Anda di halaman 1dari 29

Echinococcus granulosus

Hospes definitif : Anjing dan carnivora


lainnya.
Manusia terinfeksi oleh stadium larva
hidatidosis (tipe unilokular)
Penyebaran : Australia, Afrika,Amerika,
Eropa, RRC, Jepang, Filipina dan Arab.

Morfologi dan Siklus Hidup


Panjang 3 6 mm (cacing pita terkecil dari
kelompok Cestoda)
Terdiri atas skoleks , leher dan 3 buah
proglotid(1 imatur, 1 matur dan 1 gravid)
Proglotid gravidnya paling besar dan paling
panjang.
Cacing dewasa hidup melekat pd vilus usus
halus anjing, karnivora dan Hospes definitif
lainnya.
Telur dikeluarkan bersama tinja anjing
Hp: kambing, domba, babi, unta,& manusia.

Bila telur tertelan oleh hospes perantara,


maka telur menetas di rongga duodenum
dan embrio yang keluar menembus
dinding usus aliran limfe dan peredaran
darah alat-alat dalam spt. hati, paru,
otak, ginjal, limpa, otot, tulang dll.
Dalam organ terbentuk kista hidatid (tipe
unilokular).
Ukuran dapat sebesar buah kelapa dalam
10-20 thn.

CACING DEWASA
Echinococcus granulosus

CACING DWS : 0,3 - 0,8 cm


JMLH PROG : 3
PROG : LEBAR < PANJANG
UTERUS : BTK TALI TERURAI
PG : MONOLATERAL

SKOLEKS
Echinococcus granulosus
SKOLEKS :
GLOBULAR
SUCKER : 4
ROSTELUM :
DNG KAIT

SEDIAAN CACING
MENEMPEL DI
MUKOSA USUS

Echinococcus granulosus

LARVA :
HIDATID
BENTUK
GELEMBUNG

TELUR

Daur hidup E. granulosus

Daur hidup E. garanulosus

PERBEDAAN KISTA UNILOCULARIS, MULTILOCULARIS & SOENURUS


Kista unilocularis Kista multilocularis

Soenurus

Bbtk speris/elips &


tmbh dri sebesar
telur ayam smp
sebesar kepala bayi

Kumpulan bnyk kista yg


berukuran kecil (lebih
kecil dr biji kacang)

Strukturnya berada
antara sistisercus
dg skoleks tunggal
& kista hydatid dg
bnyk skoleks &
kista anak

Kista tdk berwarna


& berisi cairan
jernih dg bnyk
skoleks di dlmnya
(hydatid sand)

Kista berproliferasi dg
cara bertunas keluar
(exsogenous budding)

Soenurus berisi
banyak skoleks
tetapi tanpa kista
anak

Kista secara keseluruhan


bersifat neoplastik &
berisi cairan spt jeli
Apabila tmbh besar, bgn
tengah berdegenerasi &
trbntk kavitas spt tumor

Larva cacing pita

Kista hidatid E. granulosus (unilokular)

Patologi dan Gejala Klinis

Gejala-gejala yang ditimbulkan :


tergantung kepada tempat dan ukuran
kista hidatid.
Pada stadium awal >>> asimtomatik.
Apabila ukuran kista membesar :
1. Desakan kista hidatid,
2. Cairan kista yang dapat menimbulkan reaksi
alergi,
3. Bila kista pecah, cairan kista masuk
peredaran darah anaphylactic shock-

Kista hidatid di hepar

(tanda panah menunjukkan 3


kista pd lobus kanan, 2 terkalsifikasi dgn lengkap & besar pd bg
belakang sebgn)

Kista hidatid di paru (pasien dg 1 kista yg besar pd


paru-paru kiri)

Diagnosis klinis
1.Diagnosis klinik berdasarkan
pertumbuhan kista/tumor yg
lambat (khususnya di hepar)
2.DD >>>> keganasan, abses
amouba, dan kista kongenital
3.Pemeriksaan Rontgen bermanfaat
untuk kista pulmonal & kista yang
mengalami kalsifikasi
4.USG hepar bermanfaat untuk
mendeteksi kista hidatid

Diagnosis laboratorium
1. Menemukan protoskoleks
2. Menemukan brood capsule
3. Menemukan kista baru pada pasca
operasi
4. Menemukan fragmen hidatid dari
pecahan kista di dalam sputum dan urin.
5. Menemukan skoleks dari cairan kista.
6. Reaksi Casoni (skin tes, hasil tes
memperlihatkan positif palsu 14 %)
7. Tes serologi (ELISA, IHA, IFA, & IEF)

Pengobatan, Prognosis,
Epidemiologi
Pengobatan : operasi
Prognosis : bila kista unilokuler dapat
dioperasi dan diangkat
Epidemiologi

Daerah peternakan domba dan


berhubungan erat dengan anjing

Pencegahan penyakit hidatidosis oleh E. granulosus


1.
2.
3.

Menghindari/mencegah anjing memakan sisa


daging/bangkai hewan ternak.
Mengurangi populasi anjing.
Pengobatan massal thdp anjing utk membunuh cacing
dewasanya.

Proteksi perorang :
1.
2.
3.

Hindari hubungan yg erat dg anjing, kucing & hewan


karnivora lainnya.
Hindari makanan sayuran mentah/yg terkontaminasi
tinja anjing.
Pemeriksaan secara periodik trhdp orang-orang di
daerah endemik/erat hubungannya dgn anjing, utk tes
serologis tentang zat anti Echinoccocus.

Echinococcus alveolaris
(E. multilocularis)
Hospes : anjing dan carnivora lain.
Penyebaran geografik : Rusia, Balkan,
Alaska, Siberia, Australia dan Selandia
Baru. Tidak ditemukan di Indonesia.

Morfologi dan Daur Hidup


Bentuk sama dengan E. granulosus, tapi
lebih kecil, 1,2 3,7 mm.
Hospes perantara : mencit ladang, tupai
tanah, juga termasuk manusia.
Bila tertelan telur terbentuk larva yang
disebut kista multilokular (alveolaris) yang
bisa bermetastase ke alat-alat dalam lain.

Patologi dan Gejala Klinik


Kista tumbuh seperti tumor ganas
Skoleks tersebar ke seluruh tubuh
sehingga gejalanya lebih berat dari
pada kista hidatid oleh E. granulosus.
Diagnosis : test imunologi
Pengobatan : bioterapi dg membunuh
parasit

Perjalanan penyakit oleh larva E.


Stadium 1 Periodealveolaris
laten (tanpa gejala) 10 thn
Stadium 2 Periode dgn gejala-gejala yg tdk tetap,
spt adanya rasa tdk enak, tegang di
epigastrium & hipokandrium. Diagnosis
sulit ditegakkan.
Stadium 3 Periode dgn manifestasi yg lengkap, spt
hepatomegali yg nyata.Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan gangguan
fungsi hati.
Stadium 4 Stadium terminal, tanda-tandanya lebih
jelas, spt asites, edema, kakeksia,
koma hepatik & kematian

Perbedaan E. granulosus & E.


Perbedaa E. granulosus
E. multilocularis
multilocularis
n
Ukuran

Pjg 3-6 mm

1,2-3,7 mm

Genital
pore

Bgn posterior

Di tengah-tengah

Uterus

Cabang-cabang lateral
banyak

Tidak ada

Testis

Bgn posterior & anterior dr


genital pore dg jml 40-60

Hanya pd bgn posterior dr genital


pore dg jml 25-30

Hidatid
kista

Unilokular, biasanya di paru,


hati & otak

Multilokular (alveolar) pd semua


tmpt krn bermetastase & sering di
hati

Hp.
definitif

Anjing & karnivora

Anjing, & karnivora (rubah,


serigala, dll)

Hp.
perantara

Herbivora (sapi, domba,


kambing, dll)

Mencit ladang & tupai tanah


(rodentia)

Cara
infeksi

Tertelan tinja anjing (mkn


terkontaminasi/jari tangan)

Tertelan telur dgn memakan buahbuahan yang terkontaminasi tinja


rubah/serigala

Multiceps spp.

Hospes : anjing dan carnivora lain.


Penyakit : senurosis (coenurosis)
Penyebaran Geografik : kosmopolit
Morfologi dan Daur Hidup
Cacing dewasa 40 60 cm.
Skoleks mempunyai rostelum dan kaitkait.
Hospes perantara : domba, kambing
dan herbivora lain.

manusia terinfeksi karena


tertelan telur dari tinja anjing

Onkosfer menetas dalam usus


dan masuk jaringan tubuh dan
berkembang terutama SSP (di
otak dan sumsum tulang
belakang) (medulla spinalis)
coenurus = gelembung yang
mempunyai banyak skoleks.

Daur hidup Multiceps spp.

Patologi dan Gejala Klinis


Gejala otak : kesulitan dlm berbicara,
lumpuh anggota badan, sakit kepala, kaku
kuduk dan muntah-muntah.
Diagnosis : mikroskopik jaringan biopsi.
Prognosis : buruk.
Tidak ada pengobatan yang spesifik.

Anda mungkin juga menyukai