesterol oleh
hati juga menyebabkan peningkatan ambilan kolesterol dari jaringan oleh HDL untuk dibawa
ke hati dan disintesis menjadi empedu sehinggakadar HDL plasma meningkat.
Turunan Asam Fibrat
Obat-obat golongan ini bekerja dengan meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase
sehingga meningkatkan lipolisis trigliserida. Akibatnya terjadi penurunan kadar trigliserida
dalam plasma.
β-sitosterol
Beta sitosterol merupakan gabungan sterol tanaman yang tidak diabsorbsi saluran cerna
manusia. Mekanisme kerja obat ini ialah menghambat absorbsi kolesterol dari saluran
pencernaan.
Biasanya dokter juga akan terlebih dahulu menyarankan pola makan sehat, berhenti
merokok atau mengonsumsi alkohol, serta rutin berolahraga. Secara keseluruhan,
konsumsi lemak jenuh harus di bawah 30 gram per hari untuk pria, dan tidak boleh lebih
dari 20 gram per hari untuk wanita. Bagi penderita kadar trigliserida tinggi, disarankan
mengonsumsi omega-3 paling tidak 2 kapsul setiap minggu. Namun, konsumsi omega-3
untuk trigliserida tinggi juga masih mememerlukan penelitian lebih lanjut. Obat lain yang
dapat diberikan pada penderita kolesterol tinggi adalah obat pengikat asam empedu.
Kolesterol digunakan dalam pembuatan asam empedu, yang dibutuhkan untuk mencerna
makanan.

BAB lll
METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


1. Kolesterol tester (Eassy touch GCU)
2. Kapas
3. Tes strip dan Chip test
4. Alkohol
5. Hewan tikus (Rattus norvegicus)
6. Mikrotube
7. Mikrohematokrit
8. Spuit injeksi
9. Suspensi CMC Na 0,5% 100 mg/kgBB.
10. Suspesnsi Simvastatin
11. Induksi hiperkolestrol (tinggi lemak sapi dan kuning telur puyuh) dan Propil tiourasil 25
mg/dl @ 1ml.

B. Prosedur Kerja
1. Gunakan chip test yang bewarna biru untuk melakukan pengecekan kondisi alat dengan
memasukkan chip pada slot chip/strip yang ada dibagian tengah atas. Jika muncul kode
pada layar sedusai dengan kode pada botol maka maka alat siap dipakai dan dapat
berfungsi dengan baik.
2. Setiap botol strip kolestrol terdapat chip kode dengan kode tertentu yang hanya bisa
berfungsi untuk strip pada botol tersebut. Gunakan chip kolestrol untuk tes kolestrol dengan
memasukkan chip kode pada slot chip kode bagian atas kanan alat.
3. Kode/angka sesuai botol strip akan muncul setelah kita memasukkan chip pada slot yang
sesuai.
4. Masukkan strip kolestrol pada slot strip yang ada dibagian tengah atas alat.
5. Layar akan memunculkan gambar tetes darah yang berjedap-kedip.
6. Proses pengambilan darah:
Sebelumnya hewan uji telah diberi perlakuan sesuai dengan kelompok nya yaitu:
Kelompok normal : Tidak diberikan induksi + diberikan suspense CMC Na 0,5% 100
mg/kgBB.
Kelompok Induksi : Diberikan induksi + diberikan suspense CMC Na 0,5% 100 mg/kgBB.
Kelompok pembanding : Diberikan induksi + diberikan suspensi Simvastatin.
a. Gunakan kapas yang telah diberi alkohol untuk membersihkan daerah mata sebelum
pengambilan darah.
b. Pengambilan darah pada tikus (Rattus norvegicus) dilakukan pada bagian sinus orbital
mata dengan mikrohematokrit.
c. Mikrohematokrit digerak-gerakkan hingga masuk ke dalam sambal diputar-putar sehingga
darah keluar dan darah ditampung dalam microtube.
7. Setelah darah ditampung, sentuhkan darah ke tepi samping strip (bukan diteteskan di
atas tengah strip; perhatikan tanda panah yang ada di strip) sambal menekan jari agar
darah keluar dan meresap ke dalam strip hingga berbunyi.
9. Tunggu sebentar hingga hasil pengecekan akan keluar beberapa detik pada layar.
10. Cabut jarum dari pen blood lancet dan strip yang telah digunakan dari alat.
11. Cabut chip dan simpan ke dalam botol, kemudian tutup rapat.
BAB lV
HASIL PERCOBAAN

Data Praktikum Farmakologi Pengukuran Kadar


Kolesterol

KADAR KOLESTEROL HEWAN UJI (mg/dl)


KELOMPOK BERAT (g)
T0 T1 T2 T3
T1 200 55 55 53 50
T2 210 50 59 55 50
Kelompok
Normal T3 200 55 51 51 50
Rata-rata 53,3 55 53 50
Standar Deviasi
T1 210 51 132 120 122
T2 220 55 122 120 115
Kelompok
Induksi T3 190 55 120 122 120
Rata-rata 53,6 124,6 120,6 119
Standar Deviasi
T1 195 55 126 100 90
Kelompok T2 200 50 130 108 100
Pembanding T3 210 55 125 105 97
Rata-rata 53,3 127 104,3 95,6
Standar Deviasi
Keterangan:
 Hewan Uji yang digunakan adalah Tikus
 Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Strip test alat Easy Touch
 Pengukuran kadar kolesterol dilakukan tiap 30 menit selama 90 menit percobaan.
 Induksi hiperkolesterol dilakukan dengan memberikan Larutan pakan tinggi
kolesterol (tinggi lemak sapi dan kuning telur puyuh) dan Propil tiourasil 25mg/ml
@1 ml.
 Induksi diberikan selama 3 hari setelah dilakukan pengukuran Kadar Kolestero
Normal hewan Uji.
 Kelompok hewan uji dibagi menjadi 3 yaitu:
Kelompok Normal: Tidak diberikan Induksi + Diberikan Suspensi CMC Na 0,5% 100
mg/kgBB
Kelompok Induksi: Diberikan Induksi + diberikan suspensi CMC Na 0,5%
Kelompok pembanding: Diberikan Induksi + diberikan suspensi Simvastatin
 Waktu Pengukuran:

T0 = Kadar Kolesterol Normal sebelum diberikan induksi


T1 = Pengukuan kadar kolesterol hewan uji setelah 30 menit diberikan sediaan uji (sesuai
kelompok)
T2 = Pengukuan kadar kolesterol hewan uji setelah 60 menit diberikan sediaan uji (sesuai
kelompok)
T3 = Pengukuan kadar kolesterol hewan uji setelah 90 menit diberikan sediaan uji (sesuai
kelompok)
Dosis Maksimal Simvastatin pada manusia: 80 mg/hari

Sediaan Pembawa yang digunakan adalah Suspensi CMC Na 0,5%

A. Dosis per Hewan Coba


KELOMPOK NORMAL
Tidak diberikan Induksi + Diberikan Suspensi CMC Na 0,5% 100 mg/kgBB
Tikus 1
Dosis konversi manusia ke tikus adalah 0,081
a) Berat tikus = 200 gram
Dosis 1mg/kgBB = 1mg x 70kgBB
=70mg/BB
Dikonversi ke manusia = 0,081 x 70
= 1,26 mg/200g
b) Berat tikus 200 gram menerima dosis :
200g/200g x 1,26 mg = 1,26 mg
c) Konsentrasi 0,5% = 0,005 mg/ml
d) Volume suspensi CMC Na 0,5% yang diambil :
1,26 mg/0,005 mg/ml = 252 ml

Tikus 2
Dosis konversi manusia ke tikus adalah 0,081
a) Berat tikus = 210 gram
Dosis 1mg/kgBB = 1mg x 70kgBB
=70mg/BB
Dikonversi ke manusia = 0,081 x 70
= 1,26 mg/200g
b) Berat tikus 210 gram menerima dosis :
210g/200g x 1,26 mg = 1,323 mg
c) Konsentrasi 0,5% = 0,005 mg/ml
d) Volume suspensi CMC Na 0,5% yang diambil :
1,323 mg/0,005 mg/ml = 264,6 ml
Tikus 3
Dosis konversi manusia ke tikus adalah 0,081
a) Berat tikus = 200 gram
Dosis 1mg/kgBB = 1mg x 70kgBB
=70mg/BB
Dikonversi ke manusia = 0,081 x 70
= 1,26 mg/200g
b) Berat tikus 200 gram menerima dosis :
200g/200g x 1,26 mg = 1,26 mg
c) Konsentrasi 0,5% = 0,005 mg/ml
d) Volume suspensi CMC Na 0,5% yang diambil :
1,26 mg/0,005 mg/ml = 252 ml

KELOMPOK INDUKSI
Diberikan Induksi + diberikan suspensi CMC Na 0,5%
Tikus 1
Dosis konversi manusia ke tikus adalah 0,081
a) Berat tikus = 210 gram
Dosis 1mg/kgBB = 1mg x 70kgBB
=70mg/BB
Dikonversi ke manusia = 0,081 x 70
= 1,26 mg/200g
b) Berat tikus 200 gram menerima dosis :
210g/200g x 1,26 mg = 1,323 mg
c) Konsentrasi 0,5% = 0,005 mg/ml
d) Volume suspensi CMC Na 0,5% yang diambil :
1,323 mg/0,005 mg/ml = 264,6 ml

Tikus 2
Dosis konversi manusia ke tikus adalah 0,081
a) Berat tikus = 220 gram
Dosis 1mg/kgBB = 1mg x 70kgBB
=70mg/BB
Dikonversi ke manusia = 0,081 x 70
= 1,26 mg/200g
b) Berat tikus 200 gram menerima dosis :
220g/200g x 1,26 mg = 1,386 mg
c) Konsentrasi 0,5% = 0,005 mg/ml
d) Volume suspensi CMC Na 0,5% yang diambil
1,386 mg/0,005 mg/ml = 277,2ml

Tikus 3
Dosis konversi manusia ke tikus adalah 0,081
a) Berat tikus = 190 gram
Dosis 1mg/kgBB = 1mg x 70kgBB
=70mg/BB
Dikonversi ke manusia = 0,081 x 70
= 1,26 mg/200g
b) Berat tikus 200 gram menerima dosis :
190g/200g x 1,26 mg = 1,197 mg
c) Konsentrasi 0,5% = 0,005 mg/ml
d) Volume suspensi CMC Na 0,5% yang diambil :
1,197 mg/0,005 mg/ml = 239,4 ml

KELOMPOK PEMBANDING
Diberikan Induksi + diberikan suspensi Simvastatin
B. Grafik Kadar Kolesterol Hewan Uji
KELOMPOK NORMAL

60

58

56

54
T0
52 T1
T2
50 T3

48

46

44
Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Rata-rata T

KELOMPOK INDUKSI

140

120

100

80 T0
T1
60 T2
T3

40

20

0
Tikus 1 Tikus 2 Tikus 3 Rata-rata T
KELOMPOK PEMBANDING

C. Pembahasan Hasil
BAB V
KESIMPULAN
BAB Vl
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/kolesterol-tinggi/pengobatan

Anda mungkin juga menyukai