Anda di halaman 1dari 6

PENENTUAN KADAR VITAMIN C PADA YOU-C1000 DAN VITACIMIN

DENGAN METODE IODIMETRI

Ni Wayan Yuliandewi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha
e-mail: Yuliandewi_CH4@yahoo.co.id

Abstract
Iodimetri titration is a process that runs directly titration with I 2 which acts as a titrant.
Application of iodimetri titration technique can be used to establish the levels of ascorbic acid in
this case one of them is the determination of vitamin C. Vitamin C is a vitamin that can be easily
soluble in water and can easily be damaged due to the oxidation process and has a chemical
composition that is derived from the D-glucose and D-galactose. In the experimental determination
of the levels of vitamin C using liquid and solid samples in this solid sample used was "vitacimin"
and liquid samples used is "You-C1000". This experiment using titration iodimetri method that
determines levels of vitamin C are qualitatively based on the volume of I 2 used. In this experiment
obtained high levels of vitamin C contained in vitacimin sample of 2.62%, while the levels of
vitamin C present in the sample of You-C1000 is 0.23%.

Keywords: iodimetri, titration, vitamin C

1. PENDAHULUAN
Menurut Alamsyah (1994) menyatakan yang dapat menentukan secara kuantitatif
bahwa titrasi iodimetri merupakan titrasi yang dengan cara menentukan jumlah I 2 yang dapat
didasarkan pada reaksi oksidasi yang terjadi bereaksi dengan sampel dan dalam penentuan
antara iodin dengan reduktor yang mengalami ini, I2 bertindak sebagai titran. Pengertian titrasi
potensial oksidasi yang lebih rendah dari sistem iodimetri dapat disimpulkan yaitu suatu proses
iodin-iodida dan indikator yang digunakan titrasi yang berjalan secara langsung dengan I 2
adalah larutan kanji. Menurut Septyaningrum yang bertindak sebagai titran. Persamaan reaksi
(2009) menyatakan bahwa iodimetri merupakan yang terjadi dalam proses titrasi iodimetri
suatu proses titrasi yang terjadi secara langsung adalah sebagai berikut.

I2 + I- I3-

Gambar 1. Persamaan reaksi titrasi iodimetri


Gandjar & Rohman (2007) menyebutkan diserap melalui transport aktif. Pengertian
bahwa titrasi iodimetri dapat digunakan untuk vitamin C dapat disimpulkan adalah vitamin
menetapkan kadar asam askorbat dalam hal ini yang dapat dengan mudah larut di dalam air dan
adalah penetapan kadar vitamin C. mudah rusak akibat terjadinya proses oksidasi.
Pengertian vitamin C menurut Sunita Menurut Akhilender (2003) menyatakan
(2004) yaitu kristal putih yang dapat larut di bahwa susunan kimia vitamin C berasal dari D-
dalam air dan dapat dengan mudah rusak akibat glukosa dan D-galaktosa yang banyak terdapat
terjadinya oksidasi. Menurut Sherwood (2001) di dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian
menyatakan bahwa vitamin C merupakan terdapat pada hewan. Struktur kimia vitamin C
vitamin yang terdapat di dalam darah dan akan dapat ditunjukkan pada gambar 2.

1
OH

OH O O
H

HO OH
Gambar 2. Struktur kimia vitamin C
Pada percobaan penentuan kadar vitamin C tersebut dikarenakan kandungan vitamin C pada
metode iodimetri ini menggunakan sampel vitacimin sebesar 250 mg/ tablet dan You-
padat dan cair dalam hal ini sampel padat yang C1000 sebesar 1000 mg/ mL. Penentuan kadar
digunakan adalah “vitacimin” dan sampel cair vitamin C dengan metode titrasi iodimetri dapat
yang digunakan adalah “You-C1000”, hal menggunakan persamaan sebagai berikut.
massa vita min C (mg )
(%) Kadar vitamin C = x 100% (1)
berat sampel mula  mula
Percobaan ini dilaksanakan untuk C1000”; larutan H2SO4 1%; indikator amilum;
mengetahui kadar vitamin C yang terdapat pada dan akuades.
vitacimin dan You-C1000 dengan menggunakan 2.3 Prosedur Kerja
metode titrasi iodimetri.
2.3.1 Penentuan kadar vitamin C pada sampel
2. METODE “vitacimin”
Percobaan penentuan kadar vitamin C pada Sampel vitamin C yaitu vitacimin digerus
sampel vitacimin dan You-C1000 dilaksanakan sehingga halus dan ditimbang sebanyak 2 gram
di Laboratorium Kimia Organik, Jurusan yang kemudian dilarutkan ke dalam akuades
Pendidikan Kimia, UNDIKSHA. Percobaan 100 mL. Larutan yang terbentuk kemudian
penentuan kadar vitamin C ini menggunakan dituangkan ke dalam labu Erlenmeyer yang
metode titrasi iodimetri yang merupakan telah diisi label I, II, dan III. Labu Erlenmeyer
metode titrasi penentuan kadar vitamin C secara yang telah diisi dengan larutan vitacimin
kualitatif dalam hal ini penentuan kadar kemudian ditambahkan dengan larutan H2SO4
ditentukan dari volume I2 yang digunakan 1% dan indikator amilum. Buret yang telah diisi
dalam mentitrasi sampel vitamin C. Peralatan, dengan larutan I2 dalam KI kemudian
bahan, dan prosedur kerja yang digunakan digunakan untuk mentitrasi larutan vitacimin
dalam percobaan penentuan kadar vitamin C ini tersebut. Volume I2 yang digunakan dicatat
adalah sebagai berikut. untuk menentukan kadar vitamin C dalam
2.1 Alat sampel.
Peralatan yang digunakan dalam 2.3.2 Penentuan kadar vitamin C pada sampel
percobaan penentuan kadar vitamin C ini “You-C1000”
adalah labu Erlenmeyer 100 mL sebanyak 3 Sampel vitamin C yaitu You-C1000
buah, statif dan klem sebanyak 1 buah, buret 25 diambil sebanyak 10 mL kemudian diencerkan
mL sebanyak 1 buah, pipet tetes sebanyak 1 dalam 100 mL akuades. Larutan yang telah
buah, dan pipet ukur 5 mL sebanyak 1 buah. diencerkan tersebut dimasukkan ke dalam labu
2.2 Bahan Erlenmeyer yang telah diisi label I, II, dan III.
Labu Erlenmeyer yang telah diisi dengan
Bahan yang digunakan dalam percobaan larutan You-C1000 kemudian ditambahkan
penentuan kadar vitamin C menggunakan dengan larutan H2SO4 dan indikator amilum.
metode titrasi iodimetri adalah larutan iodin Buret yang telah diisi dengan larutan I 2 dalam
0,1N; sampel “vitacimin”; sampel “You- KI kemudian digunakan untuk mentitrasi
larutan sampel. Volume I2 dalam KI yang

2
digunakan dicatat untuk menentukan kadar 10 mL yang kemudian diencerkan dengan
vitamin C yang terdapat di dalam sampel. 100 mL akuades. Vitacimin yang telah digerus
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dilarutkan ke dalam akuades menghasilkan
larutan yang berwarna kuning yang ditunjukkan
Pada percobaan penentuan kadar vitamin C pada gambar 3a sedangkan larutan You-C1000
dengan metode titrasi iodimetri menggunakan yang berwarna kuning muda setelah diencerkan
sampel vitacimin sebanyak 2 gram yang dengan akuades sebanyak 100 mL terbentuk
dilarutkan ke dalam akuades 100 mL sedangkan larutan yang tidak berwarna yang ditunjukkan
sampel You-C1000 yang digunakan sebanyak pada gambar 3b.

Gambar 3. (a) Larutan vitacimin dan (b) larutan You-C1000


Larutan vitacimin tersebut dimasukkan ke vitacimin tersebut kemudian diteteskan dengan
dalam labu Erlenmeyer sebanyak 5 mL yang indikator amilum yang bertujuan untuk
kemudian ditambahkan dengan larutan H2SO4 menentukan titik akhir dari titrasi. Hasil yang
yang bertujuan untuk mengasamkan larutan, hal ditunjukkan setelah ditambahkan indikator
ini dikarenakan titrasi iodimetri dapat amilum adalah larutan berwarna kuning muda.
berlangsung dengan sempurna dalam suasana Larutan tersebut dititrasi menggunakan larutan
asam. Hasil yang ditunjukkan setelah larutan I2 dalam KI dan dihasilkan larutan berwarna
ditambahkan dengan larutan H 2SO4 yaitu biru kehitaman dan reaksi yang terjadi dalam
larutan tidak mengalami perubahan. Larutan larutan tersebut adalah sebagai berikut.

O C O C
OH C O O C O

OH C O C
+ I2 + 2H + + 2I 
H C H C
OH C H OH C H
H C OH H C OH
H H
Asam L-askorbat Asam L-dehidroaskorbat

Gambar 4. Persamaan reaksi saat larutan dititrasi dengan I2 dalam KI


Titik akhir titrasi ditunjukkan dengan menjadi biru kehitaman ditunjukkan pada
perubahan warna larutan dari kuning muda gambar 5.

3
Gambar 5. Hasil titrasi larutan vitacimin dengan metode titrasi iodimetri
Perubahan warna larutan dari kuning muda hal ini adalah volume I2 dalam KI yang
menjadi biru kehitaman diperlukan volume I 2 diperlukan untuk titrasi sampel vitacimin
dalam KI yang berbeda-beda untuk masing- dengan metode titrasi iodimetri dapat dilihat
masing labu Erlenmeyer. Volume titran dalam pada tabel 1.
Tabel 1. Volume titran dalam mentitrasi sampel vitacimin
Labu ke- Volume titran (mL)
I 2,9
II 3,1
III 2,9
Volume rata-rata 2,97

Berdasarkan volume hasil titrasi pada tabel vitamin C pada sampel vitacimin dengan
1 dapat ditentukan konsentrasi dan kadar dari metode iodimetri yaitu:
N I 2  0,1 N  0,05 M
M vit C x Vvit C  M I 2 x V I 2
M vit C x 5 mL  0,05M x 2,97 mL
M vit C  0,0297 M
Persentase kadar vitamin C yang dihasil dari menggunakan metode iodimetri adalah sebagai
sampel vitacimin yang ditentukan dengan berikut.
1
Massa vitamin C = x mol I 2 x Mr Vita min C
2
1
Massa vitamin C = x (0,05 M x 2,97 mL) x 176,12 mgr
2 mL
Massa vitamin C = 13,08 mgr
Berat mula-mula = massa sampel x massa vitamin C murni
mgr
Berat mula-mula = 2 gr x 250
gr
Berat mula-mula = 500 mgr
massa vita min C ( mg )
(%) Kadar vitamin C = x 100%
berat sampel mula  mula
13,08 mgr
(%) Kadar vitamin C = x 100%
500 mgr
Kadar vitamin C = 2,62%

4
Pada penentuan kadar vitamin C dalam H2SO4, larutan You-C1000 ditambahkan dengan
sampel You-C1000, sampel yang telah indikator amilum menunjukkan larutan You-
diencerkan kemudian dimasukkan ke dalam C1000 menjadi keruh. Penambahan indikator
labu Erlenmeyer sebanyak 5 mL. Sampel amilum tersebut bertujuan untuk menentukan
tersebut ditambahkan dengan larutan H 2SO4 titik akhir dari titrasi. Larutan You-C1000
yang menghasilkan larutan yang tidak tersebut dititrasi menggunakan larutan I2 dalam
berwarna. Penambahan larutan H2SO4 bertujuan KI dan titrat yang dihasilkan menunjukkan
untuk mengasamkan larutan yang akan dititrasi, terjadinya perubahan dari larutan yang keruh
hal tersebut dikarenakan titrasi iodimetri dapat menjadi larutan yang berwarna biru kehitaman.
berlangsung dengan sempurna dalam suasana Hasil titrasi larutan You-C1000 tersebut dapat
asam. Setelah ditambahkan dengan larutan ditunjukkan pada gambar 6.

Gambar 6. Hasil titrasi sampel You-C1000 dengan metode iodimetri


Pencapaian titik akhir titrasi yang beda pada saat titrasi iodimetri. Volume I 2 yang
menghasilkan titrat berwarna biru kehitaman digunakan untuk titrasi tersebut dapat
memerlukan volume I2 dalam KI yang berbeda- ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Volume titran dalam mentitrasi sampel You-C1000
Labu ke- Volume titran (mL)
I 0,5
II 0,6
III 0,5
Volume rata-rata 0,53

Berdasarkan volume titran pada tabel 2 vitamin C pada sampel You-C1000 dengan
dapat ditentukan konsentrasi dan kadar dari metode iodimetri yaitu:
N I 2  0,1 N  0,05 M
M vit C x Vvit C  M I 2 x V I 2
M vit C x 5 mL  0,05 M x 0,53 mL
M vit C  5,3 x 10 3 M
M vit C  5,3 x 10 3 M
x 10 kali pengenceran
M vit C  0,053 M
Konsentrasi vitamin C dari You-C1000 adalah vitamin C yang dihasil dari sampel You-C1000
5,3 x 10-3 M dan setelah dikali dengan faktor dengan menggunakan metode iodimetri adalah
pengenceran maka konsentrasi vitamin C dari sebagai berikut.
You-C1000 adalah 0,053 M. Persentase kadar
Massa vitamin C =
1
x mol I 2 x Mr Vita min C x faktor pengenceran
2

5
1
Massa vitamin C = x (0,05 M x 0,53 mL) x 176,12 mgr x 10
2 mL
Massa vitamin C = 23,34 mgr
Berat mula-mula = massa sampel x massa vitamin C murni
mgr
Berat mula-mula = 10 mL x 1000
mL
Berat mula-mula = 10.000 mgr
massa vita min C ( mg )
(%) Kadar vitamin C = x 100%
berat sampel mula  mula
23,34 mgr
(%) Kadar vitamin C = x 100%
10.000 mgr
Kadar vitamin C = 0,23%
4. KESIMPULAN 6. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil pengamatan dan Akhilender, N.K. 2003. Vitamin C In Human
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Health and Disease is Still a Mystery.
kadar vitamin C yang terdapat dalam sampel Nutrition Journal. ISSN: 1475-2891.
vitacimin adalah sebesar 2,62% sedangkan Alamsyah, A. 1994. Analisis Kuantitatif
kadar vitamin C dalam sampel You-C1000 Beberapa Senyawa Farmasi. Medan:
adalah sebesar 0,23%. Universitas sumatera Utara Press.
5. UCAPAN TERIMA KASIH Gandjar, I.G., & Rohman, A. 2007. Kimia
Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pelajar.
Dr. I Nyoman Tika, M.Si., selaku dosen Septyaningrum, R. 2009. Definisi Iodimetri.
pengampu, Kd. Dewi Wirmandiyanthi, S.Pd., http://www.chem-is
M.Si. selaku asisten dosen, Drs. I Dewa Putu try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/io
Subamia, M.Pd., selaku laboran Jurusan dimetri/definisi-iodimetri/. Diakses tanggal
Pendidikan Kimia, dan Ni Made Ayu Suryantini 19 Juni 2014.
selaku rekan satu kelompok. Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia dari sel
ke Sistem. (2nd.ed). EGC: 601-606.
Sunita, A. 2004. Penuntun Diet. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai