Anda di halaman 1dari 22

KARBOHIDRAT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara biokimia,karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau

polihidroksi-keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa bila

dihidrolisi.Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil(sebagai

aldehida dan keton) dan banyak gugus hidroksil.Pada awalnya,istilah

karbohidar digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus

rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya

tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun, terdapat pula karbohidrat

yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang

mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.

Kimia karbohidrat sarat istilah. Misalnya, molekul karbohidrat

paling sederhana yang tidak terikat pada karbohidrat lain dinamakan

gula sederhana atau monosakarida, kedua nama ini sering

diperetukarkan. Disakarida adalah senyawa yang terdiri dari dua

monosakarida terikat, trisakarida mengandung tiga monosakarida

terikat, sedangkan polisakarida adalah rantai panjang yang tersusun

dari banyak monosakarida. Cara untuk memperoleh karbohidrat adalah

dengan mengekstraknya dari bahan-bahan nabati sumber karbohidrat

misalnya umbi-umbian. Hasil metabolisme karbohidrat diantaranya

adalah glukosa yang banyak terdapat dalam darah.

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Karbohidrat umumnya digolongkan menurut strukturnya yaitu

monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida atau

gula sederhana tidak dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih

sederhana. Oligosakarida mengandung paling sedikit 2 dan biasanya

8 atau 10 satuan monosakarida yang saling berhubungan. Misalnya

maltosa dan sukrosa. Polisakarida mengandung banyak satuan

monosakarida. Terdiri dari ratusan bahkan ribuan, misalnya pati dan

sellulosa. Bila polisakarida ini dihidrolisis dihasilkan satuan-satuan

monosakarida

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari praktikum ini yaitu; untuk mempelajari
beberapa sifat-sifat golongan karbohidrat, mengetahui dan
memahami cara memperoleh amilum murni dari kentang serta cara
mengidentifikasinya.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu; agar kita dapat
mengetahui cara uji isolasi kanji dan uji iodida pada suatu sampel,
mengetahui adanya iod dalam suatu amilum dan mengisolasi amilum
dari ubi jalar dan menentukan adanya kandungan amilum dalam ubi
jalar serta cara identifikasi dengan menggunakan iodida.

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Umum


Karbohidrat sederhana dapat dipandang sebagai polihidroksi
aldehida dan keton. Karbohidrat paling sederhana adalah
monosakarida. Bila suatu gula mempunyai gugus aldehid, gula
tersebut merupakan suatu aldosa. Namun, bila gula tersebut
mempunyai gugus keton, gula tersebut merupakan suatu ketosa
(Bresnick, 2004).
Berdasarkan perjanjian, rantai karbon monosakarida diberi
penomoran mulai dari ujung yang terletak paling dekat dengan karbon
yang paling mudah dioksidasi. Karbon nomor 1 dari glukosa adalah
karbon dengan gugus aldehid pada puncak molekul. Karbon nomor 6

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

adalah karbon terbawah dari molekul tersebut (CH2OH) (Manruw,


2010).
Suatu monosakarida dikenali dari jumlah atom karbon yang
dikandungnya yaitu (Setiawati, 2002) :
a. Triosa, monosakarida yang memiliki 3 atom karbon.
b. Tetrosa, monosakarida yang memiliki 4 atom karbon.
c. Pentosa, monosakarida yang memiliki 5 atom karbon.
d. Heksosa, monosakarida yang memiliki 6 atom karbon.
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik
makromolekul alam yang banyak ditemukan dalam tanaman maupun
hewan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk melalui reaksi antara
karbondioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari
dalam proses fotosintesis pada sel tanaman yang berklorofil
(Hardjono, 2007).
Dari sudut pandang biologi, ikatan-ikatan karbohidrat merupakan
cara alam untuk menyimpan tenaga surya. Pada proses metabolisme
akan terjadi oksidasi dari energi yang tersimpan ini dan sintesis
adenosine trifosfat serta molekul berenergi tinggi lain. Karbohidrat
yang biasa disebut dengan gula, juga berperan dalam molekul-
molekul lain yang penting secara biologis, seperti asam nukleat (DNA
dan RNA), seperti selulosa (dinding sel) dan glikogen (bentuk glukosa
yang tersimpan dalam hati) ( Bresnick, 2004).
Simpanan karbohidrat yang paling banyak dan satu-satunya
yang dapat diisi lagi terdapat dalam dunia tumbuhan, dimana
simpanan tersebut meliputi sebagian besar berat kering
jaringannya.Sebaliknya jaringan hewan mengandung sejumlah kecil
karbohidrat, pada manusia tersebut kurang dari 1 %. Diet manusia
pada umumnya tinggi karbohidrat, kira- kira memberikan separuh
masukan kalori total (Stephan, 2007).
Kecuali untuk asam askorbat (vitamin C) karbohidrat dalam diet
tidak esensial, tubuh dapat mensintesis karbohidrat yang diperlukan

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

lewat glukoneogenesis dari materi-materi lain, terutama dari asam


amino tertentu. Tetapi biasanya diet rendah karbohidrat
mengakibatkan ketidakseimbangan metabolik (Setiawati, 2002).
Karbohidrat umumnya digolongkan menurut strukturnya yaitu
monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida atau
gula sederhana tidak dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih
sederhana. Oligosakarida mengandung paling sedikit 2 dan biasanya
8 atau 10 satuan monosakarida yang saling berhubungan. Misalnya
maltosa dan sukrosa. Polisakarida mengandung banyak satuan
monosakarida. Terdiri dari ratusan bahkan ribuan, misalnya pati dan
sellulosa. Bila polisakarida ini dihidrolisis dihasilkan satuan-satuan
monosakarida (Zinu, 2008).
Produk pati dan gula yang didapat dari bahan tumbuh-tumbuhan
berperan utama dalam nutrisi dan industri bahan makanan sejenis.
Pati merupakan bentuk utama penyimpanan karbohidrat yang
digunakan untuk sumber makanan atau energi. Glukosa merupakan
komponen yang paling penting pada hewan tingkat tinggi dan juga
merupakan bagian penting dalam koenzim, antibiotika, tulang rawan,
kerang, dan dinding sel bakteri (Bresnick, 2004).
Istilah karbohidrat berasal dari pemikiran bahwa senyawa
alamiah yang ada dalam kelas ini, misalnya pati, glikogen, sukrosa
dan glukosa dapat dinyatakan dengan rumus Cn(H2O)n, yakni suatu
hidrat dari karbon. Segera diketahui bahwa definisi ini sangat kaku,
karena definisi tersebut tidak memasukkan gula amino seperti
glukosamin, gula deoksi seperti 2-deoksiribose, dan gula asam seperti
asam askorbat dan asam glukuronat (Setiawati,2002).
Karbohidrat dibagi menjadi(Bresnick, 2004) :
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat
diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain.

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari


aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.
b. Disakarida dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul
monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan
melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa,
laktosa, dan maltosa.
c. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak
sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu
C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan
amilum.
d. Oligosakarida
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul
monosakarida yang jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan 8
(delapan) molekul monosakarida. Sehingga oligosakarida dapat
berupa disakarida, trisakarida dan lainnya. Oligosakarida secara
eksperimen banyak dihasilkan dari proses hidrolisa polisakarida
dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami terdapat di
alam. Oligosakarida yang paling banyak digunakan dan terdapat di
alam adalah bentuk disakarida seperti maltosa, laktosa dan
sukrosa.
Terdapat 4 kumpulan utama molekul biologi yang besar, yaitu
karbohidrat, lemak, protein dan asid nukleik. Kebanyakan
makromolekul adalah polimer, terbina daripada satu unit (monomer)
yang banyak. Karbohidrat memainkan peranan sebagai
pembekaltenaga(bahanapi) dan juga untuk pembinaan sel-sel
organisme. Lipid adalah molekul hidrofobik yang sangat luas ciri-
cirinya. Protein pula mempunyai berbagai struktur, lalu menghasilkan
kepelbagaian fungsi sementara asid nukleik mempunyai tugas yang
tidak berbelah-bagi menyimpan dan memancarkan maklumat

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

perwarisan. Fungsi utama karbohidrat, adalah sebagai sumber


tenagauntuk sel (Stephan, 2007).
Sering terjadi salah pengertian dalam mengenal definisi gula,
karena umumnya gula bagi masyarakat adalah gula pasir. Padahal
gula pasir adalah suatu disakarida. Molekul disakarida yang disusun
oleh dua molekul monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan
glikosida (Bresnick, 2004).
Ikatan glikosida terjadi dari kondensasi gugus hidroksil dua
molekul monosakarida, yaitu berasal dari gugus hidroksil dari atom
Carbon yang pertama dengan salah satu gugus hidroksil pada atom
karbon nomor 2, 4, atau 6, yang berasal dari monosakarida yang
kedua (Manruw, 2010).
Kita ambil contoh bagaimana sebuah α–D–Glukosa dan β–D–
Glukosa membentuk disakarida, Pada kedua molekul ini ikatan
glikosida atom karbon nomor 1 dari α- D-glukosa dan atom karbon
nomor 4 dari β-D-glukosa lain. Ikatan yang terbentuk dinamakan
ikatan 1- 4 glikosida(Zinu, 2008).
Karbohidrat terdiri dari berbagia senyawa yang sangat
melimpah di alam. Senyawa yang termasuk dalam biomolekul ini
dapat digolongkan dalam berbagai macam penggologan karbohidrat
dapat dilakukan berdasarkan bentuk cincin sikliknya, golongan
sikliknya yaitu golongan furonosa bila karbohidrat tersebut mempunyai
cincin beranggota 5 dan piranosa bila mempunyai cincin beranggota
6 sebagai suatu molekul primer seperti asam nukleat dan protein
maka karbohidrat dapat juga digolongkan berdasarkan penggolongan
ini, yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida (Hardjono,
2007).
Karbohidrat dapat ditunjukkan dengan melakukan beberapa uji
secara kualitatif.Uji karbohidrat dapat dilakukan secara umum dan
khusus (Manruw, 2010).
2.2 Uraian Bahan

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

1. AQUADES (Ditjen POM, 1979 : 96)


Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquades
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur : H-O-H
Berat Molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak
berbau
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Pelarut, pendispersi
2. AMILUM (Dirjen POM, 1979: 720)
Nama resmi : Amylum
Nama lain : Amilum
RM/BM : C6H20O10.H2O
Pemerian : Serbuk halus, kadang-kadang berupa
gumpalan kecil; tidak berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan
dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, ditempat
sejuk dan kering.
Kegunaan : Sebagai sampel
3. HCL (Ditjen POM, 1979 : 649)
Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Asam clorida
RM/BM : HCl/ 36,46
Rumus Struktur : H-Cl
Pemerian : Cairan tidak berwarna; berasap, bau
merangsang. Jika diencerkan dengan
2 bagian air, asap dan bau hilang
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Kegunaan : Sebagai pereaksi.


4. IODIUM (Dirjen POM, 1979 :684)
Nama Resmi : IODUM
Nama Lain : Iodium
RM/BM : I2/126,91
Rumus Struktur : I-I
Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilap
seperti logam, bau khas.
Kelarutan : Larut dalam + 3500 bagian air, dalam
13 bagian etanol (95%), dalam + 80
bagian gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
5. NATIRUM HIDROKSIDA (Ditjen POM, 1979 : 412)
Nama resmi : NATRII HYDROKSIDUM
Nama lain : Natrium hidroksida
RM/BM : NaOH/ 40,00
Rumus Struktur : Na-O-H
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur
atau keeping, kering, keras, rapuh, dan
menunjukkan susunan hablur; putih,
mudah meleleh basa. Sangat alkalis
dan korosif. Segera menyerap
karbondioksida
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air45 dan
dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
2.3 Uraian Sampel
Ubi jalar atau ketela rambat diduga berasal dari Benua Amerika.
Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian


tengah. Ubi jalar mulai menyebar keseluruh dunia, terutama negara-
negara beriklim tropika, diperkirakan pada abad ke- 16. Penyebaran
ubi jalar pertama kali terjadi ke Spanyol melalui Tahiti, kepulauan
Guam, Fiji, dan Selandia Baru. Pada tahun 1960-an penanaman ubi
jalar sudah meluas hampir di semua provinsi di Indonesia. Daerah
sentra produksi ubi jalar pada mulanya terpusat di Pulau Jawa,
terutama Kabupaten Bogor, Garut, Bandung, Kuningan, Serang,
Sukabumi, Purwakarta dan lain- lain. Menurut Rukmana (1997),
pada bagian batang yang berbuku-buku tumbuh daun bertangkai
agak panjang secara tunggal. Daun berbentuk bulat sampai
lonjong dengan tepi rata atau berlekuk-lekuk dangkal sampai
berlekuk dalam sedangkan bagian ujung daun meruncing. Helaian
daun berukuran lebar, menyatu mirip bentuk jantung, tetapi ada
yang bersifat menjari. Daun berwarna hijau tua atau hijau kekuning-
kuningan.

2.4 Prosedur Kerja (Anonim, 2018)


1. ISOLASI KANJI (STARCH) DARI UBI JALAR
300 gram kentang dikupas dan dicuci dipotong-potong
kemudian dihomogenkan dengan 200 ml air dalam blender selama
± 1 menit.Campuran disaring melalui secarik kain putih, cairan yang
keruh ditampung dalam 500 ml, sedang residu dibuang. Ke dalam
cairan, ditambahkan 200 ml air, kocok. Campuran dibiarkan
mengendap. Cairan di atasnya didekantasi. Starch disuspensikan
lagi dengan 200 ml air. Pekerjaan dekantasi diulang lagi dengan 100
ml etanol 95% kemudian didekantasi lagi. Saring melalui corong
Buchner. Starch dikeringkan dengan cara penyebaran (spead) pada
suhu kamar, setelah keing ditimbang.
2. UJI IODIDA UNTUK STARCH

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Siapkan 3 tabung reaksi. Kemudian, 3 mL amilum dimasukkan


ke masing-masing 3 tabung reaksi. Tabung pertama ditambahkan 2
tetes air (H2O), tabung kedua ditambahkan dengan HCl 6M 2 tetes
dan tabung ketiga ditambahkan dengan NaOH 6 M 2 tetes. Setelah
itu, isi masing-masing tabung dengan Iod 0,1 M sebanyak 1 tetes.
Panaskan diatas bunsen ketiga tabung reaksi. Amati perubahan
yang terjadi.

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan adalah aluminium foil, batang
pengaduk, botol semprot, gegep kayu, gelas kimia, gelas ukur, lampu
spiritus, pipet tetes, sendok tanduk, tabung reaksi dan tissue.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunaakan adalah amilum 1%, HCl 6 M,
aquadest, etanol 95% 100 ml, Iod 0,01 M, NaOH 6 M dan ubi jalar.
3.3 Cara Kerja
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada praktikum ini
yaitu;
1. Isolasi Kanji (Starch) dari Kentang

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Pertama, ditimbang 300 gram kentang. Kemudian, diblendrer dan


ditambahkan dengan aquadest 200 mL. Lalu, setelah diblender,
disaring dan residunya dibuang. Setelah itu, hasil filtratnya
ditambahkan dengan 200 mL aquadest. Lalu, didekantasi atau
dilakukan pemisahan. Kemudian disaring dan cairannya dibuang.
Terakhir, hasil endapannya ditambahkan etanol 95%.
2. Uji Iodida Untuk starch
Pertama, siapkan 3 tabung reaksi. Kemudian, tiap tabung masing-
masing diisi dengan amilum 2 mL. Lalu, tabung (1) ditambahkan
dengan 2 tetes air, tabung (2) ditambahkan dengan 2 tetes HCl 6M,
dan tabung 3 ditambahkan dengan 2 tetes NaOH 6M. Setelah itu,
masing-masing tabung diisi dengan Iod 0,01M sebanyak 1 tetes.
Dipanaskan di atas bunsen ketiga tabung reaksi ini. Terakhir, diamati
perubahan yang terjadi.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pengamatan

A. Pengamatan Pendahuluan
No. Sampel Berat Amilum setelah
kering (gram)
1. Kentang 6,34
2. Jagung 18,93
3. Ubi jalar 19,40
4. Ubi kayu 22,29
B. Uji Iodida untuk starch%

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Perubahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3


(HCl) (Aquadest) (NaOH)
Warna sebelum di Bening Bening Bening
(+) Iod 0,01M
Warna setelah di (+) Biru Biru Bening
Iod 0,01M
Warna setelah Bening Bening Bening
pemanasan
Warna setelah Biru Bening Bening
didinginkan
4.1.2 Perhitungan
Dik. Berat sampel setelah kering = 19,40 gram
Berat awal (ubi jalar) = 300 gram
Berat kertas saring = 0,40 gram
Dit. % Rendamen ?
Penyelesaian :
B
% Kadar = x 100 %
A
18,68
= 300 gram x 100 %

= 6,22 %
4.1.3 Reaksi
 I2 + 2 NaOH NaI + NaOI + H2O
 NaI + NaOI + 2HCl HI + HOI + 2HCl
 HOI + HI I2 + H2O
4.2 Pembahasan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat memerlukan energi
dalam melakukan berbagai macam aktifitas. Sumber energi yang kita
perlukan diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Pada umumnya
makanan mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu lipid
atau lemak, karbohidrat dan protein. Di Indonesia bahan makanan
pokok yang biasa dikonsumsi adalah beras, dan jagung serta singkong

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

dan sagu. Makanan tersebut berasal dari tumbuhan dan senyawa yang
terkandung didalamnya sebagian besar karbohidrat yang terdapat
sebagai amilum dan pati.
Karbohidrat adalah salah satu senyawa organik
biomakromolekuler alam yang banyak ditemukan di dalam makhluk
hidup. Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi yang dari rumus
strukturnya akan terlihat bahwa gugus fungsi yang penting yaitu gugus
karbonil (aldehid dan keton).
Uji Iod bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida. Reagent
yang digunakan adalah larutan iodine yang merupakan I2 terlarut dalam
potassium iodide. Reaksi antara polisakarida dengan iodin membentuk
rantai poliiodida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks
(melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan
karbohidrat berantai pendek seperti disakarida dan monosakarida tidak
membentuk struktur heliks sehingga tidak dapat berikatan dengan iodin.
Dengan iodin dapat membentuk kompleks biru, amilopektin dengan
iodin akan memberi warna merah ungu sedangkan dengan glikogen
dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat.
Aquadest bersifat netral sehingga tidak dapat menghidrolisa
glukosa walaupun disertai pemanasan. Aquadest hanya berfungsi
sebagai pelarut. Aquadest bukanlah reagen, dan aquadest memiliki pH
netral, tidak asam serta tidak basa. Sehingga pencampuran aquades
tidak akan menghambat reaksi hidrolisis pati.
Penambahan NaOH adalah untuk memberikan suasana basa
pada uji iodin. Pada pengujian larutan amilum dan iod‚ NaOH
menghalangi terjadinya reaksi antara amilum dengan iod. Hal ini
disebabkan karena iod bereaksi dengan basa sehingga tidak
mengalami reaksi dengan amilum. Keadaan ini terjadi sebab NaOH
yang sudah ada dalam larutan lebih dulu bereaksi dengan iod
membentuk senyawa NaI dan NaOI‚ sehingga pada uji dengan
penambahan NaOH tidak terjadi perubahan pada larutan amilum.

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Penambahan HCl pada pengujian karbohidrat memiliki fungsi


yang sama dengan pereaksi lainnya seperti, HSO 4. Keduanya
berfungsi untuk menghidrolisis polisakarida menjadi monosakarida
penyusunnya.
Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat
dalam darah, sedangan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis
dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan yag disebut dan
otot sebagai sumber energi. Beberapa senyawa yang termasuk dalam
golongan karbohidrat adalah monosakarida, disakarida dan
polisakarida.
Persen kadar amilum dengan sampel kentang didapatkan berat
sampel setelah kering yaitu 19,40 gram. Kemudian berat awal sampel
kentang yaitu 300 gram. Jadi hasil dari % rendamen untuk sampel ubi
jalar adalah 6,22% menunjukkan susasan asam dan netral.
Sedangkan menurut literatur amilum dapat bereaksi dengan iodida
pada suasana asam dan netral tapi tidak bereaksi dalam suasana basa.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa uji iodida
memberikan uji positif yaitu munculnya warna biru pada amilum yang
direaksikan dalam suasana asam dan warna biru muda pada suasana
netral, sedangkan pada suasana basa tidak menghasilkan perubahan
warna, larutan tetap bening. Hal tersebut dikarenakan ikatan antara
amilum dan larutan iodida adalah ikatan semu sehingga dengan
pemanasan akan terjadi pemutusan ikatan. Tetapi setelah
pendinginan, ikatan antara amilum dengan larutan iodida akan terjadi
kembali sehingga menghasilkan warna biru kembali.
Larutan Lugol adalah larutan yang digunakan untuk menguji
kandungan amilum. Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu
makanan mengandung karbohidrat atau tidak. Bila makanan yang kita
tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Faktor kesalahan saat praktikum yaitu alat yang digunakan tidak


steril, kurang cermatnya praktikan dalam melihat perubahan warna
yang terjadi, bahan-bahan yang digunakan sudah tidak murni lagi
karena sudah terkontaminasi dengan zat lain.

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa didapatkan kadar
% rendamen dari ubi jalar , dengan berat setelah kering = 19,08 gram
dikurangi dengan kertas saring 0,40 gram gram dibagi dengan berat
awal = 300 gram dikalikan dengan 100% sehingga didapatkan hasil
kadar % amilum dari kentang adalah 6,22%.
5.2 Saran
Dalam melakukan percobaan sebaiknya memperhatikan prosedur
kerja suatu zat larutan seperti alat yang digunakan serta bahannya.
Memperhatikan tata cara pembuatan percobaan. Teliti dan ulet dalam
melakukan percobaan, dan memperhatikan menejemen waktu. Untuk
asisten, harus sabar dalam mengajari dan memberikan arahan untuk
praktikannya.

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2018, Penentuan Praktikum Biokimia Umum, Makassar,


Universitas Muslim Indonesia.

Anwar, Zinu, 2008, Penuntun Praktek Kimia, SMF Yamasi, Makassar.

Bresnick, Stephen, 2004, Intisari Kimia Organik, Hypocrates, Jakarta.

Hardjono, 2007, Kimia Organik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Manruw, 2010, Pengantar Biokimia, UI Press, Jakarta.

Setiawati, 2002, Biokimia I, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Stephan, B, 2007, Intisari Kimia Organik, Hipokrates, Jakarta.

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Lampiran :

A. Skema kerja
 Isolasi Kanji (Starch) dari ubi jalar
Siapkan alat dan bahan

Timbang 300 gram bahan

Diblender (+) 200 mL aquadest

Disaring dan residu dibuang

Hasil filtrat (+) 200 mL aquadest

Didekantasi (dilakukan pemisahan)

Disaring lalu cairannya dibuang

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Endapan (+) etanol 95%



Dekantasi lagi

Saring dengan corong buchner

Starch dikeringkan dengan penyebaran pada suhu kamar

Setelah kering di timbang

 Uji Iodida Amilum 1%


Siapkan 3 tabung reaksi

Masing-masing tabung diisi amilum 2 mL

(1) + 2 tetes H2O
(2) + 2 tetes HCl 6 M
(3) + 2 tetes NaOH 6 M

Masing-masing tabung diisi Iod 0,01 M 1 tetes

Dipanaskan

Amati perubahan

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

B. Gambar

Uji Iodida untuk Amilum 1%

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Uji Iodida dengan larutan Lugol

Tabung 1 sebelum Tabung 1 setelah


dipanaskan dipanaskan

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028
KARBOHIDRAT

Tabung 2 sebelum Tabung 2 setelah


dipanaskan dipanaskan

C. Perhitungan
Dik. Berat sampel setelah kering = 9,08 gram
Berat awal = 300 gram
Dit. % Kadar Amilum ?
Penyelesaian :
B. setelah kering
% Kadar = x 100 %
B. awal
9,08 gram
= x 100 %
300 gram

= 3,02 %

AFIFAH SAFIRA NURUL FAHMI


15020170028

Anda mungkin juga menyukai