Anda di halaman 1dari 19

LABORATORIUM FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA FARMASI


PERCOBAAN I
“ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT”

OLEH :

NAMA : MUHAMMAD SYAMSIR MURSALI


NIM : O1A1 18 175
KELAS :C
KELOMPOK : II(DUA)
ASISTEN : FITRIA NURCAHYANI

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
PERCOBAAN I
"ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT"
A.Tujuan
Tujuan pada percobaan ini adalah untuk mengetahui cara uji keberadaan
karbohidrat secara kualitatif dan mengetahui jenis karbohidrat yang terdapat
didalam sampel.atau di alam

B.Landasan Teori

Karbohidrat adalah sakarida yang tergabung dalam beragai tingkat


kompleksitas untuk membentuk gula sederhana serta unti yang lebih besar seperti
oligosakarida dan polisakarida. Fungsi utama karbohidrat adalah sumber
energi[1].
Karbohidrat tersususn oleh tiga unsur utama yaitu karbon (C), hidrogen
(H) dan oksigen (O). Susunan atom-atom tersebut dan ikatannya membedakan
karbohidrat yang satu dengan yang yang lainnya, sehingga ada karbohidrta yang
termasuk struktur sederhana seperti monosakarida dan disakarida dengan struktur
kompleks atau polisakarida seperti pati, glikogen dan selulosa [2].
Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O)n atau (CH2O)n dan masih
dibagi lagi kedalam tiga kelompok, yaitu monosakarida, disakarida dan
polisakarida. Monosakarida yang banyak terdapat didalam tumbuhan ialah
glukosa dan fruktosa yang keduanya isomer satu sama lain. Sedangkan disakarida
yang banyak terdapat dalam tumbuhan ialah sukrosa dan maltosa. Sukrosa terdiri
dari glukosa dan fruktosa bukan termasuk gula pereduks[3].
Sukrosa banyak ditemukan ditebu. Sukrosa adalah glukosa atau gula tanpa
pereduksi. Rumus sukrosa adalah C12H22O11. Sukrosa dihidrolisis oleh sukrase
menjadi fruktosa dan glukosa. Glukosa ditemukan dalam darah dan menyediakan
energi untuk tubuh. Glukosa juga terbentuk dari kerusakan glikogen dalam tubuh.
Fruktosa adalah suatu yang mengurangi gula dan membentuk kristal osazon[4].
Analisis kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas reaksi-reaksi
warna yang dipengaruhi oleh produk-produk hasil penguraian gula dalam asam-
asam kuat dalam berbagai senyawa organik. Sifat mereduksi dari gugus karbonil
dan sifat mengoksidasi dari gugus hidroksil yang berdekatan[5].
Uji Molisch adalah tes umum yang digunakan untuk mendeteksi
keberadaan karbohidrat. Pada uji Molisch terbentuk cincin ungu pada sampel.
Penambahan H2SO4 bertujuan untuk kondensing agent dan pembentukkan
senyawa multifurfural sehingga terbentuk rantai karbon yang semakin pendek.
Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagen Molisch membentuk alfa naftol
yang membentuk cincin berwarna ungu [6]. Pemeriksaan karbohidrat dengan
metode benedict menghasilkan hasil positif apabila gula yang mempunya gugus
aldehid atau keton bebas dapat mereduksi ion Cu2+ dari kupri sulfat dari ion Cu+
yang kemudian mengendap menjadi CuO2. Adanya natrium karbonat dan natrium
sitrat membuat pereaksi benedict bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk
bisa berwarna hijau, kuning atau merah bata [7].

E.Uraian Bahan

1. α-Naftol (Ditjen POM RI, 1979 : 708)

Nama resmi : ALFA NAFTOL


Nama lain : α-naftol
RM/BM : C10H7OH / 144,17 g/mol
Pemerian : Hablur tidak berwarna, putih serbuk bau khas
Kelarutan : Larut dalam 5 bagian etanol (95%) P. membentuk larutan
tidak berwarna
Kegunaan : Sebagai pereaksi
2. Alkohol (Ditjen POM RI, 1979 : 65)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol
RM/BM : C2H6O / 46,07 g/mol
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah menguap, bau khas,


rasa panas, mudah terbakar
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, eter dan kloroform
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk dan jauh dari nyala api.
Kegunaan : Zat tambahan

3. Akuades (Ditjen POM RI 1979 : 96)


Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18,02 g/mol H2O
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak


mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai pelarut

4. Asam Sulfat (Ditjen POM RI, 1979 : 52)


Nama resmi : ACIDUM SULFARICUM
Nama lain : Asam sulfat
RM/BM : H2SO4 / 96,02 g/mol
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna jika
ditambahkan kedalam air menimbulkan panas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan

5. Iodium (Ditjen POM RI, 1979 : 316)


Nama resmi : IODIUM
Nama lain : Iodium
RM/BM : I2 / 126,91 g/mol
Rumus struktur :I-I
Pemerian : Keping atau hablur mengkilat seperti logsm kelabu, hitam,
bau khas
Kelarutan : Larut dalam kurang lebih 4 bagian karbondioksida, dalam
lebih kurang 3.500 bagian air, dalam lebih kurang 80
bagian gliserol P, dan dalam lebih kurang 4 bagian karbon
disulfida, larut dalam kloroform P, dan dalam karbon
tetraklorida p
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai reagen

6. Kalium Iodida (Ditjen POM RI, 1979 : 330)


Nama resmi : KALII IODIUM
Nama lain : Kalium Iodida
RM/BM : KI / 166,00 g/mol
Rumus struktur :K-I
Pemerian : Hablur tetrahedral, transparan, atau tidak berwarna,
butiran putih, higroskopis
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, tidak mudah larut dalam air
mendidih, larut dalam etanol (95%)P, mudah larut dalam
gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai reagen

C.Alat dan Bahan


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah batang penganduk 2
buah, cawan porselen 1 buah, cutter, erlenmeyer 250 mL (pyrex®) 4 buah, gelas
kimia 100 mL (pyrex®) 8buah, lap kasar, lumpang dan alu 2 buah, gegep 2 buah,
pembakar bunsen 1 buah, pipet tetes 8 buah, rak tabung 2 buah, sendok tanduk 2
buah, spatula 2 buah, sikat tabung 2 buah, dan tabung reaksi (iwaki®) 20 buah
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah akuades (H2O),
asam sulfat (H2SO4), larutan iodium (I2) 0,1 N, reagen benedict, reagen molisch,
tisu, anggur, mangga ,manggis,timunsuri,jeruk mandarin,salak,kelengkeng dan
tepung kacang hijau.
D.Prosedur Kerja
1. Uji Molisch
Sampel

- dimasukkan 2 mL kedalam tabung reaksi


- ditambahkan 2 tetes reagen molisch
- dihomogenkan
- ditambahkan H2SO4 pekat dengan hati-hati melalui dinding
tabung
- diulangi perlakuan yang sama pada sampel yang berbeda

Hasil pengamatan
2. Uji Iodin
Sampel
Sampel - dimasukkan 2 mL kedalam tabung reaksi
- ditambahkan 2 tetes larutan iodin
- diulangi perlakuan yang sama pada sampel yang berbeda
- Diamati apa yang terjadi

Hasil pengamatan
3. Uji Benedict
Sampel

- dimasukkan 5 mL kedalam tabung reaksi


- ditambahkan 8 tetes larutan sampel
- dipanaskan dengan api langsung
- diulangi perlakuan yang sama pada sampel yang berbeda

Hasil pengamatan
4.Uji barfoed

_Dimasukkan 2ml sampel kedalam tabung reaksi


_ Ditambahkan 2ml renang barfoed
_Dipanaskan sampai 3menit
_Didingunkan dibawah air mengalir
_Diamati endapan yang terjadi di bawah tabung
_Diulangi perlakuan yang sama pada sampel yang berbeda

Hasil Pengamatan
5.Uji seliwanoff

_Dimasukkan 2ml sampel kedalam tabung reaksi


_Ditambahkan 3ml larutan seliwanoff
_Didihkan selama 1menit dan diinginkan
_Diamati perubahan warna yang terjadi
_Diulangi perlakuan yang sama pada sampel yabg berbeda

Hasil Pengamatan
6.Uji fehling

_Dimasukkan 2ml larutan fehling kedalam tabung reaksi


_Ditambahkan 1ml larutan sampel
_Dipanaskan pada pembakar spritus
_Diulangi perlakuan yang sama pada sampel yang berbeda
Hasil Pengamtan
Sampel

F.Hasil Pengamatan
1.Uji molisch
No. Sampel Perlakuan Warna Keterangan
2ml sampel+2tetes reagen
1. Anggur molisch+dihomogenkan+H2SO4 Ungu tua Positif(+)
Sampel
2 tetes
2ml sampel+2tetes reagen
2. Jeruk molisch+dihomogenkan+H2SO4 Ungu tua Positif(+)
2 tetes
2ml sampel+2tetes reagen
3. Mangga molisch+dihomogenkan+H2SO4 Ungu tua Positif(+)
2 tetes
2ml sampel+2tetes reagen
4 Salak Ungu tua Positif(+)
molisch+dihomogenkan+H2SO4
2 tetes
2ml sampel+2tetes reagen
5 Kelengkeng molisch+dihomogenkan+H2SO4 Ungu tua Positif(+)
2 tetes
2ml sampel+2tetes reagen
6 Manggis molisch+dihomogenkan+H2SO4 Ungu tua Positif(+)
2 tetes
2ml sampel+2tetes reagen
7 Timun suri molisch+dihomogenkan+H2SO4 Ungu tua Positif(+)
2 tetes
Tepung 2ml sampel+2tetes reagen
8 kacang molisch+dihomogenkan+H2SO4 Ungu tua Positif(+)
hijau 2 tetes

2.Uji Iodin

No Sampel Perlakuan Warna Keterangan


1 Anggur 1mlsampel+2tetes larutan coklat Positif(+)
iodin
2 Jeruk 1mlsampel+2tetes larutan Coklat Positif(+)
iodin
3 Mangga 1mlsampel+2tetes larutan Coklat Positif(+)
iodin
4 Salak 1mlsampel+2tetes larutan Orange Positif(+)
iodin
5 Kelengkeng 1mlsampel+2tetes larutan Coklat Positi(+)
iodin
6 Manggis 1mlsampel+2tetes larutan Coklat Positif(+)
iodin
7 Timun suri 1mlsampel+2tetes larutan Orange Positif(+)
iodin
8 Tepung 1mlsampel+2tetes larutan Biru tua Positi(+)
kacang iodin
hijau

3.Uji Benedict
No Sampel Perlakuan Warna Keterangan
1 Anggur 5mlbenedict+8tetes merah bata Positif(+)
sampel+dipanaskan
2 Jeruk 5mlbenedict+8tetes merah bata Positif(+)
sampel+dipanaskan
3 Mangga 5mlbenedict+8tetes merah bata Positif(+)
sampel+dipanaskan
4 Salak 5mlbenedict+8tetes merah bata Positif(+)
sampel+dipanaskan
5 Kelengkeng 5mlbenedict+8tetes merah bata Positif(+)
sampel+dipanaskan
6 Manggis 5mlbenedict+8tetes merah bata Positif(+)
sampel+dipanaskan
7 Timun suri 5mlbenedict+8tetes merah bata Positif(+)
sampel+dipanaskan
8 Tepung 5mlbenedict+8tetes Hijau Negatif(_)
kacang sampel+dipanaskan
hijau

4.Uji Barfoed
No Sampel Perlakuan Warna Keterangan
1 Anggur 2mlsampel+2mlreagen Endapan Positif(+)
barfoed+dipanaskan+didinginkan merah bata
2 Jeruk 2mlsampel+2mlreagen Endapan Positif(+)
barfoed+dipanaskan+didinginkan merah bata
3 Mangga 2mlsampel+2mlreagen Endapan Positif(+)
barfoed+dipanaskan+didinginkan merah bata
4 Salak 2mlsampel+2mlreagen Endapan Positif(+)
barfoed+dipanaskan+didinginkan merah bata

5 Kelengkeng 2mlsampel+2mlreagen Endapan Positif(+)


barfoed+dipanaskan+didinginkan merah bata
6 Manggis 2mlsampel+2mlreagen Endapan Positif(+)
barfoed+dipanaskan+didinginkan merah bata
7 Timun suri 2mlsampel+2mlreagen Endapan Positif(+)
barfoed+dipanaskan+didinginkan merah bata
8 Tepungkac 2mlsampel+2mlreagen Endapan Positif(+)
anghijau barfoed+dipanaskan+didinginkan merah bata

5.Uji Seliwanoff
No Sampel Perlakuan Warna Keterangan

1 Anggur 1mlsampel+3ml
seliwanoff+didihkan+did Merah bata Positif(+)
inginkan
2 Jeruk 1mlsampel+3ml
seliwanoff+didihkan+did Merah bata Positif(+)
inginkan
3 Mangga 1mlsampel+3ml
seliwanoff+didihkan+did Merah bata Positif(+)
inginkan
4 Salak 1mlsampel+3ml
seliwanoff+didihkan+did Merah bata Positif(+)
inginkan
5 Kelengkeng 1mlsampel+3ml
seliwanoff+didihkan+did Merah bata Positif(+)
inginkan
6 Manggis 1mlsampel+3ml
seliwanoff+didihkan+did Merah bata Positif(+)
inginkan
7 Timun suri 1mlsampel+3ml
seliwanoff+didihkan+did Merah bata Positif(+)
inginkan
8 Tepung 1mlsampel+3ml
kacang hijau seliwanoff+didihkan+did Merah bata Positif(+)
inginkan

6.Uji Fahling
No Sampel Perlakuan Warna Keterangan
1 Anggur 2mlfehling+1ml Orange Positif(+)
sampel+dipanaskan
2 Jeruk 2mlfehling+1ml Orange Positif(+)
sampel+dipanaskan
3 Mangga 2mlfehling+1ml Orange Positif(+)
sampel+dipanaskan
4 Salak 2mlfehling+1ml Orange Positif(+)
sampel+dipanaskan
5 Kelengkeng 2mlfehling+1ml Orange Positif(+)
sampel+dipanaskan
6 Manggis 2mlfehling+1ml Orange Positif(+)
sampel+dipanaskan
7 Timun suri 2mlfehling+1ml Orange Positif(+)
sampel+dipanaskan
8 Tepung kacang hijau 2mlfehling+1ml Orange Positif(+)
sampel+dipanaskan

G.Pembahasan
Karbohidrat merupakan biomakromolekul yang peling melimpah dan
tersusun dari tiga unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O).
Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O)n atau (CH2O)n dan dibagi kedalam
empat kelompok yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida.
Susunan atom-atom tersebut dan ikatannnya membedakan karbohidrat satu
dengan yang lainnya sehingga ada karbohidrat yang masuk kedalam struktur
sederhana seperti monosakarida dan disakarida dan dengan struktur kompleks
atau polisakarida seperti pati, glikogen, selulosa dan hemiselulosa.
Identifikasi kualitatif karbohidrta pada percobaan ini digunakan delapan
jenis sampel yaitu tepung beras merah, tepung sag, tepung maizena, ekstrak buah
pir, apel, anggur, nanas dan jeruk. Sedangkan reagen yang digunakan yaitu reagen
Molisch, reagen iodin dan reagen benedict. Percobaan pertama yang dilakukan
adalah uji Molisch. Uji molisch dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan
reagen molisch dan ditambahkan asam sulfat (H2SO4) pekat. Penambahan H2SO4
bertujuan sebagai pembentuk senyawa furfural sebagai agen kondensasi. Pereaksi
molisch yang mengandung alfa naftol dan alkohol akan bereaksi dengan furfural
tersebut membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Hasil yang diperoleh dari
uji karbohidrat pada sampel anggur
jeruk,manga,slak,kelengkeng,manggis,timunsuri dan tepung kacang hijau yaitu
terbentuk cincin berwarna ungu diantara dua larutan pada setiap sampel yang
menandakan bahwa sampel uji mengandung karbohidrat.
Percobaan kedua menggunakan reagen iodin. Uji iodin yaitu uji yang
digunakan untuk mengidentifikasi kandungan pati dan glikogen dari
monosakarida lain dan polisakarida. Hasil yang diperoleh yaitu pada sampel
anggur,mangga,manggis,jeruk,berubah menjadi warna coklat yang menandakan
bahwa sampel mengandung glikogen. Pada sampel tepung kacang hijau menjadi
warna biru tua yang menandakan sampel mengandung amilum dan membentuk
heliks mengikat atom iodium dalam larutan dan menghasilkan kompleks amilosa-
iodin. Pada sampel ekstrak slak dan timun suri berubah menjadi warna orange
yang menandakan bahwa sampel mengandung polisakarida lain dan
monosakarida.
Percobaan ketiga yaitu menggunakan reagen benedict. Uji benedict
digunakan untuk mendeteksi adanya gula pereduksi didalam sampel uji yaitu
mengetahui aldehid dan alfa keton hidroksi dan menghasilkan warna merah bata.
Hasil yang diperoleh yaitu pada sampel
anggur,jeruk,mangga,slak,kelengkeng,manggis,timunsuri dan tepung kacang hijau
berubah menjadi warna merah bata yang menandakan bahwa didalam sampel
terdapat gula pereduksi. Sedangkan pada sampel tepung beras merah, tepung sagu
dan tepung maizena tidak berubah warna yang menandakan bahwa didalam
sampel tersebut tidak mengandung gula pereduksi.
Percobaan ke empat yaitu uji barfoed.uji barfoed digunakan untuk
mendeteksi karbohidrat yang tergolong monodakarida .endapan merah bata
menunjukan adanya monodakarida dalam sampel hasil yang dipereh semua
sampel menghasilkan endapan merah bata kecuali pada tepung kacang hijau .hal
ini dikarenakan ion cu2+ dan pereaksi barfoed dalam suasana asma direduksi
lebih cepat oleh gula reduksi monisakarida dan disakarida dan akan menghasilkan
cu2oberwarna merah bata .perubahan warna merah bata ini di tunjukan sampel
mengandung monosakarida.
Percobaan kelima yaitu seliwanoff adalah uji kimia yang membedakan gula
aldosa dan ketosa.ketosa dibedakan dari aldosa via gugis fungsi keton/aldehid
gula tersebut.jika gula tersebut mempunyai gugis keton ,ia adalah ketosa
sebakiknya jika ia mengandung gugus aldehid ia adlah aldosa .Hasil yang
diperoleh yaitu pada ekstrak buah anggur
,jeruk,mangga,salak,kelengkeng,manggis,timunsuridan tepung kacang hijau
terjadi perubahan warna yang menunjukan bahwa sampel tersebut mengandung
gula aldosa dan ketosa.
Percobaan ke enam yaitu uji fehling .uji ini dapat digunakan sebagai uji
generik untuk monosakarida .hasil yang diperoleh dari uni fehling yaitu ekstrak
buah anggur,mangga manggis ,kelengkeng,jeruk timunsuri,dan salak berubah
earna setelah dipanaskan .hal ini dikarenakan reaksi fehling hanya dapat
mereduksi gula sederhana sedangkan tepung kacang hijau merupakan jenis gula
kompleks sehingga tidak dapat mengalami perubahan warna.
Manfaat percobaan analisis kualitatif karbohidrat dalam bidang farmasi
yaitu karbohidrat didalam tubuh berada didalam sirkulasi darah sebagai glukosa
atau keperluan energi yang apabila kelebihan karbohidrat (glukosa) dalam darah
akan terkena penyakit diabetes. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian dalam
bodang farmasi karena sebagian besar produksi makanan bahan minuman
prebiotik, bahan penyalut lapis tipis (film coating) tablet dan lain sebagainya yang
merupakan produk dari industri farmasi yang mengandung karbohidrat sehinnga
perlu dilakukan uji kualitatif karbohidrat untuk meminimalisir kandungan glukos
dalam produk farmasi khususnya bagi penderita diabetes.
H.Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah identifikasi karbohidrat secara
kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam uni ,seperti uji
molisch,uji iodin,uji barfoed,uji pencet,uji seliwanoff,uji fehling dan
lain_lain.sampel yang digunakan pada percobaan ini yaitu ekstrak buah
mengandung monosakarida yang merupakan gula sedrhana dan sampel lainnya
merupakan gula kompleks yang menagandung pati atau amilum
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, M., N. R. Khoirotun R., dan Eva A., 2017, Identification of Active
Subtance in Java Date (Pheonix Dactivera L.) Fruit Flesh Methanol
Extract, BIOTROPIC The Journal of Tropical Biology, Vol. 1 (1).

Asif, H. M., Muhammad A., Tariq S., M. Ibrahim K., Naveed A., Riaz U. R., dan
Ghazala S., 2017, Carbohydrates, International Research Journal of
Biochemistry and Bioinformatics, Vol. 1 (1).

Ditjen POM RI, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

Elzagheid, M. I., 2018, Laboratory Activities to Intriduce Carbohydrates


Qualitative Analysis to College Students, Word Journal Of Chemical
Education, Vol. 6 (2).

Fitriananto, D. S., Laksmi, W., Ronny A., dan Muhammad R. Z., 2018, Gambaran
Status Gizi Pekerja Bangunan Wanita di Kecamatan Tembalang Kota
Semarang tahun 2016, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6 (1) ISSN
2956-3346.
Ftriningrum, R., Sugiarto dan Ari S., 2017, Analisis Kandungan Krabohidrat pada
Berbagai Tingkat Kematangan Buah Karika di Kejejar dan Sembungan
datarn tinggi Tinggi Dieng Jawa Tengah, Bioteknologi, Vol. 10 (1). ISSN
2301-8658.

Hidayat, A. K., Herianto dan ali S. K., 2018, Metode Penentuan Kebutuhan air
Tanaman dan Jenis Tanaman Untuk Kesehatan Pangan Masyarakat, Jurnal
Siliwangi, Vol. 2 (2).

Kusbandari, A., 2017, Analisis Kualitatif Kandungan sakarida dalam Tepung dan
Pati Umbi Ganyong, Pharmaciana, Vol. 5 (1).

Lestari, I., dan Eka F. L., 2017, Penentuan Kabohidrat pada Pisang Kepok Kuning
atau Putih Sebelum dan Sesudah direbus Untuk di Konsumsi Penderita
Diabetes Melitus, Jurnal Sains, Vol. 7 (3) ISSN 2087-0775.

Anda mungkin juga menyukai