PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Makromolekul adalahmolekulyang sangat besar.Polimerbaik itualamimaupun sintetik merupakan
makromolekul, misalnya hemoglobin.Beberapa senyawa non-polimer juga ada yang termasuk ke
dalam makromolekul, misalnya lipid.Bagaimanapun juga,sistem jaringan atom besar lainnya seperti
ikatan kovalen logam tidak dapat dikatakan sebagai makromolekul. Istilah makromolekul ini pertama
kali diperkenalkan oleh pemenang hadiah nobelHermann Staudinger sekitar tahun1920an.
B. Perumusan Masalahan
Mengingat dalam pembahasan materi pada semester I (satu) ini banyak cakupan
pembahasannya, maka materi-materi tersebut di pecah menjadi beberapa bagian dimana
kelomok kami mendapatkan materi yang akan membahas materi Polimer yang meliputi :
Pengertian makromolekul
Jenis-jenis makromolekul
Kegunaan makromolekul
Manfaat makromolekul
Metode Pembuatan
C.Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dandiharapkan
bermanfaat bagi kita semua serta untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal berikut:
1.Protein
2.Karbohidrat
3.Lemak dan minyak
4.polimer
D.Metode penelitian
Saya memgunakan metode pustaka. Dalam metode ini saya membaca buku-buku yang berkaitan
dengan penulisan makalah ini serta mencari diberbagai situs internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi manusia.Karbohidrat terdiri atas unsur
C, H, dan O dengan rumus molekulCx(H2O)y. Istilah karbohidrat diambil dari kata karbon
dan hidrat (air).Selain itu, karbohidrat juga dikenal dengan nama sakarida (saccharum
=gula).Senyawa karbohidrat mudah ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari,misalnya
di dalam gula pasir, buah-buahan, gula tebu, air susu, beras, jagung,gandum, ubi jalar,
kentang, singkong, dan kapas. Apakah yang membedakanbahan-bahan tersebut?
Klasifikasi Karbohidrat
Penggolongan karbohidrat atau sakarida umumnya didasarkan pada jumlah atom C yang
dikandungnya.
Monosakarida
Monosakarida merupakan sakarida paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi molekul lebih sederhana secara hidrolisis.
Contoh:
Heksosa (terdiri dari enam atom karbon)
Glukosa (C6H12O6)
Banyak terdapat di dalam buah-buahan yang sudah masak atau matang, terutama buah
anggur sehingga sering disebut gula anggur. Darah manusia juga mengandung glukosa
sehingga glukosa biasa disebut gula darah.
Fruktosa (C6H12O6)
3
Sering ditemukan dalam bentuk campuran dengan glukosa.Fruktosa banyak terkandung
di dalam buah-buahan dan madu sehingga disebut gula buah. Fruktosa merupakan gula
paling manis.
Galaktosa (C6H12O6)
Jarang terdapat dalam keadaan bebas, umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk
laktosa, yaitu gula yang terdapat di susu mamalia. Galaktosa memiliki rasa kurang manis
jika dibandingkan glukosa.
Pentosa (terdiri dari lima atom karbon)
Arabinosa (C5H10O5). Terdapat dalam gom arab (getah batang acacia senegal).
Xilosa (C5H10O5).Terdapat pada jerami atau kayu.
Oligosakarida
Olisakarida adalah sakarida yang molekulnya terdiri atas beberapa monosakarida,
meliputi disakarida, trisakarida, dan tetrasakarida.Disakarida, terbentuk dari dua molekul
monosakarida yang berikatan satu sama lain, trisakarida, terbentuk dari tiga
monosakarida, tetrasakarida, terbentuk dari empat monosakarida.Oligosakarida yang
paling banyak terdapat di alam adalah disakarida.
Contoh:
Disakarida
Sukrosa (C12H22O11)
Sukrosa adalah gula yang dikenal sehari-hari (gula pasir), baik yang berasal dari tebu, bit
maupun dari tumbuhan lain misal nanas dan wortel. Hidrolisis sukrosa akan
menghasilkansatu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
C6H12O6 + C6H12O6C12H22O11 + H2 O
glukosa + fruktosa sukrosa + air
Laktosa (C12H22O11)
Laktosa merupakan disakarida alami yang dijumpai hanya pada air susu mamalia dan
manusia. Laktosa diperoleh secara komersial sebagai hasil samping pabrik keju.
Hidrolisis laktosa akan menghasilkan satu molekul glukosa dan satu molekul
4
galaktosa.
C6H12O6 + C6H12O6C12H22O11 + H2 O
glukosa + galaktosa laktosa + air
Maltosa (C12H22O11)
Maltosa didapat dari beberapa sereal yang berasal dari biji-bijian dan fermentasinya.
Maltosa mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih manis daripada laktosa, tetapi
kurang manis daripada sukrosa. Maltosa digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk
beragi (malted milk).Hidrolisis laktosa akan menghasilkan dua molekul glukosa.
C6H12O6 + C6H12O6C12H22O11 + H2 O
glukosa + glukosa maltosa + air
Trisakarida, contoh rafinosa terdapat dalam tepung biji kapas dan bit. Hidrolisis rafinosa
menghasilkan satu molekul galaktosa, satu molekul glukosa, dan satu molekul fruktosa.
C6H12O6 + C6H12O6+ C6H12O6C18H32O16 + 2 H2 O
galaktosa + glukosa + fruktosa rafinosa + air
Tetrasakarida, contoh stakiosa terdapat dalam kedelai. Hidrolisis stakiosa menghasilkan
dua molekul galaktosa, satu molekul glukosa, dan satu molekul fruktosa.
C6H12O6 + C6H12O6+ C6H12O6 + C6H12O6 C24H42O21 +
3H2O
galaktosa + galaktosa + glukosa + fruktosa stakiosa
+ air
Polisakarida
Merupakan karbohidrat kompleks (makromolekul) yang tersusun oleh banyak molekul
monosakarida. Molekulpolisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida.Umumnya
polisakarida berupa senyawa berwarna putih, tidak berbentuk kristal, dan tidak
mempunyai rasa manis. Beberapa polisakarida penting:
Amilum
Amilum atau dalam kehidupan sehari-hari disebut pati,merupakan polisakarida yang
terdapat banyak di alamterutama pada sebagian besar tumbuhan. Amilum terdapatpada
umbi, batang, daun, dan biji-bijian. Amilum disusun oleh glukosa. Amilum dapat
dihidrolisis (diuraikan) secara sempurna dengan menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase.
Dalam ludah dan pankreas, terdapat enzim amilase yang mengubah amilum menjadi
maltosa. Di dalam usus, maltosa diubah menjadi glukosa dengan bantuan enzim maltase.
Glikogen
Glikogen pada tubuh manusia dan hewan terdapat di hati dan otot. Hatiberfungsi sebagai
tempat pembentukan glikogen dariglukosa. Jika kadar glukosa dalam darah bertambah,
makasebagian diubah menjadi glikogen sehingga kadar glukosadalam darah normal
kembali dan begitu sebaliknya.Sedangkan glikogen yang ada dalam otot digunakan
sebagaisumber energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Dialam, glikogen terdapat
pada kerang, alga, atau rumput laut.
Selulosa
Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai bahanpembentuk dinding sel. Serat kapas
boleh dikatakanseluruhnya adalah selulosa. Selulosa tidak dapat dicernadalam tubuh
manusia, sehingga tidak dapat digunakansebagai bahan makanan. Akan tetapi selulosa
yang terdapatsebagai serat tumbuhan, sayur-sayuran, atau buah-buahanberguna untuk
memperlancar pencernaan makanan. Namun, jumlah serat yang terdapat dalam bahan
makanantidak boleh terlalu banyak. Selulosa disusun oleh glukosa. Selulosa dimodifikasi
menjadi kertas dan rayon.
Identifikasi/Uji Karbohidrat
Uji Molisch: dengan cara meneteskan larutan alfanaftol pada larutan atau suspensi
karbohidrat, kemudian ditambah asam sulfat pekat secukupnya, sehingga terbentuk dua
lapisan cairan dengan batas kedua lapisan berwarna merah-ungu.
Uji Gula Pereduksi: Monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa) dapat ditunjukkan
dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict.
Uji Iodin/Lugol: Polisakarida penting, seperti amilum, glikogen, dan selulosa dapat
ditunjukkan dengan cara ditetesi larutan iodin sehingga terbentuk warna biru-ungu untuk
amilum, cokelat merah untuk glikogen, dan cokelat untuk selulosa.
B. Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut asam
amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus amino
fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung kerangka dan
gugus asam karboksilat di ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen
(H), oksigen (O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung zat belerang (S) dan fosfor
(P). Protein merupakan komponen utama makhluk hidup dan berperan penting dalam
aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi
biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup
dan disebut sebagai pembangun kehidupan.
Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun atas asam
amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida yang membentuk suatu
zat kompleks. Oleh karena itu, protein digolongkan ke dalam polimer yang monomer-
monomenya adalah asam amino.
Asam Amino
Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua asam amino yang juga mengandung
belerang, yaitu sistein dan metionin. Sampai saat ini telah dikenal 20 jenis asam amino
yang biasanya terdapat dalam protein. Semua asam amino sekurang-kurangnya sebuah
gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (—COOH). Masing-masing dari 20 asam amino
mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal ini, komposisi kimia dari gugus R yang
khas menentukan sifat-sifat asam amino, seperti reaktivitas, muatan ion, dan
hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan terhadap air). 20 macam asam amino adalah
sebagai berikut.
Struktur Protein
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat empat
struktur protein, yaitu sebagai berikut.
Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk linier.
Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya mempunyai pola
teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok atau bergulung
(berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.
Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan bahwa
beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida. Setiap rantai polipeptida
dapat merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.
Fungsi Protein
Protein mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral, protein perifer, dan
glikoprotein.
Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kkal.
Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat antibodi, dan organel
sel lainnya.
Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan biokimia di dalam atau
di luar sel-sel hidup. Contoh enzim antara lain adalah tripsin.
Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh atau sel-sel
tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan merangsang beberapa proses
dalam makhluk hidup, misalnya metabolisme. Contoh hormon protein antara lain adalah
insulin, lipoprotein, dan prolaktin.
Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan penting dalam
respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-zat asing yang menyebabkan
infeksi. Contohnya adalah interferon, dan trombin.
Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein yang
mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan
Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan tubuh dan sebagai
zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di
dalam sekat-sekat rongga tubuh.
Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau menyimpan
beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah hemoglobin untuk mengangkut
oksigen dan protein integral yang membawa zat-zat yang dibutuhkan sel.
Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan, pertumbuhan, dan
pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-komponen biologis lainnya.
Contohnya adalah kolagen, elastin, dan keratin.
Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal (rangsangan) dan
menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain. Contohnya adalah rhodopsin.
Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau
mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya adalah GTP
(guanosinin trifosfat)
Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat dilepaskan dalam
proses-proses metabolisme pada makhluk hidup. Contohnya adalah albumin.
Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polimer senyawa organik yang menyimpan dan mengirimkan
informasi genetik di dalam sel. Ada dua jenis asam nukleat: asam deoksiribonukleat
(DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA berfungsi sebagai materi genetik, sedangkan
RNA memainkan peran penting dalam menggunakan informasi genetik untuk
memproduksi protein. Semua asam nukleat dibentuk dari monomer-monomer yang
dikenal sebagai nukleotida. Nukleotida juga menyediakan sumber energi langsung untuk
reaksi yang terjadi dalam sel. Setiap nukleotida terdiri dari tiga bagian: (1) sebuah
molekul pentosa, yang bisa menjadi ribosa atau deoksiribosa, (2) sebuah grup fosfat, dan
(3) sebuah basa nitrogen. Basa nitrogen yang dimiliki ialah satu dari 5 jenisnya. Dua
diantaranya lebih besar dari yang lain, molekul cincin ganda Adenin dan Guanin, basa
yang terkecil adalah basa cincin tunggal Timin, Sitosin, dan Urasil..
Nukleotida (monomer), terikat dalam rantai yang panjang (polimer), sehingga gula dan
gugus fosfat secara terurut membentu rangkaian “tulang belakang” dan basa nitrogen
sebagai penyanggah sisinya. DNA memiliki gula deoksiribosa dan basa A, T, G dan C,
sedangkan RNA memiliki gula Ribosa dan basa A, U, G, dan C.
Methode Pembuktian Protein
C Reaksi Xanthoprotein
C Reaksi Millon
C Reaksi Ninhydrin
C Reaksi Biuret
C Reaksi Bradford
C Tes Protein berdasar Lowry
C Tes BCA
C Tes UV-Absorbsi
C.Lemak
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti halnya
karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan oksigen (O), serta
kadang kala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya disimpan
sebagai sumber energi sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai komponen penting
dari membran sel. Lipid terdapat pada tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme.
Lipid terasa licin, tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-
pelarut organik lainnya. Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak,
fosfolipid, dan steroid.
Berdasarkan sumbernya
Lemak nabati
Lemak hewani
Reaksi Pada Lemak
Pembentukan Lemak (Esterifikasi)
Lemak terjadi apabila 3 molekul asam lemak (asam karboksilat) berikatan dengan satu
molekul gliserol. Pembentukan lemak dapatterjadi dengan bantuan enzim lipase. Reaksi
ini merupakan reaksi esterifikasi yang berlangsung 2 arah.
R′ – OH + R–CO–OH R–C–OR′ + H2O
+ H2 O
D. Polimer
a. Pengertian Polimer
Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang
terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. [3] Molekul yang kecil
disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis. Polimer adalah
sebuah molekul panjang yang mengandung rantairantai atom yang dipadukan melalui
ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul monomer
bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier ataujaringan
tiga dimensi dari rantai polimer. Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang
dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan
monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya
mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer
memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekulmolekul biasa meskipun susunan
molekulnya sama. Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-
konduktif atau isolator. Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai
polimer yang bersifat konduktif maupun semikonduktif. Pemakaian polimer sebagai
bahan sensor dipilih jenis polimer yang bersifat konduktif agar memenuhi sejumlah
kriteria yang dituntut oleh suatu sensor. Salah satunya adalah bahwa polimer itu harus
mampu mengikat molekul-molekul yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat
konduktifitasnya.
Bahan komposit diartikan sebagai gabungan dari 2 material atau lebih yang berbeda
sifatnya dan akan membentuk sifat fisis yang baru. Komposit polimer-karbon terbentuk
dari gabungan polimer dengan karbon yang membentuk sebuah material yang
mempunyai sifat yang baru yaitu mempunyai resistansi tertentu dan nilai resistansinya
berubah apabila terkena gas.
Tidak semua polimer dapat menjadi konduktif. Hanya polimer terkonjugasi (ikatan pada
rantai berupa ikatan tunggal dan rangkap yang berposisi berselang-seling) yang bisa
menjadi konduktor. Peranan atom atau molekul doping adalah menghasilkan cacat dalam
rantai polimer tersebut (cacatstruktur). Cacat inilah yang berperan dalam penghantaran
listrik. Cacat dapat bermuatan positif, negative, atau netral. Secara fisika kuantum, cacat
berperilaku seolah-olah sebagai partikel. Cacat dapat berpindah sepanjang rantai,
sehingga menimbulkan aliran muatan. Elektron atau hole juga dapat meloncat dari satu
posisi cacat ke posisi cacat yang lain (cacat tidak berpindah), sehingga timbul pula aliran
listrik. Sensor komposit polimer-karbon dibuat dari campuran polimer dengan karbon
aktif. Sensor komposit polimer-karbon mampu merespon rangsangan yang berasal dari
berbagai senyawa kimia atau reaksi kimia. Saat campuran dipapar dengan uap bahan
kimia, maka uap bahan kimia akan mengenai permukaan polimer dan berdifusi ke
campuran bahan polimer dengan karbon dan menyebabkan ukuran permukaan polimer
bertambah luas karena adanya efek ‘swelling’. Penggunaan komposit polimer-karbon
sebagai sensor gas, akan mengalami efek yang disebut ‘swelling’ atau efek mengembang
jika terkena gas. Efek ‘swelling’ atau mengembang ini sebanding lurus dengan
konsentrasi gas yang dideteksi. Dengan efek mengembang ini memungkinkan perubahan
luas permukaan komposit polimer-karbon jika terkena gas.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini
beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :
1. Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti
butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena-
butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer
lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena
adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3.
polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper menyamai karet alam
karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan
rangkap dan dapat di cross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini
Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.
Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai
polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk
semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer
kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.
2. Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan
polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer
sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dan
transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran
film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita
rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam
penelitian cuaca di atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena
polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom
C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.
3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan
serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus
kaki.
4. Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di
pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
5. Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol
dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api.
Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya
asbak dan fiting lampu listrik.
6. Flexiglass (Polimetil Metakrilat)
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C =
CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini
digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.
7. Plastik Polietilentereftalat (PET)
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan
daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal
penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 %
sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester
yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol dan katun untuk
menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.
8. Plastik Polietena/Polietilena (PE)
Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High
Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik
serta pembungkus makanan dan barang.
Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa
yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.
9. Polivinil Klorida (PVC)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat
tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu
bentuk kaku dan bentuk fleksibel.
Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak,
pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.
Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan
isolasi listrik.
Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 %
digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
10. Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti
pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers
dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan
heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini
banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah
tangga serta peralatan laboratorium.
11. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein
wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang
menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol
dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut
pada saat pencucian.
12. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak
digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat
dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak
dipakai, dan mudah perawatannya.
13. Flexiglass (Polimetil Metakrilat)
Rangkuman
2. Polimer termoseting
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas.
Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk
ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali
(pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau
diperbaiki lagi.
Plomer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu
dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan
silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini
dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan
silang antar rantai polimer.
Bentuk struktur ikatan silang sebagai berikut.
Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi
fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo
Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk
konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik
adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak
produk lain yang Anda lihat sehari-hari.
Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah
Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim
hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang
terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik
atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari
bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah
membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.
1.Homopolimer
2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan
pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama.
3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)
Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat
antara rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya di”swell”
(digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat digunakan
sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links)
makin kecil jumlah penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup
tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat
digembungkan, misalnya intan (diamond).
c. Sifat Polimer
Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya
melamin
Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih
mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah
mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau
minyak.
Ketahanan terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau
ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.
Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
Toksisitasnya
Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
Daya tembus udara (oksigen)
Kelenturan
Transparan
4. Reaksi Polimerisasi Dan polimerisasi Adisi
Daftar Pustaka
file:///F:/Downloads/Makalah%20Kimia%20POLIMER%20_%20Hamzahizers%2
0Pad.htm
file:///F:/Downloads/Andri%20Kurniawan%20%20Makalah%20polimer%20XII%
20SMK_A.htm
Johari.M.C.J dan Rachmawati M.2008.Kimia SMA untuk kelas
XII.Jakarta:Erlangga