Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI KARBOHIDRAT

Disusun Oleh :
Mulyana

24032121012

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
GARUT
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena saya dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini. Penyusunan laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Biokimia tentang Uji
Karbohidrat. Selain itu tujuan dari penyusunan laporan ini juga untuk menambah wawasan
tentang Uji Karbohidrat.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mega Rohayani, S.Pt, M.S selaku dosen
pengampu mata kuliah Biokimia yang telah membimbing saya agar dapat menyelesaikan laporan
ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
menerima kritik dan saran agar penyusunan laporan selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu
saya mengucapkan terima kasih.

Garut, 28 Oktober 2022

Mulyana
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4
kalori (kilojoule) energy pangan per gram. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting
dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain.
Sedangkan dalam tubuh, karohidrat berguna untuk mencegah tumbuhnya ketosis, pemecahan
tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat terdiri dari monosakarida, disakarida, dan
polisakarida, yang memiliki senyawa berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
dilakukan analisis terhadap karbohidrat yang meliputi perubahan warna, senyawa positif, dan
pengelompokannya. Analisis dilakukan menggunakan uji Fehling, Moore, hidrolisa, dan Iod.
Penelitian ini menghasilkan bahwa berdasarkan hasil uji Fehling dan Moore, glukosa dan
sukrosa merupakan gula sederhana. Sementara pada uji Hidrolisa, sukrosa dan amilum positif
terhidrolisis melalui perubahan warna yaitu endapan oren pada sukrosa dan hijau kebiruan
pada amilum. Hasil uji Iod menunjukkan amilum termasuk polisakarida terjadi perubahan
warna menjadi biru kehitaman. Dengan demikian, klasifikasi karbohidrat yang termasuk
monosakarida adalah glukosa, disakarida adalah sukrosa, dan polisakarida adalah amilum.

Karbohidrat (dalam hal ini pati, gula, atau glikogen) merupakan zat gizi sumber energy
paling pentng bagi makhluk hidup karena molekulnya mnyediakan unsur karbon yang siap
digunakan oleh sel. Secara kimia, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehid atau
keton dari alcohol polihidrik (karena mengandung gugus hidroksi lebih dari satu), atau sebagai
senyawa yang menghasilkan turunan tersebut apabila dihidrolisis (Poedjiadi, 2006). Sifat-sifat
kimia karbohdrat berkaitan dengan gugus fungsional yang terdapat dalam molekul yaitu gugus
hidroksi, gugus aldehid, dan gugus keton. Beberapa sifat kimia karbohidrat dapat digunakan
untuk mengidentifikasi dan membedakan senyawa karbohidrat yang satu dengan yang lainnya.
Kebanyakan karbohidrat yang dikonsumsi adalah tepung atau amilum atau pati yang ada
dalam gandum, jagung, beras, kentang, dan padi-padian lainnya. Kerbohidrat juga menjadi
komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti seluloasa,
pectin, serta lignin (Edahwati, 2010). Klasifikasi karbohidrat terdiri dari monosakarida,
disakarida, dan polisakarida (Fessenden, 1982). Monosakarida adalah karbohidrat yang
sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa ato karbon saja dan tidak dapat
diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbo lain (McGilvery, 1996).
Monosakarida tidak berwarna, bentuk kristalnya larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut
nonpolar. Monosakrida digolongkan menurut jumlah karbon yang ada dan gugus fungsi
karbonilnya yaitu aldehid (aldosa) dan keton (ketosa). Glukosa, galaktosa, dan deoksiribosa
semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa adalah ketosa (Fessenden, 1982).
1.2 Identifikasi Masalah
1.21 Apakah yang dimaksud Karbohidrat?
1.22 Apa sajakah jenis-jenis Karbohidrat?
1.23 Apakah yang dimaksud Uji Karbohidrat dengan Uji Iodine?
1.3 Maksud dan Tujuan
1.31 Mengetahui cara pengujian berbagai jenis karbohidrat pada bahan dengan reagen yang
berbeda
1.32 Mengetahui cara menentukan jenis karbohidrat pada bahan berdasarkan hasil pengujian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
Karbohidrat diidentifikasikan sebagai senyawa yang unsur-unsurnya terdiri dari
karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), dengan rumus empiris (CH 2O)n. Karbohidrat
memegang peranan dasar bagi kehidupan di bumi ini. Bukan saja sebagai sumber energi
utama bagi makhluk hidup tetapi juga senyawa yang menyimpan energi kimia. Pada
hewan/manusia energi disimpan sebagai glikogen dan pada tanaman sebagai pati.
Disamping kedua senyawa tersebut ada pula karbohidrat pembentuk struktur, misalnya
selulosa yang berperan sebagai komponen utama dinding sel tumbuhan dan peptidoglikan
yang terdapat pada diding sel bakteri.
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa makromolekul. Karbohidrat terdapat
dalam kehidupan sehari-hari dan banyak jenisnya seperti monosakarida, disakarida,
oligosakarida dan polisakarida. Uji kualitatif karbohidrat adalah pengujian karbohidrat
yang didasarkan atas reaksi-reaksi warna yang dihasilkan, sifat mereduksi dari gugus
karbonil dan sifat oksidasi dari gugus hidroksil. Uji kuantitatif karbohidrat digunakan
untuk menentukan kadar dari suatu karbohidrat.

Kandungan pati dalam bahan pangan dapat ditentukan secara volumetrik/titrimetri


atau kolorimetri. Penentuan total pati adalah dengan cara menghidrolisis pati secara
sempurna menjadi glukosa. Hidrolisis pati menjadi gula dapat terjadi saat ada perlakuan
asam yaitu memecah ikatan glikosidik yang menghubungkan antar glukosa. Dapat juga
terjadi secara enzimatis (enzim α-amilase dan glukoamilase) yang memecah molekul-
molekul amilosa dan amilopektinn menjadi gula sederhana. Kandungan glukosa dapat
ditentukan menggunakan metode penetapan gula seperti metode Anthrone, metode fenol,
metode Lane-Eynon, metode Nelson-Somogyi. Kandungan pati ditentukan menggunakan
fakor pengali (0,9). Sehingga kandungan pati adalah kandungan glukosa x 0,9. Dapat
ditentukan untuk analisis kadar pati pada contoh padat atau cair.

2.2 Jenis Karbohidrat


a. Monosakarida. Ada tiga jenis monosakarida yang mempunyai arti gizi yaitu
glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa, dinamakan juga sebagai gula anggur, terdapat
luas di alam dalam jumlah sedikit yaitu dlama sayur, buah, sirup jagung, sari pohon dan
bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting
dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa dan
laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk
karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi.
Fruktosa, dinamakan sebagai gula buah yang merupakan gula paling manis. Gula ini
terutama terdapat dalam madu bersama glukosa dalam buah, nektar bunga dan juga di
dalam sayur. Galaktosa, terdapat di dalam tubuhsebagai hasil pencernaan laktosa.

b. Disakarida. Ada tiga jenis yang mempunyai arti gizi yaitu sukrosa, maltosa dan
laktosa. Sukrosa, dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Gula pasir terdiri atas 99 %
sukrosa dibuat dai kedua macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan
kristalisasi. Gula merah dibuat dari kelapa, tebu atau enau melalui proses penyulingan
tidak sempurna. Sukrosa juga banyak terdapat di dalam buah, sayuran dan madu. Bila
dihidrolisis atau dicernakan, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa dan
fruktosa.Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap
pemecahan pati. Bila dicernakan atau dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit
glukosa. Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa
dan satu unit galaktosa. Banyak orang, terutama yang berkulit berwarna (termasuk orang
Indonesia) tidak tahan tehadap susu sapi, karena kekurangan enzim laktase yang dibentuk
di dalam dinding usu dan diperlukan untuk pemecahan laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa.
Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran
pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh, yang
menyebabkan gejala kembung, kejang perut dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa
lebih banyak terjadi pada orangtua.

c. Oligosakarida. Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh


monosakarida. Sebetulnya disakarida termasuk dalam oligosakarida, tetapi karena
peranannya dalam ilmu gizi sangat penting maka dibahas secara terpisah.

2.3 Uji Iodine


Iodine berfungsi untuk menguji kandungan amilum dalam senyawa organik.
Iodine bila di absorbsi oleh larutan polisakarida akan memberikan warna. Warna yang
dihasilkan akan bergantung pada jenis polisakarida pengabsorbsi. Larutan amilum dengan
iodine akan memberikan warna biru, sedangkan larutan glikogen atau larutan amilum
yang terhidrolisa secara parsial akan menghasilkan warna coklat kemerahan.
Larutan unsur iodine seperti lugol apabila dicampur dengan amilum akan
menghasilkan larutan berwarna biru pekat yang disebabkan oleh interaksi iodium dengan
struktur lingkar polisakarida. Namun untuk larutan uji monosakarida dan disakarida tidak
akan memperlihatkan warna larutan yang spesifik yang menandakan bahwa larutan
tersebut tidak mengandung amilum amilase dan amilopektin.
BAB III
ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA
3.1 Alat
 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Pipet tetes
 Beaker glass
 Timbangan analitik
 Penjepit
3.2 Bahan
 Larutan iodine
 Larutan HCL 2 N
 Tepung jagung
 Tepung beras
 Tepung kanji
 Tepung kelapa
 Tepung almond
 Dedak
3.3 Prosedur kerja
1. Buat larutan karbohidrat 2% dari bahan praktikum yang sudah disediakan
2. Masukkan sample larutan 15 sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi, kemudian
masing-masing diberi label
3. Tambahkan HCL 2 N sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi yang berisi larutan
karbohidrat
4. Tambahkan 2-4 tetes larutan iodine, kemudian homogenkan
5. Amati perubahan warna yang terjadi dan catat pada table hasil pengamatan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Larutan Perubahan warna Keterangan


1 Tepung jagung
2 Tepung beras
3 Tepung kanji
4 Tepung kelapa
5 Dedak
6 Tepung almond

Anda mungkin juga menyukai