BAB 1 PENDAHULUAN
monosakarida
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pengamatan
A. Pengamatan Pendahuluan
No. Sampel Berat Amilum setelah
kering (gram)
1. Kentang 6,34
2. Jagung 18,93
3. Ubi jalar 19,40
4. Ubi kayu 22,29
B. Uji Iodida untuk starch%
= 6,22 %
4.1.3 Reaksi
I2 + 2 NaOH NaI + NaOI + H2O
NaI + NaOI + 2HCl HI + HOI + 2HCl
HOI + HI I2 + H2O
4.2 Pembahasan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat memerlukan energi
dalam melakukan berbagai macam aktifitas. Sumber energi yang kita
perlukan diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Pada umumnya
makanan mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu lipid
atau lemak, karbohidrat dan protein. Di Indonesia bahan makanan
pokok yang biasa dikonsumsi adalah beras, dan jagung serta singkong
dan sagu. Makanan tersebut berasal dari tumbuhan dan senyawa yang
terkandung didalamnya sebagian besar karbohidrat yang terdapat
sebagai amilum dan pati.
Karbohidrat adalah salah satu senyawa organik
biomakromolekuler alam yang banyak ditemukan di dalam makhluk
hidup. Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi yang dari rumus
strukturnya akan terlihat bahwa gugus fungsi yang penting yaitu gugus
karbonil (aldehid dan keton).
Uji Iod bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida. Reagent
yang digunakan adalah larutan iodine yang merupakan I2 terlarut dalam
potassium iodide. Reaksi antara polisakarida dengan iodin membentuk
rantai poliiodida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks
(melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan
karbohidrat berantai pendek seperti disakarida dan monosakarida tidak
membentuk struktur heliks sehingga tidak dapat berikatan dengan iodin.
Dengan iodin dapat membentuk kompleks biru, amilopektin dengan
iodin akan memberi warna merah ungu sedangkan dengan glikogen
dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat.
Aquadest bersifat netral sehingga tidak dapat menghidrolisa
glukosa walaupun disertai pemanasan. Aquadest hanya berfungsi
sebagai pelarut. Aquadest bukanlah reagen, dan aquadest memiliki pH
netral, tidak asam serta tidak basa. Sehingga pencampuran aquades
tidak akan menghambat reaksi hidrolisis pati.
Penambahan NaOH adalah untuk memberikan suasana basa
pada uji iodin. Pada pengujian larutan amilum dan iod‚ NaOH
menghalangi terjadinya reaksi antara amilum dengan iod. Hal ini
disebabkan karena iod bereaksi dengan basa sehingga tidak
mengalami reaksi dengan amilum. Keadaan ini terjadi sebab NaOH
yang sudah ada dalam larutan lebih dulu bereaksi dengan iod
membentuk senyawa NaI dan NaOI‚ sehingga pada uji dengan
penambahan NaOH tidak terjadi perubahan pada larutan amilum.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa didapatkan kadar
% rendamen dari ubi jalar , dengan berat setelah kering = 19,08 gram
dikurangi dengan kertas saring 0,40 gram gram dibagi dengan berat
awal = 300 gram dikalikan dengan 100% sehingga didapatkan hasil
kadar % amilum dari kentang adalah 6,22%.
5.2 Saran
Dalam melakukan percobaan sebaiknya memperhatikan prosedur
kerja suatu zat larutan seperti alat yang digunakan serta bahannya.
Memperhatikan tata cara pembuatan percobaan. Teliti dan ulet dalam
melakukan percobaan, dan memperhatikan menejemen waktu. Untuk
asisten, harus sabar dalam mengajari dan memberikan arahan untuk
praktikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran :
A. Skema kerja
Isolasi Kanji (Starch) dari ubi jalar
Siapkan alat dan bahan
↓
Timbang 300 gram bahan
↓
Diblender (+) 200 mL aquadest
↓
Disaring dan residu dibuang
↓
Hasil filtrat (+) 200 mL aquadest
↓
Didekantasi (dilakukan pemisahan)
↓
Disaring lalu cairannya dibuang
↓
B. Gambar
C. Perhitungan
Dik. Berat sampel setelah kering = 9,08 gram
Berat awal = 300 gram
Dit. % Kadar Amilum ?
Penyelesaian :
B. setelah kering
% Kadar = x 100 %
B. awal
9,08 gram
= x 100 %
300 gram
= 3,02 %