KARBOHIDRAT
NUR RAHMAWATI
51821011124
menyelesaikan makalah ini, dan penulis buat dengan waktu yang telah di
tentukan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan
adanya penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan
makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi
Makassar,September 2021
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada
dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari
menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah
atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air
aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh
PEMBAHASAN
A. Definisi Karbohidrat
2.Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy yang
lain pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan
sel saraf.
C. Klasifikasi Karbohidrat
yaitu karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang
polisakarida.
diuraikan lagi menjadi senyawa gula menjadi senyawa gula yang lebih
ikatan rangkap antara atom C dan O nya berada selain dari pada
diujung.
Monosakarida yang mengandung gugus aldehida disebut aldose
2. Disakarida
yaitu gugus aldehid pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa.
a. Sukrosa.
b.Laktosa.
glukosa = maltose).
3. Oligosakarida.
4. Polisakarida.
dalam air.
pati, inulin (seagai zat cadangan), dan selulosa (sebagai bagian dinding sel).
Dalam jazad hewan juga terdapat zat yang sejenis dengan zat pati, yaitu
glikogen.
besar. Contoh golongan polisakarida yang penting antara lain pati (amilum),
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi.
zat pati terdiri atas rantai-rantai tidak bercabang (amilosa) dan rantai-rantai
dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai
molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air
panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut
amilopektin. Pati sediki sekali larut dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan
dengan air, butir-butir zat pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel
(kanji) dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air
menghasilkan koloid.
amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang dikeluarkan oleh
pangkreas.
b. Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak
ditemukan dalam otot dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai cadangan
makanan. Glikogen menunjukkan sifat kimia yang sama dengan zat tepung.
Zat ini dapat larut oidal dalam air dingin, tetapi tidak membentuk gel-gel
seperti pada kanji. Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya reduksi
menghasilkan maltosa.
Dalam pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung
(sweet corn).
c. Selulosa.
terdiri atas selulosa. Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat menjadi hasil
yang dapat larut, jika larutan ini diencerkan dengan air dan direbus, terjadi
Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut
dapat dicerna ileh perut manusia atau mamalia lainnya, tetapi dapat dicerna
oleh sapi dan dan hewan ruminansia lain dengan prtolongan bakteri.
berfungsi sebagai perekat antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada
yaitu asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin. Kandungan pektin
pektin, dan asam pektat di dalam buah sangat bervariasi tergantung pada
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan
tanaman yang belum matang. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi
dapat digunakan untuk membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon, plum,
yang besar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mudah larut dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna
makanan, disamping itu juga sebagai bahan pengental atau GMC pada
glukosa, fruktosa) dan bahan bakar, misalnya pada glukosa dan pati dan
Hipokrates, Jakarta
Jakarta
Platinum,2008)H.280
Ibid.,H.207-208
Platinum,2008)H.287
Platinum,2008)H.288
Ibid.,H.288-289