Anda di halaman 1dari 8

Uji Akrolein

Acrolein Test

Theresya Dea Natacya


theresyadea.bio17@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak
Praktikum yang berjudul Uji Akrolein telah dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2018 di
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui beberapa sifat lipida terhadap beberapa pereaksi tertentu dan untuk menguji kualitas
lipid atau bahan yang digunakan sebagai objek praktikum. Praktikum ini dilakukan dengan cara
praktikum langsung dengan menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan dan
memahami prinsip dari uji akrolein. Praktikum ini dilakukan dengan bantuan alat-alat laboratorium
seperti tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, bunsen dan spirtus, serta
gelas beaker tempat larutan sampel diletakkan. Adapun bahan yang digunakan adalah gliserol,
minyak malinda, minyak kelapa yang sudah digunakan, mentega dan KHSO 4 solid. Adapun hasil
dari praktikum ini adalah kualitas lipid yang paling baik adalah mentega, kemudian gliserol,
minyak malinda, dan yang paling buruk adalah minyak kelapa.
Kata Kunci: Akrolein, KHSO4, lipida, kualitas, eksperimen

Abstrack
The Practicum entitled Akrolein Test was conducted on 28 March 2018 at the Biology
Education Laboratory of FKIP University of Syiah Kuala. This practice aims to determine some
lipid properties against certain reagents and to test the quality of lipids or materials used as
practicum objects. This practice is done by direct practicum by using experimental method by
using and understanding the principle of acrolein test. This practice is done with the help of
laboratory equipments such as test tube, reaction tube clamp, reaction tube rack, dropper dropper,
bunsen and spirtus, and beaker glass where the solution of the object is placed. The ingredients
used are glycerol, malinda oil, used coconut oil, butter, and solid KHSO4. As for the results of this
lab is the best lipid quality is butter, then glycerol, malinda oil, and the worst is coconut oil.
Keywords: Acrolein, KHSO4, lipids, quality, experiments

1
Theresya Dea Natacya: Uji Akrolein

Pendahuluan kesehatan. Fungsi lemak dalam tubuh antara


Lemak merupakan molekul besar lain sebagai sumber energi , bagian dari
yang tersusun dari sejumlah molekul yang membran sel, mediator aktivitas biologis
lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak antar sel, isolator dalam menjaga
terbuat dari dua jenis molekul yang lebi kecil, keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-
yaitu gliserol dan asam lemak. Gliserol organ tubuh, serta sebagai pelarut vitamin
merupakan alkohol dengan tiga karbon, yang A,D,E,K. Komponen dasar lemak adalah
masing-masing berikatan dengan suatu gugus asam lemak dan gliserol yang diperoleh dari
hidroksil. Asam lemak memiliki rangka hasil hidrolisis lemak, minyak, maupun
karbon panjang, biasanya sepanjang 16 senyawa lipid lainnya (Sartika, 2008, p.155).
sampai 18 atom karbon. Karbon pada salah Lemak adalah suatu ester
satu ujung asam lemak merupakan bagian trigliseraldehida dari gliserol dengan 3 asam
gugus hidroksil, gugus fungsional yang lemak terikat pada rantai utamanya. Asam
menjadi sumber nama asam lemak (Campbell lemak yang berikatan dengan
dan Reece, 2010, p.81). trigliseraldehida pada dasarnya merupakan
Ekstraksi minyak atau lemak adalah rantai karbon (C) dengan gugus karboksil
suatu cara untuk mendapatkan minyak atau (COOH) pada salah satu ujungnya yang
lemak adalah suatu cara untuk mendapatkan dapat bereaksi atau berikatan dengan molekul
minyak atau lemak dari sel-sel bahan yang lain (Tuminah, 2009, p.513).
diduga mengandung minyak atau lemak.
Sebagai senyawa hidrokarbon, minyak dan Metode/ Cara Kerja
lemak atau lipid pada umumnya tidak larut Waktu dan Tempat
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Praktikum ini dilaksanakan di
Pemilihan bahan pelarut yang paling sesuai Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP
untuk ekstraksi minyak dan lemak adalah Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Pada
dengan menentukan derajat polaritasnya. Tanggal 28 Maret 2018.
Polaritas minyak dan lemak berbeda-beda
sehingga tidak ada bahan pelarut umum Target/Subjek/Populasi/Sampel
untuk semua macam lipid (Faizal, dkk, 2009, Subjek yang melakukan praktikum
p.30). ini adalah mahasiswa Pendidikan Biologi
Lemak dan minyak adalah senyawa angkatan tahun 2017 dengan tujuan ataupun
lipida yang paling banyak di alam. Perbedaan target praktikumnya adalah untuk
antara keduanya adalah perbedaan mengetahui beberapa sifat lipida terhadap
konsistensi atau sifat fisik pada suhu kamar, beberapa pereaksi tertentu dan untuk
yaitu lemak berbentuk padat, sedangkan melakukan pengujian kualitas lipid pada
minyak berbentuk cair. Perbedaan titik cair bahan atau larutan yang digunakan sebagai
dari lemak disebabkan karena perbedaan sampel dengan menggunakan prinsip uji
jumlah ikatan rangkap, panjang rantai akrolein. Adapun bahan ataupun sampel yang
karbon, bentuk cis atau trans yang digunakan adalah gliserol, minyak malinda,
terkandung di dalam asam lemak tidak jenuh. minyak kelapa bekas pakai, mentega dan
Lemak adalah salah satu komponen makanan KHSO4.
multifungsi yang sangat penting untuk
kehidupan. Selain memiliki sisi positif,
lemak juga memiliki sisi negatif terhadap

2
Theresya Dea Natacya: Uji Akrolein

Prosedur menghasilkan bau dan asap putih. Instrumen


Alat-alat laboratorium yang yang digunakan dalam mengumpulkan data
digunakan pada praktikum ini adalah tabung adalah alat-alat laboratorium seperti tabung
reaksi, penjepit tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, rak tabung
reaksi, pipet tetes, bunsen dan spirtus, serta reaksi, pipet tetes, bunsen dan spirtus, serta
gelas beaker tempat larutan sampel gelas beaker yang digunakan sebagai wadah
diletakkan. Prosedur ataupun langkah kerja untuk larutan yang digunakan. Teknik
pada praktikum uji akrolein ini adalah, yang pengumpulan data yang dilakukan adalah
pertama disediakan 4 tabung reaksi yang dengan cara praktikum langsung di dalam
bersih dan kering dengan ukuran yang sama. laboratorium.
Kemudian kedalam masing-masing tabung
yang digunakan tersebut dimasukkan Teknik Analisis Data
gliserol, minyak malinda, dan minyak kelapa Teknik analisis data yang digunakan
sebanyak 2 mL. dalam praktikum uji akrolein ini adalah
Langkah kedua adalah, kedalam tiap- dengan melakukan praktikum langsung dan
tiap tabung tersebut ditambahkan KHSO 4 hasil yang diperoleh melalui praktikum ini
solid sebanyak 1 gram yang sudah ditimbang kemudian dianalisis dengan menggunakan
terlebih dahulu dengan menggunakan neraca prinsip uji akrolein dan membaca berbagai
digital. Setelah itu campuran tersebut diaduk sumber refrensi, seperti jurnal dan buku.
secara merata dan dipanaskan di atas bunsen
sampai terbentuk bau dan asap putih yang Hasil dan Pembahasan
dihasilkan dari proses pemanasan yang Lipid merupakan biomolekul yang
dilakukan. Pemanasan dilakukan dengan cara tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
menjepit tabung reaksi dengan menggunakan pelarut organik. Sifat kelarutan tersebut
penjepit tabung dan kemudian dipanaskan disebabkan oleh sifat hidrofobik lipid
langsung diatas api bunsen dan selama proses tersebut. Sifat lain dari lipid adalah, seperti
pemanasan tabung reaksi tersebut juga titik didih dan ketidakjenuhan ditentukan
digoyang-goyangkan agar minyak atau lipid oleh bentuk struktur lipid dan keberadaan
yang dipanaskan tidak menyembur keluar. ikatan rangkap. Sifat ketengikan ditentukan
Setelah terbentuk bau dan asap putih, maka oleh kemampuan lipid tersebut teroksidasi.
api bunsen dimatikan dan diamati jenis asap Lipid penghasil energi ada dalam bentuk
dan bau yang dihasilkan. asam lemak. Lipid simpanan atau storage
lipid ada dalam bentuk wax dan gliserida.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Lipid struktural berupa fosfolipid,
Data sphingolipid, dan glikolipid. Lipid aktif
Data yang diperoleh merupakan data berupa eikosanoid, fosfatidilinositol, turunan
kualitatif, karena data yang diperoleh sphingosine, dan steroid. Lipid memiliki
dinyatakan dalam bentuk bau yang dihasilkan peran dan keterkaitan tertentu dengan
serta asap yang dihasilkan dan bukan dalam kolesterol. Kolesterol termasuk golongan
bentuk angka. Data dikumpulkan dengan lipid yang disintesis dari asetil-koA dan
melakukan praktikum langsung dengan konsentrasinya di dalam tubuh ditentukan
menggunakan bahan-bahan yang menjadi oleh asupan makanan yang mengandung
objek pengamatan yang diberi KHSO 4 dan lipid. Lipid dalam bentuk trigliserida akan
dipanaskan di atas api bunsen sampai mengalami lipolisis menjadi asam lemak dan
3
Theresya Dea Natacya: Uji Akrolein

gliserol. Asam lemak tersebut akan membentuk aldhid akrilat atau disebut juga
mengalami β-oksidasi menghasilkan asetil akrolein.
koA yang akan masuk ke siklus Krebs untuk
menghasilkan energi. Sebagian asetil-koA
tersebut digunakan untuk sintesis kolesterol.
Hal tersebut menunjukkan bahwa lipid
(trigliserida) berperan dalam proses
pembentukan kolesterol, yaitu sebagai
penyedia asetil-koA sebagai bahan baku
(Azhari, 2015, pp. 3-5).
Lipid (lemak) adalah kelompok
senyawa heterogen yang berkaitan baik
secara aktual maupun potensial dengan asam
lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak
larut dalam air, sehingga limbah yang
mengandung lemak yang terdapat dalam
badan air mempunyai dampak yang cukup
besar dalam mengganggu ekosistem perairan. Gambar 1.1 Sampel yang digunakan
Lapisan lipid yang ada pada permukaan Gambar 1.1 Bahan yang digunakan pada
perairan akan menghalangi masuknya cahaya praktikum
dalam badan air sehingga proses fotosintesis Akrolein (CH2=CHCHO) adalah
berlangsung terhambat dengan demikian termasuk golongan aldehida tak-jenuh-α, β
kadar oksigen akan rendah yang akan dan sangat elektrofilik yang dapat dijumpai
menyebabkan organisme aerobik akan mati pada berbagai jenis asap, seperti asap rokok,
(Darmayasa, 2008, p. 1). asap kendaraan bermotor dan asap kebakaran
Lipid terdiri dari lemak, steroid, hutan serta dari makanan yang terbentuk
karotenoid, dan vitamin yang larut dalam sewaktu pembakaran materi organik.
lemak. Jenis-jenis lemak seperti mentega, (Serumpaet, 2016, p. 4).
margarin, minyak kelapa sawit, dan besswax Uji akrolein adalah uji yang
dapat dibentuk sebagai lapisan penghalang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan
pada edible film. Senyawa lipid yang bersifat molekul trigliseraldehida dan untuk menguji
hidrofobik diharapkan dapat menghasilkan kualitas lipid dari bau yang dihasilkan dari
edible film komposit whey-porang menjadi proses pembakaran sampel. Apabila bau yang
lebih baik (Hawa, dkk, 2010, p.36). dihasilkan tengik, maka kualitas lipid
Pada praktikum kali ini yang tersebut kurang baik. Dan apabila bau yang
dilakukan adalah menguji kualitas lipid pada dihasilkan tidak memiliki bau yang terlalu
bahan yang dijadikan sebagai sampel menyengat, maka lipid tersebut berkualitas
percobaan yaitu gliserol, minyak kelapa, baik. Lemak atau lipid terbagi menjadi dua,
minyak malinda, dan mentega dengan yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
menggunakan prinsip uji akrolein. Prinsip uji Lemak jenuh terdapat di dalam tubuh dan
akrolein adalah apabila gliserol dalam bentuk tidak memiliki ikatan rangkap, misalnya
bebas atau yang terdapat dalam minyak atau gliserol. Sedangkan lemak tak jenuh yaitu
lemak bila mengalami dehidrasi akan memiliki ikatan rangkap dan diperoleh dari

4
Theresya Dea Natacya: Uji Akrolein

luar tubuh, misalnya minyak kelapa dan Pada minyak kelapa, bau yang dihasilkan
minyak malinda. sangat tengik dan asap yang terbentuk tebal,
bubungannya tidak terlalu tinggi, dan
sebagian besar asapnya berada di dalam
tabung. Sedangkan pada minyak malinda,
bau yang terbentuk berbau tengik dan
asapnya tidak ada yang keluar karena berada
di dalam tabung dan asapnya lama terbentuk.

Gambar 1.2 KHSO4 yang ditimbang dengan


menggunakan neraca digital.
Pada uji akrolein yang dilakukan ini,
pada tabung reaksi yang telah berisi sampel
praktikum yang digunakan diberi KHSO 4
sebanyak 1 gram. Pemberian KHSO 4
bertujuan untuk sebagai bahan tambahan
pembentuk akrolein dan berperan sebagai
katalis yang mempercepat reaksi.
Setelah sampel percobaan diberi
KHSO4, maka sampel tersebut di panaskan di Gambar 1.3 Sampel dipanaskan
atas api spirtus dengan hati-hati agar sampel Berikut tabel hasil pengamatan pada
tidak menyembur keluar tabung. Ketika praktikum ini.
dipanaskan, maka akan terbentuk bau dan N Nama
Bau Asap
asap putih. Bau ini berasal dari gliserol dalam o Bahan
bentuk bebas yang terdapat dalam minyak Asap
atau lemak yang mengalami dehidrasi selama tinggi
Agak
1 Gliserol paling
proses pemanasan sehingga membentuk tengik
cepat
aldehid akrilat atau disebut juga akrolein. keluar
Pada setiap sampel yang dipanaskan, bau dan Asap
asap yang dihasilkan juga berbeda-beda. tidak
Pada mentega, bau yang dihasilkan tidak Minyak Paling tinggi dan
2
terlalu tengik dan asap yang dihasilkan cepat Kelapa tengik paling
keluar dan bubungan asapnya tidak terlalu lama
keluar
tinggi. Pada gliserol, bau yang terbentuk
3 Minyak Tengik Asap di
baunya agak tengik dan asap yang dihasilkan Malinda dalam
cepat, tipis, dan bubungan asapnya tinggi. tidak

5
Theresya Dea Natacya: Uji Akrolein

tinggi dan lemak terikat pada rantai utamanya. Asam


lama lemak yang berikatan dengan
keluar trigliseraldehida pada dasarnya merupakan
Asap rantai karbon (C) dengan gugus karboksil
agak
Tidak (COOH) pada salah satu ujungnya yang
4 Mentega tinggi dan
tengik dapat bereaksi atau berikatan dengan molekul
cepat
keluar lain. Berdasarkan ikatan rangkapnya, lemak
Berdasarkan parktikum ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh
diperoleh kesimpulan bahwa minyak atau yang tidak memiliki ikatan rangkap (gliserol)
lemak dengan kualitas terbaik dimulai dari dan asam lemak tak jenuh yang memiliki
mentega karena hampir tidak berbau tengik ikatan rangkap (minyak kelapa dan minyak
dan justru berbau harum, gliserol, minyak malinda).
malinda, dan yang paling tidak baik adalah Uji akrolein dilakukan untuk
minyak kelapa karena menghasilkan bau mendeteksi adanya molekul trigliseraldehida
yang paling tengik. pada lipid dan untuk menguji kualitas lipid.
Hal ini disebabkan karena minyak KHSO4 digunakan untuk membantu
kelapa dan minyak malinda merupakan pembentukan akrolein dan berfungsi juga
lemak tak jenuh yang memiliki ikatan sebagai katalis yang mempercepat laju reaksi.
rangkap sehingga sulit diuraikan atau Berdasarkan praktikum yang
dipecah. Sedangkan mentega dan gliserol dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kualitas
merupakan lemak jenuh yang tidak memiliki lemak atau minyak terbaik dimulai dari dari
ikatan rangkap sehingga mudah dipecah dan mentega karena hampir tidak berbau tengik
diuraikan. dan justru berbau harum, gliserol, minyak
malinda, dan yang paling tidak baik adalah
minyak kelapa karena menghasilkan bau
yang paling tengik.
Hal ini disebabkan karena minyak
kelapa dan minyak malinda merupakan
lemak tak jenuh yang memiliki ikatan
rangkap sehingga sulit diuraikan atau
dipecah. Sedangkan mentega dan gliserol
merupakan lemak jenuh yang tidak memiliki
ikatan rangkap sehingga mudah dipecah dan
diuraikan.

Saran
Dalam praktikum ini diharapkan
berhati-hati dalam membakar dan
Gambar 1.4 Hasil akhir uji akrolein memanaskan sampel di atas spirtus karena
apabila terlalu panas dapat menyembur.
Simpulan dan Saran
Simpulan Daftar Pustaka
Lemak adalah suatu ester Campbell dan Reece. (2010). Biologi Jilid I.
trigliseraldehida dari gliserol dengan 3 asam (Terjemahan Damaring Tyas
Wulandari). Jakarta: Erlangga.
6
Theresya Dea Natacya: Uji Akrolein

Azhari, Muhammad Alwin, dkk. (2015).


Lipid “Uji kelarutan, Akrolein,
Ketidakjenuhan, Ketengikan, dan
Kolesterol”. Indonesian Journal On
Medical Science. Vol. 3(2), 3-5.
Darmayasa. (2008). Isolasi Dan Identifikasi
Bakteri Pendegradasi Lipid
(Lemak) Pada Beberapa Tempat
Pembuangan Limbah Dan Estuari
Dam Denpasar. Jurnal Bumi
Lestari. Vol. 8(2), 1-8.
Serumpaet, Roy David, dkk. (2016).
Pengaruh Asap Rokok Terhadap
Kualitas Hidup Total Penderita
Rinitis Alergi Persisten. Jurnal
Skolastik Keperawatan. Vol. 2(1),
1-7.
Faizal, M. Noprianto, Prastya. Amelia,
Rizky. (2009). Pengaruh Jenis
Pelarut, Massa Biji, Ukuran
Partikel Dan Jumlah Siklus
Terhadap Yield Ekstraksi Minyak
Biji Ketapang. Jurnal Teknik
Kimia. Vol. 16(2), 28-34.
Hawa, Lexy Trendy. Thohari Imam. Radiati,
Eka Lilik. (2010). Pengaruh
Pemanfaatan Jenis Dan Konsentrasi
Lipid Terhadap Sifat Fisik Edible
Film Komposit Whey-Porang.
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. Vol.
23(1), 35-43.
Sartika, Ratu Ayu Dewi. (2008). Pengaruh
Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh,
Dan Asam Lemak Trans Terhadap
Kesehatan. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional. Vol. 2(4),
154-160.
Tuminah, Sulistyowati. (2009). Efek Asam
Lemak Jenuh Dan Asam Lemak
Tak Jenuh “Trans” Terhadap
Kesehatan. Media Peneliti dan
Pengembangan Kesehatan. Vol.
XIX, 513-520.

7
Theresya Dea Natacya: Uji Akrolein

Tabel Pengamatan :

No Nama Bahan Bau Asap


1 Gliserol Agak Tengik Asap tinggi dan paling cepat keluar
Asap berada di dalam tabung dan tidak
2 Minyak Malinda Tengik
tinggi serta lama keluar
3 Minyak Kelapa Paling Tengik Asap tidak tinggi dan paling lama keluar
4 Margarin Tidak Tengik Asap agak tinggi dan cepat keluar

Disetujui Asisten Meja

Nurul Syakinah Maha

Anda mungkin juga menyukai