PRAKTIKUM BIOKIMIA
UJI KUALITATIF LIPID
OLEH :
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Membuktikan beberapa sifat lipid
b. Mengetahui cara mengidentifikasi lipid
Lipid memiliki sifat yaitu larut dalam pelarut non polar contohnya eter dan
kloroform serta tidak larut dalam air. Namun asam lemak, fosfolipid, sfingolipid
dan kolesterol mengandung gugus polar, sehingga dapat bersifat amfipatik yaitu
dapat larut dalam air dan larut dalam lemak. Asam lemak di dalam tubuh terutama
terdapat sebagai ester dalam minyak dan lemak alami. Asam lemak yang terdapat
di dalam lemak alami mengandung atom karbon berjumlah genap dapat
mengandung ikatan rangkap (jenuh) atau mengandung satu atau lebih ikatan
rangkap (tidak jenuh) (Murray, dkk., 2012). Lemak digolongkan berdasarkan
kejenuhan ikatan pada asam lemaknya. Adapun penggolongannya adalah asam
lemak jenuh dan tak jenuh Lemak yang mengandung asam-asam lemak jenuh,
yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak hewani
misalnya lemak babi dan lemak sapi, kandungan asam lemak jenuhnya lebih
dominan. Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan
rangkap. Jenis asam lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana
ikatan rangkap akan terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh (Salirawati et
al,2007).
Lipid merupakan sekelompok senyawa heterogen yang terdiri dari lemak,
minyak, dan steroid. Senyawa lemak memiliki energi yang tinggi dan memiliki
kandungan vitamin larut lemak serta asam lemak esensial. Lipid dapat dibedakan
menjadi dua yaitu lipid sederhana dan lipid kompleks. Lipid sederhana tersusun
dari ester asam lemak dengan berbagai alkohol sedangkan lipid kompleks
tersusun dari ester asam lemak yang mengandung gugus selain alkohol dan asam
lemak (Murray, dkk., 2012).
Lipid mempunyai sifat umum sebagai berikut :
Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan suatu polimer, tidak
mempunyai satuan yang berulang. Pembagian yang didasarkan atas hasil
hidrolisisnya (Poedjiadi, 1994). Terdapat berbagai macam uji yang berkaitan
dengan lipid yang meliputi analisis kualitatif maupun kuantitatif. Uji-uji kualitatif
lipid diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Uji kelarutan lipid. Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun
derivat lipid terdahadap berbagai macam pelarut. Dalam uji ini, kelarutan
lipid ditentukan oleh sifat kepolaran pelarut. Apabila lipid dilarutkan ke
dalam pelarut polar maka hasilnya lipid tersebut tidak akan larut. Hal
tersebut karena lipid memiliki sifat nonpolar sehingga hanya akan larut
pada pelarut yang sama-sama nonpolar.
3. Uji adanya lemak dalam larutan, yaitu untuk menguji bahwa makanan atau
bahan yang diuji mengandung lemak atau tidak membutuhkan bantuan
kertas minyak atau kertas cakram serta bantuan larutan Sudan. Pada saat
bahan atau makanan di tempelkan pada kertas minyak,jika mengandung
lemak , maka akan berwarna transparan atau tembus pandang (Hidayanto
A.P,2017)
Minyak Kelapa
NaOH 1N
Aquadest
Alkohol 96%
NaCl jenuh
2 1 mL minyak goreng
+ 1 mL eter
4 1 mL minyak goreng
+ 1 mL NaOH 1 N
5 1 mL minyak goreng +
1 mL alkohol 96%
Sampel minyak Pelarut alkohol 96% Sampel+ alkohol 96%
goreng Minyak tidak larut dalam
alkohol 96%
(terdapat lapisan pertama
larutan minyak dan lapisan
kedua alkohol 96%)
6 1 mL minyak goreng
+ 1 mL bensin
3 1 mL mentega + 1 mL
aquadest
5 1 mL mentega + 1 mL
alkohol 96%
6 1 mL mentega + 1 mL
bensin
2 2.5 mL campuran
kloroform & reagen
Hubl + 2 tetes
minyak kelapa
sampel minyak Kloroform+reagen Kloroform+reagen hubl+
kelapa hubl+ minyak kelapa minyak kelapa setelah
(warna merah) diteteskan 2 tetes minyak
kelapa (warna bening)
4.Uji Penyabunan
6.Uji Salkowski
VI. PEMBAHASAN
Das, Salirawati,2007. Belajar Kimia Secara Menarik untuk SMA/MA Kelas XI,
Jakarta: Grasindo,
Murray, R.K., Bender, D.A., Botham, K.M., Kennelly, P.J., Rodwell, V.W. and
Weil, P.A., 2012,Alih Bahasa Manurung, L.M. dan Mandera, L.I.,
Biokimia Harper, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hidayanto, A. P .2017. Biokimia. Jakarta. Universitas Esa Unggul
Zuhra, E. A., & Amalia, M. 2017.Sifat Fisik Cairan. Departemen Biokimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian
Bogor