Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Makromolekul adalahmolekulyang sangat besar.Polimerbaik itualamimaupun sintetik merupakan
makromolekul, misalnya hemoglobin.Beberapa senyawa non-polimer juga ada yang termasuk ke
dalam makromolekul, misalnya lipid.Bagaimanapun juga,sistem jaringan atom besar lainnya seperti
ikatan kovalen logam tidak dapat dikatakan sebagai makromolekul. Istilah makromolekul ini pertama
kali diperkenalkan oleh pemenang hadiah nobelHermann Staudinger sekitar tahun1920an.
B. Perumusan Masalahan
Mengingat dalam pembahasan materi pada semester I (satu) ini banyak cakupan
pembahasannya, maka materi-materi tersebut di pecah menjadi beberapa bagian dimana
kelomok kami mendapatkan materi yang akan membahas materi Polimer yang meliputi :
Pengertian makromolekul
Jenis-jenis makromolekul
Kegunaan makromolekul
Manfaat makromolekul
Metode Pembuatan
C.Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dandiharapkan
bermanfaat bagi kita semua serta untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal berikut:
1.Protein
2.Karbohidrat
3.Lemak dan minyak
4.polimer
D.Metode penelitian
Saya memgunakan metode pustaka. Dalam metode ini saya membaca buku-buku yang berkaitan
dengan penulisan makalah ini serta mencari diberbagai situs internet.

BAB II
PEMBAHASAN

A.KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi manusia.Karbohidrat terdiri atas unsur
C, H, dan O dengan rumus molekulCx(H2O)y. Istilah karbohidrat diambil dari kata karbon
dan hidrat (air).Selain itu, karbohidrat juga dikenal dengan nama sakarida (saccharum
=gula).Senyawa karbohidrat mudah ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari,misalnya
di dalam gula pasir, buah-buahan, gula tebu, air susu, beras, jagung,gandum, ubi jalar,
kentang, singkong, dan kapas. Apakah yang membedakanbahan-bahan tersebut?
Klasifikasi Karbohidrat
Penggolongan karbohidrat atau sakarida umumnya didasarkan pada jumlah atom C yang
dikandungnya.
Monosakarida
Monosakarida merupakan sakarida paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi molekul lebih sederhana secara hidrolisis.
Contoh:
Heksosa (terdiri dari enam atom karbon)
Glukosa (C6H12O6)
Banyak terdapat di dalam buah-buahan yang sudah masak atau matang, terutama buah
anggur sehingga sering disebut gula anggur. Darah manusia juga mengandung glukosa
sehingga glukosa biasa disebut gula darah.
Fruktosa (C6H12O6)
3
Sering ditemukan dalam bentuk campuran dengan glukosa.Fruktosa banyak terkandung
di dalam buah-buahan dan madu sehingga disebut gula buah. Fruktosa merupakan gula
paling manis.
Galaktosa (C6H12O6)
Jarang terdapat dalam keadaan bebas, umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk
laktosa, yaitu gula yang terdapat di susu mamalia. Galaktosa memiliki rasa kurang manis
jika dibandingkan glukosa.
Pentosa (terdiri dari lima atom karbon)
Arabinosa (C5H10O5). Terdapat dalam gom arab (getah batang acacia senegal).
Xilosa (C5H10O5).Terdapat pada jerami atau kayu.
Oligosakarida
Olisakarida adalah sakarida yang molekulnya terdiri atas beberapa monosakarida,
meliputi disakarida, trisakarida, dan tetrasakarida.Disakarida, terbentuk dari dua molekul
monosakarida yang berikatan satu sama lain, trisakarida, terbentuk dari tiga
monosakarida, tetrasakarida, terbentuk dari empat monosakarida.Oligosakarida yang
paling banyak terdapat di alam adalah disakarida.
Contoh:
Disakarida
Sukrosa (C12H22O11)
Sukrosa adalah gula yang dikenal sehari-hari (gula pasir), baik yang berasal dari tebu, bit
maupun dari tumbuhan lain misal nanas dan wortel. Hidrolisis sukrosa akan
menghasilkansatu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
C6H12O6 + C6H12O6C12H22O11 + H2 O
glukosa + fruktosa  sukrosa + air
Laktosa (C12H22O11)
Laktosa merupakan disakarida alami yang dijumpai hanya pada air susu mamalia dan
manusia. Laktosa diperoleh secara komersial sebagai hasil samping pabrik keju.
Hidrolisis laktosa akan menghasilkan satu molekul glukosa dan satu molekul

4
galaktosa.
C6H12O6 + C6H12O6C12H22O11 + H2 O
glukosa + galaktosa  laktosa + air
Maltosa (C12H22O11)
Maltosa didapat dari beberapa sereal yang berasal dari biji-bijian dan fermentasinya.
Maltosa mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih manis daripada laktosa, tetapi
kurang manis daripada sukrosa. Maltosa digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk
beragi (malted milk).Hidrolisis laktosa akan menghasilkan dua molekul glukosa.
C6H12O6 + C6H12O6C12H22O11 + H2 O
glukosa + glukosa  maltosa + air
Trisakarida, contoh rafinosa terdapat dalam tepung biji kapas dan bit. Hidrolisis rafinosa
menghasilkan satu molekul galaktosa, satu molekul glukosa, dan satu molekul fruktosa.
C6H12O6 + C6H12O6+ C6H12O6C18H32O16 + 2 H2 O
galaktosa + glukosa + fruktosa  rafinosa + air
Tetrasakarida, contoh stakiosa terdapat dalam kedelai. Hidrolisis stakiosa menghasilkan
dua molekul galaktosa, satu molekul glukosa, dan satu molekul fruktosa.
C6H12O6 + C6H12O6+ C6H12O6 + C6H12O6 C24H42O21 +
3H2O
galaktosa + galaktosa + glukosa + fruktosa  stakiosa
+ air
Polisakarida
Merupakan karbohidrat kompleks (makromolekul) yang tersusun oleh banyak molekul
monosakarida. Molekulpolisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida.Umumnya
polisakarida berupa senyawa berwarna putih, tidak berbentuk kristal, dan tidak
mempunyai rasa manis. Beberapa polisakarida penting:
Amilum
Amilum atau dalam kehidupan sehari-hari disebut pati,merupakan polisakarida yang
terdapat banyak di alamterutama pada sebagian besar tumbuhan. Amilum terdapatpada
umbi, batang, daun, dan biji-bijian. Amilum disusun oleh glukosa. Amilum dapat
dihidrolisis (diuraikan) secara sempurna dengan menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase.
Dalam ludah dan pankreas, terdapat enzim amilase yang mengubah amilum menjadi
maltosa. Di dalam usus, maltosa diubah menjadi glukosa dengan bantuan enzim maltase.
Glikogen
Glikogen pada tubuh manusia dan hewan terdapat di hati dan otot. Hatiberfungsi sebagai
tempat pembentukan glikogen dariglukosa. Jika kadar glukosa dalam darah bertambah,
makasebagian diubah menjadi glikogen sehingga kadar glukosadalam darah normal
kembali dan begitu sebaliknya.Sedangkan glikogen yang ada dalam otot digunakan
sebagaisumber energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Dialam, glikogen terdapat
pada kerang, alga, atau rumput laut.
Selulosa
Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai bahanpembentuk dinding sel. Serat kapas
boleh dikatakanseluruhnya adalah selulosa. Selulosa tidak dapat dicernadalam tubuh
manusia, sehingga tidak dapat digunakansebagai bahan makanan. Akan tetapi selulosa
yang terdapatsebagai serat tumbuhan, sayur-sayuran, atau buah-buahanberguna untuk
memperlancar pencernaan makanan. Namun, jumlah serat yang terdapat dalam bahan
makanantidak boleh terlalu banyak. Selulosa disusun oleh glukosa. Selulosa dimodifikasi
menjadi kertas dan rayon.
Identifikasi/Uji Karbohidrat
Uji Molisch: dengan cara meneteskan larutan alfanaftol pada larutan atau suspensi
karbohidrat, kemudian ditambah asam sulfat pekat secukupnya, sehingga terbentuk dua
lapisan cairan dengan batas kedua lapisan berwarna merah-ungu.
Uji Gula Pereduksi: Monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa) dapat ditunjukkan
dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict.
Uji Iodin/Lugol: Polisakarida penting, seperti amilum, glikogen, dan selulosa dapat
ditunjukkan dengan cara ditetesi larutan iodin sehingga terbentuk warna biru-ungu untuk
amilum, cokelat merah untuk glikogen, dan cokelat untuk selulosa.
B. Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut asam
amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus amino
fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung kerangka dan
gugus asam karboksilat di ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen
(H), oksigen (O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung zat belerang (S) dan fosfor
(P). Protein merupakan komponen utama makhluk hidup dan berperan penting dalam
aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi
biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup
dan disebut sebagai pembangun kehidupan.
Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun atas asam
amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida yang membentuk suatu
zat kompleks. Oleh karena itu, protein digolongkan ke dalam polimer yang monomer-
monomenya adalah asam amino.
Asam Amino
Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua asam amino yang juga mengandung
belerang, yaitu sistein dan metionin. Sampai saat ini telah dikenal 20 jenis asam amino
yang biasanya terdapat dalam protein. Semua asam amino sekurang-kurangnya sebuah
gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (—COOH). Masing-masing dari 20 asam amino
mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal ini, komposisi kimia dari gugus R yang
khas menentukan sifat-sifat asam amino, seperti reaktivitas, muatan ion, dan
hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan terhadap air). 20 macam asam amino adalah
sebagai berikut.
Struktur Protein
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat empat
struktur protein, yaitu sebagai berikut.
Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk linier.
Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya mempunyai pola
teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok atau bergulung
(berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.
Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan bahwa
beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida. Setiap rantai polipeptida
dapat merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.
Fungsi Protein
Protein mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral, protein perifer, dan
glikoprotein.
Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kkal.
Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat antibodi, dan organel
sel lainnya.
Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan biokimia di dalam atau
di luar sel-sel hidup. Contoh enzim antara lain adalah tripsin.

Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh atau sel-sel
tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan merangsang beberapa proses
dalam makhluk hidup, misalnya metabolisme. Contoh hormon protein antara lain adalah
insulin, lipoprotein, dan prolaktin.

Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan penting dalam
respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-zat asing yang menyebabkan
infeksi. Contohnya adalah interferon, dan trombin.
Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein yang
mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan
Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan tubuh dan sebagai
zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di
dalam sekat-sekat rongga tubuh.
Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau menyimpan
beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah hemoglobin untuk mengangkut
oksigen dan protein integral yang membawa zat-zat yang dibutuhkan sel.
Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan, pertumbuhan, dan
pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-komponen biologis lainnya.
Contohnya adalah kolagen, elastin, dan keratin.
Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal (rangsangan) dan
menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain. Contohnya adalah rhodopsin.
Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau
mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya adalah GTP
(guanosinin trifosfat)
Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat dilepaskan dalam
proses-proses metabolisme pada makhluk hidup. Contohnya adalah albumin.
Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polimer senyawa organik yang menyimpan dan mengirimkan
informasi genetik di dalam sel. Ada dua jenis asam nukleat: asam deoksiribonukleat
(DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA berfungsi sebagai materi genetik, sedangkan
RNA memainkan peran penting dalam menggunakan informasi genetik untuk
memproduksi protein. Semua asam nukleat dibentuk dari monomer-monomer yang
dikenal sebagai nukleotida. Nukleotida juga menyediakan sumber energi langsung untuk
reaksi yang terjadi dalam sel. Setiap nukleotida terdiri dari tiga bagian: (1) sebuah
molekul pentosa, yang bisa menjadi ribosa atau deoksiribosa, (2) sebuah grup fosfat, dan
(3) sebuah basa nitrogen. Basa nitrogen yang dimiliki ialah satu dari 5 jenisnya. Dua
diantaranya lebih besar dari yang lain, molekul cincin ganda Adenin dan Guanin, basa
yang terkecil adalah basa cincin tunggal Timin, Sitosin, dan Urasil..
Nukleotida (monomer), terikat dalam rantai yang panjang (polimer), sehingga gula dan
gugus fosfat secara terurut membentu rangkaian “tulang belakang” dan basa nitrogen
sebagai penyanggah sisinya. DNA memiliki gula deoksiribosa dan basa A, T, G dan C,
sedangkan RNA memiliki gula Ribosa dan basa A, U, G, dan C.
Methode Pembuktian Protein
C Reaksi Xanthoprotein
C Reaksi Millon
C Reaksi Ninhydrin
C Reaksi Biuret
C Reaksi Bradford
C Tes Protein berdasar Lowry
C Tes BCA
C Tes UV-Absorbsi

C.Lemak
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti halnya
karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan oksigen (O), serta
kadang kala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya disimpan
sebagai sumber energi sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai komponen penting
dari membran sel. Lipid terdapat pada tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme.
Lipid terasa licin, tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-
pelarut organik lainnya. Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak,
fosfolipid, dan steroid.
Berdasarkan sumbernya
Lemak nabati
Lemak hewani
Reaksi Pada Lemak
Pembentukan Lemak (Esterifikasi)
Lemak terjadi apabila 3 molekul asam lemak (asam karboksilat) berikatan dengan satu
molekul gliserol. Pembentukan lemak dapatterjadi dengan bantuan enzim lipase. Reaksi
ini merupakan reaksi esterifikasi yang berlangsung 2 arah.
R′ – OH + R–CO–OH  R–C–OR′ + H2O

gliserol asam lemak ester air

 + H2 O

Gliserol + asam lemak lemak (gliserin trikarboksilat) + air


Hidrolisis lemak
Adalah reaksi penguraian lemak dengan bantuan air (kebalikan dari reaksi esterifikasi)
Hidrogenasi Minyak
Ikatan rangkap pada minyak dapat dijenuhkan dengan cara hidrogenasi sehingga menjadi
lemak padat
Reaksi Penyabunan
Reaksi antara lemak dengan basa menghasilkan sabun dikenal dengan reaksi penyabunan
(saponifikasi).
Uji Lemak
Uji Akrolein
Uji akrolein digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dalam lemak.Akrolein mudah
dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jikalemak dipanaskan dan dibakar
akan tercium bau menusuk disebabkanterbentuknya akrolein.
Uji Peroksida
Uji peroksida bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan oksidatifpada lemak yang
mengandung asam lemak tak jenuh.
Uji Ketidakjenuhan
Uji ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
Uji Alkohol

D. Polimer
a. Pengertian Polimer

Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang
terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. [3] Molekul yang kecil
disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis. Polimer adalah
sebuah molekul panjang yang mengandung rantairantai atom yang dipadukan melalui
ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul monomer
bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier ataujaringan
tiga dimensi dari rantai polimer. Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang
dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan
monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya
mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer
memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekulmolekul biasa meskipun susunan
molekulnya sama. Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-
konduktif atau isolator. Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai
polimer yang bersifat konduktif maupun semikonduktif. Pemakaian polimer sebagai
bahan sensor dipilih jenis polimer yang bersifat konduktif agar memenuhi sejumlah
kriteria yang dituntut oleh suatu sensor. Salah satunya adalah bahwa polimer itu harus
mampu mengikat molekul-molekul yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat
konduktifitasnya.
Bahan komposit diartikan sebagai gabungan dari 2 material atau lebih yang berbeda
sifatnya dan akan membentuk sifat fisis yang baru. Komposit polimer-karbon terbentuk
dari gabungan polimer dengan karbon yang membentuk sebuah material yang
mempunyai sifat yang baru yaitu mempunyai resistansi tertentu dan nilai resistansinya
berubah apabila terkena gas.
Tidak semua polimer dapat menjadi konduktif. Hanya polimer terkonjugasi (ikatan pada
rantai berupa ikatan tunggal dan rangkap yang berposisi berselang-seling) yang bisa
menjadi konduktor. Peranan atom atau molekul doping adalah menghasilkan cacat dalam
rantai polimer tersebut (cacatstruktur). Cacat inilah yang berperan dalam penghantaran
listrik. Cacat dapat bermuatan positif, negative, atau netral. Secara fisika kuantum, cacat
berperilaku seolah-olah sebagai partikel. Cacat dapat berpindah sepanjang rantai,
sehingga menimbulkan aliran muatan. Elektron atau hole juga dapat meloncat dari satu
posisi cacat ke posisi cacat yang lain (cacat tidak berpindah), sehingga timbul pula aliran
listrik. Sensor komposit polimer-karbon dibuat dari campuran polimer dengan karbon
aktif. Sensor komposit polimer-karbon mampu merespon rangsangan yang berasal dari
berbagai senyawa kimia atau reaksi kimia. Saat campuran dipapar dengan uap bahan
kimia, maka uap bahan kimia akan mengenai permukaan polimer dan berdifusi ke
campuran bahan polimer dengan karbon dan menyebabkan ukuran permukaan polimer
bertambah luas karena adanya efek ‘swelling’. Penggunaan komposit polimer-karbon
sebagai sensor gas, akan mengalami efek yang disebut ‘swelling’ atau efek mengembang
jika terkena gas. Efek ‘swelling’ atau mengembang ini sebanding lurus dengan
konsentrasi gas yang dideteksi. Dengan efek mengembang ini memungkinkan perubahan
luas permukaan komposit polimer-karbon jika terkena gas.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini
beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :
1. Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti
butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena-
butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer
lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena
adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3.
polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper menyamai karet alam
karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan
rangkap dan dapat di cross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini
Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.
Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai
polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk
semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer
kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.
2. Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan
polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer
sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dan
transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran
film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita
rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam
penelitian cuaca di atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena
polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom
C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.
3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan
serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus
kaki.
4. Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di
pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
5. Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol
dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api.
Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya
asbak dan fiting lampu listrik.
6. Flexiglass (Polimetil Metakrilat)
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C =
CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini
digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.
7. Plastik Polietilentereftalat (PET)
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan
daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal
penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 %
sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester
yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol dan katun untuk
menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.
8. Plastik Polietena/Polietilena (PE)
Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High
Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik
serta pembungkus makanan dan barang.
Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa
yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.
9. Polivinil Klorida (PVC)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat
tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu
bentuk kaku dan bentuk fleksibel.
Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak,
pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.
Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan
isolasi listrik.
Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 %
digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
10. Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti
pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers
dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan
heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini
banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah
tangga serta peralatan laboratorium.
11. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein
wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang
menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol
dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut
pada saat pencucian.
12. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak
digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat
dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak
dipakai, dan mudah perawatannya.
13. Flexiglass (Polimetil Metakrilat)

Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.


Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C =
CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini
digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.

Rangkuman

Pemanfaatan polimer meliputi berbagai aspek kehidupan. Industri


polimer berkembang pesat selama beberapa puluh tahun terakhir ini,
bahan industri polimer dapayt dipandang sebagai industri dasar negara
industri.
Pemanfaatan polimer dalam kehidupan tergantung sifat-sifat
polimer. Bentuk-bentuk polimer yang banyak digunakan dalam kehidupan
adalah serat, elastomer, plastik, pelapis permukaan (cat) dan bahan
perekat (adhesive).

Polimer Termoplastik dan Termosetting


Polimer disebut juga dengan makromolekul merupakan molekul besar yang dibangun
dengan pengulangan oleh molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer (polymer)
berasal dari dua kata, yaitu poly (banyak) dan meros (bagian – bagian).
Klasifikasi polimer salah satunya berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal).
Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer
termoseting.
1. Polimer termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap
panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan
mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang
dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk
polimer yang baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini
tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul
linear atau bercabang. Bentuk struktur bercabang termoplastik.
Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.

- Berat molekul kecil


- Tidak tahan terhadap panas.
- Jika dipanaskan akan melunak.
- Jika didinginkan akan mengeras.
- Mudah untuk diregangkan.
- Fleksibel.
- Titik leleh rendah.
- Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
- Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
- Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
Contoh plastik termoplastik sebagai berikut.
- Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa
saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
- Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis,
ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol
detergen.
- Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi
plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani.
- Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.

2. Polimer termoseting
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas.
Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk
ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali
(pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau
diperbaiki lagi.
Plomer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu
dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan
silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini
dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan
silang antar rantai polimer.
Bentuk struktur ikatan silang sebagai berikut.

Sifat polimer termoseting sebagai berikut.


- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
- Jika dipanaskan akan mengeras.
- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
- Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
- Jika dipanaskan akan meleleh.
- Tahan terhadap asam basa.
- Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.
Contoh plastik termoseting :
Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio,
perekat plywood.
Klasifikasi Polimer
Polimer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Sumber
Berdasarkan sumbernya polimer dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu:
- Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami.Contoh: karet alam,
karbohidrat, protein, selulosa dan wol.
- Polimer Semi Sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer
alam dan bahan kimia.Contoh: selulosa nitrat (yang dikenal lewat misnomer nitro
selulosa) yang dipasarkan dibawah nama – nama “Celluloid” dan “guncotton”.
- Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui polimerisasidari monome –
monomer polimer.
2. Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya
Dibagi atas 3 kelompok yaitu:
- Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama
lainnya membentuk rantai polimer yang panjang.
- Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama.
- Polimer Berikatan Silang (Cross – linking), yaitu polimer yang terbentuk karena
beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya.Jika
sambungan silang terjadi ke berbagai arah maka akan terbentuk sambung silang
tiga dimensi yang sering disebut polimer jaringan.
3. Berdasarkan Reaksi Polimerisasi
Dibagi 2 yaitu:
- Poliadisi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi adisi. Reaksi adisi atau reaksi rantai
adalah reaksi penambahan (satu sama lain) molekul-molekul monomer berikatan rangkap
atau siklis biasanya dengan adanya suatu pemicu berupa radikal bebas atas.
- Polikondensasi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi kondensasi/reaksi
bertahap. Mekanisme reaksi polimer kondensasi identik dengan reaksi kondensasi
senyawa bobot molekul rendah yaitu: reaksi dua gugus aktif dari 2 molekul monomer
yang berbeda berinteraksi dengan melepaskan molekul kecil. Contohnya H2O. Bila hasil
polimer dan pereaksi (monomer) berbeda fase, reaksi akan terus berlangsung sampai
salah satu pereaksi habis.
4. Berdasarkan Jenis Monomer
Dibagi atas dua kelompok:
- Homopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari penggabungan monomer sejenis
dengan unit berulang yang sama.
- Kopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari beberapa jenis monomer yang
berbeda.
5. Berdasarkan Sifat Termal
Dibagi 2 yaitu:
- Termoplastik, yaitu polimer yang bisa mencair dan melunak. Hal ini disebabkan
karena polimer - polimer tersebut tidak berikatan silang (linier atau bercabang)
biasanya bisa larut dalam beberapa pelarut.
- Termoset, yaitu polimer yang tidak mau mencair atau meleleh jika dipanaskan.
Polimer – polimer termoset tidak bisa dibentuk, dan tidak dapat larut karena pengikatan
silang, menyebabkan kenaikan berat molekul yang besar (Suryani,2012).
Polimer berfungsi sebagai matriks yang berfungsi mengikat penguat yang
digunakan pada komposit. Pada umumnya polimer memiliki sifat yang menguntungkan
karena massa jenisnya kecil, mudah dibentuk, tahan karat. Akan tetapi polimer memiliki
kekurangan seperti kekakuan dan kekuatan rendah. Oleh karena itu agar diperoleh
komposit yang lebih baik, maka polimer tersebut dipadukan dengan bahan yang lain yang
berfungsi sebagai bahan penguat seperti: serat (fiber), partikel (particulate), lapisan
(lamina) dan serpihan (flakes). Pada saat ini berbagai industri telah menggunakan
komposit yang diperkuat oleh serat mulai dari industri perabot rumah tangga (panel,
kursi, meja), industri kimia (pipa, tangki, selang), alat-alat olah raga, bagian-bagian mobil
yang salah satunya bumper mobil, alat-alat listrik, industri pesawat terbang (badan
pesawat, roda pendarat, sayap dan baling baling helikopter) dan industri perkapalan
(salah satunya body speed boat) (Malcom,2001).
b. PENGGOLONGAN POLIMER
 .penggolongan polimer berdasarkan asalnya
yaitu yang berasal dari alam (polimer alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh
manusia (polimer sintetis).
1.Polimer alam
Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah senyawa
yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang terbatas dan sifat
polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan
sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Contoh sederhana polimer
alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan kentang , pati , Selulosa dalam kayu ,
Protein terdapat dalam daging dan Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon
karet . Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-
butadiena (isoprena). Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara
luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai
hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea
brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks yang
terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak,
gula, protein, sterol, ester dan garam.
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga
merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar
serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer
yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon
menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-
monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis. Polimer alam lain
adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
NoPolimer Monomer PolimerisasiContoh

1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3. Protein Asam aminoKondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera

4. Asam nukleatNukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)

5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang


cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak
tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh
lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol
dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air),
sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer
alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
2. Polimer sintetis
Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer
regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis
yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari
molekul sederhana (monomer) dalam pabrik atau polimer yang dibuat dari bahan baku
kimia disebut polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida
(PVC), dan nylon. Kebanyakan polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk
berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi
fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo
Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk
konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik
adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak
produk lain yang Anda lihat sehari-hari.

Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah
Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim
hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang
terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik
atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari
bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah
membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.

Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra. Gagasan untuk


proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik diambil dari laba-
laba.
 .Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.

1.Homopolimer

Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan


protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.
2.Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak
sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan
polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun
tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah
untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur
sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh
struktur rantai molekul polimer tidak beraturan (produk polimerisasi tanpa katalis) adalah
sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang
terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk
polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :
Sistem blok :
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok
Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling

 Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer
termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti
melamin).
1. Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur
ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
2. Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya
melamin dan bakelit.
 Penggolongan polimer berdasarkan strukturnya
Berdasarkan strukturnya polimer dibedakan atas :
1. Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat gugus
substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan
padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang
fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas).
Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal
sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan
nylon 66.

2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan
pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama.
3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)
Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat
antara rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya di”swell”
(digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat digunakan
sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links)
makin kecil jumlah penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup
tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat
digembungkan, misalnya intan (diamond).

Polimer linear dan bercabang memiliki sifat :


1. Lentur
2. Berat Molekul relatif kecil
3. Termoplastik
 Penggolongan polimer berdasarkan kegunaanya
1. Polimer komersial (commodity polymers)
Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai
dalam kehidupan sehari hari. Kegunaan sehari-hari dari polimer ini ditunjukkan dalam
tabel 1.1
Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilklorida (PVC),
melamin formaldehid
Contoh dan kegunaan polimer komersial

Polimer komersial Kegunaan atau manfaat

Polietilena massa jenis


Lapisan pengemas, isolasi kawat, dan kabel, barang mainan, botol y
rendah(LDPE)
lentur, bahan pelapis
Polietilena massa jenis
Botol, drum, pipa, saluran, lembaran, film, isolasi kawat dan kabel
rendah(HDPE)
Tali, anyaman, karpet, film
Polipropilena (PP)
Bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantai, isolasi kawat dan
Poli(vinil klorida) (PVC)
Bahan pengemas (busa), perabotan rumah, barang mainan
Polistirena (PS)

2. Polimer teknik (engineering polymers)


Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara maju.
Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan daya tahan
yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi (mobil, truk, kapal
udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-barang listrik dan elektronik (mesin bisnis,
komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi
Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester

3. Polimer fungsional (functional polymers)


Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan khusus
dengan produksinya dalam skala kecil
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka
cahaya, membran, biopolimer

c. Sifat Polimer
Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya
melamin
Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih
mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah
mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau
minyak.
Ketahanan terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau
ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.
Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
 Toksisitasnya
 Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
 Daya tembus udara (oksigen)
 Kelenturan
 Transparan
4. Reaksi Polimerisasi Dan polimerisasi Adisi

Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) yang


membentuk molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu :polimerisasi
adisi dan polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap
dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan
menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau
monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan
terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl.
Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara
adisi untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan
bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil –biasanya air –dari atom-atom
monomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus
fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai
tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi

d. Kegunaan Dan Dampak Polimer Terhadap Lingkungan


Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan
minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat
elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan
mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk
sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan
banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa
dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker).
Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan
karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.
Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan
monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.
Untuk mengurangi pencemaran plastik :
1. Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.
Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Makromolekul adalah molekul yang terbentuk dari ratusan sampai ribuan atom. Istilah
polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari
banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.
Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah
polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Contoh polimer
yang paling terkenal adalah plastik dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan
polimer? Itu dapat terlihat dari struktur dan sifat benda tersebut. Dalam kehidupan sehari-
hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari
kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan
plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik.
Saran:
Dengan adanya makromolekul banyak benda yang dapat dibuat dan membantu
kehidupan. Namun, penggunaan makromolekul tersebut harus digunakan dengan sebaik
mungkin sehingga tidak terjadi pencemaran.

Daftar Pustaka
file:///F:/Downloads/Makalah%20Kimia%20POLIMER%20_%20Hamzahizers%2
0Pad.htm
file:///F:/Downloads/Andri%20Kurniawan%20%20Makalah%20polimer%20XII%
20SMK_A.htm
Johari.M.C.J dan Rachmawati M.2008.Kimia SMA untuk kelas
XII.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai