Anda di halaman 1dari 22

Laporan

Kunjungan ke musium

KARBOHIDRAT

NAMA : NUR MAGFIRA

Nim : B0422037

Kelompok : 2 (DUA)

Asisten : WINARTY

TGL PRATIKUM : 05 Juni 2023

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karbohidarat merupakan zat makanan yang paling cepat menyuplai energi
sebagai bahan bakar tubuh, terutama saat tubuh dalam kondisi lapar. Dalam
kondisi lapar, makanan yang dipilih cenderung untuk segera mengatasi rasa
lapar sehingga makanan yang mengandung karbohidrat dikonsumsi,
karbohidrat akan segera dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi. Alasan
makanan yang mengandung karbohidrat sering kali dipilih sebagai seumber
utama energi, selain karena aspek kepraktisan, yaitu relatif murah, mudah
diperoleh dan mudah disimpan, juga dari aspek biologis sangat esensial
menyediakan bahan dasar untuk proses-proses penting metabolisme dalam
tubuh. Adanya karakteristik khas yang dimiliki dan berbagai keunggulan
yang terdapat pada karbohidrat tersebut menetapkan karbohidrat menjadi
sumber energi yang paling populer. Adalah sulit mengonsumsi karbohidrat
dalam jumlah sedikit, tetapi sebaliknya relatif mudah mengonsumsi
karbohidrat secara berlebihan hingga berisiko menyebabkann masalah
kesehatan. (Dr. Ir, Annis Catur Adi, M.Si 2016).
Isitilah karbohidrat, berasal dari kata hidrat karbon ( hidrates of carbon)
atau yang populer dikenal dengan sebutan hidrat arang atau sakarida (dari
bahasa yunani sackharon yang berarti gula). Karbohidrat adalah zat gizi
berupa senyawa organik yang terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen
yang digunakan sebagai bahan pembentuk energi,. Di dalam tumbuhan,
ketiga zat tersebut terlibat dalam suatu proses yang populer dengan sebutan
proses fotosintesis. (Dr. Ir, Annis Catur Adi, M.Si 2016).
Tanaman yang berad disekitar kita menggunakan senyawa karbon
dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan enrgi (sinar matahari) dan
pigmen hijau daun (klorofil) untuk memproduksi karbohidrat yang biasa kita
makan. Proses kimia yang terkadi secara alamiah dan kompleks tersebut
adalah proses fotosintesis. Melalui proses fotosintesis, senyawa yang berada
disekitar tanaman, yaitu air yang berasal dari tanah dan karbon matahari
adanya butir hijau dan (klorofil) bereaksi daun memungkinkan daun
membentuk glukosa sebagai terbenuk selama proses fotosintesos, tersimpan
menyebar di bagian-bagian tanaman, yaitu daun, bayang, akar, biji, serta
buah. Proses fotosintesis secara sederhana diilustrasikan sebagai berikut. (Dr.
Ir, Annis Catur Adi, M.Si 2016).
B. Tujuan Percobaan
1. Mengindentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu bahan.
2. Mengetahui adanya reaksi-reaksi yang terjadi yang terjadi pada
identifikasi karbohidrat.
3. Mengetahui beberapa sifat kimia karbohidrat.
4. Mengetahui kadar gula reduksi dalam suatu bahan.
C. Prinsip Percobaan
1. Uji Molisch
Dilakukan untuk menentukan karbohidrat secara kualitatif. Larutan
uji di campur dengan pereaksi molisch kemudian dialirkan H2SO4
dengan hati-hati melalui dinding tabung agar tidak tercampur. Hasil
positif ditunjukkan terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas antara
kedua lapisan.
2. Uji Iodium
untuk menentukan polisakarida. Larutan uji dicampurkan dengan
larutan iodium. Hasil positif ditandai dengan amilum dengan iodium
berwarna biru, dan dektrim dengan iodium berwarna kuning.
3. Uji Benedict
Dilakukan untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Larutan ujii
dicampurkan denengan pereaksi benedict kemudian dipanaskan. Hasil
positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan berwarna biru, merah
bata, atau kuning tergantung kadar gula pereduksi yang ada.
4. Uji Barfoed
Dilakukan untuk membedakan anatara monosakaraida dan
disakarida. Utan di uji di campurkan dengan pereaksi barfoed kemudian
dipanaskan. Hasil positif ditunjukkan dengan monosakarida menghasilkan
endapan Cu2O berwarna merah bata.
D. Manfaat Percobaan
1. Mengetahui adanya karbohidrat secara kualitatif dalam larutan zat uji
(Amilum, laktosa dan glukosa) pada uji molisch.
2. Mengetahui adanya polisakarida dalam larutan zat uji (Amilum, laktosa,
dan glukosa) pada uji iodium.
3. Mengetahui adanya gula reduksiyang terkandung dalam larutan zat uji
(Amilum,laktodan dan glukosa). Pada uji benedict.
4. Mengetahui perbedaan anatar monosakarida dan disakarida dalam larutan
zat uji (Amilum, laktosa dan glukosa).

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat berasal dari kata karbon dan hidrat (air). Secara
sederhana karbohidarat didefehnisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat
adalah senyawa karbon yang mengandung ejumlah besar gugus hidroksil.
Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid. Disebut
polihidroksialdehid/aldosa atau berupa keton, disebut
polihidroksiketon/ketosa. Berdasarkan pengertian diatas berarti diketahui
bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari
karbohidrat adalah: Cn (H2O)n atau CnH2nOn. (Dra. Agnes Sri Harti,
M.Si. Drs. Soebiyanto, M.Or., M.pd.2017).
Karbohidrat adalah hasil alam yang memiliki banyak fungsi
penting dalam tanaman maupun hewan. Melalui forosintesis, tanaman
merubah karbon mati menjadi karbohidrat, yaitu dalam bentuk selulosa,
pati dan gula-gula (Qalsum et al., 2015).
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh
manusia yang berfungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia.
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik
yang mempunyai struktur molekuler yang berbeda-beda, meskipun
terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Semua
karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)
(Edukatif et al., 2014).
B. Jenis-jenis Karbohidrat
Karbohidrat yang terdapat dalam makanan umumnya hanya 3 jenis, yaitu:
1. Monosakarida (Gula sederhana/ C6H12O6)
Karbohidrat yang paling sederhana yang merupakan molekul
terkecil karbohidrat. Dalam tubuh monosakarida langsung diserap oleh
dingding-dinding usus halus dan masuk kedalam peredaraan darah.
Monosakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu:
a. Glukosa Merupakan gula yang paling penting bagi metabolisme
tubuh lebih dikenal sebagai gekstrosa (gula fisiologis), bentuknya
yang jadi ditemukan dalam berbagai buah-buahan dan sayur-
sayuran, jagung manis dan sejumlah akar-akar dan madu. Semua
jenis karbohidrat akhirnya akan diubah menjadi glukosa. Seperti
sumber karbohidrat yang dihasilkan sebagai hasil cernaan pati:
Pati>dekstrin>maltosa>2 molekul gula glukosa dengan bantuan
enzim. Sebagai sumber yang normal, glukosa ditemukan dalam
peredaran darah.
b. Galaktosa merupakan gula yang tidak ditemukan didalam buah-
buahan ataupun akar-akaran tapi merupakan hasil hidrolisa dari
laktosa atau gula susu, yang melalui proses metabolisme selanjutnya
diubah menjdi gula yang dapat menghasilkan energi. Galaktosa
merupakan komponen dari serebrosida (Perkembangan dari lemak,
ditemukan pada otak dan jaringan syraf ).
c. Fruktosa dikenal sebagai gula yang paling manis jika dibandingkan
dengan glukosa dan galaktosa, zat ini bersama-sama gluktosa
terdapat dalam buah-buahan dan sayuran terutama dalam madu, yang
menyebabkan rasa manis
2. Disakarida (Gula Ganda/C12H22O11)
Disakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam
proses metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi dua molekul
monosakarida oleh enzim dalam tubuh. Disakarida dikelompokkan
menjadi tiga jenis yang mempunyai arti gizi, yaitu:
Sukrosa atau gula meja, sebagai sumbernya terdapat dalam gula
tebu, gula aren. Dalam proses pencernaan sukrosa akan dipecah menjadi
glukosa dan fruktosa.
a. Maltosa atau gula m’alt/biji merupakan hasil pecahan zat tepung
(pati), yang selanjutnya dipecah menjadi dua molekul glukosa,
sumbernya biji-bijian yang dibuat kecambah. Jadi maltosa tidak
ditemui di alam bebas.
b. Laktosa merupakan guka susu, banyak terdapat pada susu, dalam
tubuh manusia laktosa agak sulit dicerna jika dibandung dengan
sukrosa dan maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan dopecah
menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
3. Polisakarida
Karbohidrat yang tersusun atas banyak gugusan gula sederhana
(Monosakarida), ada yang dapat dicerna (tepung/pati dann dekstrin) dan
ada yang tidak dapat dicena serta serta tidak larut dalam air (sellilosa,
hemisellulosa), tidak dapat dicerna serta larut dalam air (pectin),
umumnya tidak berasa atau berasa pahit polisakarida dikelompokkan
menjadi:
a. Pati/Tepung Meupakan sumber kalori yang sangat penting karena
sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk
pati. Pati atau tepung merupakan bentuk karbohidrat yang diperoleh
dari sumber biji-bijian, akar-akaran, umbi-umbian dan bauh tanaman
terutama yang belum matang.
b. Dekstrin merupakan bentuk karbohidrat yang diperoleh sebagai hasil
antara pencernaan pati untuk dibentuk menjadi maltosa.
c. Glikogen disebut juga pati hewan, adalah jenis karbohidrat
semacam gula yang disimpan di hati dan jaringan otot, glikogen
dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi didalam
otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan untuk
pemenuhan energi bagi jaringan tubuh pada saat-saat tubuh
menjalani jalanan keras atau latih-latihan berat, glukosa diperoleh
sebagai hasil ubahan glikogen dan selanjutnya disirkulasikan ke
berbagai bagian tubuh. Klebihan glukosa melampaui kemampuaan
menyimpanya dalam bentuk glikogen dan di ubah menjadi lemak
dan di simpan jaringan lemak. Sumbernya hanya terdapat di dalam
makanan berasal dari hewani dalam jumlah terbatas.
d. Polisakarida nonpati/serat
Ada dua golongan serat, yaitu:
1) Serat yang tidak larut dalam air (Delulosa, hemiselulosa)
selulosa adalah unsure dari polisakarida yang idak dapat dicerna,
thaan terhadap kerja enzim dan berpengaruh pada muatan besar
makanan
2) Serat yang larut dalam air (Pectin)
Pektin juga merupakan unsure polisakarida yang tidak dapat
dicerna, sumbernya yang utama adlah buah-buahan yang
menjadikan kulit buahnya memiliki ketebalan tertentu, pectin
berfungsi sebagai laksatif dan pengental, pengikat dan
pembentukan sel makanan.
C. Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai fungsi secara utama menyediakan kebutuhan
energi tubuh. Namun, fungsi karbohidrat bukanlah hanya sebagai sember
energi, tetapi juga fungsi lain dalam keberlangsungan proses metabolisme
dalam tubuh. Berfungsi karbohidrat dalam metabolisme tubuh diuraiakan
berikut ini.
1. Penyediaan Energi Utama
Agar tetap bertahan hidup, kita memerlukan bahan baar untuk
menghasilkan energi. Sel-sel tubuh membutuhkan ketersediaan energi
siapmpakai dan konstan, terutama dalam bentuk glukosa. Karbohidrat
sebagai sumber energi yang paling murah dibangdingkan zat gizi lain
(lemak dan protein), dan setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan
4kkal.Lemak merupakan sumber energi, tetapai cadanggan leamak tidak
dapat segera dipergunakan sebagai sumber energi siap pakai sewaktu-
waktu saat organ membutuhkan energi.
2. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat dapat berfungsi sebagai fat sparer. Keberadaan karbohidarat
dapat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna. Kondisi
ini terjadi apabila energi yang tersedia dalam tubuh tidak mencukupi,
mengakibatkan terjadinya peningkatan pemecahan lemak hingga terjadi
penumpukan badan-badan keton dan kesamaan pada darah (asidosis).
D. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat Sumbernya adalah padi-padian atau serealia, umbi-
umbian, kacang-kcangan kering dan gula.Hasil olah bahan-bahann ini adalah
bihun, mie, roti, tepung-tepungan selai, sirup. Sebagian besar sayur dan buah
tidak banyak mengandung karbohidrat sayur umbi-umbian (Wortel, bit) lebih
banyak mengandung karbohidrat dibanding sayur daun-daunan. Bahan
makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur dan susu sedikit sekali
mengandung karbohidrat.
BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Senin/ 05 juni 2023

Waktu : 13:00

Tempat : Laboratorium biologi dasar, Laboratorium terpadu,


Universitas Sulawesi Barat.

B. Alat dan Bahan

1. Uji Molisch

a. Alat
1) Tabung reaksi dan rak tabung
2) Pipet tetes
3) Pipet ukur
b. Bahan
1) Zat uji amilum 1%
2) Zat uji laktosa 1%
3) Zat uji glikogen 1%
4) Pereaksi molisch (5% alfa-naftol dan alcohol 95)
5) H2SO4 pekat
2. Uji Iodium
a. Alat
1) Tabung raksi dan tabung
2) Pipet tetes
3) Pipet ukur
b. Bahan
1) Zat uji amilum 1%
2) Zat uji laktosa 1%
3) Zat uji glikogen
4) Larutan Iodium
3. Uji Benedict
a. Alat
1) Alat pemanas atau penangas air
2) Tabung reaksi
3) Penjepit tabung
4) Pipet tetes
5) Pengatur waktu/stopwat
b. Bahan
1) Zat uji amilum 1%
2) Zat uji laktosa 1%
3) Zat glikogen 1%
4) Pereaksi benedict
4. Uji Barfoed
a. Alat
1) Tabung reaksi
2) Pengatur waktu
3) Penjepit tabung
4) Pipet tetes
b. Bahan
1) Zat uji amilum 1%
2) Zat uji laktosa 1%
3) Zat uji glukosa 1 %
4) Pereaksi barfoed

C. Prosedur Kerja

1. Uji Molisch
Reaksi ini positif untuk semua karbohidrat. Dalam tabungreaksi
yang berisi larutan yang akan dianalisis tambahkan larutan a-naftol yang
telah dibuat, kemudian ditambahkan H20SO4 pekat dengan hati-hati
melalui dinding tabung. Jika terjadi warna violet diantara dua larutan,
berarti sampel mengandung karbohidrat. Reaksi yang terjadi adalah mula-
mula glukosa bereaksi dengan H2SO4 pekat membentuk
hidroksimetilfulfural, atau jika pentosa menghasilkan fulful yang
selanjutnya bereaksi dengan a-naftol membentuk senyawa berwarna violet.
Prosedur kerja: a. Dimasukan kedalam tabung 2 mL sampel; b.
Ditambahkan 3 tetes reageng molisch dan dikocok; c. Ditambahkan 2 mL
H2SO4; dan d. Diamati hasilnya.
2. Uji Iodium
Uji karbohidrat metode iodium digunakan untuk menganalisis
amilum. Pada uji iodium, 2 mL larutan amilum ditambahkan dengan 3
tetes larutan odin. Sebanyak 2 mL larutan sampel dimasukkan kedalam
tabung reaksi yang telah di letakkan di rak tabung reaksi. Larutan Iod
sebanyak 3 tetes di tambahkan ke dalam masing-masing sampel. Diamati
perubahan warna yang terjadi pada larutan. Reaksi positif pada uji iodium
adlah terbentuknya warna biru. Bentuk rantai heliks karbohidrat dapat
menyebabkan pati dapat membentuk senyawa kompleks dengan mlekul
iodin yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna
biru tua pada kompleks tersebut. Selain itu, analisis glikogen dan sebagian
pati yang terhidrolisis menggunakan uji iodium ini bereaksi dengan
idodium membentuk warna warna kuning (Fitri dan Fitriana,2020).
3. Uji Benedict
Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi. Jika di
dalam larutan terdapat gula pereduksi, maka akan terdapat reaksi positif
dimana terdapat larutan dengan endapan berwarna merah bata. Endapan
ini timbul akibatreaksi reduksi Cu2+ dari Cu2SO4 oleh gula pereduksi
menjadi Cu+ dalam Cu2O. Prosedur kerja: a. Dimasukkan 5 tetes larutan
sampe ke dalam tabung reaksi; b. Ditambahkan 1 mL reagen benedict; c.
Dipanaskan dalam penangas air, lalu dihitung waktu sampai terbentuk
perubahan warna merah bata; dan d. Diamati hasilnya.
4. Uji Barfoed
Uji ini untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan
mengontrol kondisi pH waktu pemanasan. Prinsipnya berdasarkan reduksi
Cu2+ menjadi Cu+. Sampel monosakarida mempunyai waktu yang lebih
cepat membentuk warna biru pada uji Barfoed. Prosedur kerja: a.
Dimasukkan 5 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi; b.
Ditambahkan 1 mL reagen Barfoed; c. Dipanaskan dalam penangas air,
lalu dihitung waktu sampai terbentuk perubahan warna biru a; dan d.
Diamati hasilnya.
BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN

A.Tabel Pengamatan

Hasil Percobaan

1. Uji Molisch

No. Zat Uji Hasil Uji Molisch Karbohidrat


(+/-)
1. Amilum 1% Berwarna Ungu (Tipis) +
2. Laktosa 1% Berwarna Ungu (Tebal) +
3. Glukosa 1% Berwarna Ungu (Tebal) +

2. Hasil Uji Iodium

No Zat Uji Hasil Uji Iodium Polisakarida


(+/-)
1. Amilum 1% Berwarna Biru +
2. Laktosa 1% Berwarna Kuning -
3. Glukosa 1% Berwarna Kuning -

3. Hasil Uji Benedict

No. Zat Uji Hasil Uji Benedict Gula Reduksi


(+/-)
1. Amilum 1% Berwarna Biru +
2. Laktosa 1% Berwarna Jingga +3
3. Glukosa 1% Berwarna Merah Bata +4
4. Hasil Uji Barfoed

No Zat Uji Hasil Uji Barfoed Monosakarida


. (+/-)
1. Amilum 1% Berwarna Biru -
2. Laktosa 1% Berwarna Biru -
3. Glukosa 1% Berwarna Biru -

B. Gambar Hasil

1. Uji Molisch

Sebelum Terjadi Reaksi Setelah Terjadi Reaksi

2.Uji Iodium

Srbelum Terjadi Reaksi Setelah Terjadi Reaksi

3.Uji Benedict
Sebelum Terjadi Reaksi Setelah Terjadi Reaksi

4.Uji Barfoed

Sebelum Terjadi Reaksi Setelah Terjadi Reaksi

C. Pembahasan

1. Uji Molisch
Uji molisch adalah uji untuk semua jenis karbohidrat.
Monosakarida, disakarida, dan polisakarida akan memberikan hasil positif.
Jika timbul cincin warna ungu yang merupakan kondeksi antara furlfural
dengan a-naftol dalam pereaksi molisch. Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi
heksosa menghasilkan senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural,
sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif
jika timbul cincin ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau
hidroksimetil furfural dengan a-naftol dalam pereaksi molisch. Uji molisch
adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji lain
untuk semua jenis larbohidrat akan memberikan hasil positif. (Dasyanti,
2013).
2. Uji Iodium
Uji iodium merupakan uji khas mendeteksi adanya kandungan
amilum atau pati (Polisakarida). Larutan amilum apabila diberi larutan
iodium akan berwarna biru akibat molekul amilosa yang membentuk
senyawa amilipektin. Senyawa amilopektin dengan iodium akan
memberikan warna ungu atau merah lembayung.
3. Uji Benedict
Tes benedict bersifat semi kuantitatif dan merupakan tes yang
sensitif untuk semua jenis gula peredduksi atau semua monosakarida dan
disakarida kecuali sukrosa dan trehalosa. Reaksi yang terjadi adalah
reduksi-oksidasi.
4. Uji Barfoed
Tes ini berbeda 2 tes reduksi lainnya karena tes ini dilakukan
dalam media asam ringan yang hanya akan bereaksi dengan karbohidrat
pereduksi kuat monosakarida. Pda kondisi asam ringan, gula membentuk
enediol, yang dapat mereduksi ion Cu2O. Sifat pereduk bergantung pada
gugus karbonil (Gugus aldehid atau karnon).

BAB V
PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Uji Molisch Semua karbohidrat tersusun terdiri atas unsur carbon (C),
hidrogen (H) dan oksigen (O). Karbohidrat terbagi tiga golongan yaitu
monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Reaksi uji karbohidarat. pada
pratikum ini di lakukan dengan uji molisch. Uji molisch bertujuan untuk
membuktikan adanay karbohidrat secara kualitatif yang mana karbohidrat
merupakan salah satu sumber energi. Hasil dari pratikum ini adalah semua
larutan menunjukkan hasil positif. Semakin sederhana rantai karbohidrat
tersebut maka warna reaksi akan semakin pekar, maka golongan
polisakarida yaitu amilosa dan memiliki warna paling pucat.
2. Uji iodium Warna biru pekat akan muncul dengan saat proses pemanasan,
kemudian kembali berwarna biru pekat saat larutan sudah dingin. Hasil
positif menunjukkan adanya kandungan amilum atau pati.
3. Uji Benedict Monosakarida pereduksi, glukosa, fruktosa, galaktosa dan
manosa memberikan reaksi positif dengan pereaksi benedict. Warna
endapan memberikan gambaran konsentrasi gula dalam larutan.
4. Uji Barfoed Tes ini hanya positif untuk monosakarida saja, misalnya
glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa.

B.Saran

1. Saran Untuk Pratikum


Dalam melakukan pratikum, praktikan sebaiknya sebaiknya sudah
dimilikii pengetahuan dasar tentang materi yang akan dilaksanakan.
2. Saran Untuk Asisten
Secara keseleruhan konsep yang dijelaskan sangat mudah
dimengerti. Diharapkan kedepannya kakak bisa menjadi lebih ramah
kepada semua peserta pratikum.

3. Saran untuk Laboratorium


Laboratorium harus di lengkapinya alatnya, sehingga dapat
mendukung kelancaran aktivitas riset ilmiah dan eksperimen
DAFTAR PUSTAKA

Pakar Gizi Indonesia. Ilmu Gizi: Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC; 2016

Eddy Suprayitno, Titik Dwi Sulistiyati, Mikchaell Alfanov Pardamean


Panjaitan.2021. Biokimia. Jakarta.

Banowati Lilis. 2014. Prinsip Dasar Gizi, Jakarta: Gizi Dalam Daur
Kehidupan Jakarta.

Dra. Agnes Sri Harti, M.Si. Drs. Soebiyanto, M. Or., M.Pd.; Jakarta:
TIM,2017.

https://www.researchgate.net/publication/
350809138_Reaksi_Uji_Karbohidrat_Uji_Molisch_Carboh
ydrate_Test_Reaction_Molisch_Reaction
LAMPIRAN

1.Lampiran pratikum

2. Referensi jurnal dan buku

3. Respon

4.Laporan sementara

Anda mungkin juga menyukai