KARBOHIDRAT
DI SUSUN
NIM : 70200116030
KELOMPOK : 1 (SATU)
2018
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 70200116030
Kelompok : I (satu)
Asisten
Ismawanti , S.Si
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber energi dan penyusun struktur sel. Pada tanaman dan ganggang yang
memiliki klorofil (zat hijau daun), karbohidrat dibentuk dari air dan karbon
sumber karbohidrat.
(glikogen pada hewan dan selulosa pada tanaman). Uji kualitatif dapat
yang cukup banyak. Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa uji,
diantaranya yaitu uji iod, uji benedict, dan isolasi starch pada kentang.
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Karbohidrat
1. Definisi Karbohidrat
dapat dicerna (disebut non glikemik) dan terdiri atas polisakarida non pati
makanan yang berperan dalam fungsi usus. (Mary E Barasi: 2007: 26).
Cn(H2O)n. Rumus umum ini memberi kesan zat carbon yang diikat
dapat saling terikat diberi nama disakarida atau diosa, dan tiga
monosakarida yang saling terikat diberi nama trisakarida atau triosa. Ikatan
3
4
fotosintesis senyawa air dari tanah dan karbon dioksida dari udara bereaksi
glukosa dan oksigen. Energi yang terbentuk disimpan dalam daun, batang,
akar, dan biji, maupun buah yang akan dilepaskan melalui proses oksidasi
29).
2. Klasifikasi Karbohidrat
karbohidrat kompleks.
a. Karbohidrat sederhana
1) Monosakarida
cincin karbon.
Ada tiga jenis heksosa yang paling penting dalam ilmu gizi,
a) Glukosa
b) Fruktosa
c) Galaktosa
2) Disakarida
yang terikat satu sama lain melalui reaksi kondensasi. Pada bahan
laktosa.
a) Sukrosa
b) Maltosa
c) Laktosa
3) Oligosakarida
monosakarida.
b) Fruktan
b. Karbohidrat kompleks
1) Polisakarida
ataupun bercabang.
7
untuk dicerna.
b) Dekstrin
c) Glikogen
2) Polisakarida nonpati/serat
a) Selulosa
memperlancar defekasi.
b) Hemiselulosa
asam uronat.
c) Lignin
gel.
3. Fungsi Karbohidrat
hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan
karbohidrat saja.
kebutuhan energi tubuh dan juga tidak cukup terdapat lemak di dalam
energi.
memperlancar defekasi.
4. Sumber Karbohidrat
dan hanya sedikit saja yang termasuk bahan makanan hewani. Di dalam
(amilum) dan dalam biji, akar, dan batang. Gula terdapat di dalam daging
dalam dinding sel. Perbedaan khas antara sel tumbuhan dan sel hewan,
ialah bahwa pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang mengandung
terdapat selaput sel (membran sel), yang terdiri atas protoplasma yang
mengalami modifikasi.
dapat diabaikan.
Diantara daun-daun sayur, daun singkong, dan daun ubi jalar cukup
B. Kentang
1. Klasifikasi kentang
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Genus : Solanum
andigenum L., Solanum angelgenum L., Solanum demissum L., dan lain-
lain.
demissum L., dan lain-lain. Kentang (Solanum tuberosum L.) termasuk jenis
berproduksi dan setelah itu mati. Umurnya relatif pendek, hanya 90-180
hari.
12
berumur 90-120 hari, varietas medium berumur 120-150 hari, dan varietas
2007: 9-10)
lainnya. Setiap 100 gram kentang mengandung kalori 347 kal., protein 0,3
g, lemak 0,1 g karbohidrat 85,6 g, kalsium 20 mg, fosfor 30 mg, zat besi 0,5
aktivitas lainnya.
goreng, aneka snack, perkedel, dan berbagai makanan seperti sup, gado-
berikut.
a. Kentang putih, yaitu jenis kentang dengan warna kulit dan daging umbi
b. Kentang kuning. yaitu jenis kentang yang umbi dan kulitnya berwarna
c. Kentang merah, yaitu jenis kentang dengan warna kulit dan daging umbi
Dari ketiga jenis kentang tersebut, yang paling digemari masyarakat dan
sangat laku di pasaran adalah kentang kuning. Kentang kuning terasa lebih
enak, lebih gurih, tidak lembek, dan kadar airnya lebih rendah. sementara
jenis kentang putih kurang enak rasanya, agak lembek, dan banyak
mengandung air. demikian juga kentang merah rasanya kurang enak, agak
C. Integrasi Ayat
Alqur’an surah An-Nahl ayat 69
Artinya:
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang memikirkan”.
METODE PERCOBAAN
1. Alat
gelas kimia 250 mL, gelas kimia 500 mL, gelas ukur 100 mL, gunting,
neraca analitik, neraca digital, oven, pinset, pipet skala, pipet tetes, pisau,
2. Bahan
foil, amilum, aquades, etanol, fruktosa, galaktosa, glukosa, kain jilbab paris,
kentang, kertas saring, korek api, laktosa, larutan benedict, larutan iodium,
1. Uji iodium
b. Diberi lebel sesuai dengan nama larutan yang akan diuji pada porselin
tetes
2. Uji benedict
b. Diberi lebel sesuai dengan nama larutan yang akan diuji pada tabung
reaksi
digunakan
tersebut.
biarkan mengendap
kentang
BAB IV
A. Hasil
1. Uji iodium
2. Sukrosa Kuning -
3. Glukosa Kuning -
4. Laktosa Kuning -
5. Fruktosa Kuning -
6. Sakarin Kuning -
7. Galaktosa Kuning -
2. Uji benedict
19
20
𝐵3−𝐵2
Kadar amilum = x 100%
𝐵1
Diketahui :
B1 = 50 gram
B2 = 47,1028 gram
Penyelesaian ;
𝐵3−𝐵2
Kadar amilum = x 100 %
𝐵1
50,3978 𝑔𝑟 − 47,1028 𝑔𝑟
= x 100 %
50 𝑔𝑟
3,295
= x 100%
50
= 0,0659 x 100%
= 6,59 %
21
B. Pembahasan
1. Uji iod
amilum. Hal ini sesuai dengan teori Bintang (2010) bahwa larutan pati
2. Uji benedict
reaksi gula pereduksi. Larutan alkali dan tembaga direduksi oleh gula
dalam tabung reaksi yang terdapat dalam larutan uji yaitu glukosa,
larutan.
Cu2O berwarna merah bata, dan ada yang berwarna kuning dan biru
kehijauan yaitu zat uji glukosa, fruktosa, dan sukros yang berarti
yang mengandung ion Cu++ jika gugus aldehid dan keton yang
setelah dipanaskan tetap berwarna biru atau tidak berubah warna, yang
kentang dikupas agar kulit kentang tidak ikut diblender dan cuci
maka starch tersebut dikeringkan dalam oven yang kedap udara agar
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan warna merah bata pada zat uji sakarin, laktosa, dan galaktosa pada saat
kuning dan biru kehiajuan adanya endapan yaitu zat uji glukosa, fruktosa,
dan sukrosa positif mengandung gula pereduksi. Sedangkan pada zat uji
96% sebanyak 25ml beberapa kali sehingga didapatkan starch murni dan
mereaksikan amilum. Hasil yang diperoleh dari isolasi starch pada kentang
adalah 6,59% .
B. Saran
sebaiknya dilakukan percobaan dengan sampel yang lain seperti sagu, jagung,
kacang-kacangan, dll.
24
DAFTAR PUSTAKA
Sediaoetama, Achmad Djaeni. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1.
Proverawati, Atikah dan Erna Kusumawati. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan
Samadi, Budi. Kentang dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius, 2007.
25